Anda di halaman 1dari 2

Jenis dan Ragam Sastra Anak

Secara garis besar Lukens mengelompokkan genre sastra anak ke dalam enam macam, yaitu
realisme, fiksi formula, fantasi, sastra tradisional, puisi dan nonfiksi dengan masing-masing
mempunyai beberapa jenis lagi
genre anak tersebut adalah sebagai berikut:
1.Realisme Karakteristik umum cerita realisme adalah narasi fiksional yang menampilkan tokoh
dengan karakter yang menarik yang dikemas dalam latar tempat dan waktu yang dimungkinkan.
Ada beberapa cerita yang dapat dikategorikan ke dalam realisme, yaitu cerita realistik, realisme
binatang, realisme historis dan ceritaolahraga(Nurgiyantoro,2005:15).
Realisme dalam sastra dappat dipahami bahwa cerita yang dikisahkan itu mungkinsajaa ada dan
terjadi walau tidak harus bahwa ia memang benar-benar ada dan terjadi. Cerita mempresentasikan
berbagai peristiwa, aksi, dan interaksi, yang seolah-olah memang benar, dan penyelesaiannyapun
masuk akal dan dapat dipercaya. Realisme dibagi menjadi beberapa sub, yaitu :
a. Cerita Realisme

Cerita realistik (realistic stories) biasanya bercerita tentang masalah-masalah sosial dengan
menampilkan tokoh utamaprotagonis sebagai pelaku cerita. Masalah-masalah yang dihadapi
tokoh itulah yang menjadi sumber pengembangan konflik dan alur cerita. Untuk cerita anak,
cerita lebih banyak diselesaikan, tetapi harus tetap mempertahankan logika cerita. Cerita realistik
dapat membawa pembaca anak untuk lebih memahami diri sendiri dan orang lain lewat
pengembangan cerita, tokoh, dan konflik yang dapat dipercaya.
b. Realisme Binatang

Cerita realisme binatang (animal realism) adalah cerita tentang binatang yang bersifat nonfiksi. Ia
adalah cerita tentang binatang, berbicara tentang binatang, misal yang berkaitan dengan habitat,
cara dan siklus hidup dan lain-lain. Dalam hal ini fabel berbeda dengan cerita realisme binatang
karena seringkali fabel mengandung personifikasi
binatang yang memiliki konflik layaknya seperti manusia. Cerita realisme binatang meski tanpa
personifikasi bisa dibuat secara menarik karena menawarkan efek keindahan. Misalnya,cerita
tentang penjelajahan dan penemuan kebiasaan hidup, cara bertahan hidup, cara bergaul dengan
sesamanya, dan lain-lain yang berhubungan tentang kehidupan binatang sesungguhnya.
c. Realisme Historis

Cerita realisme historis (historical realism) mengisahkan peristiwa yang terjadi pada masa
lampau. Hal itu menentukan latar yang juga harus ber-setting pada masa lampau lengkap dengan
konsekuensi faktual-logisnya. Cerita biasanya mengambil satu atau beberapa tokoh utama yang
digunakan sebagai acuanpengembangan alur. Contoh cerita realisme historis misalnya Perang
Diponegara, Perang Paderi, Untung Surapati. Realisme historis dapat dikembangkan menjadi
fiksi historis yang didalamnya terdapat unsur imaginasi. Namun aspek imaginasi tersebut
haruslah dipadukan secara integral dengan fakta.
Untuk menjadi satra anak, realisme historis haruslah dikemas dengan penuturan dengan cara
penuturan dan bahasa yang sederhana dan lazimnya dilengkapi dengan gambar-gambar.
d. Realisme Olahraga

Realisme Olahraga (sport stories) adalah cerita tentang berbagai hal yang berkaitan dengan
dunia olahraga. Ia dapat berkaitan dengan jenis dan tim olahraga juga dapat berkaitan dengan
dan dipakai untuk menanamkan karakter fairplay, kejujuran, kedisiplin, kesederajatan, dan lain-
lain yang penting untuk pengembangan diri. Jika dikemas dengan cara-cara menarik, realisme
olahrag tidak kalah menarik dibandingkan dengan cerita yang lain. Karena tak sedikit anak yang
mengidolakan tokoh-tokoh olahraga.

Anda mungkin juga menyukai