Anda di halaman 1dari 9

LABORATORIUM TEKNIK KIMIA II

SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2018/2019

MODUL : Plate Heat Exchanger (PHE)

PEMBIMBING : Ayu Ratna ST, MT

Tanggal Praktikum : 2 Mei 2016


Tanggal Penyerahan : 9 Mei 2016

Oleh :

Kelompok : II
Nama : Anissa Feni H 171411002
Dieni Nurul F 171411003
Iqbal M 171411015
Valentino S 171411029

Kelas : 2A

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2019
I. TUJUAN
1.1 memahami konsep perpindahan panas yang terjadi di dalam PHE khususnya
konduksi dan konveksi;
1.2 mengetahui pengaruh laju alir fluida terhadap koefisien pindah panas
keseluruhan (U);
1.3 menghitung koefisien pindah panas keseluruhan (U) pada pelat menggunakan
persamaan neraca energy dan menggunakan empiris; dan
1.4 menghitung efisiensi kalor yang dilepas fluida panas terhadap kalor yang
diterima fluida dingin.
II. DASAR TEORI
Unit penukar kalor adalah suatu alat untuk memindahkan panas dari suatu
fluida ke fluida yang lain. Sebagian besar dari industri-industri yang berkaitan
dengan pemprosesan selalu menggunakan alat ini, sehingga alat penukar kalor ini
mempunyai peran yang penting dalam suatu proses produksi atau operasi.
Salah satu tipe dari alat penukar kalor yang banyak dipakai adalah Plate Heat
Exchanger. Plate Heat Exchanger adalah salah satu jenis alat penukar panas yang
terdiri atas paket pelat-pelat tegak lurus bergelombang atau dengan profil lain,
yang dipisahkan antara satu dengan lainnya oleh sekat-sekat lunak. Pelat-pelat ini
dipersatukan oleh suatu perangkat penekan dan jarak antara pelat-pelat ditentukan
oleh sekat-sekat tersebut.

Plate Heat Exchanger (PHE) berfungsi sebagai sistem pemanas atau


pendingin dari suatu sistem produksi. Meskipun terdapat beberapa sistem lain,
tetapi dari pengalaman di lapangan dapat disimpulkan bahwa PHE memiliki
kinerja yang baik dan sulit ditandingi sistem yang lain, salah satu contoh nyata,
pada industri permen, sistem PHE digunakan sebagai sebagai pemanas permen
(hard candy) yang akan dicetak, dengan digunakannya sistem PHE maka permen
yang dihasilkan jauh lebih bening dibandingkan dengan menggunakan sistem
pemanas yang lainnya.

PHE yang banyak dijumpai di industri dapat dikelompokkan menjadi dua jenis :

a. Glue Type : Tipe glue ini memerlukan lem untuk memasang gasket pada plat
PHE. Lem yang digunakan hendaknya ialah lem yang mempunyai ketahanan
terhadap panas yang baik.
b. Clip Type : Di sisi luar gasket tipe ini terdapat clip-clip, sehingga dalam
pemasangannya cukup menancapkan clip-clip tersebut ke lubang yang
terdapat pada plat. Pemasangan gasket tipe ini lebih mudah dan ringkas jika
dibandingkan dengan tipe glue.

Dalam peralatan PHE, panas dapat dipindahkan dengan semua cara,


namun yang dominan terjadi dengan dua cara secara simultan, yaitu dengan
konduksi dan konveksi.
Perpindahan Panas Secara Konduksi

Merupakan perpindahan panas antara molekul-molekul yang saling


berdekatan antar yang satu dengan yang lainnya dan tidak diikuti oleh
perpindahan molekul-molekul tersebut secara fisik, biasanya perpindahan terjadi
pada benda padat. Molekul-molekul benda yang panas bergetar lebih cepat
dibandingkan molekul-molekul benda yang berada dalam keadaan dingin.
Getaran-getaran yang cepat ini, tenaganya dilimpahkan kepada molekul di
sekelilingnya sehingga menyebabkan getaran yang lebih cepat maka akan
memberikan panas.

Perpindahan Panas Secara Konveksi

Perpindahan kalor secara konveksi merupakan perpindahan panas dari


suatu zat ke zat yang lain disertai dengan gerakan partikel atau zat tersebut secara
fisik Perpindahan ini terjadi karena adanya aliran massa yang berpindah. Aliran
massa tersebut bisa terjadi secara difusi maupun adanya tenaga dari luar. Tenaga
dari luar tersebut bisa berupa pengadukan maupun fluida mengalir. Penukar panas
pada PHE terdiri dari susunan lempeng sesuai dengan luas permukaan yang
diperlukan.

