BAYI; BBLR
No. Register :
1. Identitas Bayi
Anak Ke : II ( dua)
Suku : Makassar
1. Riwayat Kehamilan
GII PII A0
Menit Menit
No Tanda/nilai 0 1 2
1 2
1. Efference Biru, Merah Seluruh
(warna) pucat muda, merah
2 2
ekstremitas muda
biru
2. Puse (denyut Tidak
<100 >100 2 2
jantung) ada
3. Gimance Tidak Menyeringai Bersin,
1 2
(reflex) ada batuk
4. Activity Tidak Ekstremitas Gerakan 1 2
(tonus otot) ada fleksi aktif
5. Resfiration Tidak Lambat, Menangis
(pernapasan) ada tidak kuat 2 2
teratur
SKOR 8 10
Perlangsungan persalinan
Kala I : 8 jam
Kala II : 1 jam
Nutrisi / Cairan
Eliminasi
Personal Hygiene
Kebutuhan Tidur
b. Ibu mengatakan bayinya selalu tidur dan menangis setiap popoknya basah
D. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan Umum
PBL : 45 cm
Lingkar Kepala : 30 cm
Lingkar dada : 31 cm
LILA : 8 cm
2. Pemeriksaan Fisik
Kepala : tidak ada caput, sutura tampak jelas, kepala lebih besar dari badan.
Mulut : reflex isap masih lemah, bibir tampak merah mudah, lida tampak bersih
Dada : simetris kiri kanan, gerakan dada seirama dengan nafas bayi
Perut : tali pusat masih basah, tidak ada benjolan pada perut
Genetalia : vulva dan anus berlubang, dua buah testis sudah turun kedalam
skrotum.
Ekstremitas atas bawah : simetris kiri kanan, jari-jari lengkap, pergerakan lemah
Kulit : warna kulit kemerah-meerahan, tidak ada bercak hitam, kulit tipis dan
lemak subcutan kurang
Diagnosa : BBLR
LK : 32 cm
LP : 31 cm
PBL : 42 cm
Bayi dengan berat lahir rendah memiliki karakteristik seperti BB kurang dari 2500
gram dan PB kurang dari 45 cm (ilmu kebidanan pengetahuan kandungan dan KB
untuk pendidikan bdan 1 manuaba hal. 328)
Bayi yang BBLR disebabkan oleh keadaan yang mengganggu pertukaran zat ibu ke
janin sehingga bayi mengalami reterdasi pertumbuhan intrauteri (synopsis obstetric
patologi 2013)
Diagnosa :
PBL : 45 cm
S : 36,6o c
Pada BBLR mudah terjadi hipotermi karena sulit untuk mengatur panas badan,
otot masih lemah, kemampuan metabolisme panas masih rendah sehingga bayi dengan
BBLR perlu diperhatikan agar tidak terlalu banyak kehilangan panas badan dan dapat
dipertahankan.
2. Potensial terjadinya infeksi tali pusat
Adanya luka potongan tali pusat yang menyebabkan jaringan dan pembuluh darah
terbuka serta dalam keadaan basah dan lembab merupakan media berkembangnya
mikroorganisme sehingga dapat terjadi infeksi (buku ajaran “Asuhan pada bayi segera
setelah lahir” hal 3).
Bayi lahir membutuhkan nutrisi yang cukup, ASI merupakan makanan terbaik
bagi bayi karena ASI mengandung zat gizi yang lengkap (colostrum) yang diberikan
sebagai antibody yang dapat mencegah infeksi pada bayi.
S (36,5o C-37,5o C)
P (40-60 x/ menit)
Intervensi
1. Observasi TTV
Rasional : dengan mempertahankan suhu bayi tetap hangat maka tidak akan terjadi
hipotermi pada bayi
4. Ganti pakaian bayi setiap kali basah dan selimut bayi supaya tetap hangat
Rasional : jika ibu tau tentang penting ASI maka ibu akan rajin menyusui bayinya
Rasional : rangsangan isapan bayi yang lebih sering pada payudara menyebabkan
adanya rangsangan untuk memproduksi ASI
7. Anjurkan pada ibu untuk makan-makanan bergizi untuk menambah produk ASI
Rasional : asupan yang cukup pada ibu menyusui sangat mempengaruhi produksi ASI
dan kuantitas ASI
8. Beri nutrisi selain ASI berupa nutrisi tambahan sebanyak 15 cc setiap 2 jam
Rasional : bayi BBLR membutuhkan nutrisi yang adekuat sehingga harus diberikan
nutrisi untuk meningkatkan berat badan
Rasional : dengan memberikan vit K pada bayi dapat mencegah perdarahan pada otak
dan HB0 untuk pencegahan hepatitis pada bayi
LANGKAH VI. IMPLEMENTASI
1. Mengobservasi TTV
4. Menganti pakaian bayi setiap kali basah dan menyelimuti bayi supaya hangat
8. Memberikan nutrisi selain ASI berupa nutrisi tambahan sebanyak 15 cc setiap 2 jam
S : 36,6o C
P : 42 x/menit
No. Register :
A. Identitas Bayi
Nama : bayi Ny “N”
Anak Ke : II (dua)
Nama : Ny “N” / Tn “ D”
Nikah : 1 kali
Suku : Makassar
Alamat : Rajaya/Takalar
Ibu datang di puskesmas dengan HPHT tanggal 5 januari 2015, ibu melahirkan
tanggal 29 september jam 15.30 wita, bayi diberikan nutrisi tambahan berupa susu
formula. Ibu mengatakan bayinya belum menyusui dan sering tidur.
Dari hasil anamnase didapatkan bahwa HTP tanggal 12 oktober 2015, umur
kehamilan ibu 39 minggu. Pada saat lahir bayi tampak lemah (kurang aktif), dari hasil
pemeriksaan diketahui bahwa BB sekarang adalah 2200 gram, lingkar kepala 30 cm,
lingkar dada 31 cm dan LILA 8 cm, bayi banyak tidur dan tali pusat masih basah.
ASSESMENT (A)
PLANNING (P)
4. Mengganti pakaian bayi setiap kali basah dan menyelimuti bayi supaya hangat,
prosedur telah dilakukan
6. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI terus menerus, ibu pun mengerti dan
mau melakukannya
9. Memberikan vit K dan HB0 saat bayi lahir, prosedur telah dilakukan
Tiara mutiara
Arsip Blog
▼ 2016 (6)
▼ Juni (6)
BAYI; BBLR