Anda di halaman 1dari 3

Fanta Orange

1. Komposisi : air berkarbonasi, gula, pengatur keasaman (asam sitrat), pengawet (natrium
benzoate), perisa jeruk, pewarna (kuning FCF CI 15 985)

2. Syarat mutu minuman soda menurut SNI 01-2972-1998

No Jenis Uji Satuan Persyaratan


1 Keadaan
1.1 Bau - Normal
1.2 Rasa - Normal
1.3 Warna - Normal

2 Gula (dihitung sebagai sakarosa) (b/b) % 6-15

3 Bahan tambahan manakan


3.1 Pemanis buatan (sakarin, siklamat) - tidak boleh ada
3.2 Pewarna tambahan - Sesuai SNI 01-0222- 1995
3.3 Pengawet - Sesuai SNI 01-0222- 1995

4 Tekanan gas CO 2 (pada suhu ruang 27º-30ºC) Psi 20-70

5 Cemaran logam
5.1 Timbal (Pb) mg/kg maks. 0,2
5.2 Tembaga (Cu) mg/kg maks. 0,2
5.3 Seng (Zn) mg/kg maks. 5,0
5.4 Timah (Sn) mg/kg maks. 40,0/250,0*

6 Pencemaran Arsen (As) mg/kg maks 0,17

7 Pencemaran Mikroba
7.1 Angka lempeng total koloni/ml maks. 2,0x10^2
7.2 Coliform APM/ml maks. 20
7.3 E.Coli APM/ml <3
7.4 Salmonella Per 25 ml Negatif/25 ml
7.5 Staphylococcus aureus koloni/ml 0
7.6 Vibrio sp - Negatif/25 ml
7.7 kapang koloni/ml maks. 50
7.8 khamir koloni/ml maks. 50

