Anda di halaman 1dari 9

PEKERJAAN :

PERENCANAAN TEKNIK KAWASAN KENDARI

KEGIATAN :
PEMB. TALUD LORONG ASRI RT. 06 RW. 14
KASILAMPE

LOKASI :
KEC. KENDARI KEL. KASILAMPE

TAHUN ANGGARAN 2019

1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

PASAL 1
STANDAR YANG BERLAKU

Semua pekerjaan dalam Syarat-syarat ini harus dilaksanakan dengan mengikuti dan
memenuhi persyaratan-persyaratan teknis yang tertera dalam persyaratan SKSNI, SNI, dan
Standar Industri Indonesia (SII) dan peraturan-peratuiran setempat lainnya yang berlaku atas
jenis-jenis pekerjaan yang bersangkutan antara lain :

SKSNI T-15-1991-03 BUKU STANDAR BETON 1991


SKSNI S-05-1990-F UKURAN KAYU BANGUNAN
1253-1989-A CAT EMULSI
SP 74 : 1977 CAT TENTANG BESI DAN TENTANG KAYU
SNI 2407 TATA CARA PENGECATAN KAYU
SNI 1729 TATA CARA PERENCANAAN BANGUNAN BAJA
AVWI PERATURAN UMUM INSTALASI AIR
1974 PEDOMAN PLUMBING INDONESIA

Untuk pekerjaan-pekerjaan yang belum termasuk dalam standar-standar


yang tersebut diatas. maupun standar-standar Nasional lainnya, maka diberlakukan standar-
standar internasional yang berlaku atas pekerjaan-pekerjaan tersebut atau setidak-tidaknya
berlaku standar-standar Persyaratan Teknis dan Negara-negara asal bahan/pekerjaan yang
bersangkutan.

PASAL 2
LOKASI PEKERJAAN

Lokasi Pekerjaan ini berada di Kecamatan Kendari Kelurahan Gunung Jati

PASAL 3
JENIS DAN MUTU BAHAN
2

3.1. Semua Bahan yang dipakai harus berkualitas baik


3.2. Semen yang digunakan adalah Portland cement (PC) type 1 dalam kualitas baik, dalam
artian belum membeku atau mengeras
3.3. Bahan batu dipakai batu kali atau batu gunung ukuran 10-20cm, terdiri dari batu keras
dengan permukaan keras tanpa cacat dan retak terbebas dari kotoran lumpur.
3.4. Bahan pasir harus dari butiran alami yang keras dan kandungan lempung atau bahan lolos
saringan No. 200 tidak boleh melebihi dari 6% dari berat pasir
3.5. Agregat keras/krikil adalah krikil alam dengan butiran yang keras dan bergradasi menerus
dengan diameter maksimum 3cm, butirannya harus bersih dengan kandungan lumpur
maksimum 1% .
3.6. Bahan air harus bebas dari bahan-bahan yang merusak seperti lumpur, asam dan unsur
organik.

PASAL 4
PEMBERITAHUAN UNTUK MEMULAI PEKERJAAN

Dalam keadaan apapun tidak dibenarkan untuk memulai pekerjaan yang sifatnya permanen
tanpa terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari Direksi atau Konsultan Pengawas.
Pemberitahuan yang lengkap dan jelas harus terlebih dahulu disampaikan kepada Direksi atau
Konsultan Pengawas dan dalam jangka waktu yang cukup, bila dipertimbangkan bahwa
perlu mengadakan penelitian dan pengujian terlebih dahulu atas persiapan pekerjaan
tersebut.
PASAL 5
PERINTAH UNTUK PELAKSANAAN

Bila Pemborong tidak berada ditempat pekerjaan dimana Direksi atau Konsultan Pengawas
bermaksud untuk memberikan petunjuk-petunjuknya, maka petunjuk-petunjuk harus diturut
dan dilaksanakan oleh Pelaksana atau orang-orang yang ditunjuk untuk itu oleh Pemborong.

