Disusun Oleh:
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami
kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik.
Kami mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah
Riset Pemasaran dengan judul “Pengaruh kualitas produk, kualitas harga, dan
kualitas layanan terhadap kepuasan konsumen”
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah
ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen
kami. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Terima
kasih.
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana pengaruh kualitas produk secara parsial terhadap
kepuasan pelanggan ?
1.2.2 Bagaimana pengaruh kualitas harga secara parsial terhadap kepuasan
pelanggan ?
1.2.3 Bagaimana pengaruh kualitas layanan secara parsial terhadap
kepuasan pelanggan ?
1.2.4 Bagaimana pengaruh kualitas produk, kualitas harga, dan kualitas
layanan secara simultan terhadap kepuasan pelanggan ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk menganalisis dan menguji kualitas produk berpengaruh secara
parsial terhadap kepuasan konsumen.
1.3.2 Untuk menganalisis dan menguji kualitas harga berpengaruh secara
parsial terhadap kepuasan konsumen.
1.3.3 Untuk menganalisis dan menguji kualitas layanan berpengaruh secara
parsial terhadap kepuasan konsumen
1.3.4 Untuk menganalisis dan menguji kualitas produk, kualitas harga, dan
kualitas layanan berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan
konsumen
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
bersangkutan”.
Produk merupakan titik pusat dari kegiatan pemasaran karena produk
merupakan hasil dari suatu perusahaan yang dapat ditawarkan ke pasar untuk di
konsumsi dan merupakan alat dari suatu perusahaan untuk mencapai tujuan dari
perusahaannya. Suatu produk harus memiliki keunggulan dari produk-produk yang
lain baik dari segi kualitas, desain, bentuk, ukuran, kemasan, pelayanan, garansi,
dan rasa agar dapat menarik minat konsumen untuk mencoba dan membeli produk
tersebut. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa produk adalah segala
sesuatu baik berwujud barang atau jasa yang digunakan untuk memuaskan
konsumen, dimana setiap barang atau jasa tersebut memiliki manfaat yang berbeda.
Pembeli dalam membeli setiap barang tidak hanya membeli sekumpulan atribut
fisiknya tetapi lebih dari itu. Pembeli bersedia membayar sesuatu 26yang
diharapkan agar dapat memuaskan keinginan dan kebutuhannya.
Menurut Orville, Larreche, dan Boyd (2005: 422) apabila perusahaan ingin
mempertahankan keunggulan kompetitifnya dalam pasar, perusahaan harus
mengerti aspek dimensi apa saja yang digunakan oleh konsumen untuk
membedakan produk yang dijual perusahaan tersebut dengan produk pesaing.
Indikator kualitas produk yaitu:
a. Performance (kinerja), berhubungan dengan karakteristik operasi dasar
dari sebuah produk.
b. Durability (daya tahan), yang berarti berapa lama atau umur produk yang
bersangkutan bertahan sebelum produk tersebut harus diganti. Semakin
besar frekuensi pemakaian konsumen terhadap produk maka semakin
besar pula daya tahan produk.
c. Conformance to Specifications (kesesuaian dengan spesifikasi), yaitu
sejauh mana karakteristik operasi dasar dari sebuah produk memenuhi
spesifikasi. Tertentu dari konsumen atau tidak ditemukannya cacat pada
produk.
d. Features (fitur), adalah karakteristik produk yang dirancang untuk
menyempurnakan fungsi produk atau menambah ketertarikan konsumen
terhadap produk.
4
e. Reliabilty (reliabilitas), adalah probabilitas bahwa produk akan bekerja
dengan memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu. Semakin
kecil kemungkinan terjadinya kerusakan maka produk tersebut dapat
diandalkan.
f. Aesthetics (estetika), berhubungan dengan bagaimana penampilan
produk bisa dilihat dari tampak, rasa, bau, dan bentuk dari produk.
g. Perceived Quality (kesan kualitas), sering dibilang merupakan hasil dari
penggunaan pengukuran yang dilakukan secara tidak langsung karena
terdapat kemungkinan bahwa konsumen tidak mengerti atau kekurangan
informasi atas produk yang bersangkutan. Jadi, persepsi konsumen
terhadap produk didapat dari harga, merek, periklanan, reputasi, dan
Negara asal.
