Anda di halaman 1dari 7

PENGUJIAN ANTOSIANIN PADA UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas

L.) SEBAGAI INDIKATOR ASAM-BASA ALAMI

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4

1. DIA UL AULIA (K1A018022)


2. MELIA SAFIRANI FITRI (K1A018050)
3. REKSA ROHMADONA (K1A018066)
4. RIADATUL JANNAH (K1A018068)

PROGRM STUDI FARMASI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MATARAM
2019
BAB I

1.1 LATAR BELAKANG


Indonesia merupakan negara dengan tingkat keanekaragaman hayati
yang tinggi. Dari keanekaragaman tersebut masih banyak yang belum
dimanfaatkan, misalnya akar, batang, daun dan bunga dari tumbuhan. Padahal
kandungan yang terdapat didalamnya sangat banyak manfaatnya, salah
satunya yaitu ubi jalar ungu. Ubi jalar (Ipomoea batatas L) merupakan salah
satu jenis tanaman yang berasal dari umbi-umbian yang banyak terdapat di
Indonesia (Andryani, 2015).
Ubi jalar ungu merupakan salah satu jenis ubi jalar yang banyak
ditemui di Indonesia selain yang berwarna putih, kuning dan merah (Hardoko,
et al. 2010). Ubi jalar ungu jenis Ipomoea batatas L. memilki warna ungu yang
cukup pekat pada daging ubinya, sehingga banyak menarik perhatian.
Menurut Pakorny, et al. (2001) warna ungu pada ubi jalar disebabkan oleh
adanya pigmen ungu antosianin yang menyebar dari bagian kulit sampai
dengan daging ubinya. Menurut Kumalaningsih (2007), salah satu ubi jalar
yang mengandung antosianin yang tinggi adalah ubi jalar ungu serta
mempunyai stabilitas yang tinggi dibandingkan antosianin dari sumber yang
lain, inilah yang membuat ubi jalar ungu menjadi pilihan yang lebih tepat
sebagai alternatif indikator alami. Indikator tersebut digunakan untuk
mengetahui perubahan warna pada larutan yang akan ditentukan nilai pHnya,
atau untuk mengetahui larutan tersebut bersifat asam, basa ataupun garam.
Indikator yaitu bahan kimia yang sangat khusus, indikator dapat
mengubah warna larutan dengan perubahan pH setelah penambahkan asam
atau alkali (Gupta,2012). Indikator juga dapat membantu untuk menentukan
titik ekivalen dalam titrasi asam-basa (titrasi netralisasi) (Abbas, 2012).
Indikator asam-basa cenderung untuk bereaksi dengan kelebihan asam atau
basa pada saat titrasi untuk menghasilkan warna. Pada penelitian
Padmaningrum (2011), yaitu ekstrak daun Rhoeo discolor yang diekstrak
dengan alkohol 70% dapat dijadikan sebagai indikator asam basa. Hasil yang
diperoleh pada trayek pH 5-7 terjadi perubahan warna merah menjadi hijau.
Penelitian yang serupa juga dilakukan oleh Pratama (2012) pada ekstrak daun
jati menggunakan pelarut etanol 95% dapat digunakan sebagai indikator asam
basa dengan hasil pada pH 1-7 warna menjadi orange dan pada pH 8-13
berwarna hijau. Hasil penelitian sebelumnya dapat diambil kesimpulan bahwa
tumbuhan yang mengandung antosianin atau zat warna dapat dijadikan
sebagai indikator asam-basa.

1.2 TUJUAN
Membuktikan kandungan antosianin pada ubi jalar ungu sebagai indikator
alami untuk pengujian asam-basa.

1.3 MANFAAT
a. Memberikan pemahaman terhadap konsep asam-basa dalam kehidupan
sehari-hari.
b. Pemanfaatan indikator dari ekstrak ubi jalar ungu dapat digunakan untuk
menunjukan kondisi asam atau basa suatu larutan.
c. Menambah wawasan mengenai indikator asam-basa.
BAB II

2.1 ALAT DAN BAHAN


2.1.1. Alat
a. Gelas plastik
b. Panci
c. Sendok
2.1.2. Bahan
a. Air
b. Asam asetat (CH3COOH)
c. Sabun detergen
d. Ubi jalar ungu

