Anda di halaman 1dari 15

49

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian kuantitatif

observasional analitik dimana penelitian ini melakukan analisa terhadap 2

variabel dengan pendekatan cross sectional yaitu peneliti melakukan

observasi atau pengukuran variabel independen dan dependen hanya satu kali

pada satu saat. Pada jenis ini, variabel independen dan dependen dinilai

secara simultan pada suatu saat (Dharma, 2011). Oleh sebab itu skema desain

penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut ( Notoatmodjo, 2012) :


Populasi
(Sampel)

Faktor risiko + Faktor risiko -

Efek + Efek - Efek + Efek -


Dari skema desain tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah

penelitian cross sectional adalah :


a. Mengidentifikasi variabel-variabel penelitian dan mengidentifikasi faktor

risiko dan faktor efek.


b. Menetapkan subyek penelitian atau populasi dan sampel.
c. Melakukan observasi atau pengukuran variabel-variabel yang merupakan

faktor risiko dan efek sekaligus berdasarkan status keadaan variabel pada

saat itu (pengumpulan data).


d. Melakukan analisis korelasi dengan cara membandingkan proporsi antar

kelompok-kelompok hasil observasi (pengukuran).

3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling


3.2.1 Populasi
50

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau

subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2015). Populasi dalam penelitian ini adalah

pasien yang dirawat di ruang rawat inap RSUD Bajawa Flores NTT

sebanyak 605 pasien pada bulan Februari – April 2016.


3.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2015). Untuk mengetahui

besarnya sampel maka digunakan rumus Slovin dengan rumus sebagai

berikut : (Notoatmodjo, 2010)


N
n
1  Ne 2
Keterangan :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan

sampel yang masih dapat ditolerir ( misalnya 10%)


Untuk penelitian ini, perhitungan rumus Slovinnya adalah :
605
n
1  605 0,10
2

605
n
1  6,05
605
n = 85,81 ≈86.
7,05
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, jumlah sampel yang dibutuhkan

adalah minimal 86 orang. Peneliti juga mengantisipasi adanya sampel

yang drop out sebanyak 10% (Dharma, 2011) maka besar sampel yang

dibutuhkan adalah :
n
n' 
1 f
Keterangan :
n ' = besar sampel setelah dikoreksi
n = jumlah sampel berdasarkan estimasi sebelumnya
51

f = prediksi persentase sampel drop out


86
n' 
1  0,1
n '  95,55 ≈ 96 orang.
Hasil perhitungan diatas menunjukkan jumlah sampel yang dibutuhkan

pada penelitian ini minimal 96 responden.

3.2.3 Teknik Sampling


Teknik sampling adalah suatu cara yang ditetapkan peneliti untuk

menentukan atau memilih sejumlah sampel dari populasinya. Teknik

sampling digunakan agar hasil penelitian yang dilakukan pada sampel

dapat mewakili populasinya (Dharma, 2011).


Teknik pengambilan sampling adalah purposive sampling yaitu

suatu teknik penetapan sampel diantara populasi sesuai dengan yang

dikehendaki peneliti, sehingga sampel tersebut dapat mewakili

karakteristik populasi yang telah dikehendaki sebelumnya. (Sugiyono,

2015).

Kriteria inklusi yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Pasien yang sedang dirawat di RSUD Bajawa.


2. Berusia minimal 17 tahun.
3. Tingkat kesadaran penuh.
4. Pasien yang bersedia menjadi responden.

Kriteria eksklusi yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

Pasien yang sedang dalam keadaan gelisah, cemas.

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian


3.3.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat atau lokasi pengambilan

penelitian (Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini dilakukan di ruang rawat

inap RSUD Bajawa Flores NTT.


3.3.2 Waktu Penelitian
52

Waktu penelitian adalah rentang waktu yang digunakan untuk

pelaksanaan penelitian (Notoatmodjo, 2012). Penelitian dilaksanakan

pada bulan Juli 2016 sampai dengan bulan September 2016.

3.4 Variabel Penelitian


3.4.1 Variabel Independen (Variabel Bebas)
Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor,

antecedent. Variabel independen adalah merupakan variabel yang

mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel dependen atau terikat (Sugiyono, 2015). Variabel independen

dalam penelitian ini adalah caring perawat dalam anamnese.


3.4.2 Variabel Dependen (Variabel Terikat)
Variabel ini sering disebut juga variabel output, kriteria,

konsekuen. Variabel dependen atau terikat adalah variabel yang

dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas

(Sugiyono, 2015). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah

kepuasan pasien.