5
f) Ketahanan (Durability)
Merupakan ukuran umur operasi harapan produk dalam kondisi biasa atau
penuh tekanan, merupakan atribut berharga untuk produl-produk tertentu.
g) Keandalan (Reliability)
Ukuran probabilitas bahwa produk tidak akan mengalami malfungsi atau
gagal dalam periode waktu tertentu.
h) Kemudahan Perbaikan (Repairability)
Adalah ukuran kemudahan perbaikan produk ketika produk itu tidak
berfungsi atau gagal.
i) Gaya (Style)
Menggambarkan penampilan dan rasa produk kepada pembeli.
j) Desain (Design)
Adalah totalitas fitur yang mempengaruhi tampilan, rasa, dan fungsi produk
berdasarkan kebutuhan pelanggan.
Berdasarkan penjelasan di atas, kualitas suatu produk dapat diukur melalui
10 (sepuluh) indikator tersebut. Setiap produsen dapat menggabungkan beberapa
diantara indikator tersebut dalam suatu inovasi produk sehingga lebih memiliki
nilai keunggulan dibandingkan produk dari kompetitor lain.
2.2.2 Harga
2.2.2.1 Pengertian Harga
Harga suatu produk merupakan ukuran terhadap besar kecilnya nilai
kepuasan seseorang terhadap produk yang dibelinya. Seseorang akan berani
membayar suatu produk dengan harga yang mahal apabila dia menilai kepuasan
yang diharapkannya terhadap produk yang akan dibelinya itu tinggi. Sebaliknya
apabila seseorang itu menilai kepuasannya terhadap suatu produk itu rendah maka
dia tidakakan bersedia untuk membayar atau membeli produk itu dengan harga
yang mahal. Nilai ekonomis diciptakan oleh kegiatan yang terjadi dalam
mekanisme pasar antara pembeli dan penjual. Dalam transaksi pembelian, maka
kedua belah pihak akan memperoleh suatu imbalan. Besarnya imbalan itu
ditentukan oleh perbedaan antara nilai dari sesuatu yang diberikan dengan nilai dari
sesuatu yang diterima. Ketika perusahaan mengetahui harga dan penawaran
6
(produk) pesaing, ia dapat menggunakannya sebagai titik orientasi untuk penentuan
harganya sendiri. Harga adalah ukuran terhadap besar kecilnya nilai kepuasan
seseorang terhadap produk yang dibelinya. Seseorang akan berani membayar suatu
produk dengan harga yang mahal apabila dia menilai kepuasan yang diharapkannya
terhadap produk yang akan dibelinya itu tinggi.
Selain itu penetapan harga menurut Tjiptono (2015:112) merupakan tugas
yang menunjang keberhasilan operasi organisasi profit maupun non-profit. Harga
merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pendapatan
bagi organisasi ataupun perusahaan. Namun, keputusan mengenai harga tidak
mudah. Di satu sisi, harga yang mahal dapat meningkatkan laba jangka pendek
suatu perusahaan tetapi di sisi lain akan sulit dijangkau konsumen. Secara
sederhana, istilah harga dapat diartikan sebagai sejumlah uang (satuan moneter)
ataupun aspek 40lain (non- moneter) yang mengandung kegunaan tertentu yang
diperlukan untuk mendapatkan suatu produk.
7
melakukan pembelian ulang.
d. Harga sesuai kemampuan atau daya saing harga
Konsumen sering membandingkan harga suatu produk dengan produk
lainnya. Dalam hal ini mahal murahnya suatu produk sangat
dipertimbangkan oleh konsumen pada saat akan membeli produk
tersebut.
