Anda di halaman 1dari 18

PENGELOLAAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB)

PADA SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS


BANYUDONO

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi


Magister Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana

Oleh
MUCH FUAT SETIAWAN
Q 100140116

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN


SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
i
ii
iii
PENGELOLAAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB)
PADA SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS
BANYUDONO

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) rencana sosialisasi penerimaan
peserta didik baru, 2) penetapan target penerimaan peserta didik baru, 3)
keunggulan-keunggulan sosialisasi sekolah yang digunakan dalam menjaring
Peserta Didik Baru SD Muhammadiyah Program Khusus Banyudono. Penelitian
ini menggunakan metode kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara
mendalam, observasi dan dokumentasi. Keabsahan data melalui metode
triangulasi. Data dianalisis menggunakan model analisis interaktif. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Rencana Sosialisasi Penerimaan Peserta
Didik Baru di SD Muhammadiyah Program Khusus Banyudono diawali dengan
kepala sekolah membentuk panitia penerimaan peserta didik baru dengan
melibatkan guru dan karyawan yang berkompeten di bidangnya masing-masing.
Panitia mengadakan rapat penerimaan peserta didik baru membahas tentang
penyusunan strategi sosialisasi dan mendata semua prestasi dan kelebihan-
kelebihan yang dimiliki sekolah yang akan ditulis dalam brosur. Petugas publikasi
mencetakkan brosur dan spanduk. Tenaga IT mensosialisasikan prestasi sekolah
ke TK-TK / PAUD melalui brosur dan presentasi. Petugas penerimaan peserta
didik baru menyiapkan berkas pendaftaran yang berupa blangko pendaftaran,
biodata, membuat buku pendaftaran calon peserta didik. 2) Penetapan target
perolehan peserta didik baru disesuaikan dengan kuota atau daya tampung ruang
kelas yang dimiliki sekolah berdasarkan pertimbangan sarana dan prasarana yang
dimiliki guna menunjang kegiatan belajar mengajar. 3) Keunggulan sosialisasi
sekolah yang digunakan dalam menjaring Peserta Didik Baru SD Muhammadiyah
Program Khusus Banyudono melalui presentasi memiliki keunggulan dalam
pelaksanaan langsung berhadapan dengan calon peserta didik. Brosur memiliki
keunggulan semua pesan yang ditulis dalam brosur tidak mudah dilupakan karena
ada catatan. Lomba EKSIS yang dilaksanakan di sekolah dasar memiliki
keunggulan dapat memperkenalkan keberadaan sekolah dan visi misi sekolah.

Kata kunci: pengelolaan, penerimaan peserta didik baru, sekolah dasar.

Abstract
This study aims to describe: 1) plan for the socialization of new student
admissions, 2) the determination of the target of new student admission, 3) the
advantages of school socialization used in capturing new students of SD
Muhammadiyah Program Khusus Banyudono. This study uses a qualitative
method. Data is collected through in-depth interviews, observation and
documentation. Data validity through triangulation method. Data were analyzed
using interactive analysis models. The results of this study indicates that: 1) Plans
for Socialization of New Student Admissions at SD Muhammadiyah Program
Khusus Banyudono begins with the principal forming a new student admission

1
committee involving teachers and employees who are competent in their
respective fields. The committee held a new student reception meeting to discuss
the preparation of a socialization strategy and record all the achievements and
advantages of the school that will be written in the brochure. Publication officers
print brochures and banners. IT personnel socialize school performance to
kindergartens through brochures and presentations. The student admission officer
prepares a registration file in the form of registration forms, biodata, and makes a
registration book for prospective students. 2) Determination of the target
acquisition of new students is adjusted to the quota or capacity of the classrooms
owned by the school based on consideration of facilities and infrastructure owned
to support teaching and learning activities. 3) The advantages of school
socialization used in capturing New Students of SD Muhammadiyah Program
Khusus Banyudono through presentations have an advantage in the direct
implementation of dealing with prospective students. Brochures have the
advantage that all messages written in brochures are not easily forgotten because
there are notes. The EKSIS competition held in primary schools has the
advantage of being able to introduce the existence of the school and the school's
vision and mission.

Keywords: management, new admission, elementary school.

