Program Studi Sastra Arab, FIB, Universitas Indonesia, Depok, 16424, Indonesia
Email: nurfitri@ui.ac.id
Abstrak
Nazik al-Malaika merupakan seorang penyair berkebangsaan Irak yang cukup terkenal. Ia menjadi salah
satu tokoh pelopor puisi bebas Arab karena inovasi barunya dalam dunia puisi yang tidak terikat dengan pola
puisi gaya lama. Pada tahun 1947, Mesir mengalami wabah penyakit Kolera yang menewaskan hingga mencapai
ribuan nyawa setiap harinya selama tiga bulan. Kemudian Nazik al-Malaika membuat sebuah puisi yang berjudul
“al-Kuuliiraa”. Puisi ini menggambarkan peristiwa dan mengungkapkan rasa kesedihan yang mendalam atas
penyebaran penyakit kolera. Puisi tersebut menjadi puisi bergaya bebas pertama dalam kesusastraan Arab.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode desktriptif analisis dengan pendekatan objektif.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa puisi ini didominasi oleh tema kesedihan sehingga dapat dikategorikan
kedalam puisi al-ritsa. Tema kesedihan yang terungkap dalam puisi ini adalah kesedihan terhadap kematian yang
disebabkan oleh penyakit kolera.
Pendahuluan
Nazik al-Malaika, wanita kelahiran 23 Agustus 1923 ini merupakan anak dari ayah
seorang guru bahasa Arab dan editor ensiklopedia, sedangkan ibunya adalah seorang penulis
artikel dan puisi di koran-koran Irak dengan nama samaran Um Nizar al-Malaika. Ibunya
yang mendorong Nazik untuk membuat puisi sejak umur 7 tahun. Suaminya bernama Abdul
Hadi al-Mahbuba seorang pendiri Universitas Basra di Irak. Nazik al-Malaika adalah seorang
penulis yang berasal dari Irak yang dipandang sebagai pembaharu dunia puisi Arab dan
menjadi penyair modern. Ia menjadi terkenal karena puisinya menjadi pembuka sejarah baru
yang bersajak bebas atau disebut dengan puisi modern.
1
http://www.kirjasto.sci.fi , diakses pada hari Kamis, 27 Maret 2014 pukul 12.10
2
http://www.kirjasto.sci.fi , diakses pada hari Kamis, 27 Maret 2014 pukul 12.10
3
www.geocities.ws/elmbsm272/nazikessaystory.html diakses pada tanggal 27 Maret 2014 pukul 13.25
4
http://news.usti.net/home/news/cn/?/world.mideast/2/wed/bj/Aobit-al-malaika.RW1I_HuL.html , diakses pada
tanggal 28 Maret 2014 pukul 14.20
5
http://www.aljadid.com/content/nazik-al-malaika-1923-2007-iraqi-woman’s-journey-changes-map-arabic-
poetry Vols. 13/14, nos. 58/59 (2007/2008) by Al Jadid
6
Altoma, Prof. Salih J. 1997. Nazik Al-Mala’ika Poetry and Its Critical Reception in The West. Arab Studies
Quarterly. Indiana University.
7
Mesir pernah terjangkit penyakit kolera pada tahun 1863, 1865, 1865, 1883, 1895, 1896, 1902, 1947. Sir Aly
Tewfik Shousha, Pasha, M.D. 1948. Cholera Epidemic in Egypt (1947). Cairo: Under-Secretary of State,
Ministry of Public Health.
8
http://www.onefineart.com/en/artists/nazik_al_malaika/ diakses pada tanggal 27 Maret 2014 pukul 13.30
9
http://english.al-akhbar.com/node/6819 , diakses pada tanggal 28 Maret 2014 pukul 14.10
Metode Penelitian
Dalam menganalisis puisi Nazik al-Malaika yaitu puisi berjudul al-Kuuliiraa, metode
yang digunakan penulis adalah metode deskriptif analisis. Metode deskriptif analisis, yaitu
suatu metode dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta kemudian dilanjutkan dengan analisis
10
http://english.al-akhbar.com/node/6819 , diakses pada tanggal 28 Maret 2014 pukul 14.10
Pembahasan
5. َ ْلرهة,دؼى َرضفق
//ḥazanun yatadaffaqu, yaltahibu//
“Sedih mengalir, meradang”
9. ْ صغر فٍ الظلو
اخ ْ اى ع ْوح ذ
ٍ فٍ كل هك
//fii kulli makaanin ruuhun taṣrakhu fii al-ẓulumaat//
“Di setiap kegelapan ada ruh yang menjerit”
Bait 2
ْ ف الو
24. ىخ ْ هظا ها فؼل
ُّ د ك
//hażaa maa fa’alat kaffu al-maut//
“Inilah yang dilakukan tangan-tangan kematian”
Bait 3
Bait 4
40. َغ
ْ الص ْود هغ
//al-ṣamtu mariir//
“Keheningan yang pahit”
45. ُغ
ْ لن َ ْثق سىي ً ْىحٍ وػف
//lam yabqa siwaa nauḥun wa zafiir//
“Tak ada yang tersisa kecuali ratapan dan rintihan”
47. ة ه ْلرهة
ٍ َ ْثكٍ هي ق ْل
//yabkii min qalbin multahibi//
“Dia menangis dari hati yang tersiksa”
ْ الو, الوىخ,الوىخ
51. ىخ
//al-maut al-maut al-maut//
10
11
12
Bahasa Figuratif
Dalam puisi al-Kuuliiraa ini, penyair menggunakan kata yang sederhana dan mudah
dipahami. Sebagian lagi juga banyak menggunakan kata yang biasa digunakan dalam
kehidupan sehari-hari seperti menangis, sedih, ayah dan ibu, mengeluh dan bingung. Hanya
beberapa kata saja yang membutuhkan penjelasan. Penyair juga berhasil menggambarkan
keadaan yang terjadi di Mesir akibat penyakit kolera sehingga seolah-olah para pembaca
seperti menyaksikan secara nyata. Ia juga berulang kali mengulang kata “kematian”. Hal ini
13
14
15
Kesimpulan
Setelah melakukan analisis terhadap puisi الكىلُغاkarya Nazik al-Malaika melalui
struktur fisik, struktur batin, maka diperoleh jawaban dari permasalahan yang dapat
disimpulkan sebagai berikut.