8
2.2.3.2. Indikator Kualitas Layanan
Menurut Kotler dan Keller (2016 : 284), mengemukakan terdapat lima
indikator Kualitas pelayanan antara lain:
a. Keandalan (Reliability)
Keandalan adalah kemampuan perusahaan untuk memberikan
pelayanan Sesuai yang dijanjikan, terpercaya, akurat serta konsisten.
b. Ketanggapan (Responsiveness)
Ketanggapan adalah suatu kemampuan untuk memberikan pelayanan ke
Pelanggan dengan cepat serta mendengar dan mengatasi keluhan
pelanggan.
c. Jaminan (Assurance)
Jaminan adalah mengukur kemampuan dan kesopanan karyawan serta
sifat Yang dapat dipercaya yang dimiliki karyawan.
d. Empati (Empathy)
Empati adalah memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual
atau pribadi yang diberikan kepada para konsumen dengan berupaya
memahami keinginan konsumen.
e. Berwujud (Tangibles)
Berwujud adalah penampilan fasilitas fisik, peralatan yang baik yang
digunakan untuk memberikan pelayanan kepada konsumen.
9
(2015:311), kepuasan konsumen merupakan respon konsumen terhadap evaluasi
persepsi atas perbedaan antara harapan awal sebelum pembelian (atau standar
kinerja lainnya) dan kinerja aktual produk sebagaimana dipersepsikan setelah
memakai atau mengkonsumsi produk bersangkutan.
Kesimpulan yang dapat diambil dari definisi-definisi di atas adalah bahwa
pada dasarnya pengertian kepuasan konsumen mencakup perbedaan antara harapan
dengan hasil dari kinerja yang dirasakan. Kepuasan konsumen inilah yang menjadi
dasar menuju terwujudnya konsumen yang loyal atau setia. Jadi kepuasan
konsumen pada dasarnya mencakup perbedaan antara harapan dan kinerja atau hasil
yang dirasakan oleh konsumen.
10
yang melayaninya. Juga dilaporkan segala sesuatu yang bermanfaat
Sebagai bahan pengambil keputusan oleh manajemen. Bukan saja orang
lain yang disewa untuk Menjadi pembeli bayangan tetapi juga manajer
sendiri harus turun tangan ke lapangan, belanja Ketoko saingan dimana
ia tidak dikenal. Pengalaman manajer ini sangat penting karna data dan
Informasi yang diperoleh langsung ia alami sendiri.
d. Lost purchaser analiysis (analisa pelanggan yang lari ). Langganan yang
hilang,dicoba Dihubungi,nereka diminta untuk mengungkapkan
mengapa mereka berhenti,pindah ke Perusahaan lain,adakah sesuatu
masalah yang terjadi yang tidak bisa di atasi atau terlambat di Atasi.dari
kontak semacam ini akan diperoleh informasi dan akan memperbaiki
kinerja Perusahaan sendiri agar tidak ada lagi langganan yang lari
dengan cara meningkatkan kepuasan mereka.
11
H1
Kualitas Produk
X1
H2
Kualitas Harga
X2 Kepuasan Konsumen
Y
H3
Kualitas Layanan
X3
H4
Gambar : 2.3
12
2.4.2 Pengaruh Kualitas Harga Secara Parsial Terhadap Kepuasan
Konsumen
Teori Nilai Konsumen oleh Kotler and Keller (2019) menyatakan bahwa
persepsi konsumen terhadap kualitas harga akan mempengaruhi kepuasan mereka.