1. PENDAHULUAN
Siswa adalah individu yang unik dan memiliki sifat individu yang berbeda antara
siswa satu dengan yang lain. Dalam setiap kelas tidak akanada siswa yang
memiliki kesamaan karakteristik dalam semua hal, baik kecerdasan, emosi,
kebiasaan belajar, kecepatan belajar, dan sebagainya. Hal itu menunjukkan betapa
pentingnya administrasi kesiswaan terutama yang berkaitan dengan program-
program yang akan disampaikan kepada siswa baru.
Administrasi kesiswaan khususnya Penerimaan Peserta Didik Baru
menekankan pada hal-hal yang berhubungan dengan hak dan kewajiban siswa.
Siswa perlu mendapatkan penanganan administrasi menurut hak dan kewajiban
karena menjadi bagian penting dari sistem sekolah. Hal ini berlaku mulai sejak
diterima sebagai siswa baru hingga tamat dan lulus dari sekolah.
Keberhasilan dalam penyelenggaraan lembaga pendidikan akan sangat
bergantung kepada pengelolaan komponen-komponen pendukung pelaksanaan
kegiatan seperti kurikulum, peserta didik, pembiayaan, tenaga pelaksana, dan
sarana prasarana. Komponen tersebut merupakan satu kesatuan dalam upaya
pencapaian tujuan lembaga pendidikan (sekolah), artinya bahwa satu komponen

2
memberikan dukungan bagi komponen yang lain sehingga memberikan
konstribusi yang tinggi terhadap pencapaian tujuan lembaga pendidikan/sekolah
tersebut. Demikian juga Keberhasilan SDMuhammadiyah Program Khusus
Banyudono dalam menghasilkan lulusan yang memiliki daya saing tinggi tidak
terlepas dari pengelolaan kependidikan. Salah satu pengelolaan tersebut adalah
pengelolaan Penerimaan Peserta Didik Baru.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul “PENGELOLAAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK
BARU PADA SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS
BANYUDONO ”.
Penelitian ini mempunyai 3 tujuan yaitu untuk mendeskripsikan: 1)
rencana sosialisasi penerimaan peserta didik baru, 2) penetapan target penerimaan
peserta didik baru, 3) keunggulan-keunggulan sosialisasi sekolah yang digunakan
dalam menjaring Peserta Didik Baru SD Muhammadiyah Program Khusus
Banyudono.

2. METODE
Metode dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan desain etnografi.
Tempat penelitian adalah di SD Muhammadiyah Program Khusus Banyudono
yang dilakukan mulai bulan Agustus 2017 sampai bulan Maret 2018.
Penelitian ini menggunakan analisis data model Miles dan Huberman
(Sugiyono, 2013: 91). Kegiatan tersebut terdiri dari 3 komponen analisis yaitu
reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Perencanaan Sosialisasi Penerimaan Peserta Didik Baru di SD
Muhammadiyah Program Khusus Banyudono
Kegiatan penerimaan peserta didik baru yaitu aktivitas sekolah dalam mencari dan
menetapkan kriteria calon peserta didik yang hendak diterima pada sebuah
sekolah. Hal ini sangat penting dalam tahapan aktivitas pengelolaan siswa, sebab
aktivitas ini menjadi penentu apakah sekolah akan mendapatkan jumlah peserta
didik dalam kelas sesuai standar, serta peserta didik yang diterima mempunyai

3
kecakapan awal yang cukup untuk belajar, peserta didik yang diterima sudah siap
untuk belajar, baik secara fisik ataupun mental. Purnamasari (2009) menyatakan
bahwa penerimaan peserta didik baru perlu diadakan pengelolaan yang baik
dengan tujuan agar peserta didik dapat memanfaatkan semua kesempatan dan
fasilitas di sekolah dalam kegiatan belajarnya, agar tujuan yang ingin dicapai di
sekolah dapat diperoleh secara efektif dan efisien.
Penerimaan peserta didik baru adalah gerbang awal yang perlu dilewati
siswa dan sekolah di dalam penyelenggaraan pendidikan. Peraturan Pemerintah
Nomor 66 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
menyebutkan sebelum memasuki Tahun Ajaran baru sekolah melaksanakan
kegiatan yang diberi nama Penerimaan Peseta Didik Baru. Penerimaan Peserta
Didik Baru (PPDB) adalah kegiatan penerimaan calon peserta didik baik berasal
dari calon peserta didik baru maupun perpindahan peserta didik yang telah
memenuhi syarat tertentu untuk memperoleh pendidikan dan mengikuti suatu
jenjang pendidikan atau jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Kegiatan ini
merupakan titik awal yang menentukan untuk kelancaran suatu sekolah ketika
akan memulai tahun ajaran baru. Proses penerimaan peserta didik baru bisa
menentukan sukses atau tidaknya penyelenggaraan pendidikan di sekolah terkait.
Penerimaan peserta didik baru yang dilaksanakan bukan hal yang mudah, sebab
sekolah perlu mempersiapkan beberapa strategi pemasaran yang tepat dalam
melaksanakannya sehingga bisa menarik minat calon peserta didik yang
berkualitas. Dengan demikian input sekolah dapat pula lebih baik sehingga proses
belajar mengajar dapat secara maksimal dan mutu sekolah terjadi peningkatan.
Hal ini diperlukan strategi pemasaran yaitu keseluruhan langkah yang
menyebabkan sesuatu mempunyai nilai jual untuk meraih tujuan tertentu. Jadi,
strategi pemasaran adalah cerminan/ gambaran keunggulan sekolah mengenai
beberapa hal yang terkait dengan bagaimana sekolah melakukan pemanfaatan
potensi sumberdaya manusia pada pasar yang paling menguntungkan.
Menjelang tahun pelajaran baru, pelaksanaan proses PPDB harus sudah
selesai. Pengelolaan peserta didik dalam proses PPDB harus diimplementasikan
sekolah. Tahap awal dalam PPDB yaitu melakukan penyusunan perencanaan

