Sistem penyimpanan kemasan dibuat dengan sistem blok, dimana setiap blok
terdiri atas 2 (dua) x 2 (dua) kemasan, sehingga dapat dilakukan pemeriksaan
menyeluruh terhadap setiap kemasan. Lebar gang sistem penyimpanan akan dibuat
minimal 60 cm untuk lalulintas manusia dan gang untuk lalulintas kendaraan
pengangkut (forklift) disesuaikan dengan kelayakan pengoperasiannya. Penumpukan
kemasan limbah B3 mempertingkan kestabilan tumpukan kemasan. Untuk wadah
drum logam (isi 200 liter), tumpukan maksimum adalah 3 (tiga) lapis dengan tiap
lapisan diberi alas pelat. Jarak tumpukan kemasan tertinggi dan jarak blok kemasan
terluar terhadap atap dan dinding bangunan penyimpanan tidak boleh kurang dari 1
(satu) meter. Sistem penyimpanan kemasan disajikan pada Gambar II-7 dan Gambar
II-8.
1. Penutupan Pabrik
Pada waktu rampungnya rentang masa operasi pabrik pengolahan nikel yang
diharapkan, peralatan operasi dan fasilitas yang sudah tidak dipergunakan akan
dibongkar dan dipindahkan (demobilisasi) ke tempat yang telah ditentukan. Laporan
peninggalan lokasi ini disampaikan kepada instalasi yang terkait. Penanganan
terhadap bekas lokasi pabrik yang telah dibongkar meliputi pembersihan dan
rehabilitas lahan terbuka akan dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Sejumlah fasilitas yang masih dapat difungsikan bagi kegiatan lain dapat dilimpahkan
kepada masyarakat melalui pemerintah setempat. Pada prinsipnya, lahan dan aset-
aset lain bekas kegiatan pengolahan bijih nikel pasca operasi akan diserahkan kembali
ke negara. Adapun detail mekanisme penyerahannya seperti tertuang dalam dokumen
“kontrak”.