1. DATA SUBJEKTIF
a. Pasien mengatakan nyeri luka operasi seperti tertekan, skala nyeri 5 dan nyeri
terus-menerus.
b. Pasien selalu menanyakan tentang monitor yang terpasang apakah semua dalam
2. DATA OBJEKTIF
11 Maret 2019
HR : 72×/mnt S : 36,5ᴼc
e. Total penilaian pasien risiko jatuh dengan skala morse yaitu 45 (risiko)
12 Maret 2019
a. Pasien sesak
b. Pasien mengalami sesak karena terjadi perdarahan atau stosel pada luka operasi
S : 36,7oC SPO2 : 84 %
d. Pasien cemas
e. Pasien selalu menulis dikertas menanyakan apakah monitor dan O2 dalam batas
normal.
ANALISA DATA
DS : -
2. DO : Kelemahan Defisit Perawatan 11 Maret 2019
a. Total Barthel Indeks yaitu Diri
2 (Ketergantungan total)
b. Total penilaian pasien
risiko jatuh dengan skala
morse yaitu 45 (Risiko)
DS : -
3. DO : Kondisi pasca Risiko Jatuh 11 Maret 2019
Total penilaian pasien risiko operasi
jatuh dengan skala morse
yaitu 45 (Risiko)
DS : -
4. DO : Efek Prosedur Risiko Infeksi 11 Maret 2019
a. Tampak balutan luka Invasif
operasi ± 10 cm.
DS : -
5 DO: Obstruksi trakea Pola Napas Tidak 12 Maret 2019
a. Pasien sesak oleh perdarahan Efektif
b. Terjadi perdarahan atau post op
stosel pada luka operasi
sehingga dilakukan
begging kemudian di
intubasi. Sebelum
intubasi dilakukan
pemberian pre medikasi
diazepam 5 mg.
c. Dilakukan bantuan napas
dengan ventilator mode
spont peeps 5, FiO2 60%.
d. Sebelum intubasi
terpasang nasal kanul 3
lpm
e. TD : 103/65 mmHg
HR : 94x/menit
RR : 15 x/menit
S : 36,7oC
SPO2 : 84 %
DS :
6. Pasien selalu menulis dikertas Ancaman Ansietas 12 Maret 2019
menanyakan apakah monitor Terhadap
dan O2 dalam batas normal. Kematian
DO:
Pasien gelisah
TD : 130/80 mmhg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36.9 °C
RR : 20 x/menit
Prioritas Masalah :
11 Maret 2019
1. Nyeri Akut berhubungan dengan Agen Pencedera Fisik (Post Op Total Tiroidektomi)
2. Pola Napas Tidak Efektif berhubungan dengan Obstruksi trakea oleh perdarahan post op.
No.
Tujuan dan
Dx Diagnosa Keperawatan Intervensi Keperawatan
Kriteria Hasil
Kep.
1 Nyeri Akut b.d Agen Setelah diberikan tindakan 1.1 Evaluasi keluhan nyeri atau ketidak
asuhan keperawatan nyamanan, perhatikan lokasi dan
Pencedera Fisik
selama 3 x 24 jam karakteristik termasuk intensitas
diharapkan nyeri akut (skala nyeri)
dapat berkurang, dengan 1.2 Monitor tanda-tanda vital
kriteria hasil: 1.3 Berikan posisi nyaman sesuai
a. Mampu mengontrol kebutuhan
nyeri (tahu penyebab 1.4 Ajarkan pasien menggunakan teknik
nyeri, mampu relaksasi dan distraksi
menggunakan tehnik 1.5 Kolaborasi pemberian obat
nonfarmakologi untuk anakgetik
mengurangi nyeri,
mencari bantuan)
b. Melaporkan bahwa
nyeri berkurang
dengan skala nyeri 0-
1
c. Mampu mengenali
nyeri (skala,
intensitas, frekuensi
dan tanda nyeri)
d. Menyatakan rasa
nyaman setelah nyeri
berkurang
e. Tanda vital dalam
rentang normal (TD:
120/80; N: 80-
100x/menit; RR: 16-
20x/menit; S: 36,5-
37,5˚C).
2 Pola Napas Tidak Efektif Setelah diberikan tindakan 2.1 Posisikan pasien untuk
b.d Obstruksi trakea oleh asuhan keperawatan memaksimalkan ventilasi
perdarahan post op selama 1 x 24 jam 2.2 Monitor respirasi dan status O2
diharapkan pola nafas tidak 2.3 Monitor adanya kecemasan pasien
efektif dapat teratasi, terhadap oksigenasi
dengan kriteria hasil: 2.4 Monitor TD, nadi, suhu dan RR
a. Mendemonstrasikan 2.5 Monitor frekuensi dan irama
batuk efektif dan suara pernafasan
nafas yang bersih,
tidak ada sianosis dan
dyspneu (mampu
mengeluarkan sputum,
mampu bernafas
dengan mudah, tidak
ada pursed lips)
b. Menunjukkan jalan
nafas yang paten
(klien tidak merasa
tercekik, irama nafas,
frekuensi pernafasan
dalam rentang normal,
tidak ada suara nafas
abnormal)
c. Tanda vital dalam
rentang normal (TD:
120/80; N: 80-
100x/menit; RR: 16-
20x/menit; S: 36,5-
37,5˚C).