4
sosialisasi penerimaan peserta didik baru. Hal ini seperti yang disampaikan oleh
Nggili (2011) dimana salah satu langkah dalam perencanaan adalah menyusun
rencana kerja operasional. Perencanaan yaitu proses melakukan pemikiran dan
penetapan langkah-langkah aktivitas yang hendak dilaksanakan di masa yang akan
datang guna meraih tujuan tertentu. Perencanaan pemasaran tersebut memiliki
tujuan utama yaitu menarik minat peserta didik yang lebih banyak. Perencanaan
pemasaran mencakup aktivitas menetapkan apa yang ingin diraih, bagaimana
meraih, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk meraih tujuan itu, berapa
jumlah personal yang dibutuhkan, dan berapa banyak biayanya yang dikeluarkan.
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa penyusunan perencanaan
sosialisasi PPDB dimulai dengan rapat pertemuan kepala sekolah dengan guru-
guru yang terkait dengan tugas dan tanggung jawab untuk PPDB. Perencanaan
awal sosialisasi PPDB juga menyelenggarakan rapat dengan wakil kepala
kesiswaan, wakil kepala sarpras, guru BP, Koordinator mapel dan guru-guru
mapel. Kepala sekolah mengadakan pertemuan dan rapat dengan guru-guru yang
terkait guna menerima tugas dan tanggung jawabnya. Hal ini merupakan salah
satu dari fungsi manajemen sebagaimana yang dijelaskan oleh Arikunto dan
Yuliana (2008: 10) bahwa pengorganisasian merupakan keseluruhan proses
memilih orang-orang serta mengalokasikan sarana dan prasarana untuk
menunjang tugas orang-orang itu dalam organisasi dan mengatur mekanisme
kerjanya sehingga dapat menjamin pencapaian tujuan. Dalam pembagian tugas
dan tanggung jawab yang diberikan berdasarkan kemampuan setiap guru yang
relevan.
Pada proses perencanaan sosialisasi PPDB yang ditunjukkan dalam
temuan penelitian ini disesuaikan dengan kuota peserta didik yang harus diterima
pada tiap kelas dan kuota untuk tiap kelas harus ditetapkan sesuai dengan daya
tampung pada tiap-tiap kelas. Penentuan kuota peserta didik yang diterima
berdasarkan pada tujuan sekolah dalam PPDB. Hal ini sejalan dengan penelitian
yang telah dilaksanakan oleh Beneke (2011) bahwa lembaga pendidikan atau
sekolah bisa menerima siswa yang dibutuhkan dan tujuan strategis lembaga bisa
diraih.