PASAL 6
ADMINISTRASI DAN DOKUMENTASI

6.1. Administrasi
1. Pelaksana wajib menyediakan buku direks dan buku tamu.
2. Membuat request sheet untuk menerima persetujuan direksi/Pengawas tentang
kesiapan untuk melaksanakan suatu pekerjaan.
3. Membuat laporan harian tentang pelaksanaan kegiatan harian pekerjaan.
4. Bila pelaksanaan pekerjaan berlangsung ditemui hal-hal yang melibatkan perubahan
kontrak (addendum) dalam variasi volume pekerjaan, maka pelaksana wajib
membuat perhitungan tambah/kurang dengan memperoleh persetujuan dari pihak
3
pemilik kegiatan dan hasil perhitungan terlebih dahulu harus diperiksa oleh
konsultan pengawas.

6.2. Dokumentasi
Pelaksana wajib mengambil rekaman pekerjaan pada kondisi 0% (Nol Persen), 50% (lima
puluh persen, dan 100% (Seratus Persen)
PASAL 7
PENGUKURAN

Pemborong harus memulai pekerjaan pengukuran dari garis-garis dasar yang telah disetujui
oleh Direksi atau Konsultan Pengawas dan bertanggung jawab penuh atas pengukuran
pengukuran yang dibuatnya.
Pemborong harus menyediakan semua bahan, peralatan dan tenaga kerja, termasuk juru-juru
ukur (Surveyor) yang dibutuhkan sehubungan dengan pengukuran untuk setiap bagian
pekerjaan yang memerlukannya.
Dasar ukuran tinggi + 0,00 adalah dasar tinggi permukaan lantai bangunan induk, seperti
yang dinyatakan dalam gambar, dan selanjutnya menurut petunjuk Pelaksana, Tinggi lantai
ini harus disesuaikan dengan tinggi lantai saluran yang telah ada/selesai dibangun, sehingga
dalam pekerjaan ini, termasuk pula pekerjaan pengurugan tanah.

PASAL 8
PAPAN NAMA KEGIATAN

Pelaksana harus memasang papan nama kegiatan pada lokasi kegiatan dengan ukuran 120x80
cm2 sebagai papan nama pemberitahuan yang berisikan informasi, Pekerjaan yang
dilaksanakan, Pembiayaan, Janga waktu pelaksanaan, Nama konsultan pengawa, Dan Nama
Kontraktor pelaksana. Papan nama kegiatan ini dipasang sebelum pelaksanaan pekerjaan
dimulai dan seluruh beban yang timbul menjadi beban dan kewajiban pelaksana.

PASAL 9
PEKERJAAN BONGKARAN

9.1. Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan Bongkaran Ini meliputi jika terdapat lokasi yang harus dibongkar
9.2. Pelaksanaan
Sebelum melaksanakan pekerjaan bongkaran, Pemborong harus meminta ijin dulu
kepada Pihak User dan dalam hal pelaksanaannya hal-hal yang perlu diperhatikan
antara lain :
1. Memperhatikan faktor keselamatan dan lingkungan kerja.
2. Bekas bongkaran yang masih dapat dipergunakan disimpan dan diamankan sesuai4
petunjuk dari User.
3. Berangkal/puing-puing bekas bongkaran harus dibuang ke luar site
4. Teknik pelaksanaan pembongkaran sedemikian rupa dengan memperhatikan urutan
pelaksanaan.
5. Dalam pelaksanaan pembongkaran, adanya kerusakan diluar lingkup pekerjaan yang
ada di RAB, karena diakibatkan oleh kelalaian/kecerobohan Pemborong maka
kerusakan tersebut menjadi tanggung jawab Pemborong.