3.5 Definisi Operasional


Tabel 3.1 Variabel, Defenisi Operasional, Skala Ukur

Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil ukur Skala ukur

Variabel Sikap atau perilaku yang Kuesioner Rendah Ordinal


independen ditunjukkan perawat modifikasi (45-112 )
Caring saat melakukan Caring Tinggi
perawat pengkajian atau Behaviuor (113-180)
dalam anamnese pada pasien Assesment Tools (Yuliawati,
ananmnese yang baru masuk ruang (CBA)yang 2012
rawat inap seperti dikembangkan
menghormati, peduli, oleh Cronin dan
perhatian, terampil, Horrison (1998)
mendukung, memberi dan
53

sentuhan dan siap diterjemahkan


memenuhi kebutuhan dan di
pasien. modifikasi oleh
Suryani (2010)

Variabel
Dependen
Kepuasan Kepuasan yang Kuesioner 1. Puas bila Ordinal
pasien dirasakan pasien persentase
terhadap pemenuhan 82-100%
hak-hak yang 2. Cukup puas
seharusnya didapatkan bila
selama perawatan di persentase
rumah sakit. 63-81%
3. Kurang
puas bila
persentase
44-62%
4. Tidak puas
bila
persentase
25-43%
(Laporan
Bagian
Humas
RSUD
Bajawa)

3.6 Alat Penelitian dan Cara Pengumpulan Data


3.6.1 Alat Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini berupa lembar kuesioner.

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberikan daftar pertanyaan/pernyataan tertulis dengan beberapa

pilihan jawaban kepada responden. Responden diminta untuk

memberikan jawaban atau respon terhadap setiap item pertanyaan yang

diajukan (Dharma, 2011). Kuesioner yang digunakan adalah bentuk

kuesioner dengan pertanyaan tertutup.


1. Kuesioner karakteristik responden.
54

Kuesioner ini berisi pertanyaan tentang data demografi responden

yang terdiri dari : umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan,

pekerjaan.
2. Kuesioner caring perawat dalam anamnese.
Kuesioner caring perawat dalam anamnese yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu hasil modifikasi kuesioner dari penelitian Suryani

(2010) dan Yuliawati (2012). Kuesioner ini merupakan modifikasi

dari Caring Behaviors Assesment Tool (CBA) yang dikembangkan

oleh Cronin dan Harrison (1988). Kuesioner ini terdiri dari beberapa

pertanyaan tentang caring perawat. Pertanyaan untuk kuesioner

terdiri dari 45 pertanyaan dengan pilihan jawaban sangat setuju,

setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju, untuk pertanyaan positif

sebanyak 33 pertanyaan dan pertanyaan negatif sebanyak 12

pertanyaan.

Pertanyaan positif Pertanyaan negative


Pertanyaan nomor : Pertanyaan nomor

1,2,3,5,6,7,8,11,12,16,17,18,19, 4,9,10,13,14,15,21,22,30,35,39,
20,23,24,25,26,27,28,29,31,32,33
43
,34,36,37,38,40,41,42,44,45

Pertanyaan pada kuesioner ini menggunakan skala likert dengan

pilihan jawaban sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak

setuju. Untuk pertanyaan positif mempunyai nilai 1 untuk pilihan

sangat tidak setuju, nilai 2 jika tidak setuju, nilai 3 jika responden

setuju, nilai 4 jika responden sangat setuju. Sedangkan untuk

pertanyaan negatif mempunyai nilai 1 jika responden sangat setuju,


55

nilai 2 jika responden setuju, nilai 3 jika responden tidak setuju, nilai

4 jika responden sangat tidak setuju (Riyanto, 2013).


3. Kuesioner Kepuasan pasien.
Kuesioner kepuasan pasien menggunakan kuesioner kepuasan

pelanggan yang ada di RSUD Bajawa Flores NTT. Kuesioner ini

terdiri dari beberapa pertanyaan tentang kepuasan pasien. Pertanyaan

untuk kuesioner ini terdiri dari 11 pertanyaan dengan pilihan

jawaban baik sekali, baik, cukup, buruk.

3.6.2. Uji Validitas dan Reliabilitas


3.6.2.1 Uji validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang dapat

menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu

instrumen. Suatu item dikatakan valid jika nilai r hitung > r

tabel dan bernilai positif pada taraf signifikan 5%

(Arikunto, 2010).
Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan

bantuan software statistik rumus korelasi product moment.

Menurut Hidayat (2011), rumus korelasi product moment

yaitu :

n.(xy) - (x . y)


rxy 
{n x 2   x  } {n y 2 -  y  }
2 2

Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi product moment

n : Jumlah responden

x : Skor pertanyaan

y : Skor total
56

xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total

(Σx)2 : kuadrat jumlah skor item

Σx2 = jumlah kuadrat skor item

(Σy)2 = kuadrat jumlah skor total

Σy2 = jumlah kuadrat skor total

Kuesioner caring perawat dalam anamnese

menggunakan penelitian terdahulu dari Yuliawati (2012)

dimana dari 47 item pernyataan tentang caring perawat

didapatkan 2 pertanyaan tidak valid dengan kisaran nilai

0,152 - 0,893. Maka Yuliawati (2012) tidak memasukan

pernyataan yang tidak valid tersebut kedalam kuesioner dan

jumlah akhir kuesioner menjadi 45 item dengan nilai

validitas r hitung > 0,374 sehingga dalam penelitian ini

peneliti menggunakan kuesioner yang telah valid tersebut.