5
Penyusunan kepanitian sosialisasi PPDB harus dilakukan pembentukan
dan penyusunan di saat awal perencanaan dilaksanakan. Dari temuan penelitian,
dapat dijelaskan bahwa sebagai pemimpin sekolah, seorang kepala sekolah bisa
menunjuk seorang wakil kepala sekolah untuk menjadi ketua panitia dan guru
terkait dengan sosialisasi PPDB. Penunjukkan Wakil Kepala Kurikulum dan guru
terkait ini merupakan salah satu komponen orang (personel) dalam strategi
pemasaran penerimaan siswa baru. Salah satu komponen penting dari strategi
pemasaran yaitu people, adalah menyangkut tingkah laku unsur pimpinan dan
karyawan/ tenaga edukatif pada sekolah, sebagai service provide. Kepala Sekolah
menunjuk ketua panitia dan panitia sosialisasi PPDB dilaksaakan sebelum tahun
pelajaran berakhir. Kepanitiaan sosialisasi PPDB memiliki sifat tidak tetap dan
akan dibubarkan bila tugasnya sudah dianggap selesai. Menurut Fadhilah, dkk.
(2014) kepala sekolah dan guru melakukan pengawasan terhadap penerapan
manajemen kesiswaan. Baik kepala sekolah maupun guru melaksanakan peran
dan tanggungjawabnya berdasarkan tugas pokok dan fungsinya untuk
keberhasilan manajemen kesiswaan.
Kepala Sekolah sebagai orang yang bertanggung jawab dalam proses
perencanaan sosialisasi PPDB bisa memberikan arahan dan bimbingan media
sosialisasi yang perlu dilakukan oleh ketua panitia sosialisasi PPDB. Arahan dan
bimbingan bukan hanya berhubungan dengan kegiatan eksternal namun juga
bimbingan internal, yakni mendeskripsikan tugas yang diemban organisasi dalam
rangka melakukan pelatihan dan motivasi para pendidik, karyawan dan siswa
sebagai aset utama organisasi supaya bisa melayani para konsumen dengan baik.
Hubungannya dengan perencanaan sosialisasi PPDB, kepala sekolah memiliki
peran dalam melakukan pelatihan dan bimbingan panitia guna memutuskan media
sosialisasi yang perlu dilakukan oleh panitia sosialisasi PPDB. Indikator ini bisa
menumbuhkan motivasi, kemauan kerja, loyalitas, rasa bangga, dan rasa memiliki
yang tinggi kepada panitia sosialisasi PPDB, yang pada gilirannya bisa memberi
dukungan besar bagi sekolah.
Aktivitas perencanaan sosialisasi PPDB yang selanjutnya yaitu melakukan
pendataan beberapa sekolah yang mempunyai potensi sebagai sasaran pemasaran.

6
Salah satu tahap dalam melakukan pengelolaan pemasaran sekolah adalah
menentukan target sekolah sasaran. Sekolah sasaran sangat beraneka ragam
karakternya, harus ditentukan karakteristik yang menjadi kepentingan utama bagi
pengguna pendidikan. Umumnya, sekolah sasaran bisa dibedakan sesuai dengan
karakteristik demografi, geografi, psikografi ataupun perilaku. Jadi, sekolah
penerima akan dengan mudahnya memastikan strategi pemasaran yang tepat
berdasarkan karakteristik dan kebutuhan pasar. Dengan demikian, penentuan
beberapa sekolah yang dijadikan sebagai sekolah sasaran adalah hal penting guna
mengetahui karakter sekolah.
Aktivitas lainnya dalam strategi memasarkan SD Muhammadiyah
Program Khusus Banyudono adalah penetapan target penerimaan peserta didik
baru. Penetapan target PPDB dilakukan oleh kepala sekolah dengan melaksanakan
koordinasi dengan koordinator mapel. Aktivitas koordinasi ini sejalan dengan
peran utama strategi pemasaran sekolah pada penelitian yang telah dilaksanakan
oleh Gajic (2012) dimana peranan utama strategi pemasaran yaitu melakukan
penggambungan kompetensi dan strategi lainnya dari lembaga pendidikan,
melakukan koordinasi tantangan dan keterbatasan yang ditetapkan oleh
lingkungannya dan menemukan cara terbaik guna meraih misi dan visinya.
Dengan demikian agar pelaksanaan PPDB dapat berjalan lancar kegiatan
koordinasi ini tidak bisa dikesampingkan dalam aktivitas strategi memasarkan
sekolah.
Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa kepala sekolah dalam menetapkan
target perolehan peserta didik baru di SD Muhammadiyah Program Khusus
Banyudono dengan melihat anggapan masyarakat terhadap keunggulan-
keunggulan yang dimiliki sekolah. Keunggulan-keunggukan yang dipunyai
sekolah ini adalah diferensiasi produk yang dipunyai SD Muhammadiyah
Program Khusus Banyudono. Salah satu aktivitas dalam melakukan pengelolaan
pemasaran sekolah yaitu melaksanakan diferensiasi yakni cara yang efektif dalam
mencari perhatian pasar. Sekolah akan bersaing dalam upaya pemasaran sehingga
orang tua harus melihat karakteristik sekolah yang tepat untuk anaknya
disebabkan beberapa atribut kepentingan antarsekolah semakin standar. Dengan

