SPEKTROFOTOMETRI VIS-LABO
SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2018
MODUL : SPEKTROFOTOMETRI VIS-
LABO
PEMBIMBING : Tri Reksa Sahputra, S.Si, M.Si
DISUSUN OLEH
KELOMPOK : 4
HANA SELVYANA 171411013
INSANI MARDLIYYAH 171411014
IQBAL M. FARIZ 171411015
KAMIL HAIKAL F 171411016
KELAS : 1A
Setelah ditambahkan reagen atau zat pembentuk warna maka larutan tersebut
harus memiliki empat sifat di bawah ini:
Membuat sederet
larutan standar
dengan komposisi
seperti pada tabel
Fe (II) 100 Hidroksilamin- Na Asetat 10% O-fenantrolin
Aquades
ppm (ml) HCl 10% (ml) (ml) 0,1% (ml)
0,0 0,5 5 5 50
1,0 0,5 5 5 50
1,5 0,5 5 5 50
2,0 0,5 5 5 50
2,5 0,5 5 5 50
3,0 0,5 5 5 50
3,5 0,5 5 5 50
4,0 0,5 5 5 50
Sampel 25mL 0,5 5 5 50
V. KESELAMATAN KERJA
1. Keselamatan Kerja
1) Gunakan jaslab dan APD pendukung lainnya seperti gloves, mask dan goggle.
2) Hati-hati saat menggunakan kuvet karena merupakan alat yang sangat sensitif dan
mudah berkurang keakuratannya bila tergores
3) Gunakan alat sesuai SOP.
4) Berhati-hatilah dengan zat-zat yang digunakan.
5) Bacalah MSDS (MSDS terlampir).
2. MSDS
1) Besi
Besi dapat menimbulkan masalah kesehatan conjunctivitis, choroiditis, retinitis jika
kontak dan besi tetap permanen didalamnya.
2) Hikdrosilamin–HCl
Menyebabkan iritasi pada mata, kerusakan pada mata, dan kebutaan, menyebabkan
peradangan pada kulit dan menimbulkan kegatalan
3) Na Asetat
Menyebabkan iritasi pada mata, kerusakan pada mata, dan kebutaan, menyebabkan
peradangan pada kulit dan menimbulkan kegatalan, menghirup debu akan
menghasilkan iritasi pada saluran gastro-intestinal atau saluran pernapasan, yang
ditandai dengan pembakaran, bersin dan batuk.
4) O–Fenantrolin
Sangat berbahaya dalam kasus menelan. Berbahaya dalam kasus kontak kulit (iritan),
kontak mata (iritan), inhalasi. Sedikit berbahaya dalam kasus kontak kulit (permeator).
Parah over-exposure dapat mengakibatkan kematian.
VI. DATA PENGAMATAN
1. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum
Panjang
Gelombang A T
420 4.8 33.1
440 6.05 24.9
460 6.67 21.5
480 7.39 18.3
500 7.92 16.1
520 7.75 16.8
540 4.1 38.9
560 1.36 73
580 0.51 88.9
600 0.15 36.6
R² = 0.5054
5
4
3
2
1
0
420 440 460 480 500 520 540 560 580 600
Panjang Gelombang Maksimum
2. Penentuan Kurva Kalibrasi Labo (Panjang gelombang Maksimum = 500)
Data (ml) A T
0 0.05 98.9
1 2.86 51.7
1.5 4.6 34.7
2 6.13 24.4
2.5 7.92 16.1
3 8.99 12.6
3.5 10.5 8.9
4 11.68 6.8
sampel 0.2 100.3
14
12 y = 2.9605x + 0.1153
R² = 0.9972
10
Absorbansi
8
6
4
2
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5
Konsentrasi (ppm)
3. Penentuan AbsorbansiI Spektronicx 20 (Panjang gelombang Maksimum =
500)
Data
(ml) A T
0 0.3 98
1 4.2 36
1.5 6 25
2 8 17
2.5 10 9.5
3 12 7
3.5 14 4
4 15 2
sampel 0.5 99.5
10
8
6
4
2
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5
Konsentrasi (ppm)
VII. PENGOLAHAN DATA
1. Mengubah Konsentrasi Fe (II) menjadi 100 ppm
𝑉1 × 𝑝𝑝𝑚1 = 𝑉2 × 𝑝𝑝𝑚2
𝑉1 × 1000 = 100 × 100
𝑉1 = 10 𝑚𝑙
2. Fe(II) 1 ml 6. Fe(II) 3 ml
4. Fe(II) 2 ml 8. Fe(II) 4 ml
𝑉1 × 𝑝𝑝𝑚1 = 𝑉2 × 𝑝𝑝𝑚2
𝑉1 × 𝑝𝑝𝑚1 = 𝑉2 × 𝑝𝑝𝑚2
4 × 100 = 50 × 𝑝𝑝𝑚2
2 × 100 = 50 × 𝑝𝑝𝑚2
𝑝𝑝𝑚2 = 8 𝑝𝑝𝑚
𝑝𝑝𝑚2 = 4 𝑝𝑝𝑚
3. Menghitung Konsentrasi Sampel
1) Spektrofotometri labo
Y = 2.9605x + 0.1153
R² = 0.9972
Y = 2.9605x + 0.1153
0.2 = 2.9605x + 0.1153
x = -0.2 – 0.1153 = 0.0286 ppm
2.9605
2) Spektrofotometri Spektronicx 20
y = 3.783x + 0.4123
VIII. Pembahasan
DAFTAR PUSTAKA
Beran, J.A. 1996. Chemistry in The Laboratory. John Wiley & Sons.
Djenar, Nancy Siti, dkk. 2011. Petunjuk Praktikum Kimia Ananlitik Instrumen.