Anda di halaman 1dari 3

Nama : Alya Nisrinavira

Prodi : Ilmu Keperawatan A’2017


Tutorial : Artikel Academic Writting

ARTIKEL :

MENGENAL TINNITUS

Critique Article

A. Pendahuluan / Introduction

Pendengaran adalah kemampuan untuk mengenali suara yang ada di


sekitarnya. Dalam hal ini, indra telinga berperan penting karena mampu
memahami apa yang sedang didengarkan sehingga dapat direspon dengan baik.
Beberapa gangguan pendengaran, bisa dialami oleh setiap orang serta tidak
memandang usia. Dalam artikel Sri Noviani “Mengenal Tinnitus” (2018),
menjelaskan tentang pentingnya mengetahui gangguan di telinga karena dapat
menghambat aktivitas serta mengakibatkan hilangnya pendengaran. Walaupun
artikel ini masih terdapat kekurangan yaitu tidak tercatat data penyakit
Tinnitus di Indonesia tetapi pembahasan yang dilampirkan bermanfaat serta
bisa menambah ilmu pengetahuan.

B. Ringkasan Artikel / Summary of the article

Penulis mengawali pembahasan tentang, pentingnya mengetahui lebih


awal kondisi gangguan penyakit Tinnitus agar dapat dicegah dan segera diobati.
Tinnitus ditandai dengan munculnya suara atau bunyi tertentu seperti siulan,
berdesis, hingga berdenging yang terdapat di telinga secara terus-menerus. Bagi
para penderita yang mengalami Tinnitus setiap harinya, suara dengungan dapat
mengganggu serta mempengaruhi saat sedang berpikir, tidur, bahkan dalam
berkonsentrasi. Penyebab terjadinya Tinnitus biasanya konsisten diterpa paparan
suara bisisng yang keras maupun efek samping pemakaian obat tertentu. Penulis
juga mencantumkan presentase yang dilakukan oleh penelitian Dr. Harrison Lin
dengan asisten profesor di Department of Otolaryngology Head and Neck Surgery
di University of California, Amerika Serikat. Penelitian ini mengevaluasi data
sekitar 76.000 orang dewasa pada National Health Interview Survey di tahun
2007. Diantara kondisi ini, 27% mempunyai tanda dan gejala Tinnitus lebih dari
15 tahun, 36% mengalami gejala terus menerus, 15% dirasakan sehari sekali, dan
sisanya 22% kurang dari seminggu sekali.

Menurut Henry juru bicara American Speech Languange Hearing


Association,“Tidak ada obatnya serta jalan untuk mengurangi, bahkan
menghilangkan dengungan atau Tinnitus. Pengobatan yang direkomendasikan
satu-satunya adalah menggunakan alat bantu dengar atau terapi behavioral
kognitif.” Di akhir penulisan artikel, noviarni menuliskan jika merasakan bunyi
bising di telinga hingga mengganggu kenyamanan segera lakukan tes
pendengaran oleh dokter agar mengurangi penderita Tinnitus.

C. Kritik Positif / Positive (+)

Kelebihan dalam artikel ini penulis konsisten menjelaskan informasi


tentang Tinnitus. Artikel ditulis secara lengkap seperti pengertian, gejala yang
dialami penderita (deteksi dini), hingga penyebabnya dalam berbagai aspek
dengan menampilkan bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca.

Kelebihan yang lainnya, artikel ini memberikan survey atau sumber yang
dapat dipercaya untuk melengkapi topik yang sedang dibahas. Contohnya penulis
mencantumkan penelitian Dr. Harrison Lin dengan asisten profesor di Department
of Otolaryngology Head and Neck Surgery dengan kutipan “ Terpaan suara di
pekerjaan maupun rumah tampaknya berhubungan dengan tinnitus kronik. Maka
dari itu, seharusnya terpaan suara ini bisa di minimalisasi.”
D. Kritik Negative / Negative (-)

Walaupun penulis memberikan pengetahuan secara lengkap, tetapi masih


ditemukan kekurangannya.

Kekurangan dalam artikel yang ditampilkan yaitu tidak ada data


yang mencatat penyakit Tinnitus di Indonesia. Sehingga para pembaca tidak
mengetahui seberapa jauh perkembangan penyakit ini yang bisa menyerang dari
segala usia dan gejalanya bisa dianggap tidak penting oleh masyarakat Indonesia.
Menurut dr. Pattiselanno Robert Johan (2016) “....Sistem informasi kesehatan
merupakan salah satu bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari sistem
kesehatan di suatu negara. Dengan sistem informasi kesehatan yang baik maka
masyarakat mengerti permasalahan kesehatan, akan mendapatkan info yang
akurat, tepat dan dapat dipertanggungjawabkan ... “

E. Kesimpulan dan Saran / Conclusion and suggestions

Artikel ini sangat penting bagi masyarakat Indonesia karena bisa


mendapatkan pengetahuan yang baru, dan begitu pentingnya menjaga kesehatan
telinga agar tidak menderita penyakit Tinnitus. Tinnitus dapat dihindari jika kita
mengetahui lebih awal dan dilakukan pengobatan ke dokter.

Sebaiknya penulis mencantumkan data dari Indonesia, seperti kementrian


kesehatan dengan informasi yang baru. Supaya masyarakat Indonesia mengetahui
seberapa banyak yang terkena penyakit Tinnitus, serta dapat dicegah dan
ditangani dengan tepat oleh tim medis agar tidak menimbulkan banyak penderita
Tinnitus.

Koran : SINDO

Edisi : Jum’at, 23 Febuari 2018

Anda mungkin juga menyukai