7
demikian seharusnya sekolah bisa memberi penekanan yang berbeda
dibandingkan dengan sekolah lainnya dalam bentuk kemasan yang menarik,
misalnya logo dan slogan. Fasilitas sarpras seperti fasilitas internet mungkin akan
menjadikan daya tarik, tapi jaminan internet yang aman dan bersih pun akan
menjadikan pertimbangan orang tua. Dapat disimpulkan keunggulan yang dimiliki
SD Muhammadiyah Program Khusus Banyudono dari tiap-tiap mapel bisa
menarik perhatian pasar terutama bagi orang tua atau calon peserta didik yang
akan masuk dalam penerimaan peserta didik baru.
Kegiatan penerimaan peserta didik baru harus dimanage sedemikian rupa,
mulai dari perencanaan penentuan daya tampung sekolah ataupun jumlah peserta
didik baru yang hendal diterima. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Rohiat
(2008) bahwa sebelum tes masuk dilakukan sekolah telah menentukan kuota
jumlah peserta didik yang dibutuhkan. Penetapan daya tampung ini bisa
dilaksanakan dengan melakukan perhitungan banyaknya muatan dikalikan jumlah
ruang kelas yang dimiliki dikurangi jumlah peserta didik yang tinggal kelas.
Aktivitas lain yang dilaksanakan dalam melakukan penentuan daya tampung yaitu
(1) merencanakan jumlah peserta didik yang hendak diterima. Daya tampung
peserta didik berdasarkan jumlah kelas yang tersedia dengan rasio peserta didik
dan pendidik, (2) menyusun mapel aktivitas kesiswaan. Penyusunan mapel
aktivitas bagi peserta didik perlu berdasarkan pada: (a) visi dan misi lembaga
pendidikan, (b) minat serta bakat, (c) sarana prasarana, (c) anggaran yang
disediakan, (d) tenaga kependidikan yang tersedia.
Dalam penerimaan siswa baru SD Muhammadiyah Program Khusus
Banyudono, penentuan calon peserta didik yang diterima disamping
memperhatikan syarat-syarat pendaftaran dan daya tampung kelas, juga
mempergunakan sistem seleksi tertulis. Jika hasil tes tertulis yang akan dijadikan
standar, maka penentuan calon yang diterima bisa didasarkan pada urutan
rangking (sistem rangking) sampai sebanyak calon yang ditargetkan berdasarkan
daya tampung kelas, minat, bakat, kreaktivitas, dan kewilayahan. Cara
pendaftaran seperti ini tidak jauh berbeda dengan hasil penelitian dari Biro (2008)
yang menunjukkan Cara yang dipakai untuk penentuan diterima atau tidaknya

8
calon peserta didik dilakukan dengan dua cara. Cara yang pertama dalam
penerimaan peserta didik baru adalah calon peserta didik mendaftarkan dan
berdasarkan daftar peringkat atas jurusan yang mereka pilih. Sedangkan cara
kedua yang dipakai adalah sekolah menyelenggarakan ujian masuk yang akan
memberikan peringkat kepada calon peserta didik.
3.2 Penetapan Target Perolehan Siswa Baru di SD Muhammadiyah Program
Khusus Banyudono
Penetapan target perolehan peserta didik baru di SD Muhammadiyah Program
Khusus Banyudono yang dilaksanakan kepala sekolah selanjutnya yaitu
mempunyai informasi kelengkapan sarana dan prasarana tiap-tiap mapel untuk
keunggulan-keunggulan yang akan ditawarkan. Salah satu komponen dalam
melakukan penentuan banyaknya calon peserta didik baru yang berminat yaitu
kelengkapan sarana dan prasarana yang dipunyai sekolah. Salah satu komponen
dalam strategi pemasaran sekolah yaitu physical evidence yakni sarana fisik,
lingkungan terjadinya penyampaian jasa, antara produsen dan konsumen
berinteraksi dan setiap elemen yang lain yang memfasilitasi penampilan jasa yang
ditawarkan. Hal ini sejalan dengan penelitian dari Khan dan Qureshi (2010)
bahwa variabel promosi dalam menarik perhatian siswa untuk mendaftar salah
satunya adalah penampilan sekolah yang diwakili oleh dukungan kelengkapan
fasilitas sarana prasarana sekolah. Dengan demikian, fasilitas pendukung
pembelajaran bagi tiap-tiap mapel dianalisis dan dievaluasi, sehingga
mendapatkan keunggulan untuk disesuaikan dengan minat dan pilihan calon
peserta didik baru. Jadi, makin banyak kelengkapan fasilitas sarana dan prasarana
yang dipunyai sekolah, maka makin banyak calon peserta didik yang berminat
untuk masuk di sekolah itu.
Penetapan prioritas media sosialisasi yang hendak dilakukan adalah
aktivitas lanjutan dalam menetapkan target perolehan peserta didik baru. Dalam
penetapan media sosialisasi ini dilaksanakan oleh kepala sekolah dengan ketua
panitia sosialisasi PPDB. Berdasarkan temuan penelitian, strategi utama dari
sosialisasi sekolah yaitu dengan menyelenggarakan lomba-lomba bagi siswa siswi
TK dan PAUD. Dalam kegiatan lomba ini, pihak sekolah bekerja sama dengan