3 Ansietas b.d Ancaman Setelah diberikan tindakan 3.1 Identifikasi tingkat kecemasan
Terhadap Kematian asuhan keperawatan 3.2 Dorong pasien untuk
selama 1 x 24 jam mengungkapkan perasaan,
diharapkan ansietas dapat ketakutan, persepsi
teratasi, dengan kriteria 3.3 Instruksikan pasien menggunakan
hasil: teknik relaksasi
a. Klien mampu 3.4 Menciptakan lingkungan yang
mengidentifikasi dan tenang dengan cahaya redup dan
mengungkapkan gejala suhu yang senyaman mungkin
cemas 3.5 Menunjukkan dan berlatih teknik
b. Mengidentifikasi, relaksasi dengan pasien
mengungkapkan dan
menunjukkan teknik
untuk mengontrol
cemas
c. Tanda vital dalam
rentang normal (TD:
120/80; N: 80-
100x/menit; RR: 16-
20x/menit; S: 36,5-
37,5˚C)
d. Postur tubuh, ekspresi
wajah, bahasa tubuh
dan tingkat aktivitas
menunjukkan
berkurangnya
kecemasan
4 Defisit Perawatan Diri b.d Setelah diberikan tindakan 4.1 Menyediakan alat bantu (misalnya,
Kelemahan asuhan keperawatan kateter eksternal atau internal), sesuai
selama 3 x 24 jam 4.2 Tempatkan pasien dalam posisi
diharapkan defisit nyaman makan
perawatan diri dapat 4.3 Menyediakan lingkungan yang
teratasi, dengan kriteria terapeutik dengan memastikan
hasil: hangat, santai dan personal
a. Aktivitas kehidupan 4.4 Memfasilitasi gigi pasien menyikat
sehari-hari (ADL) 4.5 Memfasilitasi diri mandi pasien
mampu untuk 4.6 Memberikan bantuan sampai pasien
melakukan aktivitas sepenuhnya dapat mengasumsikan
perawatan fisik dan perawatan diri
pribadi secara mandiri
atau dengan alat bantu
b. Menerima suapan dari
pemberi asuhan
c. Mampu untuk
mempertahankan
kebersihandan
penampilan yang rapi
secara mandiri dengan
atau tanpa alat bantu
d. Mengungkapkan secara
verbal kepuasan
tentang kebersihan
tubuh dan hygiene oral
5 Risiko Jatuh b.d Kondisi Setelah diberikan tindakan 5.1 Mengidentifikasi defisit kognitif
pasca operasi asuhan keperawatan atau fisik pasien yang dapat
selama 3 x 24 jam meningkatkan potensi jatuh dalam
diharapkan pasien dapat lingkungan tertentu.
terhindar dari risiko jatuh 5.2 Mengidentifikasi perilaku dan faktor
pasca operasi, dengan yang mempengaruhi risiko jatuh.
kriteria hasil: 5.3 Gunakan rel sisi panjang yang sesuai
a. Gerakan terkoordinasi: dan tinggi untuk mencegah jatuh
kemampuan otot untuk dari tempat tidur, sesuai kebutuhan.
bekerja sama secara 5.4 Memberikan pasien tergantung
volunter untuk dengan sarana bantuan pemanggilan
melakukan gerakan (misalnya, bel atau cahaya
yang bertujuan. panggilan).
b. Perilaku pencegahan
jatuh: tidak ada
kejadian jatuh.
c. Pengetahuan:
pemahaman
pencegahan jatuh.
6 Risiko Infeksi b.d Efek Setelah diberikan tindakan 1. Kaji peningkatan suhu tubuh
Prosedur Invasif asuhan keperawatan 2. Cuci tangan setiap sebelum dan
selama 3 x 24 jam sesudah melakukan tindakan
diharapkan pasien dapat keperawatan
terhindar dari risiko infeksi
pasca operasi, dengan
3. Pertahankan teknik isolasi
kriteria hasil: 4. Ajarkan keluarga menghindari risiko
a. Klien bebas dari tanda infeksi dengan menjaga hand
dan gejala infeksi hygiene.
b. Menunjukkan 5. Kolaborasi dalam pemberian
terjadinya proses antibiotik
penyembuhan luka
c. Menunjukkan
kemampuan untuk
mencegah timbulnya
infeksi
d. Jumlah leukosit dalam
batas normal (4500 –
10000 sel/mm3)
e. Menunjukkan perilaku
hidup sehat
TINDAKAN KEPERAWATAN
DX1, Dyan
17.15 1.1 Menanyakan keluhan DS : Pasien mengatakan pusing,
DX2
nyeri atau nyeri pada luka operasi di Ajeng
ketidaknyamanan, leher, skala nyeri : 5 ,
Mala
perhatikan lokasi dan tidak ada mual/muntah
karakteristik termasuk DO : KU lemah, kesadaran
intensitas (skala nyeri) compos mentis.
GCS : E4V5M6,
1.2 dan 2.4 Memonitor TD : 123/77mmHg,
tanda-tanda vital HR : 72 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,5 oC
DX6
6.4. mengajarkan keluarga DS : Keluarga pasien
menghindari risiko mengatakan mengerti
infeksi dengan menjaga DO : Keluarga pasien bisa
hand hygiene. mengikuti hal yang diajarkan
DX5
18.00 5.2. Mengidentifikasi DS : -
perilaku dan faktor DO : Skala Morse 45
yang mempengaruhi
risiko jatuh.
DX6 DS : -
20.00 6.1 Mengukur suhu tubuh
DO : S : 36,5 oC
NGT
TINDAKAN KEPERAWATAN
EVALUASI