Untuk kuesioner kepuasan pasien, peneliti menggunakan

kuesioner kepuasan pasien yang ada di RSUD Bajawa

Flores NTT dengan 11 pertanyaan dengan nilai validitas r >

0.361.
3.6.2.2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan

sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama

dan dengan alat ukur yang sama (Hastono, 2007).


57

Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan

Alpha Chronbach dengan bantuan program komputer.

Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut:

 k   b 
2
r11   1 
 k  1   2t 
Keterangan:
r11 = Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑σb2 = Jumlah varian butir
σ2t = Varians total
Instrumen dikatakan reliabel bila nilai alpha

cronbach ≥ r tabel 0,6 (Hastono, 2007). Hasil uji reliabilitas

dalam penelitian Yuliawati (2012) diperoleh nilai alpha

cronbach 0,976 > 0,6 sehingga dinyatakan valid. Hasil uji

reliabilitas kuesinor kepuasan pasien diperoleh nilai alpha

cronbach 0,856 .
3.6.3. Cara Pengumpulan Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung

diambil dari obyek atau subyek penelitian oleh peneliti

(Riwidikdo, 2013). Data primer dalam penelitian ini adalah

kuesioner karakteristik responden, kuesioner caring perawat

dalam anamnese dengan kuesioner kepuasan pasien.


2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang didapatkan tidak

secara langsung dari subyek penelitian (Riwidikdo, 2013). Data

sekunder dalam penelitian ini diperoleh melalui literatur yang

relevan dan sumber lain yang mendukung penelitian ini.

3.6.4. Langkah-langkah Pengumpulan Data


58

1. Peneliti meminta surat keterangan dari kampus STIKES

Kusuma Husada Surakarta untuk melakukan studi

pendahuluan di RSUD Bajawa Flores.


2. Setelah mendapat ijin dari Direktur RSUD Bajawa, peneliti

melakukan studi pendahuluan.


3. Langkah selanjutnya adalah pembuatan proposal hingga

seminar penelitian dan melakukan revisi setelah seminar.


4. Peneliti meminta surat ijin penelitian dari kampus STIKES

Kusuma Husada Surakarta untuk diserahkan ke Kesbangpol

Kab. Ngada Flores NTT dan akhirnya diserahkan ke RSUD

Bajawa Flores NTT.


5. Setelah mendapatkan izin dari Direktur RSUD Bajawa

melalui Kepala Bagian PSDM, peneliti mendatangi

ruangan-ruangan yang akan dijadikan tempat penelitian.


6. Meminta izin kepada penanggung jawab ruangan (Kepala

Ruangan) menyampaikan maksud dan tujuan penelitian.


7. Peneliti bekerja sama dengan perawat yang dipilih menjadi

asisten penelitian dalam pelaksanaan penelitian dan

pengumpulan data . Adapun kriteria dari asisten penelitian

adalah perawat yang mempunyai kinerja baik, bertanggung

jawab, pendidikan sarjana keperawatan, dan yang bisa

menjaga kerahasiaan penelitian.


8. Peneliti menemui calon responden dan menjelaskan tentang

tujuan, manfaat penelitian kemudian memberikan informed

consent.
9. Jika calon responden menyetujui dijadikan responden dalam

penelitian, peneliti meminta responden untuk menandatangi

lembar informed consent.


59

10. Peneliti memberikan kuesioner kepada responden untuk

diisi sesuai dengan pernyataan yang disediakan.


11. Instrumen penelitian yang sudah diisi, selanjutnya

dikumpulkan dan dilakukan pengecekan kelengkapan

pengisian didampingi oleh peneliti.


12. Setelah dirasa lengkap peneliti melakukan analisis dan

pembahasan dari hasil penelitian yang telah dilakukan

3.7 Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data


3.7.1 Teknik pengolahan data
Menurut Notoatmodjo (2012), setelah data terkumpul, maka

langkah yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data.

Sebelum melaksanakan analisa data beberapa tahapan harus

dilakukan terlebih dahulu guna mendapatkan data yang valid

sehingga saat menganalisa data tidak mendapat kendala. Langkah-

langkah pengolahan data yaitu:

1. Pengecekan data (editing)


Pada tahap ini peneliti melakukan pemeriksaan

kelengkapan, kejelasan dan kesesuaian data yang diperoleh atau

dikumpulkan. Editing dalam penelitian ini adalah melakukan

pemeriksaan kembali setelah data terkumpul. Apabila ada data

yang belum terisi maka peneliti mempersilahkan responden

untuk mengisi terlebih dahulu.