2.2 LANDASAN TEORI


Berbagai teori telah dikemukakan dalam rangka menjelaskan sifat asam
dan basa. Asam dan basa didefinisikan dengan definisi yang secara
berangsur-angsur semakin bersifat umum. Arrhenius mendefinisikan asam
sebagai suatu senyawa yang dalam air akan membebaskan ion hidrogen (H+),
sedangkan basa sebagai suatu senyawa yang dalam air akan membebaskan
hidroksil (OH-). Teori ini dikemukakan oleh Bronsted, seorang ahli kimia
berkebangsaan Denmark, dan Lowry, seorang ahli kimia kebangsaan Inggris
pada tahun 1923. Menurut teori ini, asam adalah suatu donor proton, yakni
suatu zat yang dapat memberikan atau melepaskan sebuah proton kepada zat
lain, sedangkan basa adalah akseptor proton, yakni suatu zat yang dapat
menerima sebuah proton dari zat lain. Lewis, pada tahun 1916,
mengemukakan konsep baru tentang asam dan basa. Konsep tersebut
menyatakan bahwa asam adalah suatu zat yang dapat menerima sebuah
pasangan elektron, sedangkan basa adalah suatu zat yang dapat memberi
pasangan elektron (Sumardjo, 2009).
Asam memiliki rasa masam, misalnya, cuka yang mempunyai rasa dari
asam asetat, dan lemon serta buah-buahan sitrun lainnya yang mengandung
asam sitrat. Asam menyebabkan perubahan warna pada zat warna tumbuhan,
misalnya mengubah warna lakmus biru menjadi merah. Asam bereaksi
dengan logam tertentu seperti seng, magnesium, dan besi menghasilkan gas
hidrogen. Reaksi yang khas adalah antara asam klorida dengan magnesium.
Asam bereaksi dengan karbonat dan bikarbonat seperti Na2CO3, CaCO3, dan
NaHCO3 menghasilkan gas karbon dioksida. Larutan asam dalam air
menghantarkan arus listrik. Basa memiliki rasa pahit dan terasa licin,
misalnya, sabun yang mengandung basa memiliki sifat tersebut. Basa
menyebabkan perubahan warna pada zat warna tumbuhan, misalnya
mengubah warna lakmus dari merah menjadi biru. Larutan basa dalam air
menghantarkan arus listrik (Chang, 2004).
Penggunaan indikator alami dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor
tersebut berkaitan dengan karakter berupa warna, trayek pH, tingkat
kecermatan dan keakuratannya jika dibandingkan dengan penggunaan
indikator komersial. Penggunaan bahan pengekstrak, cara mengekstraksi dan
cara penyimpanan mempengaruhi karakte rindikator alami yang digunakan
(Marwati, 2010).Tanaman ubi jalar (Ipomoea batatas L) merupakan tanaman
yang berasal dari benua Amerika. Di Indonesia, 89% produksi ubi jalar
digunakan sebagai bahan pangan dengan tingkat konsumsi 7,9
kg/kapita/tahun, sedangkan sisanya dimanfaatkan untuk bahan baku industri,
terutama saus dan pakan ternak. Di beberapa negara, ubi jalar merupakan
produk komersial yang cukup diminati (Qinah, 2010).
Ubi ungu merupakan salah satu jenis ubi jalar yang semua bagian
umbinya berwarna ungu dan pertama kali dikembangkan di Jepang. Warna
ungunya lebih pekat dan merata keseluruhan bagian umbinya mulai dari kulit
sampai dagingnya, sehingga ubi ungu sangat potensial untuk dijadikan bahan
baku antosianin (Yudiono, 2011).
Berbagai penelitian membuktikan bahwa beberapa flavonoid yang
terdapat dalam ubi jalar ungu memilki khasiat antioksidan. Hal ini
dikarenakan mikro nutrien yang merupakan gugus fitokimia dari berbagai
bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan tersebut diyakini sebagai
proteksi terhadap stres oksidatif. Salah satu jenis flavonoid dari tumbuh-
tumbuhan yang dapat berfungsi sebagai antioksidan adalah zat warna alami
yang disebut antosianin (Jaya, 2013).
Antosianin merupakan senyawa dalam golongan flavonoid, struktur
utamanya ditandai dengan adanya dua cincin aromatik benzena (C6H6) yang
dihubungkan dengan tiga atom karbon yang membentuk cincin. Antosianin
dapat membentuk senyawa-senyawa turunannya yaitu antosianidin, sianidin,
pelargonidin petunidin, malvidin dan delfinidin. Antosianin adalah senyawa
flavonoid secara struktur termasuk kelompok flavon. Glikosida antosianidin
dikenal sebagai antosianin. Antosianin berasal dari bahasa Yunani yaitu
“anthos” berarti bunga, dan “kyanos” berarti biru gelap (Kristijarti & Arlene,
2012).
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa ekstrak umbi dan kulit dari ubi
jalar ungu positif mengandung senyawa antosianin yang ditandai dengan
adanya perbahan warna dari merah menjadi biru setelah diuapkan. Hasil
pengujian ekstrak umbi ubi jalar ungu pada larutan asam dan basa
menunjukkan semua ekstrak mengalami perubahan warna. Adapun perubahan
warna yang terjadi pada asam berwarna merah dan hijau pada basa (Afandy,
2017).
BAB III

3.1 METODOLOGI
Langkah Kerja :
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Masukkan air secukupnya dan ubi ungu ke dalam panci, rebus sampai
mendidih.
3. Siapkan 3 buah gelas plastik dan masukkan larutkan asam, larutan netral
dan larutan basa.
4. Masukkan rebusan air ubi ungu ke dalam masing-masing gelas plastik
5. Amati perubahan yang terjadi.
6. Lakukan pengulangan dari langkah pertama sebanyak 3 (tiga) kali untuk
memastikan keakuratan pengujian pada larutan asam-basa.

Anda mungkin juga menyukai