TESIS
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
Diajukan oleh
Efrems Hendro Loe Loko
132222211
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Diajukan oleh
Efrems Hendro Loe Loko
132222211
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INTISARI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
EVALUATION OF IMPLEMENTATION CURRICULUM 2013 IN THE
SENIOR HIGH SCHOOL LEVEL IN THE DISTRICT BELU,
EAST NUSA TENGGARA
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................. 1
B. Perumusan Masalah .......................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................. 6
D. Manfaat Penelitian ........................................................... 6
E. Batasan Penelitian ............................................................ 6
F. Sistematika Penulisan ......................................................................... 7
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Faktor Kurikulum........................................................................ 27
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan .................................................................. 106
B. Saran ................................................................................................ 108
DAFTAR PUSTAKA ......................................................... 109
LAMPIRAN
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia ini mengacu pada Permendikbud No. 81A tahun 2013 tentang
dikaji, terutama secara akademik. Hal ini karena kurikulum merupakan salah
satu aspek penting dalam proses pendidikan, dan selalu mengalami proses
sesuatu yang imperatif agar kurikulum yang berlaku tetap memiliki relevansi
tuntutan perubahan yang harus dihadapi oleh bangsa Indonesia, baik saat ini
maupun untuk masa yang akan datang. Pada setiap kesempatan sosialisasi K-
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2010, penduduk usia 0-9 tahun dan 10-19 tahun menempati porsi yang sangat
besar, yaitu usia 0-9 tahun berjumlah 45,93 juta, dan usia 10-19 thn
dan negara Indonesia saat ini dan ke depan antara lain adalah disorientasi dan
dijalankan pada tahun ajaran baru 2013/2014 dibatalkan melalui surat edaran
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ini adalah sesuatu yang sulit dan tak langsung menyelesaikan problem K-13
Namun, putusan ini mesti diambil agar beragam kerancuan substansi dan
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
implementasi kurikulum ini banyak hal yang dilalui dan dirasakan bersama
pundak yang terangkat begitu saja. Tanpa banyak pertimbangan mereka pun
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
saja adalah memberi nilai tentang kualitas sesuatu; seberapa proses atau hasil
SMA di Kabupaten Belu Nusa Tenggara Timur. Hal ini penting dilakukan
termasuk pemerintah, pihak sekolah, siswa dan orang tua perlu mendapat
B. 0Perumusan Masalah
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Tujuan Penelitian
adalah:
Kabupaten Belu?
D. Manfaat Penelitian
E. Batasan Penelitian
Studi ini terbatas pada aspek evaluasi sebagai bagian dari manajemen
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
F. Sistematika Penulisan
berikut:
Timur, bagian ini berisi analisis data penelitian, interpretasi dan disertai
G. Keterbatasan Penelitian
1. Ada kepala sekolah dan guru yang tidak jujur dengan keadaan sekolah
yang sesungguhnya
3. Keterbatasan waktu dan akses terhadap informasi. Belum semua guru dan
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Evaluasi implementasi K-13 pada tahap outcomes hanya sebatas pada hasil
belum bisa digali lebih lanjut karena siswa yang melaksanakan K-13 baru
berjalan 3 semester
BAB II
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TINJAUAN PUSTAKA
1. Evaluasi
Evaluasi.
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengenai sejauh mana suatu kegiatan tertentu telah dicapai sehingga bisa
dengan hasil yang bisa dicapai. Setiap program, kegiatan atau aktivitas
2008).
2. Implementasi
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Kurikulum
a. Pengertian Kurikulum
Yunani yaitu curir, artinya “pelari” dan curere yang berarti “tempat
berisi mata pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa untuk bisa
merupakan satu set rencana yang berisi pengalaman yang akan dimiliki
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
balap kereta Romawi. Trek itu disebut the curriculum. Pada masa itu
pelari dimulai dari titik start sampai finish untuk mendapatkan medali
atau penghargaan.