2. Pemberian kode data (coding)
Tahap ini merupakan suatu proses penyusunan secara

sistematis data mentah ke dalam bentuk yang sudah dibaca

untuk pengolahan data. Peneliti membuat kode untuk hasil

penelitian yang didapat. Coding merupakan kegiatan pemberian


60

kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa

kategori. Peneliti memberikan kode responden berupa nomor

responden. Selain itu juga pemberian kode dilakukan juga pada

data kategorik seperti jenis kelamin : 1 = laki-laki, 2 =

perempuan, dan tingkat pendidikan : 1 = SD, 2 = SMP, 3 =

SMA, 4 = Perguruan Tinggi.


3. Pemrosesan data (data entry)
Pada tahap ini dilakukan data yang telah diubah menjadi

kode ke dalam program pengolahan data. Pemrosesan data

dilakukan dengan memasukan data ke paket program komputer

yang sesuai dengan paket program data ke program komputer

yang sesuai dengan variabel masing-masing, dalam hal ini

menggunakan program SPSS versi 17,0.


5. Pembersihan data (cleaning)
Peneliti memastikan bahwa seluruh data yang telah

dimasukan kedalam program pengolahan data sudah sesuai

dengan sebenarnya. Proses akhir dari pengolahan data adalah

dengan melakukan pemeriksaan kembali kode yang sudah di

entry data untuk melihat ada tidaknya kesalahan dalam entry

data. Selanjutnya melakukan tabulasi data yaitu

mengelompokkan data ke dalam tabel menurut kategorinya

sehingga data siap dilakukan analisis secara univariat maupun

bivariat.
6. Tabulating
Kegiatan memasukkan data hasil penelitian kedalam tabel

kemudian diolah dengan bantuan komputer.


3.7.2 Analisa Data
61

Analisa data merupakan pengumpulan data dari seluruh

responden yang dikumpulkan. Teknik analisis data dalam penelitian

kuantitatif mengunakan statistik (Sugiyono 2015).


1. Analisis Univariat
Analisis univariat yang dilakukan terhadap tiap variabel

dari hasil penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya

menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap

variabel (Notoadmodjo, 2012). Analisis univariat dalam

penelitian ini untuk mengetahui karakteristik responden yang

terdiri dari umur, jenis kelamin, tingkat pengetahuan, pekerjaan

serta menggambarkan variabel penelitian yaitu caring perawat

dalam anamnese dan kepuasan pasien.


2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat adalah analisis yang di lakukan untuk

mengetahui hubungan keterkaitan dua variabel (Notoatmojo,

2012). Untuk mengetahui hubungan antara caring perawat

dalam anamnese dengan kepuasan pasien di lakukan uji

Spearman rank yaitu untuk menguji hubungan antara variabel

independen dan variabel dependen berskala ordinal (Dahlan,

2009). Hasil uji Spearman rank dapat mengetahui ada tidaknya

hubungan yang bermakna secara statistik dengan menggunakan

komputer program SPSS (Dahlan, 2009).


Nilai P > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak sehingga tidak

ada hubungan antara caring perawat dalam ananmnese dengan

kepuasan pasien.
62

Nilai P < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga ada

hubungan antara caring perawat dalam ananmnese dengan

kepuasan pasien.
Untuk dapat memberi interprestasi terhadap kuatnya hubungan

itu, maka dapat digunakan pedoman interprestasi koefisien

korelasi (Sugiyono, 2015).


Tabel 3.2 Pedoman Interprestasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan


0,000 - 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat

3.8. Etika Penelitian

Etika penelitian menurut Hidayat (2007), terdiri dari 3 macam yaitu:

3.8.1 Informed consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara

peneliti dan responden, dengan bentuk lembar persetujuan. Lembar

persetujuan diberikan sebelum penelitian kepada responden yang

akan diteliti. Lembar ini dilengkapi dengan judul penelitian dan

manfaat penelitian, sehingga subjek mengerti maksud dan tujuan

penelitian. Bila subjek menolak, maka peneliti tidak boleh

memaksa dan harus tetap menghormati hak-hak subjek.

3.8.2 Anonimity
63

Anonimity digunakan untuk menjaga kerahasiaan, peneliti

tidak akan mencantumkan nama responden, tetapi pada lembar

tersebut diberikan kode pengganti nama responden.

3.8.3 Confidentiality

Informasi yang telah dikumpulkan dari responden akan

dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, dan hanya akan digunakan

untuk pengembangan ilmu.

Anda mungkin juga menyukai