PASAL 10
PEKERJAAN TANAH, GALIAN DAN URUGAN KEMBALI

10.1 Lingkup Pekerjaan


Termasuk dalam pekerjaan ini adalah melaksanakan galian tanah sesuai dengan persyaratan
yang ditentukan, menjaga terhadap kemungkinan terjadinya longsoran sehingga mengganggu
pelaksanaan pekerjaan selanjutnya sampai pengurugan kembali hingga padat.
10.2 Pembersihan
Pemborong harus membersihkan dan menyingkirkan semua puing-puing bekas bongkaran di
dalam daerah pekerjaan.
10.3 Penggalian dan Penimbunan Kembali
1. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi semua pekerjaan penggalian, penimbunan kembali, termasuk
pengupasan dan penimbunan kembali lapisan tanah atas (Top Soil) serta pekerjaan-
pekerjaan yang berhubungan dengan itu, yang disesuaikan dengan gambar-gambar.
2. Pelaksanaan
a. Penggalian
Penggalian harus dilakukan untuk mencapai garis elevasi permukaan dan
kedalaman yang perlu untuk dasar bangunan yang dipersyaratkan atau
diperlihatkan pada gambar- gambar.
Penggalian mencakup pemindahan tanah serta batu-batu dan bahan lain yang
dijumpai dalam pekerjaannya. Jika ternyata dijumpai kondisi yang tak
memuaskan pada kedalaman yang diperlihatkan dalam gambar-gambar maka
penggalian harus diperdalam, diperbesar atau diubah sampai disetujui Konsultan
Pengawas, untuk mana pekerjaan ini akan dimulai sebagai pekerjaan tambah
kurang.
Jika terjadi kesalahan dalam penggalian tanah untuk dasar pondasi sehingga
dicapai kedalaman yang melebihi apa yang tertera dalam gambar atau yang dapat
disetujui oleh Direksi atau Konsultan Pengawas, maka kelebihan diatas harus
ditimbun kembali dengan pasir yang dipadatkan tanpa pembebanan biaya tambahan
kepada pemilik.
Pada pekerjaan penggalian untuk mencapai/membentuk permukaan tanah rencana5
maka Pemborong harus mengusahakan dan meyakini bahwa pada pekerjaan galian
tersebut tidak merusak/mengganggu bangunan atau konstruksi yang sudah ada.
b. Penimbunan
Penimbunan dan Penimbunan kembali harus dilaksanakan didaerah-daerah
ataupun bagian-bagian pekerjaan, serta mengikuti ukuran-ukuran ketinggian.
kemiringan- kemiringan dan bentuk-bentuk seperti yang ditunjukkan dalam
gambar-gambar. Penimbunan harus dilaksanakan dalam bentuk-bentuk lapisan-
lapisan dengan ketebalan maksimum 20 cm. Padatkan sesuai dengan Instruksi
Direksi atau Konsultan Pengawas. Penimbunan dan timbun kembali, kecuali
ditentukan lain oleh Konsultan Pengawas, harus dari bahan galian pekerjaan ini.
Bahan timbunan harus bebas dari kotoran-kotoran, tumbuh-tumbuhan, batu-batuan
atau bahan lain yang dapat merusak pekerjaan.
c. Perlindungan Terhadap Air
Selama pekerjaan berlangsung Pemborong harus dengan semua cara yang disetujui
Direksi atau Konsultan Pengawas, menjamin agar tidak terjadi genangan-
genangan air yang dapat mengganggu atau merusak semua pekerjaan galian atau
urugan.
d. Penghamparan dan Pernadatan
Tanah harus dihamparkan dalam lapisan-lapisan setebal tidak lebih dari 20 cm
gembur, agar dapat mengatur kepadatan yang merata untuk seluruh ketebalannya.
Tanah urugan harus dibasahi secukupnya (sebelum dipadatkan) untuk mencapai
kepadatan yang dipersyaratkan.
10.4 Permukaan Tanah
Sebelum memulai suatu penggalian, Pemborong harus memeriksa permukaan tanah, baik
setempat maupun garis transisi yang tertera dalam kontrak adalah betul. Jika tidak sesuai
Pelaksana harus memberitahu secara tertulis kepada Pemberi Tugas/Pengawas, jika tidak
maka tuntutan mengenai ketidaksamaan permukaan tanah tidak akan dipertimbangkan.
10.5 Tinggi Pendugaan (Peil)
Dasar ukuran tinggi + 0,00 adalah dasar tinggi permukaan lantai bangunan induk, seperti
yang dinyatakan dalam gambar, dan selanjutnya menurut petunjuk Pelaksana. Tinggi lantai
ini harus disesuaikan dengan tinggi lantai gedung yang telah ada/selesai dibangun, sehingga
dalam pekerjaan ini, termasuk pula pekerjaan pengurugan tanah.