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
dan pengaturan yang berisi tujuan, bahan ajar, cara yang ditempuh untuk
b. Kurikulum 2013
lampiran 1).
1) Tujuan K-13
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a) Landasan Filosofis
(1) Filosofis Pancasila yang memberikan berbagai prinsip dasar dalam
pembangunan pendidikan
(2) Filosofi pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai luhur,
(3) Nilai akademik, kebutuhan siswa, dan masyarakat.
b) Landasan Yuridis
(1) RPJMM 2010-2014 Sektor Pendidikan, tentang Perubahan
metodologi Pembelajaran dan Penataan Kurikulum
(2) PP No. 19 tahun 2005, Tentang Standar Nasional Pendidikan.
(3) INPRES Nomor 1 Tahun 2010, tentang Percepatan Pelaksanaan
Prioritas Pembangunan Nasional, penyempurnaan kurikulum dan
metode pembelajaran aktif berdasarkan nilai-nilai budaya bangsa
untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa.
c) Landasan Konseptual
(1) Relevansi pendidikan (link and match)
(2) Kurikulum berbasis kompetensi dan karakter
(3) Pembelajaran kontekstual (contextual teaching and
(4) learning)
(5) Pembelajaran aktif (student active learning)
(6) Penilaian yang valid, utuh, dan menyeluruh (Dokumen K-13).
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bahasa dan Sastra Mandarin, Bahasa dan Sastra Inggris, Bahasa dan
Sastra Arab). Ada juga mata pelajaran pilihan yang terdiri dari bahasa
4. Implementasi Kurikulum
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
elemen sikap‟.
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembelajaran.
tujuan kurikulum.
5. Evaluasi Kurikulum
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pelaksana kurikulum di sekolah yang siap pakai, aktif, dan kreatif serta
diperlukan suatu sistem kurikulum yang efektif dan efisien pada setiap
untuk memberi nilai dan arti terhadap suatu kurikulum pendidikan dan
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
suatu evaluasi berisi suatu nilai yang akan digunakan untuk tindakan
berikutnya.
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
keperluan:
1) Perbaikan program
sistem.
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perkembangan kurikulum.
ada, alternative apa yang diambil, apa rencana dan strategi untuk
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
manajemen pembelajaran.
kehadiran K-13 menjadi dasar dalam evaluasi product ini karena hanya
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kurikulum.
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(Hasbullah, 2015).
2. Faktor Kurikulum
inteligensi, sosial, dan moral anak. Artinya, sikuens bahan ajar sudah
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jihad,.2013).
a. Buku pelajaran.
berimplikasi pada perubahan materi dan isi kurikulum. Hal ini berarti
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tersebut dapat terdiri atas dari media cetak, elektronik, maupun media
sarana dan prasarana tersebut secara berkelanjutan. Buku dan bahan ajar
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pendekatan dalam proses pembelajaran, muatan dan isi kurikulum, dan atau
dalam pola pikir, sikap, dan juga iklim serta budaya sekolah.
mengemukakan bahwa school culture sebagai salah satu faktor yang dapat
budaya sekolah yang kondusif. Peran itu dapat dilakukan melalui perubahan
kritis. Budaya belajar seperti ini akan menjadi budaya sekolah, yaitu ketika
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lembaga.
membimbing guru.
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian
menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis atau lisan, pengamatan
Hasil belajar adalah hasil yang dicapai dari proses belajar mengajar
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(Mulyasa, 2013).
kepada satuan pendidikan, baik pada jalur pendidikan sekolah maupun luar
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pelatihan dimulai dengan melatih calon pelatih (Master Trainer) yang terdiri
adalah melatih master teacher yang terdiri dari guru inti, pengawas dan
semua guru kelas dan guru mata di tingkat SD, SMP dan SMA/SMK.
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Pendampingan Pendidik
dilakukan oleh pendamping yang dipilih dari guru-guru terbaik dan sudah
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
peserta didik, penyusunan RPP, serta pengembangan bahan ajar, buku guru,
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat Penelitian
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ini beribukota di Kota Atambua. Memiliki luas wilayah 1.284,94 km², terbagi
kecamatan perbatasan.