9
guru-guru TK/ PAUD sebagai mitra sekolah. Tugas lembaga pendidikan tersebut
yaitu mendata dan mendaftarkan siswa TK yang mau mengikuti kegiatan lomba.
Khan dan Qureshi (2010) menjelaskan penampilan sekolah, hubungan
masyarakat, publisitas, dan iklan (media cetak dan elektronik) menjadi bentuk
utama dari promosi yang digunakan oleh sekolah-sekolah swasta untuk merekrut
siswa. Dalam hal ini, lomba menjadi salah satu strategi yang dipilih dalam
melakukan hubungan dengan masyarakat agar dapat memperkenalkan profil
sekolah.
Dalam pelaksanaan sosialisasi penerimaan peserta didik baru yang paling
edektif dan biasa dilakukan oleh sekolah yaitu menyelenggarakan sosialisasi
langsung lewat kunjungan ke beberapa sekolah TK / PAUD. Hal ini sesuai dengan
penelitian yang telah dilaksanakan Gajic (2012) yang sama-sama menyimpulkan
bahwa instrumen yang paling efisien dalam komunikasi dengan target publik yaitu
presentasi di beberapa sekolah dan bisa dikatakan bahwa cara yang paling baik
dari propaganda persuasif yang melahirkan pendapat peserta didik secara
langsung. Kegiatan ini dilakukan pada saat PPDB, panitia khusus yang telah
dipersiapkan mendatangi TK-TK/PAUD yang menjadi target untuk
mensosialisasikan keberadaan SD. Dalam kegiatan kunjungan ini, selain
memperkenalkan Sekolah kepada tamatan TK/PAUD yang hendak mencari
sekolah lanjutan, juga dimanfaatkan para petugas tersebut untuk menyampaikan
berbagai keunggulan Sekolah, syarat-syarat pendaftaran dan fasilitas yang
disediakan bagi para peserta didik baru.
Untuk menumbuhkan kepercayaan dari masyarakat kepada sekolah, SD
Muhammadiyah Program Khusus Banyudono menampilkan bermacam-macam
keunggulan sekolah dan memanfaatkan event-event tertentu dan keunggulan
mapel yang bisa menumbuhkan kesan yang positif dari masyarakat serta menarik
minat masyarakat itu sendiri. Nicolescu (2009) dalam penelitiannya menyatakan
bahwa citra kelembagaan dan reputasi adalah hal terpenting dalam membangun
merk dalam menarik murid. Pemanfaatan media kunjungan langsung adalah satu
dari beberapa strategi sosialisasi yang efektif untuk memenuhi target peserta didik
yang diharapkan.