PASAL 11
PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI
6
11. 1 Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan dan pemasangan semua pondasi batu kali sesuai dengan
gambar dan persyaratan disini.
11. 2 Bahan-bahan
1. Batu
Batu-batu harus keras dengan permukaan kasar tanpa cacat/retak. dan cara
pengerjaannya harus dilakukan menurut cara terbaik yang dikenal.
2. Pasir
Galian pondasi harus diurug dengan pasir setebal 5 cm dan dipadatkan dengan alat
timbris tangan terbuat dari logam atau stamper.
3. Adukan
Adukan yang dipakai terdiri dari campuran 1 semen : 4 pasir.
4. Air
Air harus bersih dan bebas dari bahan-bahan yang merusak seperti, minyak, asam,
dan unsur organik kecuali ditunjukkan lain, Pemborong harus menyediakan air
kerja atas biaya sendiri.
11. 3 Pemasangan
Pekerjaan pasangan batu dilaksanakan sesuai dengan ukuran dan bentuk-bentuk yang
ditunjukkan dalam gambar. Tiap-tiap batu harus dipasang penuh dengan adukan sehingga
semua hubungan batu melekat satu sama lain dengan sempurna. Setiap batu harus dipasang
diatas lapisan adukan dan diketok ke tempatnya hingga teguh.
Adukan harus mengisi penuh rongga-rongga antar batu untuk mendapatkan massa yang kuat
dan integral di beberapa sisi luar dan dalam. batu yang akan dipasang dibasahi dahulu, lalu
dibentuk menjadi bidang luar sesuai dengan gambar rencana atau petunjuk Ahli. Ankor/Stek
dipasang dengan cara dibungkus campuran batu kali dengan adukan 10 cm sekelilingnya,
sedalam 20 cm tiap 1 m dengan diameter anker/stek minimum 10 mm.
Pemasangan Pipa Untuk Sulingan atau resapan air berjarak 1 meter antara pipa yang lainnya
dengan dimasukan injuk agar pipa tidak tersendat oleh tanah atau bahan lainnya yang dapat
mengganggu resapan air.