Puisi yang berjudul الكىلُغاmerupakan puisi Arab modern yang terdiri atas satu bait
dengan 52 larik. Struktur bentuk, isi, bahasa figuratif dan pemilihan katanya berpola puisi
Arab bebas. Bentuk susunan lariknya tersusun kebawah yang panjang pendeknya tidak sama
panjang. Hal ini menunjukkan bahwa adanya gejolak emosi yang naik turun yang dirasakan
oleh sang penyair. Penyair berhasil mengungkapkan perasaannya melalui bentuk puisinya
yang tidak teratur.
Imaji yang digunakan dalam puisi ini adalah imaji visual, imaji auditif dan imaji taktil.
Puisi ini didominasi dengan imaji visual sehingga penyair mengajak pembacanya untuk
membayangkan seperti melihat secara langsung peristiwa-peristiwa yang digambarkan dalam
puisi.
Pada motif perasaan penyair memposisikan dirinya sebagai penderita sehingga
perasaan yang dirasakan begitu terasa. Pada motif situasi penyair memposisikan dirinya
sebagai pengamat sehingga situasi yang tergambar seakan terlihat dengan jelas dengan apa
yang disampaikan dalam puisi ini. Motif kematian penyair memposisikan dirinya sebagai
penderita sehingga kematian benar-benar terasa menyakitkan. Ia merasakan penderitaan
orang-orang yang mati, ia juga merasakan penderitaan yang ditinggal mati. Kesedihan orang
yang mati ini menderita karena sekaratnya terasa lama. Namun penyair juga merasakan
kesedihan sebagai orang yang ditinggal.
Dalam puisi ini lariknya secara utuh dapat terlihat bahwa sisi si “aku” lirik didominasi
dengan perasaan kesedihan karena menyaksikan penderitaan yang dialami oleh penderita
kolera seperti yang terdapat pada bait kesatu dan ke dua. Ada beberapa jenis kesedihan yang
muncul dalam puisi ini, yaitu kesedihan yang disebabkan karena penderitaan pengidap kolera,
kesedihan karena melihat banyaknya orang yang meninggal dan kesedihan karena ditinggal
orang yang meninggal.
Amanat yang disampaikan kepada pembaca adalah jangan pernah pesimis dengan
keadaan. Berhubungan dengan judul, kolera merupakan sebuah penyakit yang belum ada obat
penyembuhnya sehingga janganlah kau jauhi orang-orang pengidap kolera. Kolera merupakan
16
Daftar Referensi
A. Teeuw. 1984. Sastra dan Ilmu Sastra: Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.
Budiman, Kazuko. 2006. Dilema Memahami Tuhan. Depok: ILUNI KWJ Universitas
Indonesia.
Haywood, John A. 1971. Modern Arabic Literature 1800-1970. New York: St. Martin’s
Press.
Kamil, Sukron, M.A. 2009. Teori Kritik Sastra Arab Klasik dan Modern. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Keraf, Gorys. 1988. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.
Lesmana, Maman. 2010. Cinta Dalam Dua Puisi Toeti Heraty. Depok: Fakultas Ilmu
Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.
______________. 2010. Kritik Sastra Arab dan Islam. Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan
Budaya Universitas Indonesia.
Lubis, Mochtar. 1997. Sastra dan Tekniknya. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Pradopo, Rahmat Djoko. 1990. Pengkajian Puisi Analisis Strata Norma dan Analisis
Struktural dan Semiotik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Denpasar: Pustaka
Pelajar.
Sumardjo, Jakob & Saini K.M. 1991. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Waluyo, Dr. Herman J. 1991. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga.
Wehr, Hans. 1979. Arabic-English Dictionary. Wiesbaden: Harrassowitz.
17
Web
http://www.adab.com/modules.php?name=Sh3er&doWhat=shqas&qid=459 diakses pada hari
Kamis, 27 Maret 2014 pukul 13.20
http://www.kirjasto.sci.fi , diakses pada hari Kamis, 27 Maret 2014 pukul 12.10
http://news.usti.net/home/news/cn/?/world.mideast/2/wed/bj/Aobit-al-
malaika.RW1I_HuL.html , diakses pada tanggal 28 Maret 2014 pukul 14.20
http://www.nytimes.com/2007/06/27/arts/27malaika.html?_r=0 diakses pada tanggal 29 Maret
2014 pukul 13.30
http://english.al-akhbar.com/node/6819 , diakses pada tanggal 28 Maret 2014 pukul 14.10
www.geocities.ws/elmbsm272/nazikessaystory.html diakses pada tanggal 27 Maret 2014
pukul 13.25
http://www.aljadid.com/content/nazik-al-malaika-1923-2007-iraqi-woman’s-journey-
changes-map-arabic-poetry Vols. 13/14, nos. 58/59 (2007/2008) by Al Jadid.
18