Gambar 2. PHE

Kelebihan PHE

1. Mempunyai permukaan perpindahan yang sangat besar pada volume alat yang
kecil, sehingga perpindahan panas yang efisien.
2. Mudah dirawat dan dibersihkan
3. Mudah dibongkar dan dipasang kembali ketika proses pembersihan
4. Waktu tinggal media sangat pendek
5. Dapat digunakan untuk cairan yang sangat kental (viskos)
6. Plate and Frame lebih fleksibel, dapat dengan mudah pelatnya ditambah
7. Ukuran yang lebih kecil dapat mengurangi biaya dalam segi bahan (Stainless
Steel, Titanium, dan logam lainnya)
8. Aliran turbulensinya mengurangi peluang terjadinya fouling dan sedimentasi

Kekurangan PHE

1. Pelat merupakan bentuk yang kurang baik untuk menahan tekanan. Plate and
Frame Heat Exchanger tidak sesuai digunakan untuk tekanan lebih dari 30 bar.
2. Pemilihan material gasket yang sesuai sangatlah penting
3. Maksimum temperatur operasi terbatas hingga 250 ̊C dikarenakan performa
dari material gasket yang sesuai.

Menghitung Koefisien Pindah Panas Keseluruhan (U)


a. Menggunakan Neraca Energi

Q = 𝑈. 𝐴.△ 𝑇𝐿𝑀𝑇𝐷

𝑄
𝑈=
𝐴.△ 𝑇𝐿𝑀𝑇𝐷
Harga Q dapat dihitung dari :
Q = (M.Cp.△T)1 .. Kalor yang diberikan fluida panas
Q = (M.Cp.△T)2 .. Kalor yang diterima fluida dingin

Efisiensi kalor yang dipertukarkan :

(M.Cp.△T)2
𝜂= (M.Cp.△T)1
𝑥 100 %

Q = Laju Alir Kalor (Watt)


A = Luas Permukaan (m2)
U = Koefisien Pindah panas Keseluruhan (W/m2.K)
△Tlm = Perbedaan Suhu logaritmik (K)
△ 𝑇1 −△ 𝑇2
△ 𝑇𝑙𝑚 =
△𝑇
𝑙𝑛 △ 𝑇1
2
△T1 = Thi – Tco
△T2 = Tho – Tci

b. Menghitung (U) Menggunakan Persamaan Empiris

Untuk satu (1) lempeng

1
𝑈. 𝐴 =
1⁄ + △ 𝑋⁄ + 1⁄
ℎ𝑖 𝐾 ℎ𝑜

△X = Tebal Lempeng (m); hi,ho = Koefisien pindah panas konveksi insde dan
outside (W/m2.K) dan K = Koefisien Konduksi (W/m.K)
Harga △X dapat diukur dari alat, harga K bahan SS-204 dapat diperoleh dari
buku referensi dan hi dan ho dihitung dari persamaan empiris.

Dari buku referensi Christie John Geankoplis :

Untuk Nre ≤ 3. 105 ( Laminar )

0,5 1/3
𝑁𝑁𝑢 = 0,664 𝑁𝑅𝑒 . 𝑁𝑃𝑟

Untuk Nre ≥ 3. 105 ( Turbulen )

0,8 1/3
𝑁𝑁𝑢 = 0,0366 𝑁𝑅𝑒 . 𝑁𝑃𝑟

𝐿𝜈𝜌⁄ 𝐶 𝜇
𝑁𝑅𝑒 = 𝜇 𝑁𝑁𝑢 = ℎ𝐿/𝑘 𝑁𝑝𝑟 = 𝑝 ⁄𝑘
Harga ν, L diperoleh dari percobaan, kemudian memasukkan harga sifat fisik
air yang diperoleh dari buku referensi, dapat dihitung hi dan ho.
III. ALAT DAN BAHAN
- Seperangkat alat Plate Heat Exchanger (PHE)
- Gelas bekker plastik 2000 mL
- Gelas kimia 1000 mL
- Thermometer
- Stopwatch
- Air
IV. LANGKAH KERJA

Memanaskan air dalam Mempersiapkan PHE


drum sampai suhu yang Menyiapkan air dingin dan peralatan yang
diinginkan tercapai akan digunakan

Melakukan kalibrasi alat Setelah suhu air


dengan mengukur waktu Menghubungkan
pada kecepatan laju alir
panas tercapai,
pompa dengan aliran
tertentu nyalakan pompa &
listrik
atur laju alir

Amati & ambil data Setelah data terkumpul, Matikan aliran fluida
dengan suhu berbeda matikan kompor pemanas panas, aliran fluida
air drum dingin tetap mengalir

Rapikan & bersihkan Matikan aliran fluida


semua peralatan dingin

V. DATA PENGAMATAN

5.1 Kalibrasi Laju Alir

Fluida Panas Fluida Dingin


Laju Alir
Waktu(s) Volume Laju Alir Laju Alir
(L/h) Waktu(s)
(mL) (mL/s) (L/s)
427,5 447,5
100 20 21,375 22,375
980
200 20 957,5 47,875 47,5
5.2 Suhu Masukan dan Keluaran Fluida (˚C)

Laju Alir Panas (L/h) : 60 Laju Alir Panas (L/h) : 200 Laju Alir Panas (L/h) : 300
Laju Alir
Fluida Panas Fluida Dingin Fluida Panas Fluida Dingin Fluida Panas Fluida Dingin
(L/h)
Thi Tho Tci Tco Thi Tho Tci Tco Tci Tco Tci Tco
60 39 31 39 31 45 35 24,5 32 52 45 25,5 37
200 40 29 40 29 48,5 38,5 25 35 53 44 25,5 38,5
600 41 28 41 28 50 37,5 25 34 54 43 27 37

5.3 Nilai ∆T1, ∆T2 dan ∆TLMTD

Laju Alir Panas (L/h) : 60 Laju Alir Panas (L/h) : 200 Laju Alir Panas (L/h) : 300
Kapasitas
Laju Panas Massa Massa Massa
∆T1 ∆T2 ∆TLMTD ∆T1 ∆T2 ∆TLMTD ∆T1 ∆T2 ∆TLMTD
Alir (kj/kg˚C) Jenis Jenis Jenis
(˚C) (˚C) (˚C) (˚C) (˚C) (˚C) (˚C) (˚C) (˚C)
(L/h) (g/cm3) (g/cm3) (g/cm3)
60 4,2 8 6,5 7,224 0,9947 13 15 13,976 0,994 15 19,5 17,152 0,9929
200 4,2 12 4,5 7,647 0,9958 13,5 14,5 13,994 0,994 14,5 18,5 16,419 0,9925
600 4,2 14 3,5 7,574 0,9962 16 17 16,495 0,994 17 16 16,495 0,9929

5.4 Nilai Kalor yang diberikan pada fluida panas dan dingin, effisiensi serta Koefisien Pindah
Panas Keseluruhan pada massa panas

U
Laju Kapasitas massa Laju Alir Panas (L/h) : 60
A (Kwh/m2K)
Alir Panas panas
∆T1 ∆T2 Q panas Qdingin (m2)
(L/h) (kj/kg˚C) (kg/h) effisiensi(%) panas dingin
(˚C) (˚C) (Kwh) (Kwh)
60 4,2 59,538 8 6,5 2000,477 1625,387 81,250 0,000576 25089313,2 20385066,98
200 4,2 59,52 11 3,5 2749,824 874,944 31,818 0,000576 36506778 11615793
600 4,2 59,496 13 2,5 3248,482 624,708 19,231 0,000576 42715277,2 8214476,375
Laju Alir Panas (L/h) : 200
60 4,2 198 10 7,5 8316 6237 75 0,000576 201778500 151333875
200 4,2 197,72 10 10 8304,24 8304,24 100 0,000576 201752664 201752664,2
600 4,2 197,6 12,5 9 10374 7469,28 72 0,000576 297081823 213898912,5
Laju Alir Panas (L/h) : 300
60 4,2 296,1 7 11,5 8705,34 14301,63 60,8696 0,000576 259225680 425870760
200 4,2 295,95 9 13 11186,91 16158,87 69,2308 0,000576 318885200 460611955,8
600 4,2 295,8 11 10 13665,96 12423,6 90,9091 0,000576 391354184 355776531,3

5.4 Nilai Kalor yang diberikan pada fluida panas dan dingin, effisiensi serta Koefisien Pindah
Panas Keseluruhan pada massa dingin

U
Laju Alir Panas (L/h) : 60
Laju Kapasitas massa (Kwh/m2K)
A
Alir Panas dingin
∆T1 ∆T2 Q panas Qdingin (m2)
(L/h) (kj/kg˚C) (kg/h) effisiensi(%) panas dingin
(˚C) (˚C) (Kwh) (Kwh)

60 4,2 59,682 8 6,5 2005,315 1629,319 81,25 0,000576 25149994,8 39533605,48


200 4,2 59,724 11 3,5 2759,249 877,943 31,818 0,000576 36631902 21329742,26
600 4,2 59,748 13 2,5 3262,241 627,354 19,231 0,000576 42896201,1 17965632,34
Laju Alir Panas (L/h) : 200
60 4,2 198,7 10 7,5 15896 6259,05 39,375 0,000576 385698778 151868893,8
200 4,2 198,49 10 10 21833,9 8336,58 38,182 0,000576 530457633 202538369
600 4,2 198,55 12,5 9 32264,375 7505,19 23,262 0,000576 923959836 214927272,7
Laju Alir Panas (L/h) : 300
60 4,2 297 7 11,5 8731,8 14345,1 60,870 0,000576 260013600 427165200
200 4,2 297,12 9 13 11231,136 16222,752 69,231 0,000576 320145872 462432925,5
600 4,2 297,24 11 10 13732,488 12484,08 90,909 0,000576 393259357 357508506,3

VI. PEMBAHASAN
1. Anissa Feni H (171411002)
2. Dieni Nurul F (171411003)
3. Iqbal M (171411015)
4. Valentino S (171411029)
VII. KESIMPULAN
VIII. DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Contoh Perhitungan pada Laju Alir Panas 60 L/h


 Nilai ∆T1, ∆T2 dan ∆TLMTD

△T1 = Thi – Tco = 39 – 31 = 8 ˚C


△T2 = Tho – Tci = 21 – 24,5 = 6,5 ˚C
△𝑇1 −△𝑇2
△ 𝑇𝐿𝑀𝑇𝐷 = △𝑇1 =
𝑙𝑛
△𝑇2
8−6,5
△ 𝑇𝐿𝑀𝑇𝐷 = 8 = 7,224 ˚C
𝑙𝑛
6,5

 Nilai Q panas dan dingin, effisiensi serta U


Massa panas
Q panas = (M.Cp.△T)1 = 59, 538 kg/h . 4,2 kj/kg˚C . 8 ˚C = 2000,477 Kwh
Q dingin = (M.Cp.△T)2 = 59, 538 kg/h . 4,2 kj/kg˚C . 6,5 ˚C = 1625,387 Kwh
(M. Cp.△ T)2
𝜂= 𝑥 100 %
(M. Cp.△ T)1
1625,387 Kwh
𝜂= 𝑥 100 % = 81,85 %
2000,477 Kwh
𝑄
𝑈 𝑝𝑎𝑛𝑎𝑠 =
𝐴.△ 𝑇𝐿𝑀𝑇𝐷
𝑄2000,477 Kwh
𝑈 𝑝𝑎𝑛𝑎𝑠 = 0,000576 m2 .7,224 𝐶 = 25089313,2 (Kwh/m2˚C)

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen36 halaman
    Bab 2
    Iqbal Muhamad Fariz
    Belum ada peringkat
  • Konversi Tekanan Air
    Konversi Tekanan Air
    Dokumen1 halaman
    Konversi Tekanan Air
    Iqbal Muhamad Fariz
    Belum ada peringkat
  • Cips DCVG
    Cips DCVG
    Dokumen24 halaman
    Cips DCVG
    Iqbal Muhamad Fariz
    Belum ada peringkat
  • Daftar Nama Anggota Rohis (Revisi)
    Daftar Nama Anggota Rohis (Revisi)
    Dokumen1 halaman
    Daftar Nama Anggota Rohis (Revisi)
    Iqbal Muhamad Fariz
    Belum ada peringkat
  • Tba 2
    Tba 2
    Dokumen103 halaman
    Tba 2
    Iqbal Muhamad Fariz
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen2 halaman
    Bab Iii
    Iqbal Muhamad Fariz
    Belum ada peringkat
  • Tekpang
    Tekpang
    Dokumen3 halaman
    Tekpang
    Iqbal Muhamad Fariz
    Belum ada peringkat