Total penduduk 368.081 jiwa pada tahun 2013 dengan kepadatan penduduk 0,
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yaitu salah satu
penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mencari jalan keluar atau
pemecahan masalah terhadap hal yang terjadi kemudian disajikan data dan
dengan penelitian ini, maka jenis penelitian ini akan menuturkan dan
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pendidikan Kabupaten Belu, kepala sekolah, guru, siswa, orang tua, komite
1. Wawancara
prasarana).
2. Kuesioner
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan data tentang masalah penelitian pertama yakni proses dan hasil
opsi/jawaban .
Tabel 3.1
Tabel Gradasi Jawaban Responden
No Keterangan Skor
1 Sangat baik, sangat setuju/sangat 4
sesuai/selalu/positif diberi
2 Baik, sering/setuju, sesuai / layak 3
Setiap jawaban responden yang telah dibobot akan dihitung skornya dan
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Kuesioner Guru
c. Kuesioner Siswa
d. Kuesioner Pengawas
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Dokumentasi
dan wawancara akan semakin sah dan dapat dipercaya apabila didukung
4. Pengamatan (Observasi).
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penelitian. Semua yang dilihat dan diamati tersebut dicatat secara apa
D. Informan
dengan memilih beberapa sampel tertentu yang dinilai sesuai dengan masalah
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Maka, jumlah keseluruhan informan dalam penelitian ini adalah 156 orang.
proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari
dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan pada orang lain.
fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku,
Ada dua jenis data yang terkumpul dalam penelitian ini, yaitu data
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D
DPP
𝒏
𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝑵
Keterangan:
DP = Deskriptif persentase
N = Skor ideal
kuesioner.
Tabel 3.2
Kategori Tingkatan Jawaban Responden
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keterangan :
Skor capaian di atas diperoleh dari skor empirik (skor yang diperoleh dari
responden.
kata-kata atau lisan. Data yang terkumpulkan dari beberapa nara sumber
data dalam suatu laporan yang sistematis dan difokuskan pada hal-hal
yang inti.
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
data yang berada diluar pembahasan. Data inilah yang perlu direduksi.
BAB IV
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
di Kabupaten Belu adalah model CIPP. Sesuai dengan namanya, model ini
tidak terpenuhi, populasi dan sampel yang dilayani, dan tujuan proyek.
sekolah tersebut
a. Sarana Prasarana
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dalam penelitian ini, aspek sarana dan prasarana terdiri dari 5 indikator,
yaitu :
implemetasi K-13
pembelajaran
sekolah, guru, siswa, pengawas dan komite sekolah. Berdasarkan hasil dari
Tabel 4.1.
Skor Nilai Aspek Sarana Prasarana
No Responden Jumlah n N DP Kesimpulan
1 Kepala 7 64 140 45,71% Kurang
Sekolah Baik
2 Guru 70 818 1400 58, 42% Baik
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keterangan:
n: skor nilai yang diperoleh dari jawaban responden
DP : Deskripsi Persentase
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bisa dilihat pada tabel 4.1. di atas. Dalam tabel di atas tergambar jelas
diperoleh adalah 50, 57%. Skor terendah dari aspek sarana prasarana
42,85% sedangkan skor tertinggi diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh
guru yaitu 58, 42%. Sedangkan dari data wawancara, peneliti juga bisa
persiapan menjadi dimensi yang juga disorot oleh pihak pemerintah dalam
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan pengelolaannya agar tujuan yang diharpkan dapat tercapai. Dari hasil
mengatasi kendala yang dihadapi dalam aspek sarana dan prasarana, yaitu:
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hal yang harus dilakukan untuk mengatasi hal ini adalah perlu
adanya upaya dan tuntutan dari pemerintah bagi setiap guru untuk bisa
mengoperasikan komputer dan alat peraga lainnya agar tidak lagi terjadi
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
“Saya sangat memahami K-13 ini, saya yakin begitu juga dengan
teman-teman saya. Kami bisa melakukan perintah yang diberikan
oleh guru dengan baik, misalnya mengerjakan tugas,
mempresentasikan tugas di hadapan teman-teman dan kegiatan-
kegiatan lainnya”.