10
3.3 Keunggulan-Keunggulan Sosialisasi Sekolah yang Digunakan dalam
Menjaring peserta didik
Dalam kegiatan sosialisasi sekolah, media yang paling unggul dalam menjaring
peserta didik baru adalah media sosialisasi dengan bauran pemasaran (marketing
mix). Bauran pemasaran yaitu kegiatan sosialisasi-sosialisasi sekolah dengan
menggabungkan metode-metode dan media-media. Yaitu metode sosialisasi
langsung dan metode sosialisasi tidak langsung. Metode langsung adalah sekolah
melakukan kunjungan terhadap calon peserta didik secara langsung ke sekolah
TK/PAUD. Sedangkan metode tidak langsung yaitu pembuatan spanduk, brosur,
poster, dan memanfaatkan even pameran ataupun gelar budaya. Sedangkan media
sosialisasi yang dipakai yaitu media cetak dan media elektronik. Hal ini dilakukan
untuk memberikan citra positif bagi sekolah dengan menggunakan berbagai media
dan kemajuan teknologi. Keadaan ini sejalan dengan hasil penelitian yang telah
dilaksanakan Li & Hung (2009) dimana pengelola sekolah bisa mempergunakan
taktik pemasaran sebagai upaya meningkatkan citra sekolah yang akhirnya nanti
mengarah ke sekolah pilihan orang tua. Dengan demikian kesimpulannya, media
sosialisasi yang dipergunakan dalam sosialisasi penerimaan peserta didik baru
bisa memberikan pengaruh persepsi masyarakat terutama orang tua terhadap citra
yang disampaikan oleh sekolah.
Media sosialisasi yang paling efisien dan efektif yang dilakukan Sekolah
yaitu brosur. Hal ini senada dengan hasil penelitian dari Frisbee, dkk. (2013)
bahwa materi promosi salah satunya yaitu brosur adalah penting bagi calon siswa.
Dengan alasannya bahwa brosur memiliki keunggulan sebagai media sosialisasi
yang sederhana, murah, sesuai keinginan, tanpa basa-basi, dan mudah diingat.
Pesan yang disampaikan dalam brosur dapat memberi gambaran keadaan sekolah.
Brosur dapat berupa lembaran tulisan dan gambar yang biasa digunakan menjadi
alat untuk memperkenalkan sebuah lembaga. Begitu pula SD Muhammadiyah
Program Khusus Banyudono pun biasa mempergunakan brosur guna
mensosialisasikan dan mengenalkan sekolah pada masyarakat luas. Brosur ini
biasanya disebarkan menjelang awal tahun ajaran yang isinya mengenai waktu
dan prosedur pendaftaran PPDB, yang dilengkapi dengan informasi mengenai
bermacam-macam fasilitas yang disediakan sekolah, muatan kurikulum, kegiatan-

11
kegiatan ekstrakuriler, mutu guru, akreditasi sekolah dan bermacam keunggulan-
keunggulan SD dengan kemasan (packaging) yang menarik.
Strategi yang lain dalam mensosialisasikan sekolah adalah dengan
mengadakan lomba-lomba bagi siswa siswi TK dan PAUD. Dalam kegiatan
lomba ini, pihak sekolah bekerja sama dengan guru-guru TK / PAUD sebagai
mitra sekolah. Tugas lembaga pendidikan tersebut yaitu mendata dan
mendaftarkan siswa yang mau mengikuti kegiatan lomba. Upaya untuk menarik
minat kehadiran peserta yaitu dengan mengadakan kegiatan minum susu bersama
yang disediakan secara gratis dari sekolah. Cara ini sebagaimana yang
disampaikan oleh Mulyono (2012) bahwa pengelolaan penerimaan peserta didik
baru dapat dilakukan dengan pendekatan dengan siswa dan masyarakat. Selain itu
dengan memanfaatkan organisasi Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kecamatan
Banyudono. Dengan jaringan yang lebih luas para pimpinan dapat memberikan
ajakan kepada anggota untuk penjaringan calon peserta didik SD. Hal ini dapat
pula menekan biaya-biaya yang dikeluarkan pihak sekolah pada pelaksanaan
sosialisasi penerimaan peserta didik baru karena dengan kegiatan ini. Bisa
dikumpulkan ratusan orang untuk menerima sosialisasi penerimaan peserta didik
baru.
Sosialisasi penerimaan peserta didik baru di atas memiliki keunggulan jika
dilihat dari pertimbangan sosialisasi yang dipergunakan supaya tetap efektif dan
efisien. Hal tersebut diperlihatkan dengan pertimbangan penghematan biaya
berdasarkan tujuan, menarik, dan menyehatkan tubuh dan akan selalu diingat
karena diberikan secara cuma cuma. Salah satu strategi pemasaran yang dapat
menjadi pilihan adalah penggunaan biaya rendah namun mempunyai fungsi yang
lebih besar. Strategi ini menuntut sekolah untuk meminimalisir perkiraan rencana
biaya yang akan dipakai untuk mensosialisasikan sekolah. Hal tersebut bisa
dilaksanakan dengan melakukan pemanfaatan teknologi, penghematan waktu,
pengawasan ketat terhadap biaya, dan lain sebagainya.

