Definisi
Menstra adalah seni dan ilmu dalam formulasi , implementasi dan evaluasi keputusan yang
berhubungan dalam pencapaian tujuan organisasi. Menstra berfokus pada mengintegrasikan
sistem manajemen, pemasaran, finance/accounting, operasi, RnD, dan informasi untuk
mencapai kesuksesan organisasi.
Tahapan Menstra
1. Formulasi strategi
a. Menentukan visi misi
b. Identifikasi opportunities dan threat eksternal dr organisasi
c. Identifikasi kekuatan dan kelemahan internal
d. Membuat tujuan jangka panjang
e. Menciptakan strategi alternatif
f. Menentukan strategi mana yang digunakan
2. Implementasi strategi
- Menentukan tujuan tahunan
a. Membuat kebijakan
b. Memotivasi karyawan
c. Mengalokasikan sumber daya agar strategi dapat dilaksanakan
3. Evaluasi strategi
- Review faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi strategi yang sedang
digunakan
a. Mengukur kinerja
b. Melakukan tindakan korektif
Mengintegrasikan Intuisi dan Analisis
Menstra dijelaskan sebagai pendekatan yang objektif, logis dan sistematik untuk membuat
keputusan organisasi. Namun menstra tidak murni sains karena dalam pembuatan keputusan
juga memerlukan intuisi dalam membuat keputusan stratejik yang tepat.
Istilah penting dalam menstra
1. Keunggulan Kompetitif > apapun yang perusahaan memiliki keahlian yang lebih
dibanding perusahaan saingan
2. Strategist > orang yang bertanggungjawab atas kesuksesan atau kegagalan organisasi,
dapat berupa CEO, president, pemilik dsb
1
3. Pernyataan Visi Misi > visi menjawab pertanyaan “kita ingin jadi seperti apa” ; misi >
penyataan tujuan yang membedakan suatu bisnis dengan lainnya”, menjawab
pertanyaan “apa bisnis kita?”
4. External Opportunities and Threat > trend dan kejadian economic, social, cultural,
demographic, environmental, political, legal, governmental, technological, and
competitive yang dapat menguntungkan atau merugikan secara signfikan di masa depan
5. Kekuatan dan Kelemahan internal > aktivitas organisasi yang controllable yang bisa
dilakukan dengan baik ataupun kurang
6. Tujuan jangka panjang > hasil spesifik yang diinginkan untuk dicapai dalam jangka
panjjang
7. Strategies > cara mencapai tujuan jangka panjang
8. Tujuan tahunan/annual objective > tujuan jangka pendek perusahaan (1 tahun)
9. Kebijakan/policies
Keuntungan Manajemen Stratejik
1. Keuntungan Finansial : dari hasil penelitian organisasi yang menggunakan konsep
menstra lebih sukses dan menguntungkan daripada yang tidak.
2. Keuntungan Non Finansial
a. Meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman eksternal
b. Lebih memahami strategi kompetitor
c. Meningkatkan produktifitas karyawan
d. Mengurangi resitensi atas perubahan
e. Lebih paham akan hubungan performance-rdeward
Mengapa perusahaan tidak membuat rencana stratejik
1. Sedikit pengalaman atau pengetahuan mengenai perencanaan stratejik
2. Rancangan sistem reward yang kurang bagus
3. Sedang dalam masa “peperangan”, kebanyakan masalah jadi ga sempet bikin
rencana
4. Merasa kalau hanya akan membuang waktu
5. Terlalu mahal, baik secara waktu maupun uang
6. Malas
7. Puas dengan kesuksesan sekarang
8. Takut kegagalan
9. Over PD
10. Pengalaman buruk di masa lalu
2
11. Terbiasa dengan kondisi sekarang
12. Takut hal yang tidak diketahui
13. Memiliki pendapat yang berbeda mengenai planing
14. Kecurigaan – karyawan akan menjadi curiga terhadap manajemen
Jebakan (pitfall) dalam Perencanaan Stratejik
Yang harus diperhatikan dan dihindari dalam perencanaan stratejik:
1. Menggunakan penstra untuk mengendalikan keputusan dan sumberdaya
2. Membuat penstra hanya untuk memenuhi kewajiban/peraturan pemerintah
3. Terburu buru bergerak dari pengembangan misi ke formulasi strategi
4. Gagal mengkomunikasikan rencana ke bawahan
5. Manajemen puncak sering membuat keputusan secara intuitif dan melanggar
rencana formal
6. Mendelegasikan kepada planner ketimbang dilakukan oleh manajemen sendiri
7. dst
Panduan Menstra yang efektif> Open mindedness
3
5. memfasilitasi penerjemahan tujuan perusahaan ke dalam struktur organisasi yang
sesuai
6. menetapkan tujuan organisasi dan menerjemahkan tujuan ini agar biaya, waktu dan
kinerja dalam mencapai tujuan dapat diukur dan dikendalikan.