(Naldo Andrew Pitu, Siswa SMAN I Atambua).
“Saya hanya tahu bahwa bahwa K-13 itu lebih fokus pada siswa
dan siswa lebih aktif dari guru, sedangkan hal-hal lain menyangkut
K-13 belum saya tahu dan pahami karena belum ada
pemberitahuan dari guru dan saat itu waktu masuk liburan kami
langsung diberitahu untuk melaksanakan kurikulum baru ini”.
(Karolus Bere, Siswa SMAK Mgr. Gabriel Manek Lahurus).
para siswa SMA di Kabupaten Belu umumnya sudah memahami cara kerja
karena tidak ada sosialisasi dan pemberitahuan dari pihak sekolah terlebih
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengatakan :
sebagai gelas kosong yang harus diisi, namun menjadi gelas yang sudah
Tugas paling utama guru tidak lagi menjadi sumber belajar utama bagi
peserta didik (siswa), namun tugas guru kini lebih pada motivator bagi
peserta didik agar menemukan kembali semangat dan rasa ingin tahu yang
dituntut dan diberi pengetahuan untuk memahami peran dan fungsi mereka
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kabupaten Belu secara khusus pada tingkat SMA adalah banyak siswa
Pekerjaan yang masih tersisa dari hal positif ini adalah pemahaman siswa
kualitas hidup suatu bangsa, maka siswa perlu dikelola, diatur, ditata,
substansi dari K-13 dan implementasi K-13. Kepala sekolah harus bisa
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
propinsi atau orang yang mengerti dan memahami kurikulum 20913 untuk
Kurikulum
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13. Ada pula orang tua yang belum mengetahui tentang implementasi K-
13 di sekolah mereka karena tidak ada informasi dari sekolah. Hal yang
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pendidikan.
hal penting untuk menentukan tujuan awal akan dibawa kemana sekolah
tersebut nantinya, tidak hanya hal tersebut tetpi juga komite sekolah
bahwa peran komite sekolah yang sangat penting bagi sekolah yang salah
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang diambil, apa rencana dan strategi untuk mencapai tujuan dan
sekolah, siswa, dan guru. Hal ini terjadi karena data aspek ketersediaan
buku pedoman guru dan siswa yang sedianya akan diperoleh melalui
pedoman guru dan siswa di sekolah yang dijadikan lokasi penelitian. Hasil
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sebagai berikut:
“Banyak buku yang tidak ada, pak. Ada mata pelajaran yang sampe
kami kembali pake kurikulum lama kami tidak pake buku saat
pelajaran”
(Natriana Koko, Siswa SMAN I Tasifeto Timur).
memilih untuk menyediakan buku secara mandiri dalam hal ini dibeli
sendiri di toko buku terdekat. Hal ini terjadi karena buku yang seharusnya
disediakan oleh pihak sekolah terkendala oleh pencairan dana BOS yang
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pelajaran di toko buku, bahkan harga buku lebih mahal dari harga eceran
(Dokumen K-13).