4. PENUTUP
Rencana sosialisasi penerimaan peserta didik baru di SD Muhammadiyah
Program Khusus Banyudono, diawali dengan kepala sekolah membentuk panitia

12
penerimaan peserta didik baru dengan melibatkan guru dan karyawan yang
berkompeten di bidangnya masing-masing. Panitia mengadakan rapat penerimaan
peserta didik baru membahas tentang penyusunan strategi sosialisasi dan mendata
semua prestasi dan kelebihan-kelebihan yang dimiliki sekolah yang akan ditulis
dalam brosur. Petugas publikasi mencetakkan brosur dan spanduk. Tenaga IT
mensosialisasikan prestasi sekolah ke TK-TK / PAUD melalui brosur dan
presentasi. Petugas penerimaan peserta didik baru menyiapkan berkas pendaftaran
yang berupa blangko pendaftaran, biodata, membuat buku pendaftaran calon
peserta didik.
Penetapan target perolehan peserta didik baru disesuaikan dengan kuota
atau daya tampung ruang kelas yang dimiliki sekolah. Penetapan target perolehan
peserta didik baru kepala sekolah melakukan koordinasi dengan guru. Penetapan
kuota yang diterima berdasarkan pertimbangan sarana dan prasarana yang dimiliki
guna menunjang kegiatan belajar mengajar. Penerimaan peserta didik baru yang
berlebih tanpa dibarengi dengan ketersediaan sarana prasarana mengakibatkan
pembelajaran terganggu.
Keunggulan-keunggulan sosialisasi sekolah yang digunakan dalam
menjaring peserta didik di SD Muhammadiyah Program Khusus Banyudono
melalui presentasi memiliki keunggulan dalam pelaksanaan langsung berhadapan
dengan calon peserta didik. Brosur memiliki keunggulan semua pesan yang ditulis
dalam brosur tidak mudah dilupakan karena ada catatan. Lomba EKSIS yang
dilaksanakan di sekolah dasar memiliki keunggulan dapat memperkenalkan
keberadaan sekolah dan visi misi sekolah.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi & Yuliana, Lia. 2008. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta:
Aditya Media.

Beneke, J.H., 2011. ”Marketing the Institution to Prospective Students – A


Review of Brand (Reputation) Management in Higher Education”,
International Journal of Business and Management, Vol. 6 No. 1; January
2011. Page: 29-44.

13
Biro, Peter. 2008. ”Student Admissions in Hungary as Gale and Shapley
Envisaged”. Technical Report. Glasgow: Department of Computing
Science University of Glasgow.

Fadhilah; Idris, Jamluddin; Khairuddin. 2014. “Manajemen Kesiswaan Pada


Madrasah Tsanawiyah Negeri Cot Gue Kabupaten Aceh Besar”. Jurnal
Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, Volume
2, No. 1, Agustus 2014, ISSN 2302-0156, pp. 89-96.

Frisbee, Robert L.; Belcher, Greg; Sanders, Ray E. 2013. “Recruitment


Techniques That Influence Students to Attend Four-Year Automotive
Programs”. Journal of Vocational Education Research, Volume 25,
Number 2.

Gajic, Jelena. 2012. “Importance of Marketing Mix in Higher Education


Institutions”. Singidunum Journal 2012, 9 (1): 29-41 ISSN 2217-8090.

Khan, Shahid Nawaz dan Qureshi, Imran M. 2010. ”Impact of Promotion on


Students’ Enrollment: A Case of Private Schools in Pakistan”.
International Journal of Marketing Studies, Vol. 2, No. 2; November
2010.

Li, Chung-Kai & Hung, Chia-Hung. 2009. "Marketing Tactics And Parents'
Loyalty: The Mediating Role Of School Image", Journal of Educational
Administration, Vol. 47 Iss: 4 pp. 477 – 489.

Mulyono. 2012. “Pengelolaan Penerimaan Siswa Baru di SMK Iptek Weru


Sukoharjo”. Jurnal Manajemen Pendidikan, Vol. 7, No. 1, Januari 2012:
25 – 35.

Nicolescu, Luminia. 2009. “Applying Marketing To Higher Education: Scope


And Limits”. Management & Marketing, Vol. 4, No. 2, pp. 35-44.

Purnamasari, No A. 2009. “Laporan Observasi ke MAN Cijeruk, Bogor”.


Laporan. Diakses dari http://noaiiu.wordpress.com/2009/06/30/laporan-
observasi-ke-man-cijeruk-bogor/, diakses tanggal 30 September 2014.

Rohiat. 2008. Manajemen Sekolah. Bandung: Reflika Aditama

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pedidikan “Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, Dan R & D”.(Cetakan ke-18). Bandung: CV. Alfabeta.

14

Anda mungkin juga menyukai