Karakteristik pernyataan misi
1. Ruang lingkupnya luas, tidak terbatas pada jumlah moneter, angka, persentase,
rasio maupun objectives
2. Kurang dari 250 kata
3. Menginspirasi
4. Identifikasi kegunaan dari produk perusahaan
5. Mengungkapkan bahwa perusahaan socially and environmentally responsible
6. Mencakup 9 komponen :
a. Customer
b. Produk/jasa
c. Pasar
d. Teknologi
e. Mementingkan pertumbuhan/keberlangsungan/laba
f. Filosofi
g. Konsep diri
h. Perhatian pada pandangan publik
i. Perhatian pada karyawan
7. Rekonsiliatif
8. Terus menerus/long lasting
4
4. kekuatan teknologi
5. kekuatan kompetitif
Freund menegaskan bahwa faktor eksternal ini haruslah:
1. penting dalam mencapai tujuan jangka pendek maupun panjang
2. dapat diukur
3. applicable terhadap perusahaan yang saling berkompetisi
4. hierarkis
Pandangan Industrial Organization (I/O)
Adalah pendekatan mengenai keunggulan kompetitif yang menganggap bahwa faktor eksternal
lebih penting daripada faktor internal bagi perusahaan dalam mencapai keunggulan kompetitif.
Kinerja orghanisasi akan sangat ditentukan oleh kekuatan industri. Model Porter Five Force
merupakan contoh perspektif IO yang menitikberaatkan pada analisa kekuatan eksternal untuk
mencapai keunggulan kompetitif.
Proses menjalankan audit eksternal
1. mengumpulkan informasi mengenai trend ekonomi, sosial, budaya, demografis,
lingkungan, politik, pemerintah, hukum dan teknologi.
2. Melakukan asimilasi dan evaluasi atas informasi yang terkumpul.
3. Membuat tingkatan/peringkat faktor2 eksternal yang telah dikumpulkan yang
menurut manajemen paling penting (daftar proritas)
Competitive Analysis : Porter’s Five Forces Model
Model ini banyak digunakan untuk membuat strategi pada berbagai industri. Menurut porter
sifat kompetitif dalam industri dapat dilihat sebagai gabungan dari lima kekuatan:
1. Persaingan antar perusahaan
2. Potensi masuknya kompetitor baru
3. Potensi dikembangkannya produk subtitusi
4. Supplier bargaining power
5. Consumer bargaininig power
Tiga langkah dalam menggunakan Porter model untuk mengindikasikan apakah kompetisi
pada suatu industri dapat membuat perusahaan memperoleh keuntungan:
1. Identifikasi aspek/elemen kunci dari tiap kekuatan kompetitif yang mempengaruhi
perusahaan
2. Mengevaluasi kekuatan dan kepentingan tiap elemen thd perusahaan
5
3. Menentukan apakah kekuatan kolektif dari elemen2 yang dimiliki perusahaan
cukup agar perusahaan dapat masuk ke suatu industri atau tetap berada pada
industri tersebut.