Kabupaten Belu. Sebagai kurikulum baru, para guru dan siswa tentu saja
sehingga nantinya tidak lagi terjadi hal-hal teknis yang menjadi kendala
tertera dalam dokumen K-13 bahwa buku akan menjadi pedoman dalam
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pendidikan dan Kebudayaan dan hal lainnya adalah para guru tidak mau
membiarkan anak didiknya tersesat dengan keaaan ini, sehingga para guru
keadaan terpaksa.
dalam pelatihan
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kunjungan dan pendampingan yang dilakukan oleh tim dari Provinsi atau
sebagai berikut
Tabel 4.2
Keterangan :
DP :Deskripsi Persentase
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kepala sekolah berjalan dengan baik yaitu sebesar 67, 85%. Sedangkan
menurut pendapat dan persepsi para guru, pelatihan berjalan sangat baik
sebagai pengawas bagi para guru dan kepala sekolah. Dari kuesioner
yang dibagikan diperoleh hasil sebesar 79, 16%. Jadi dapat dikatakn
berikut:
Senada dengan hal ini, kepala sekolah SMA Mgr Gabriel Manek
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang singkat dan tidak adanya pelatihan khusus soal apek aspek dalam
K-13.
para guru diperoleh hasil 48,31%. Sedangkan hasil olah data mengenai
Hasil wawancara dengan para guru dan para kepala sekolah juga
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
maupun kemampuan guru yang berasal dari dalam diri guru itu sendiri
cukup baik (lihat tabel pelatihan di atas). Hal ini dilandaskan pada
pelatihan. Tetapi bagi segelintir guru merasa bahwa pelatihan ini berjalan
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pelatihan berjalan kurang baik dan kurang terfokus pada seluruh aspek
Tabel 4.3
Tabel Skor Nilai Aspek Pendampingan
No Responden Jumlah n N DP Kesimpulan
1 Kepala 7 10 28 35,71% Kurang Baik
Sekolah
2 Guru 70 109 280 38,92% Kurang Baik
Jumlah 77 37,31% Kurang Baik
Keterangan
memperoleh skor terendah yaitu 44, 48% (lihat tabel 4.3). Padahal jika
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
secara jujur mengatakan bahwa tidak pernah ada tim pendamping yang
mengatakan hal yang sama dengan alasan jarak yang terlalu jauh.
pendampingan adalah:
aspek penilaian.
belu
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Manajemen Pembelajaran
penyediaan alat belajar yang cukup dan susanan kelas yang cukup
sudah terlaksana.
Tabel 4.4
Skor Nilai Manajemen Pembelajaran Kepala Sekolah
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sekolah
Jumlah 7 144 28 73,47% Baik
Keterangan:
n :skor nilai yang diperoleh dari jawaban responden
DP : Deskripsi Persentase
skor sebesar 73, 47% yang berarti bahwa aspek manajemen pembelajaran
belum memuaskan karena ada dua indikator yang belum terlaksana yaitu
pemebelajaran.
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sumber daya sekolah untuk dapat mewujudkan visi, misi, tjuan dan
berada. Kepemimpinan kepala sekolah adalah seni atau cara dari kepala
orang tua siswa, dan pihak terkait) untuk bekerja atau berperan serta
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Layanan Kesiswaan
Tabel 4.5
Hasil analsis Kuesioner Layanan Kesiswaan
Keterangan:
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DP : Deskripsi persentase
pihak.
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
implementasi kurikulum.
atau arsip prosedur yang telah terjadi. Ketiga: Evaluasi proses meliputi
koleksi data penilaian yang telah ditentukan dan diterapkan dalam praktik
a. Proses Pembelajaran
penelitian ini terdiri atas pemahaman guru tentang materi pelajaran yang
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.6
Analisis hasil data kuesioner proses pembelajaran
Keterangan:
DP : Deskripsi Persentase
hasil yang sangat baik. Data yang diperoleh dari hasil analisis kuesioner
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang diisi oleh guru adalah sebesar 79,78% dan hasil peersepsi siswa
adalah 79, 82%. Data lain yang diperoleh dari kepala sekolah tentang
75%.
