Anda di halaman 1dari 3

ASUMSI PENELITIAN

Ada beberapa hal pada penelitian ini diasumsikan sama antara lain adalah :
a. Kondisi, keadaan medium dan nutrisi yang digunakan pada penelitian dianggap sama
b. Botol dan penutup gabus yang digunakan baik ukuran, jumlah, dan jenis serta tingkat
kesterilan dianggap sama.
c. Kondisi lingkungan tempat mengembangbiakkan Drosophila, diantaranya kelembapan,
suhu, cahaya, dan lainnya dianggap sama.
d. Umur dari Drosophila melanogaster ♂ dan ♀ yang digunakan untuk penelitian terutama
untuk penyilangan dianggap sama.
e. Persilangan dilakukan sampai mendapat generasi ketujuh (F7)

RUANG LINGKUP PENELITIAN


a. Penelitian ini menggunakan lalat buah pada spesies yang sama yakni Drosophila
melanogaster.
b. Penelitian ini dibatasi menggunakan dua strain yang berbeda yang terdiri dari strain
mutan ebony dan white (strain e dan w).
c. D. melanogaster yang disilangkan dibatasi pada usia maksimal 3 hari pengampulan.
d. Pengamatan fenotip dibatasi pada ciri morfologi meliputi warna mata, warna tubuh, dan
keadaan sayap namun lebih ditekankan pada jenis kelamin pada hasil anakan generasi ke
generasi F1 sampai dengan F7.
e. Penelitian ini membahas tentang nisbah kelamin yang terjadi pada persilangan homogami
strain e♂ x e♀ dan w♂ x w♀
f. Penelitian ini pengamatan dan perhitungan fenotipnya dibatasi pada hasil anakan F1
sampai dengan F7 dari persilangan homogami strain e♂ x e♀ dan w♂ x w♀
g. Pengambilan data berupa perhitungan fenotip (F1 sampai dengan F7) dari persilangan
homogami strain e♂ x e♀ dan w♂ x w♀

DEFINISI OPERASIONAL / ISTILAH


a. Drosophila melanogaster merupakan lalat buah
b. Identifikasi adalah usaha penetapan keadaan tubuh atau ciri-ciri morfologi dari lalat
Drosophila sebagai dasar untuk mengenali dan menetapkan nama jenis Drosophila
(Warsini, 1996).
c. Nisbah kelamin adalah jumlah individu-individu jantan dibagi dengan jumlah individu-
individu betina dalam suatu spesies yang sama (Herskowitz, 1973). Menurut King (1974)
”sex ratio the relative proportion of males and females of a specified age distribution in
population”.
d. Strain merupakan suatu kelompok intraspesifik yang hanya memiliki satu atau sejumlah
kecil ciri yang berbeda, biasanya secara genetik dalam keadaan homozigot untuk ciri – ciri
tersebut (Indayati, 1999). Pada penelitian ini, digunakan strain e (ebony) dan w (white).
e. Fenotip adalah usaha penetapan keadaan tubuh atau ciri-ciri morfologi dari lalat
Drosophila sebagai dasar untuk mengenali dan menetapkan nama jenis Drosophila
(Warsini, 1996).
f. Genotip adalah keseluruhan jumlah informasi genetik yang terkandung pada suatu
makhluk hidup ataupun konstitusi genetik dari suatu makhluk hidup dalam hubungannya
dengan satu atau beberapa lokus gen (Ayala, 1984 dalam Correbima, 2013; 36).

g. Homozigot adalah karakter yang dikontrol oleh dua gen (sepasang) identik (Corebima,
2013).
h. Heterozigot adalah karakter yang dikontrol oleh dua gen (sepasang) tidak identik
(Corebima, 2013).
i. Autosom adalah kromosom tubuh sedangkan genosom adalah kromosom kelamin.

j. Generasi adalah semua individu yang dihasilkan dalam suatu daur hidup (Rifai, 1991)

RANCANGAN DAN JENIS PENELITIAN


Rancangan dan jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan melakukan pengamatan
dan perhitungan fenotip F1 sampai dengan F7 pada anakan lalat buah (Drosophila melanogaster)
yang dihasilkan dari persilangan homogami e♂ x e♀ dan w♂ x w♀

WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Waktu penelitian dilakukan mulai tanggal 1 Maret 2019 sampai 20 April 2019 dan dilakukan hari
Senin sampai Jumat pukul 12.00 – 18.00 WIB. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium
Genetika Gedung O5 ruang 307 Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang. Kegiatan penelitian
di Laboratorium Genetika antara lain adalah meremajakan strain lalat e dan w, mengampul pupa
strain e dan w, menyilangkan Drosophila melanogaster strain e dan w, mengamati anakan strain
e dan w, dan menghitung fenotip F1sampai dengan F7 dari hasil persilangan homogami.

Warsini. 1996. Identifikasi Jenis-jenis Drosophila di Kawasan Teluk Semut Pulau Sempu
Kabupaten Malang Jawa Timur. Malang: IKIP Malang
Herkowitz, I. J. 1973. Principles of Genetics. Edisi 2. New York: MacMillan Publishing. Co, Inc.
King, R.C. 1974. Genetics. 2 nd Edition. Oxford University Press, New York.
Indayati, N. 1999. Pengaruh Umur Betina dan Macam Strain Jantan Terhadap Keberhasilan
Kawin Kembali Individu Betina D. melanogaster. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Malang: FPMIPA
IKIP Malang
Ayala, F. J. & Kinger, J. A. 1984. Modern of Genetics. Menlo Prk California: The
Benjamin/cummings Publishing Company, Inc.
Corebima A.D. 2013. Genetika Mendel. Surabaya: Airlangga University Press
Rifai, M.A., & Kartawinata, K. (1991). Germplasm, genetic erosion and the conservation of
indonesian medicinal plants. In: Akarele, O., Heywood, V., & Synghe, H. (eds.), The
conservation of medicinal plants, Cambridge University Press, Cambridge, 281-95.

Anda mungkin juga menyukai