6
c. Keputusan dividen
Analisis rasio finansial digunakan dalam menentukan kekuatan dan kelemahan
dalam area investasi, pembiayaan maupun dividen
3. Management, terdiri dari 5 aktivitas dasar
a. Planning
b. Organizing
c. Motivating
d. Staffing
e. Controlling
4. Production/operation, 5 fungsi(keputusan) dasar dalam operasional/produksi
a. Proses > pemilihan layout, teknologi, arus operasi, lokasi pabrik dsb
b. Kapasitas > perencanaan fasilitas, perencanaan kapasitas, forecasting
c. Inventory > mengelola persediaan, wip dan finished good dsb
d. Workforce > keputusan mengenai p[engelolaan karyawan
e. Quality > keputusan untuk menjamin bahwa produk yang dihasilkan
berkualitas baik dengan menjaga product control, sampling, testing, QA dan
cost control
5. Research and Development
6. Sistem Informasi Manajemen
Proses internal audit
1. Seluruh representatif dalam bagian di organisasi menentukan kekuatan dan
kelemahan organisasi
2. Mengumpulkan dan asimilasi informasi mengenai manajemen, pemasaran,
finance/accounting, produksi/operasi, RnD dan SIM yang dijalankan di perusahaan
3. Membuat daftar prioritas faktor kunci dari informasi tsb
Resources Based View (RBV)
Adalah sebuah pendekatan mengenai keuntungan kompetitif yang menganggap bahwa internal
factor lebih penting daripada eksternal dalam mencapai keunggulan kompetitif. Kinerja
organisasisangat ditentukan oleha SD internal yang dibagi menjadi 3: sumber daya fisik,
sumber daya manusia dan sumber daya organisasional
Value Chain Analysis
Adalah proses dimana perusahaan menentukan biaya dihubungkan dengan tiap aktivitas
organisasi dari pembelian persediaan sampai manufaktur dan memasarkan produk. VCA
7
bertujuan mengidentifikasi bagian dalam value chain yang low cost/high cost sehingga
perusahaan dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan mereka dibanding kompetitornya.
8
c. Liquidation > menjual semua aset perusahaan
Michael Porter Five Generic Startegies
1. Cost Leadership – low cost > menawarkan produk/jasa dengan harga paling rendah
di pasar dan ditujukan ke berbagai jenis cutomer
2. Cost Leadership – best value > menawarkan produk/jasa yang ditujukan ke berbagai
jenis customer dengan harga terbaik yang sebanding dengan valuenya (best price-
value).
3. Differentiation >memproduksi produk/jasa yag dianggap unik dan ditujukan kepada
customer yang cost insensitive (tidak mempedulikan harga)
4. Focus – low cost > menawarkan produk/jasa ke niche group/customernya terbatas
dengan harga paling rendah di pasar
5. Focus – best value > menawarkan produk/jasa ke niche group dengan harga terbaik
sebanding dengan value produk
Cara mencapai strategi
1. Kerjasama antar kompetitor
2. Joint venture
3. Merjer/akuisisi
4. First mover advantage
5. Outsourcing
9
e. Match antara strength dan opportunities, kemudian buat SO strategy untuk
mengatasinya
f. Match antara weakness dan opportunities, kemudian buat WO strategi
g. Match antara strength dan threat, kemudian buat ST strategy
h. Match antara weakness dan threat kemudian buat WT strateginya
2. Strategic Posistion and Action Evaluation (SPACE) Matrix
Menentukan strategi dengan melihat profil dimensi internal dan eksternal perusahaan.
Dimensi Internal ; FP = Financial position, CP competitive Position;
Dimensi Eksternal SP = Stability Position, IP = Industry Position
10
4. Hitung Attractiveness Score (AS) (nilainya 1 kurang -4 paling atraktif )
5. Hitung Total atractiveness score ( AS x weight)
6. Hitung total jumlah TAS, untuk menetukan strategi yang digunakan
11
Perhatian atas SDM ketika implementasi strategi
Menilai kebutuhan staff, menilai kinerja staff, membuat staffing plan, membuat performance
indicator yang tepat.