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
implementasi K-13.
yang kurang (bahkan ada beberapa sekolah yang sama sekali tidak
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kemendikbud).
informasi;
a. Proses Penilaian
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.7
Hasil skor nilai Aspek Proses Penilaian
No Responden Jumlah n N DP Kesimpulan
1 Kepala 7 82 28 48, 81% Kurang
Sekolah Baik
2 Guru 70 972 280 49, 75% Kurang
Baik
Jumlah 77 49, 28% Kurang
Baik
Keterangan
n : skor nilai yang diperoleh dari jawaban responden
dengan 6
kurang baik. Sedangkan dari hasil olah data kuesioner yang dibagikan
kuesioner oleh kepala sekolah dan guru terkait aspek proses penilaian
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hasil ini merujuk pada kategori kurang baik pada aspek proses penilaian.
“Saya secara pribadi mengakui bahwa hal yang paling sulit dari
kurikulum ini adalah dalam hal penilaian karena saya adalah gurur
senior yang sudah mengajar dan mengabdi selama 20 tahun di
Republik ini tetapi aplikasi penilaian yang dikeluarkan ini betul-
betul menyulitkan saya. Selain karena sudah terbiasa dengan cara
lama dalam format penilaian, tetapi juga karena banyaknya konsep
penilaian dalam K-13”.
(Bapak Martinus Mau. BA. Guru SMA Stella Maris Atamabua).
penilaian. Proses penilaian dalam K-13 dirasakan lebih sulit dan rumit,
baik.
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dinilainya adalah hasil belajar siswa. Tingkah laku sebagai hasil belajar
dan pengajaran.
autentik yang digunakan dalam K-13 terdiri atas penilaian sikap spiritual
guru lebih berat dan perlu ketelitian dalam mengenal siswa satu persatu,
tidak bisa secara klasikal. Banyak hal yang membuat guru mengalami
orang lain, dan lain-lain. Selain itu, dalam hal keterampilan juga, guru
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penilaian ini akan mengakibatkan penilaian sikap yang sulit, siswa yang
baik dan siswa yang buruk saja yang menjadi patokan perbedaan nilai,
penilaian secara khusus pada tingkat SMA di Kabupaten Belu, hal yang
penilaian.
tersebut guru bisa saling tukar pikiran dan saling membantu satu sama
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
“K-13 itu Not Teacher centries but student centries. Hal ini
merupakan revolusi dalam dunia pendidikan Indonesia yang lebih
mengutamakan keterampilan dan kemandirian siswa daripada guru”
(Drs.Videlis Bau, Kepala Sekolah SMAK Gabriel Manek Lahurus)
kurikulum ini lebih bagus karena lebih mengutamakan keaktifan siswa. Ini
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perubahan pola hubungan yang terjadi antara pendidik dan peserta didik
sumber belajar utama bagi peserta didik membuat guru menjadi pusat
adalah pilihan yang ideal mengingat banyak warga sekolah yang sudah terlanjur
13 bisa berjalan dengan sukses dan tujuan untuk menciptakan generasi bangsa
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kabupaten Belu
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari semua data yang diperoleh dari wawancara maka, peneliti dapat
13
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tersebut saling terkait satu dengan yang lainnya. Selain keterkaitan antara
(SDM). Banyak dimensi yang dinilai dari faktor ini yaitu kurangnya
terbatas tentang K-13, serta ada guru yang tidak memiliki kemampuan
pendidikan adalah salah satu sumber daya yang menjadi tolak ukur mutu
berkesinambungan.
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
prasarana pendidikan secara nasional pada Bab VII Pasal 42 dengan tegas
disebutkan bahwa
implementasi K-13. Langkah yang perlu diambli untuk mengatasi hal ini
adalah perlu adanya kerja sama antara pemerintah dan institusi sekolah
serta orang tua untuk membenahi sarana dan prasarana yang masih kurang.
Hal ini perlu dilakukan agar implementasi K-13 ke depannya tidak lagi
13.
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
para guru, siswa, pengawas dan kepala sekolah merasa bahwa masih ada
Metode lama yang dimaksudkan di atas adalah guru aktif dan siswa
pasif. Sehingga guru secara leluasa bertatap muka dengan siswa, mengajar
dalam K-13 adalah metode guru pasif dan siswa aktif. Sehingga guru
hanya menjadi fasilitator bagi murid. Metode baru ini dirasa memberatkan
karena guru-guru yang sudah terbiasa dengan cara mengajar lama, secara
baru.