Penelitian oleh Maharani dan Alam (2022) dalam artikel “Pengaruh kualitas produk
dan Harga Terhadap Kepuasan Konsumen Selama Pandemi Covid-19 Pada Kebab
Salahuddin” juga menemukan bahwa kualitas harga yang sesuai berhubungan
positif dengan kepuasan konsumen. Dalam hal ini, diasumsikan bahwa semakin
sesuai harga yang ditetapkan oleh perusahaan dengan persepsi konsumen mengenai
nilai produk, maka akan semakin tinggi tingkat kepuasan konsumen. Jika konsumen
merasa harga yang dibayarkan sebanding dengan manfaat yang diperoleh dari
produk, maka mereka cenderung merasa puas. Berdasarkan pada kajian teoritik dan
empiris maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H2 : Diduga ada pengaruh kualitas harga secara parsial terhadap kepuasan
konsumen
2.4.3 Pengaruh Kualitas Layanan Secara Parsial Terhadap Kepuasan
Konsumen
Menurut teori yang dikemukakan oleh Zeithaml, Bitner, and Gremler (2019)
menyatakan bahwa kualitas layanan yang baik akan meningkatkan kepuasan
konsumen. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Isyanto dan Wijayanti. (2022)
dalam artikel “Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Citra Merek terhadap Kepuasan
Pelanggan J&T Express pada masa Pandemi COVID-19” juga ditemukan bahwa
terdapat hubungan positif antara kualitas layanan yang tinggi dengan tingkat
kepuasan konsumen. Pada dasarnya, teori tersebut menyiratkan bahwa semakin
tinggi kualitas layanan yang diberikan oleh perusahaan kepada konsumen, maka
tingkat kepuasan konsumen terhadap perusahaan juga akan semakin tinggi.
Kualitas layanan yang baik meliputi aspek-aspek seperti respons yang cepat,
kemampuan staf dalam memberikan solusi terhadap masalah, dan kesediaan untuk
membantu konsumen. Berdasarkan pada kajian teoritik dan empiris maka hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H3 : Diduga ada pengaruh kualitas pelayanan secara parsial terhadap kepuasan
konsumen
13
2.4.4 Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Harga, Kualitas Layanan
Secara Simultan Terhadap Kepuasan Konsumen
Kepuasan konsumen dipengaruhi oleh beberapa aspek, di antaranya kualitas
produk, kualitas layanan dan harga. Kualitas produk, kualitas layanan dan harga
dianggap memiliki pengaruh secara simultan terhadap kepuasan konsumen. Hal ini
didukung oleh beberapa penelitian. Pertama, penelitian Ngadino, Suharno dan
Farida (2017) menunjukkan bahwa harga dan kualitas layanan secara bersamaan
memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen. Kedua,
penelitian Razak, Nirwanto dan Triatmanto (2016) menunjukkan bahwa kepuasan
konsumen dipengaruhi oleh harga dan kualitas produk. Ketiga, penelitian
Gumussoy dan Keoglu (2016) menunjukkan bahwa harga dan kualitas layanan
mempengaruhi kepuasan konsumen. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
kualitas produk, kualitas layanan, dan harga secara bersama-sama memainkan
peran penting dalam menentukan kepuasan konsumen. Perusahaan atau bisnis yang
ingin meningkatkan tingkat kepuasan konsumen perlu memperhatikan dan
meningkatkan aspek-aspek ini secara seimbang. Berdasarkan pada kajian teoritik
dan empiris maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
H4 : Diduga ada pengaruh kualitas produk, kualitas harga, kualitas layanan secara
simultan terhadap kepuasan konsumen
14
BAB III
METODE PENELITIAN
15
Moe : Margin of Error atau tingkat kesalahan maksimum yang dapat di tolerir
Tingkat keyakinan yang digunakan adalah 95% dimana nilai Z sebesar 1,96 dan
tingkat error maksimum sebesar 10%. Jumlah ukuran sampel dalam penelitian ini
sebagai berikut:
(1,96)2 (0,5)(0,5)
𝑛=
(0,1)2
𝑛 = 96,4
16
3.3.2 Sumber Data
a. Data Primer
Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data dari responden melalui wawancara dan alat bantu kuesioner
(Sugiyono, 2015).
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah bahan informasi yang dikemukakan oleh para ahli
dibidangnya, sehingga relevan dengan pembahasan penelitian. Data diperoleh
dengan cara membaca literatur yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti
yang sifatnya melengkapi atau mendukung data primer (Sugiyono, 2015).