Metode mencegah dan mengatasi permasalahan yaitu secara aktif melibatkan banyak karyawan
dalam prosesnya.
1. Employee stock ownership plan
2. Penyeimbangan waktu kerja dan waktu keluarga
3. Diversifikasi pegawai
4. Corporate wellness program > askes
12
BAB IX REVIEW, EVALUASI DAN PENGENDALIAN ATAS STRATEGI
Karakteristik Evaluasi Strategi
Kriteria Rumelt dalam Evaluasi Strategi :
1. Consistency
2. Consonance
3. Feasibility
4. Advantage
Proses Evaluasi Strategi > dilakukan secara terus menerus dengan melihat bagaiman
pencapaian terhadap target
Kerangka Evaluasi Strategi
1. Review dasar strategi > membuat revisi IFE dan EFE Matrix, kemudian
membandingkan dengan Matrix yang sekarang ada, apabila ada perbedaan
signifikan maka lanjut ke tindakan korektif
2. Mengukur Kinerja Organisasi > membandingkan hasil yang diekspektasi terhadap
kenyataan, investigasi penyimpangan dr rencana, evaluasi kinerja individu dan
memeriksa progress menuju tujuan. Apabila ada perbedaan yang signifikan maka
dilanjutkan ke tindakan korektif
3. Mengambil tindakan korektif > mengubah struktur org, mengganti personel,
mendivestasi divisi, megubah visi misi, revisi tujuan, mengubah strategi, membuat
kebijakan baru, memberi insentif kinerja, meningkatkan modal,
menambah/memecat karyawan, mengubah alokasi SD, melakukan outsource atas
fungsi bisnis
Balance Score Card
adlaah proses yang dapat membuat perusahaan mampu mengevaluasi strategi dari 4 perspektif:
1. Financial performance
2. Customer knowledge
3. Internal business process
4. Learning and growth
Contoh :
Area of objectives Measure/target Time expectation Primary responsibility
Customers
1.
2.
Manajer/karyawan
13
1.
2.
Operasional/proses
1.
2.
Social Responsibility
1.
2.
Etika bisnis/lingkungan
1.
2
Finansial
1.
2.
14
2. Permasalahan apakah strategi perlu diketahui stakeholder atau disembunyikan
alasan perlu diketahui :
a. Manajer dan karyawan dapat berkontribusi terhadap proses, mungkin mereka
memiliki ide yang cemerlang
b. Investor, kreditur dan stakeholder lain dapat memiliki dasar untuk mendukung
perusahaan karena tahu tujuan dan arah perusahaan
c. Mendukung adanya sistem demokrasi dan kebanyakan perusahaan asing lebih
memilih demokrasi daripada otokrasi
d. Pratisipasi dan keterbnukaan meningkatkan pemahaman, komitmen dan
komunikasi dalam perusahaan
Alasan perumusan strategi dan perencanaan perlu dirahasiakan :
a. Strateginya dapat dieksploitasi oleh perusahaan kompetitor bila dibuka
b. Kerahasiaan membatasi kritik, kecaman dan hindsight
c. Kerahasiaan membatasi saingan untuk meniru strategi perusahaan
3. Pendekatan top down atau bottom up
Pendapat Schendel dan Hofer perlu pendekatan top down yaitu persepsi manajemen
puncak dalam penentuan strategi. Namun penelitian kekinian mendukung adanya
pendekatan bottom up, apabila dalam perusahaan diketahui banyak pegawainya
berpendidikan tinggi dan adanya difersifikasi pegawai sehingga dapat memberi
kontribusi banyak terhadap pembentukan strategi. Perusahaan perlu menentukan
pendekatan mana yang lebih cocok untuknya.
15