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
merasa kesulitan harus mengajar selama sehari penuh (khusus untuk guru-
guru yang mengajar pagi dan sore hari). Begitu juga dengan siswa yang
sekolah pada pagi hari dan harus mengikuti les tambahan di sekolah.
seperti yang diktakan oleh Alawiyah (2013) bahwa masih ditemukan beberapa
Ulasan yang dibahas dalam bagian ini merupakan jawaban dan penjelasan
yang dibuat oleh peneliti ini bertumpu pada ilmu manajemen yang menjadi basic
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Perencanaan
a. Tenaga Pengajar
sekolah, tetapi lebih pada faktor kedekatan dan kekeluargaan. Hal ini
Dinas PPO Kabupaten Belu harus lebih tegas dalam bersikap untuk
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Sarana-prasarana
untuk mengadakan sarana prasana yang bisa dijangkau dengan ana rutin
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kurikulum baru sudah haru s dikenal oleh guru, siswa dan masyarakat
sosialisasi dan pelatihan akan diketahui keberatan dan kendala apa saja
2. Pengorganisasian
a. Tenaga Pengajar
tugas dan fungsi tenaga pengajar (guru, kepala sekolah, siswa dan
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bersangkutan.
b. Sarana Prasarana
mandiri dari sekolah melalui annggaran rutin dan dana BOS serta kerja
sekolah dan masyarakat harus dikelola dengan baik dan produktif. Hal
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Pelaksanaan
tanggung jawabnya.
a. Tenaga Pengajar
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
masing warga sekolah (kepala sekolah, guru, siswa dan komite sekolah)
tetap merujuk pada tujuan K-13 yaitu untuk menciptakan generasi yang
dan metode pembelajaran yang efektif. Hal ini bisa dilakukan melalui
b. Sarana Prasarana
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kurikulum adalah adanya organisasi dan kerja sama yang lebih matang
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
karena seperti yang dikatakan oleh Yohanes Bau Mali selaku Kepala
bukan hal baru lagi bahwa pencairan dana BOS selalu mengalami
hambatan dengan alasan yang tidak jelas. Penekanan dan ketegasan dari
c. Pengembangan Kurikulum
kegiatan ini dapat menggunakan dana BOS atau BOS, dana rutin
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
keterampilan.
4. Pengawasan
dalam suatu organisasi. Semua fungsi terdahulu, tidak akan efektif tanpa
dan prasarana. Pengawasan ini bisa dilakukan oleh guru, siswa atau
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dari hasil monitoring dan evaluasi akan menjadi materi umpan balik
siswa, orang tua maupun pihak terkait, seperti dinas pendidikan dan
4) Guru yang belum memahami konsep dan teknis penilaian sikap agar
dan pengetahuan.
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tingkat SMA di Kabupaten Belu belum bisa dikatakan berjalan lancar dan
proyektor)
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tentang K-13.
Belu
kendala tersebut.
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan kendala proses imlementasi) secara tepat, cermat dan teliti demi
B. Saran
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kabupaten Belu).
Kabupaten Belu. Agar mereka lebih aktif dalam melakukan tugas dan
pelaksana K-13 baik guru, komite sekolah, pengawas, dan orang tua
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Guru dan siswa hendaknya lebih proaktif untuk mengetahui konsep dan
DAFTAR PUSTAKA
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Effendi Tadjuddin ,.Noer. (1995) Sumber Daya Manusia, Peluang Kerja dan
Kemiskinan. Yogyakarta: Tiara Wacana
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Marsh, C.J. (2009). Key concepts for understanding curriculum (4thed). New
York. Routledge.
Mendikbud. (2013). Dokumen Kurikulum 2013 (Draf). Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, Kemendikbud, 2013.
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Usman, Husaini dan Akbar. (2007), Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta : Bumi
Aksara.
112