8. pH - 3,0-4,0
CO2 % 99
3. Karakteristik bahan pembuat Fanta orange

1. Air 3.3 Pewarna kuning (Sunset Yellow FCF CI)


 Rumus kimia : H2O  Warna : Kuning
 Berat molekul : 18,016 gr/grmol
 Densitas : 0,995 gr/cm3
 Bentuk wujud : Serbuk
 Titik beku : 00C
 Berat molekul : 452,37
 Titik didih : 1000C
 Titik lebur : 390oC
 Rumus kimia : C16H10N2Na2O7S2
2. Gula 99,8%  Cp : 2,27 kJ/kg OK
 Rumus kimia : C12H22O11
 Berat molekul : 342 gr/grmol 4. Karbon Dioksida
 Specific gravity : 1,54422  Rumus Kimia : CO2 • Berat Molekul : 44,01
 Titik lebur : 1460C gr/grmol
 Density : 1,587 gr/m3  Bentuk/Wujud : Gas Liquid/tidak berwarna dan
tidak berbau
3. Falvor/Essence  Berat jenis Gas : 1.530
Komposisi yang terkandung dalam  Titik didih : - 79oC
Flavor/Essence
 Density : 1,8 gr/liter
3.1 Perisa Jeruk (Limoene)  Titik leleh : sublimasi, -56,6⁰C
 Rumus: C10H16
 Kadar : > 99,90 %
 Warna: Tak berwarna
 Bau: Jeruk 5. Karbon aktif
 Titik didih: 176°C  Terbuat dari serbuk kayu ( food grade) berupa
 Nama IUPAC: 1-methyl-4-(1- powder berwarna hitam.
methylethenyl)-cyclohexene  Bentuk/wujud : Solid/ tidak berbau
 Titik lebur: -74,35°C  Density : 2,267 g/cm3
 Massa molar: 136,24 g/mol  Kelarutan : Tidak larut dalam air
 Kepadatan: 841 kg/m³  Warna : Hitam
 Spesifik gravity : 1,8 – 2,1
3.2 Asam Sitrat
 Titik didih : 7592oF = 4200oC
 Warna : Putih
 Titik lebur : 6605,6oF = 3652oC
 Bentuk/wujud : Padatan kristal
 Rumus molekul : C6H8O7\
6. Hyflo supercel
 Berat molekul : 192,13
 Powder putih yang berfugsi sebagai filter
gr/grmol paper sheet untuk menyaring karbon aktif yang
 Titik lebur : 153oC berada didalam larutan gula
 Density : 1,665x103kg/m3  Bentuk/wujud : Powder/tidak berbau
 Cp : 226,5 kJ/kmol OK  Sifat/kelarutan : Tidak bereaksi/Tidak larut
dalam air
 Rumus mokelul : C72H110N20O15
 Berat Molekul : 1495,75 g/gmol
 Warna : Putih
4. Proses Pembuatan Fanta Orange
1) Proses pelarutan gula
Pada proses pelarutan gula, air hasil olahan (treated water) dialirkan ke dalam tangki
pelarutan, lalu di tambahkan gula pasir dengan menggunakan bucket elevator, dengan
perbandingan 200kg gula/1000kg air dengan temperatur air pelarutan adalah 30-35⁰C (suhu
ruang) untuk melarutkan gula dengan bantuan agitator( pengaduk).
Didalam proses pelarutan tersebut juga ditambahkan hyflo supercell sebanyak
0,6kg/1000kg larutan dan serbuk karbon aktif sebanyak 0,44 kg/1000kg, dimana fungsi dari
hyflo supercell adalah sebagai pelapis pada filter paper sheet untuk menyaring karbon aktif
serta kotoran yang terdapat didalam larutan gula, sedangkan fungsi dari karbon aktif adalah
untuk menyerap bau, warna dan menghilangkan kekeruhan dari larutan gula sehingga larutan
tersebut menjadi jernih. Pelarutan dilakukan selama kurang lebih 80 menit( dipastikan gula
larut sempurna) hingga homogen, setelah itu larutan gula tersebut dialirkan dengan
menggunakan pompa masuk melewati filter press, sehingga larutan gula yang dihasilkan sudah
sesuai dengan standar yang diinginkan, sedangkan hyflo supercell dan karbon aktif yang
tertinggal di filter press dialirkan kedalam bak penampungan sebagai limbah, untuk
memastikan gula larut sempurna dan memastikan kualitas dari larutan gula tersebut, maka
harus dilakukan analisa terhadap warna, rasa dan kadar kemanisan (Brix), dimana 200kg
gula/1000kg air = 600 Brix
2) Proses pembuatan final sirup \
Bila telah dipastikan kualitas larutan gula tersebut, maka proses selanjutnya adalah
pembuatan final sirup, dimana larutan gula tersebut dipompakan masuk kedalam tangki final
sirup, kemudian diencerkan dengan penambahan concentrat dan air dengan perbandingan 10kg
larutan gula/1kg concentrat, dan perbandingan antara air dan larutan gula adalah 4kg air/1kg
larutan gula.
Setelah semua bahan (gula, pengatur keasaman (asam sitrat), pengawet (natrium benzoate),
perisa jeruk, pewarna) dimasukkan lalu campuran tersebut di aduk selama kurang lebih 60
menit sampai homogen dengan menggunakan pengaduk (agitator), sirup yang telah homogen
kemudian diperiksa untuk dipastikan kualitasnya, yaitu rasa, warna, bau dan kadar brix dari
larutan final sirup tersebut. Rumus perhitungan kadar brix : V1N1 = V2N2
3) Proses pencampuran, (Paramix) final sirup dan CO2
Proses pencampuran (paramix) adalah Proses pencampuran antara final sirup dan CO2
yang berlangsung didalam tangki karbonator, dimana sebelum terjadi proses pencampuran,
larutan final sirup terlebih dahulu didinginkan didalam coolerdari temperatur 30⁰C menjadi
temperatur 5⁰C, hal ini dilakukan karena semakin rendah temperatur pencampuran, maka
semakin tinggi proses absorbsi CO2, Setelah campuran dimasukkan kedalam tangki karbonator
untuk dilakukan proses karbonasi, Gas CO2 yang digunakan adalah gas CO2 yang telah
dimurnikan dengan kadar > 99,90% sebanyak 9,91kg/1000kg larutan dimasukkan kedalam
tangki karbonator dimana tekanannya 1 atm dengan menggunakan blower, dan dikendalikan
oleh alat taylor (flow control), Alat taylor untuk mengukur temperatur cairan yang
dikompresikan ketekanan CO2 yang dibutuhkan, agar air dapat mengabsorbsi CO2 hingga
kandungan tertentu. Produk yang dikeluarkan dari tangki karbonasi lalu diteruskan ke proses
pengisian (filler), produk tersebut dimasukkan kedalam botol plastik berukuran 350 ml/ botol.

Anda mungkin juga menyukai