PASAL 12
PLESTER DAN ADUKAN

12.1. Lingkup Pekerjaan


Dalam hal ini meliputi seluruh pekerjaan plester dan adukan seperti yang dijelaskan
dalam gambar-gambar pelaksanaan.
12.2. Bahan-bahan
Semua bahan yang digunakan dalam pekerjan ini terdiri dari :
1. Pasir 7
Pasir yang dipakai harus kasar. tajam, bersih dan bebas dari tanah liat, lumpur atau
campuran-campuran lain.
2. Portland cement
Portland cement yang dipakai harus baru, tidak ada bagian-bagian yang membantu
dan dalam zak yang tertutup seperti yang disyaratkan. Hanya sebuah merk dari satu
jenis semen yang boleh dipakai dalam pekerjaan.
3. Air
Air harus bersih dan bebas dari bahan-bahan yang merusak seperti, minyak, asam,
dan unsur organik kecuali ditunjukkan lain, Pemborong harus menyediakan air
kerja atas biaya sendiri.
12.3. Perencanaan
1. Campuran Adukan dan Plester
Perbandingan adukan dan pengetesannya dapat dilaksanakan dalam waktu 1
minggu dan tidak ada penambahan waktu lagi untuk itu.
Plester/adukan dengan campuran 1 pc : 3 ps digunakan pada daerah-daerah seluruh
dinding bata seperti ditunjukkan dalam gambar.
2. Acian
Acian dibuat dalam campuran 1 pc : 2 air (volume) dan digunakan hanya
pada dinding-dinding yang akan di cat.
12.4. Pelaksanaan
1. Umum
Pergunakan peralatan yaug memadai. Bersihkan semua permukaani yang akan
diplester dari bahan-bahan yang akan merusak plesteran dan disiram air hingga
jenuh. Pekerjaan plesteran harus rata sesuai perintah Direksi atau Pengawas, dengan
tebal plesteran, kecuali bila dinyatakan lain < adalah 15 mm dengan toleransi
minimum 13 mm dan maksimum 25 mm.
2. Pencampuran
Membuat campuran adukan/plester tanpa mesin pengaduk hanya dapat
dilaksanakan bila ada izin dari Direksi atau Pengawas.
3. Pelaksanaan Adukan/Plesteran
a. Adukan pasangan batu : lihat Pekerjaan Pemasangan
Batu.
b. Plesteran : Plesteran ke dinding batu kali.

PASAL 13
PEKERJAAN SIAR

13.1. Ketentuan umum


Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan yang meliputi pada gambar rencana
13.2. Bahan-bahan
Komposisi adukan pada siar adalah 1 PC : 3 PP
13.3. Pelaksanaan
1. Sebisa mungkin menggunakan mesin pengaduk (molen) dan peralatan memadai.
Persiapan da bersihkan permukaan-permukaan yang di plester dari kotoran-kotoran dan
bahan-bahan lain yang dapat merusak plesteran, tukang-tukang plester yang tidak cakap,
karena pekerjaan yang buruk harus diganti dengan pekerja yang baik. 8
2. Siar/ adukan yang tidak sesuai dengan persayaratan teknis ini harus disingkirkan dari
pekerjaan
3. Pekerjaan siar harus timbul dari bidang pemasangannya, dan pekerjaan yang cacat harus
diperbaiki sesuai perintah pengawas.
4. Adukan dibuat dalam jumlah yang dapat dipakai habis dalam waktu 45 menit. Adukan
dapat dipakai sampai batas adukan tidak dapat diolah (lebih kurang dari 90 menit
setelah adukan jadi).
5. Membuang adukan tanpa mesin pengaduk hanya dapat dilakukan dengan izin pengawas
6. Membuang adukan dengan mesin pengaduk/molen, bak Molen Harus benar-benar
bersih, isikan setengah sejumlah air yang dibutuhkan berikut masukan pasir, lalu
tambahkan semen sementara bak pengaduk berputar, kemudian tambahkan air sesuai
kebutuhan.

15.1. PERIZINAN
1. Pemborong harus memberitahukan pada Direksi atau Konsultan Pengawas minimal
1 minggu sebelum pengecoran dimulai.
2. Pengecoran boleh dilaksanakan apabila sudah ada Berita Acara Pengecoran dan
izin tertulis dari Direksi atau Konsultan Pengawas.

PASAL 18
PEMBERSIHAN AKHIR/FINISHING

Pada Akhir Pekerjaan Seluruh Permukaan Pasangan Batu dan Sebagainya harus bersih
dari sisa-sisa semen dan kotoran lainnya. Gundukan-gndukan tanah bekas galian harus
diratakan serta bahan-bahan yang tidak terpakai lagi harus diangkut keluar dari lokasi
pekerjaan. Bila ada bagian-bagian pekerjaan yang oleh suatu hal menyebabkan kecacatan
pada bagian pekerjaan tersebut belum memenuhi persyaratan yang telah ditentukan, maka
pelaksana wajib melakukan perbaikan-perbaikan terhadap bagian-bagian pekerjaan
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai