PENDAHULUAN
2.1.3 Etiologi
Berikut adalah penyebab yang dapat mengakibatkan terjadinya Tuberculosis
Paru, yaitu :
Tuberkulosis disebabkan oleh kuman yaitu Mycobacterium Tuberculosis.
Kuman ini berbentuk batang, serta banyak mengandung lemak yang tinggi pada
membran selnya sehingga menyebabkan kuman ini tahan asam. kuman ini tidak
Inhalasi droplet
berdistribusi ke hipotalamus terjadi pengeluaran secret atau mucus khawatir kondisi anggota keluarga
yang sakit
menggeser set point anterior dari titik normal akumulasi secret dijalan napas kurangnya pengetahuan
kecemasan
otropi otot-otot
keterbatasan aktivitas
Untuk kasus Tuberculosis Paru menurut Doenges (2000, hal. 241), pengkajian
yang dilakukan meliputi:
a. Identitas
Kajian ini meliputi nama, initial, umur, jenis kelamin, agama, suku,
pendidikan pekerjaan dan tempat tinggal klien. Selain itu perlu juga dikaji
nama dan alamat penanggung jawab, serta hubungannya dengan klien.
Kaji riwayat penyakit yang pernah diderita dari masa kanak-kanak sampai
dewasa, termasuk pengalaman operasi atau cedera akibat kecelakaan, hal ini
penting untuk memaparkan masalah kesehatan klien yang mungkin dapat
menyebabkan komplikasi lebih berat terhadap penyakit tuberculosis ini.
Genogram
: Laki-laki : Perempuan
: Pasien
Pola Eliminasi
o BAB
- Konsistensi semi padat encer
- Warna kuning kecoklatan kuning
- Frekuensi 2x/hari tidak teratur
2
p. Terapi / pengobatan
obat oral
antasida Syr 60 mg 3x1 sdm
B complex 400 mg 3x1 tablet
Asam tranexsamat 500 mg 3x1 tablet
OAT
- Rhipamfisin 450 mg
1-0-0
- INH 300 mg
1-0-0
- Pirazinamid 500 mg
0-1-1
- Ethambutol 500 mg
0-1-1
Codein 3x1 tab
penumpukan sekret
pada saluran
pernapasan
Data Subjektif
4 : adanya proses penyakit kecemasan
3 Pasien dan keluarganya tb
mengatakan tidak mengetahui
proses penyebaran penyakit serta muncul respon tubuh
penangananya. berupa gejala-gejala
Data Objektif : fisik yang mengganggu
- Ekspresi wajah pasien aktifitas
dan keluarga tampak
tegang. kurangnya komunikasi
- Keluarga dan pasien
banyak bertanya. stressor keluarga
khawatir kondisi
anggota keluarga yang
sakit
kurangnya
pengetahuan mengenai
kondisi, aturan
tindakan dan
pencegahan
2 05-09-12 Perubahan nutrisi kurang Tujuan umum: - Timbang BB klien Untuk mengetahui
dari kebutuhan tubuh Mempertahankan - Anjurkan klien untuk perkembangan
berhubungan dengan mual keseimbangan nutrisi makan selagi hangat. BB klien.
muntah ditandai dengan : dalam tubuh. - Anjurkan klien untuk Untuk
DS : Tujuan khusus: makan sedikit tapi meningkatkan
Pasien mengatakan mual Setelah dilakukan tindakan sering. selera makan
dan muntah keperawatan 3x24 jam - Kolaborasi dengan klien.
DO : diharapkan kebutuhan dokter dalam pemberian Agar kebutuhan
- Pasien makan ¼ nutrisi terpenuhi. terapi nutrisinya
porsi Dengan kriteria hasil : terpenuhi.
- Pasien tampak lemas - Porsi makan habis Agar tidak terjadi
- Bb pasien 47 kg - Pasien tampak lebih kesalahan dalam
BB ideal : 90% ( 100-TB ) segar pemberian terapi.
2 13.30 S:
Menimbang BB pasien - Pasien mengatakan
13.00 masih merasa mual.
Menganjurkan pasien untuk O :
makan selagi hangat. - Pasien hanya
13.10 menghabiskan ¼
Menganjurkan pasien untuk porsi makan.
2 06.20 06-09-12
Menimbang BB pasien. S:
06.30 - Pasien masih rasa
Menganjurkan klien untuk mual mulai berkurang
makan selagi hangat.
3 09.20 08-09-12
- Memberi penjelasan tentang S :
dosis obat, frekuensi - Pasien mengatakan
pemberian, kerja yang cukup jelas dan
diharapkan dan alasan paham akan jawaban
pengobatan lama. dari pertanyaanya.
10.10 O:
- Mengkaji potensi efek - Pasien tampak lebih
samping pengobatan. tenang.
10.30 - Pasien dan
- Menekankan kebutuhan untuk keluarganya tidak