Menurut Kotler dan Keller (2017:368) terdapat beberapa tolak ukur atau
indikator kualitas produk yang terdiri dari :
a) Bentuk (form)
Bentuk sebuah produk dapat meliputi ukuran, bentuk, atau struktur fisik
produk.
b) Fitur (feature)
Fitur produk yang melengkapi fungsi dasar suatu produk tersebut.
c) Penyesuaian (Customization)
Pemasar dapat mendiferensiasikan produk dengan menyesuaikan produk
tersebut dengan keinginan perorangan.
d) Kualitas Kinerja (Performance Quality)
Tingkat dimana karakteristik utama produk beroperasi.Kualitas menjadi
dimensi yang semakin penting untuk diferensiasi ketika perusahaan
menerapkan sebuah model nilai dan memberikan kualitas yang lebih tinggi
17
dengan uang yang lebih rendah.
e) Kualitas Kesesuaian (Conformance Quality)
Tingkat dimana semua unit yang diproduksi identik dan memenuhi
spesifikasi yang dijanjikan.
f) Ketahanan (Durability)
Merupakan ukuran umur operasi harapan produk dalam kondisi biasa atau
penuh tekanan, merupakan atribut berharga untuk produl-produk tertentu.
g) Keandalan (Reliability)
Ukuran probabilitas bahwa produk tidak akan mengalami malfungsi atau
gagal dalam periode waktu tertentu.
h) Kemudahan Perbaikan (Repairability)
Adalah ukuran kemudahan perbaikan produk ketika produk itu tidak
berfungsi atau gagal.
i) Gaya (Style)
Menggambarkan penampilan dan rasa produk kepada pembeli.
j) Desain (Design)
Adalah totalitas fitur yang mempengaruhi tampilan, rasa, dan fungsi
produk berdasarkan kebutuhan pelanggan.
18
dirasakan lebih besar atau sama dengan yang telah dikeluarkan untuk
mendapatkannya. Jika konsumen merasakan manfaat produk lebih kecil
dari uang yang dikeluarkan maka konsumen akan beranggapan bahwa
produk tersebut mahal dan konsumen akan berpikir dua kali untuk
melakukan pembelian ulang.
d. Harga sesuai kemampuan atau daya saing harga
Konsumen sering membandingkan harga suatu produk dengan produk
lainnya. Dalam hal ini mahal murahnya suatu produk sangat
dipertimbangkan oleh konsumen pada saat akan membeli produk
tersebut.
19
3.4.1.4 Kepuasan Konsumen (Y)
Menurut (Tjiptono,2019) indikator kepuasan konsumen adalah :
a. Kepuasan pelanggan keseluruhan
b. Dimensi kepuasan pelanggan
c. Konfimasi harapan
d. Niat beli ulang
e. Kesediaan untuk merekomendasikan.
Tidak Setuju 2
Netral 3
Setuju 4
Sangat Setuju 5
20
3.5 Teknik Analisis Data
r hitung = 𝑛 ∑ XY − (∑ X. ∑ Y)
√{𝑛 ∑ X 2 -(∑ X 2 )}{𝑛 ∑ Y 2 − (∑ Y)2 }
21
sejauh mana hasil pengukuran dengan menggunakan objek yang sama, akan
menghasilkan data yang sama. Menggunakan program SPSS 22.0 for windows,
variabel dinyatakan reliabel dengan kriteria berikut :
• Jika r-alpha positif dan lebih besar dari r-tabel maka pernyataan tersebut
Reliabel.
• Jika r-alpha negatif dan lebih kecil dari r-tabel maka pernyataan tersebut
Tidak reliabel. Jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,6 maka reliable
• Jika nilai Cronbach’s Alpha < 0,6 maka tidak reliable
• Variabel dikatakan baik apabila memiliki nilai Cronbach’s Alpha > dari
Dimana :
22
variabel independen di dalam garis regresi. Nilai R2 mempunyai interval antara 0
sampai 1 (0< R2 < 1). Semakin besar R2 (mendekati 1), semakin baikhasil untuk
model regresi tersebut dan semakin mendekati 0, maka variabel independen secara
keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel dependen.
3.5.4.1 Uji F
Uji F adalah suatu uji untuk menunjukkan apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama – sama terhadap variabel dependen atau terikat (Ghozali, 2013).
