Anda di halaman 1dari 15

Pembuatan Iodoform Preview

(Antiseptik) Dosen pengampu : Ana Mardliyah,


M.Si
Kelompok 5 :
Alif Ya Nofa 2008036022
Helen SalshaRiva 2008036027
Tujuan
Mempelajari sintesis senyawa haloform.
Dasar Teori
Kloroform adalah senyawa yang dibentuk dari reaksi antara
iodin etanol atau aseton dan asetaldehid dalam suasana basa.
Iodoform banyak digunakan dalam bidang kedokteran yaitu
sebagai antiseptic terhadap luka-luka lecet , karena membebaskan
yang akan membunuh bakteri. Selain itu juga masih dalam bidang
kedokteran , iodoform berfungsi sebagai pencegah keluarnya
nanah dan mencegah pertumbuhan bakteri.

Iodoform merupakan kristal berwarna kuning, baunya khas,


dan berkhasiat sebagai antiseptik yang efektif. Iodoform larut
dalam benzena dan aseton. Segera larut dalam dan sedikit larut
dalam kloroform, alkohol, dan hampir tidak larut dalam air.
Iodoform sangat mudah terhidrolisis terutama dalam suasana
alkalis dan terurai membentuk iod kembali yang berwarna merah
tua.
Dasar Teori
Iodoform merupakan senyawa kimia yang dapat disentesis berdasarkan reaksi
halogenasi (halogenais pada dasarnya ialah reaksi substansi / Penggantian karena atom
halogen menggantikan posisi hidrogen dalam struktur), dengan bahan dasar Iodium yang
direaksikan dengan aseton yang menggunakan bantuan natrium hidroksida sebagai
katalisator. Iodoform merupakan suatu zat kimia yang banyak digunakan dalam bidang
farmasi sebagai desinfoktan dan antiseptik. Antiseptik merupakan zat yang bekerja
bakteoriostatik, biasanya dipakai pada infeksi bakteri pada kulit mukosa dan melawan
bakteri pada luka sedangkan desinfektan merupakan zat yang bekerja bakterisid,
digunakan untuk membebaskan ruang dan pakaian dari mikroba. Iodoform kadang –
kadang sebagai antiseptik dan desinfakten dibidang kedokteran gigi (Vogel, 1979).
Dilihat dari kegunaannya yang cukup luas, maka
setiap farmasis dituntun untuk mengetahui dan
memahami reaksi pembentukan iodoform tersebut.
Inilah yang melatarbelakangi dilakukannya percobaan
sintesa iodoform. Selain dari itu zat iodoform bersifat
bakterisid yang dalam penggunaannya sebagai
antiseptik untuk luka, tetapi karena kurangnya bukti
maka sebagian besar diganti dengan komponen lain
yang kurang enak baunya, tetapi iodoform masih
mempunyai nilai untuk penyakit kulit.
Alat Dan Bahan

Alat :
Bahan :
1. Gelas kimia
1. KI
2. Corong
2. Aseton
3. Desikator
3. NaOH 10%
4. Pompa isap
4. Iodium
5. Kertas saring
5. Methanol atau etanol
6. Penangas air
6. Air
7. Timbangan
7. AgNO3
MSDS (Material Safety Data Sheet)

Nama Senyawa : Kalium Iodida Nama Senyawa : Aseton


Berat Molekul : 166,00 gram/mol Berat Molekul : 58,08 gram/mol
Penampilan : Padat, Keputih putihan tak berbau Penampilan : Cair tak berwarna
Ph : kira kira 6,9 pada 50 g/l 20 Ph : 5-6 pada 395 g/l pada 20
Titik Lebur : 560 terurai Titik Lebur : -95,4
Titik Didih : 1.325 pada 1.013 hPa Titik Didih : 56,2 pada 1.013 hPa
Densitas : 3,23 gr/cm3 pada 25 Densitas : 0,79 gr/cm3 pada 20
Kelarutan Dalam Air : kira-kira 430 g/l pada 20 Kelarutan Dalam Air : pada 20
Nama Senyawa : Natrium Hidroksida Nama Senyawa : Iodium
Berat Molekul : 40,00 gram/mol Berat Molekul : 126,9 gram/mol
Penampilan : Cair/Padat, tak berwarna, tak berwarna Penampilan : ungu tua berbau pedih
Ph : Kira kira > 14 pada 100 g/l pada 20 Ph : 5,4 ( larutan jenuh)
Titik Lebur : 319-322 Titik Lebur : 114
Titik Didih : 1.390 pada 1.013 hPa Titik Didih : 185 pada 1.013 hPa
Densitas : 2,13 g/cm3 pada 20 Densitas : 4,93 g/cm3 pada 20
Kelarutan dalam air : 1.090 g/l pada 20 Kelarutan dalam air : 0,3 g/l pada 20
Nama Senyawa : Metanol Nama Senyawa : Etanol
Berat Molekul : 32,04 gram/mol Berat Molekul : 46,07 gram/mol
Penampilan : Cair tak berwarna berbau khas Penampilan : Cair tak berwarna bau alkohol
Ambang Bau : 10-20000 ppm Ph : 7,0 pada 10 g/l 20
Titik Lebur : -98 Ambang Bau : 0,1-5058,5 ppm
Titik Didih : 64,5 Titik Lebur :-
Densitas : 0,792 g/cm3 pada 20 Titik Didih : 78,3
Kelarutan dalam air : pada 20 larut Densitas : 0,790 g/cm3 pada 20
Kelarutan dalam air : pada 20 tercampur
Nama Senyawa : Perak Nitrat
Berat Molekul : 169,87 gram/mol
Penampilan : Cair tak berwarna tak berbau
Ph : 5,4-6,4 pada 100 g/l 20
Titik Lebur :2
Titik Didih : 444 ( Penguraian)
Densitas : 4,35 g/cm3 pada 20
Kelarutan dalam air : 2.160 g/l pada 20
Pertolongan Pertama Kecelakaan

Saran Umum : Pemberi pertolongan pertama harus melindungi dirinya


Setelah Terhirup : Hirup udara segar, jika napas terhenti berikan napas buatan mulut ke mulut atau
secara mekanik
Kontak Kulit : Bilaslah dengan air yang banyak
Kontak Mata : Bilaslah dengan air yang banyak. Segera hubungi dokter mata apabila muncul gejala.
Lepaskan lensa kontak
Tertelan : Beri korban air minum ( paling banyak dua gelas)
Cara Kerja
Larutan Iodin

Ditambahkan 3,125 g iodin dan 6,25 g KI


Dilarutkan dalam 100 ml di gelas kimia
Dikocok hingga terlarut

Penambahan Aseton dan NaOH

Ditambahkan 3 ml aseton
Ditambahkan 15 NaOH 15%
Dicampurkan kedua larutan sambil diaduk

Terbentuk Endapan
Disaring endapan menggunakan pompa isah hingga
kering
Terbentuk Kristal
Terbentuk Kristal
Dicuci dengan air 2-3 kali

Kristal Bersih

Tahap Pemurnian

Kristal dimasukkan ke dalam labu alas 100 ml


Ditambahkan alkohol secukupnya
Dipanaskan di pemanas air hingga kristal larut
Keadaan Panas
Disaring Larutan dengan penyaring panas

Pendinginan Filtrat
Disaring menggunakan saringan hisap
Cek bentuk kristal yang terjadi, tes dengan larutan perak nitrat
Kristal Murni
THANKS!

DO YOU HAVE ANY


QUESTIONS?

Anda mungkin juga menyukai