Oleh:
Ramdita Amalia (11120150011)
Pembimbing Supervisor :
dr. Ham F. Susanto, SpKJ
NIM : 11120150011
Judul Laporan Kasus : Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Zat
Multipel dan Penggunaan Zat Psikoaktif dengan Sindrom
Ketergantungan dan Keadaan Putus Zat (F19.2 + F19.3)
Telah menyelesaikan tugas dalam rangka kepaniteraan klinik pada bagian psikiatri
Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia.
Mengetahui,
Supervisor
NIM : 11120150011
Telah menyelesaikan tugas dalam rangka kepaniteraan klinik pada bagian psikiatri
Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia.
Mengetahui,
Supervisor
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. AB
Umur : 17 tahun
Jenis Kelamin : Laki laki
Status Pernikahan : Belum menikah
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia
Suku Bangsa : Makassar
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :-
Alamat : Jl. Syekh Yusuf, Perum Makassar Satelit
no. C2
Diagnosa sementara : Gangguan Mental dan Perilaku Akibat
Penggunaan Zat Multipel dan Penggunaan
Zat Psikoaktif
Masuk Poli Jiwa RS Bayangkara : 24 Oktober 2015
LAPORAN PSIKIATRI
I. Riwayat Penyakit (diperoleh dari Autoanamnesis dan alloanamnesis)
A. Keluhan utama :
Lemas
B. Riwayat gangguan sekarang :
Keluhan dan Gejala
Seorang pasien laki-laki masuk UGD RS Bhayangkara dengan keluhan
lemas. Keluhan dirasakan sejak 2 hari yang lalu. Keluhan pasien
disertai dengan sakit kepala, mual, muntah, berdebar, keringat dingin
dan gemetar. Pasien juga mengeluh sulit tidur dan nafsu makan
menurun.
Riwayat kejang dialami 2 hari yang lalu, sehingga pasien terjatuh dan
melukai mata kirinya. Kejang selama 30 menit disertai keluar busa
putih pada mulut pasien. Kejang telah dialami yang ketiga kalinya.
Sebelumnya pasien mengaku pernah mengalami kejang pada tahun
2013 dan 2014, pada saat pasien kelas 1 SMA dan pada saat kelas 2
SMA, dan sempat diopname di RS Bhayangkara.
Hendaya/Disfungsi:
- Hendaya dalam bidang sosial (-)
- Hendaya dalam bidang pekerjaan (-)
- Hendaya dalam penggunaan waktu senggang (-)
Faktor Stressor Psikososial:
- Faktor pergaulan
Hubungan gangguan, sekarang dengan riwayat penyakit fisik dan
psikis sebelumnya:
- Riwayat penyakit medis (-)
- Riwayat trauma (-)
- Riwayat kejang (+)
- Riwayat infeksi (-)
- Riwayat NAPZA (+)
C. Riwayat gangguan sebelumnya :
1. Riwayat penyakit dahulu
Tidak ada
2. Riwayat penggunaan zat psikoaktif
Alkohol, Tramadol, Trihexaphenidyl, Somadril, Ganja
3. Riwayat gangguan psikiatri sebelumnya
Pasien tidak memiliki riwayat psikiatri sebelumnya.
D. Riwayat kehidupan pribadi :
1. Riwayat Prenatal dan Perinatal ( 0-1 tahun )
Pasien lahir normal, cukup bulan dan lahir di rumah sakit. Selama
masa kehamilan, ibu pasien dalam keadaan sehat. Pasien tumbuh dan
berkembang dengan baik. Pasien merupakan anak yang diharapkan.
2. Masa Kanak Awal ( 1-3 tahun )
Pasien diasuh oleh orangtua. Pertumbuhan dan perkembangan pasien
pada masa anak-anak awal sesuai dengan perkembangan anak
seusianya. Tidak ada masalah perilaku yang menonjol.
3. Masa Kanak Pertengahan ( 4-11 tahun )
Semasa sekolah pasien dapat mengikuti pelajaran dengan baik.
Pasien tinggal bersama orang tuanya. Pasien mudah bergaul dan
memiliki banyak teman.
4. Masa Kanak Akhir ( 12-18 tahun )
Pasien mulai mengkonsumsi obat-obatan pada usia 13 tahun akibat
pergaulan teman sekolahnya.
5. Riwayat Kehidupan Beragama
Pasien beragama Islam.
F. Situasi Sekarang :
Pasien tinggal bersama dengan orangtua dan saudaranya.
Riwayat kejang dialami 2 hari yang lalu, sehingga pasien terjatuh dan
melukai mata kirinya. Kejang selama 30 menit disertai keluar busa
putih pada mulut pasien. Kejang telah dialami yang ketiga kalinya.
Sebelumnya pasien mengaku pernah mengalami kejang pada tahun
2013 dan 2014, pada saat pasien kelas 1 SMA dan pada saat kelas 2
SMA, dan sempat di opname di RS Bhayangkara.
VIII. Follow Up
Memantau keadaan pasien dan perkembangan penyakitnya dengan
memberi tahu kepada pasien dan keluarga pasien bahwa pasien harus
memiliki niat yang kuat untuk sembuh, serta keluarga yang terus
mendukung pasien hingga pasien dapat sembuh.
IX. Prognosis : Dubia et malam
Faktor pendukung : - Dukungan keluarga
- Keinginan pasien sendiri untuk sembuh
Faktor penghambat : - Lingkungan pergaulan di sekolah dan teman-
teman bermain pasien
- Keluarga pasien kurang tegas dalam mendidik
pasien
- Ibu pasien yang memanjakan pasien
X. Diskusi Pembahasan
merujuk pada kriteria diagnostik dari PPDGJ III, penderita dalam kasus
pekerja, atau sebagai orang tua), menempatkan diri dalam situasi di mana
karena mabuk).
terletak pada obat-obatan tersebut, tapi pada cara orang yang memakai
mengatasi gejala psikotik dan gangguan mental akibat putus zat pasien
pada malam hari, karena Clozapine memiliki efek sekunder yaitu sedasi
yang kuat, sehingga keluhan sulit tidur pasien juga dapat teratasi. Selain
Fluoxetine diberikan pada pasien ini untuk menangani gejala depresi yang
komunitas.
DAFTAR PUSTAKA