Kriteria Pengujian :
3.5.4.2 Uji T
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X dan
Y, apakah variabel X1, X2, dan X3 (Kualitas Pelayanan, Kualitas Produk, Harga)
benar – benar berpengaruh terhadap variabel Y (Kepuasan Konsumen) secara
terpisah atau parsial (Ghozali, 2012). Hipotesis yang digunakan dalam pengujian
ini adalah :
• Ho:β ˃ 0 Variabel – variabel bebas (Kualitas Pelayanan, Kualitas Produk,
Harga) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
terikat (Kepuasan Konsumen)
• Ho:β ˂ 0 Variabel – variabel bebas (Kualitas Pelayanan, Kualitas Produk,
Harga) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat
23
(Kepuasan Konsumen)
Dasar pengambilan keputusan (Ghozali, 2012) adalah :
24
situasi dimana terdapat hubungan yang kuat antar variabel–variabel independen.
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi dimana variabel ini tidak
ortogonal. Ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antara sesama
variabel indepeden sama dengan nol. Menurut (Imam Ghozali, 2011) kriteria
Multikolonieritas dapat dilihat dari nilai- nilai toleran dan lawannya variance
Inflation factor (VIF ) sebagai berikut:
• Jika nilai VIF dibawah 10 maka tidak mempunyai persoalan
Multikolonieritas sehingga bisa dilakukan ke pengujian selanjutnya.
• Jika VIF lebih dari 10 maka terjadi persoalan multikolonieritas.
25
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
26
tersebut, karena mereka saling mempengaruhi dan berkontribusi terhadap kepuasan
konsumen secara keseluruhan.Dalam bisnis, memenuhi kepuasan konsumen bukan
hanya sebagai kewajiban perusahaan, tetapi juga sebagai faktor penting dalam
mencapai keberhasilan dan keunggulan bersaing. Kepuasan konsumen yang tinggi
dapat membantu perusahaan mempertahankan pelanggan, meningkatkan citra dan
reputasi perusahaan, serta meningkatkan loyalitas dan pembelian ulang konsumen.
4.2 Saran
27
DAFTAR PUSTAKA
Aditya, W. L., & Immanuel, D. M. (2019). Pengaruh Kualitas Produk dan Persepsi
Harga Terhadap Minat Beli Calon Konsumen Cucu. Jurnal Performa: Jurnal
Manajemen dan Start-up Bisnis, 4(3), 360-371.
Isyanto, P., & Wijayanti, K. (2022). Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Citra Merek
terhadap Kepuasan Pelanggan J&T Express pada masa Pandemi COVID-19.
Owner: Riset dan Jurnal Akuntansi, 6(2), 2101-2111.
Jayanti, E., Samsir, S., & Musfar, T. F. (2018). Pengaruh Kualitas Produk Dan Citra
Merek Terhadap Kepuasan Konsumen Dan Loyalitas Pelanggan Pada Produk
Kecantikan Merek Make Over Di Kota Pekanbaru. Jurnal Online Mahasiswa
(JOM) Bidang Ilmu Ekonomi, 1(1), 1-15.
Maharani, R. A. N., & Alam, I. A. (2022). Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga
Terhadap Kepuasan Konsumen Selama Pandemi Covid-19 Pada Kebab
Salahuddin. Sibatik Journal: Jurnal Ilmiah Bidang Sosial, Ekonomi, Budaya,
Teknologi, Dan Pendidikan, 1(4), 235-242.
28
Mariansyah, A., & Syarif, A. (2020). Pengaruh kualitas produk, kualitas pelayanan,
dan harga terhadap kepuasan konsumen cafe kabalu. Jurnal Ilmiah Bina
Manajemen, 3(2), 134-146.
Sani, A. (2021). Analisis Kualitas Pelayanan Rsud Bangka Tengah. Bestari, 1(2),
38-52.
Suryajaya, I., & Sienatra, K. B. (2020). Kualitas Produk Dan Persepsi Harga
Ditinjau Dampaknya Terhadap Keputusan Pembelian Produk Wear It. Jurnal
Performa: Jurnal Manajemen dan Start-up Bisnis, 5(3), 176-184.
29