Anda di halaman 1dari 15

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Proses Terjadinya Kehamilan
2.1.1 Ovulasi
Ovulasi terjadi ketika sel telur (ovum) keluar dari sarangnya (ovarium=indung telur),
ceritanya begini: di dalam ovarium terdapat kantung-kantung (folikel) yang berisi cairan dan
sel telur, pada suatu ketika folikel menjadi matang kemudian pecah maka keluarlah sel telur
yang ada di dalamnya tadi.
Ovulasi ini normalnya terjadi setiap bulan sesuai siklus menstruasi dan rata-rata terjadi
sekitar dua minggu sebelum periode (siklus) mens berikutnya. Kenaikan Hormon Setelah
telur meninggalkan folikel, folikel berkembang menjadi sesuatu yang disebut korpus luteum.
Korpus luteum melepaskan hormon yang membantu menebalkan lapisan rahim, untuk
mempersiapkan ketika terjadi proses kehamilan nantinya. Telur Berjalan ke Tuba Fallopi
Setelah telur dilepaskan, ia bergerak ke tuba falopi. Sel telur tinggal di sana selama sekitar 24
jam, menunggu sel sperma untuk membuahi.
Semua ini terjadi, rata-rata, sekitar dua minggu setelah hari pertama menstruasi terakhir
atau masa ini disebut juga dengan masa subur. Telur memiliki hanya 12 sampai 24 jam
sedangkan sperma bisa bertahan selama sekitar 72 jam pada saluran reproduksi wanita.
Oleh karena itu, disimpulkan bahwa masa subur wanita itu lamanya 4 hari, yakni hari ke
12 – 16 dihitung dari hari pertama menstruasi. Jika sel telur tidak dibuahi Jika tidak ada
sperma yang masuk untuk membuahi sel telur, maka tidak terjadi proses kehamilan dan sel
telur akan bergerak menuju rahim (uterus) kemudian hancur. Kadar hormon yang dihasilkan
korpus luteum tadi kembali normal sehingga lapisan rahim yang menebal tadi menjadi luruh,
inilah yang disebut dengan menstruasi atau haid.
Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim) menjadi lebih cair,
sehingga sperma mudah menembus ke dalam rahim. Sperma bergerak dari vagina sampai ke
ujung tuba falopii yang berbentuk corong dalam waktu 5 menit. Sel yang melapisi tuba falopii
mempermudah terjadinya pembuahan dan pembentukan zigot (sel telur yang telah dibuahi).
Pembuahan hanya terjadi jika sel sperma yang subur membuahi sel telur yang sudah
matang.Jadi ketika sel sperma bertemu dengn sel telur matang maka akan terjadi
kehamilan.Pada proses pembuahan, hanya bagian kepala sperma yang menembus sel telur dan
bersatu dengan inti sel telur.Bagian ekor yang merupakan alat gerak sperma akan melepaskan
diri. Sel telur yang telah dibuahi akan mengalami pengerasan bagian luarnya. Ini
menyebabkan sel telur hanya dapat dibuahi oleh satu sperma.
2.1.2 Fertilisasi (pembuahan)
Jika salah satu sel sperma masuk ke tuba fallopi dan bertemu sel telur yang telah
menanti, maka terjadilah fertilisasi (pembuahan), proses kehamilan dimulai dari sini. Sel telur
akan mengubah dirinya sehingga tidak ada sp*rma lain bisa masuk (membuahi).
Pada saat pembuahan, gen bayi dan jenis kelaminnya ditetapkan pada saat itu juga. Jika
yang membuahi sp*rma yang berkromosom Y, maka jadi anak laki-laki. Jika yang membuahi
berkromosom X, maka jadi anak perempuan.
Proses kehamilan : ovulasi, pembuahan, implantasi Implantasi Telur yang telah dibuahi
(zigot) tetap dalam Tuba Fallopi selama sekitar tiga sampai empat hari, tetapi dalam waktu 24
jam setelah dibuahi, zigot mulai membelah diri (zigot yang sudah membelah disebut embrio)
sangat cepat menjadi banyak sel. embrio terus membelah ketika bergerak perlahan-lahan
melalui tuba falopi menuju rahim.
Ketika sampai rahim embrio akan menempel dan tertanam dalam dinding rahim yang
sudah menebal (lahan subur), inilah yang disebut implantasi (penanaman). Beberapa wanita
mengalami spotting atau sedikit bercak pendarahan selama satu atau dua hari sekitar waktu
implantasi. Lapisan rahim semakin tebal dan leher rahim disegel oleh plug lendir sampai bayi
lahir. Dalam minggu pertama, hormon yang disebut human chorionic gonadotropin (hCG)
dapat ditemukan dalam darah.
Hormon ini dibuat oleh sel-sel yang akhirnya menjadi plasenta. Hormon beta-hCG
inilah yang dideteksi pada tes pack atau tes kehamilan. Kapan waktu yang tepat melakukan
tes kehamilan? Human Chorionic Gonadotrophin (hCG) adalah hormon kehamilan yang
terdapat dalam darah dan dapat terdeteksi pada urin. Hormon kehamilan ini ada bukan pada
saat terjadinya pembuahan, melainkan diproduksi oleh sel-sel yang membentuk plasenta.
Oleh karena itu, dibutuhkan waktu tiga sampai empat minggu dari hari pertama haid
terakhir untuk mendapatkan kadar hCG yang cukup tinggi sehingga dapat dideteksi dengan
alat tes kehamilan. Jadi, waktu yang tepat melakukan tes kehamilan yaitu paling cepat 3 – 4
minggu setelah hari pertama haid terakhir. Untuk selanjutnya tahap pengembangan kehamilan
disebut trimester, atau periode per tiga bulan, karena perubahan yang berbeda yang terjadi
pada setiap tahap.
Ada 3 trimester kehamilan, selama hamil 9 bulan, yaitu: Kehamilan trimester I
Kehamilan trimester II Kehamilan trimester III Itulah beberapa tahapan proses kehamilan
mulai dari ovulasi hingga implantasi, semoga bermanfaat.
Proses terjadinya kehamilan merupakan sebuah proses yang sangat kompleks dan
rumit,tidak seperti yang kita lihat atau kita bayangkan. Proses terjadinya kehamilan adalah
dimulai ketika seorang pria melakukan hubungan seks dengan seorang wanita.Akibat dari
hubungan seks ini akan memberikan peluang untuk seorang wanita bisa hamil.
Kehamilan terjadi ketika sel sperma yang masuk ke dalam rahim seorang perempuan
membuahi sel telur yang telah matang (siap untuk dibuahi), seorang laki-laki ketika ejakulasi
rata-rata mengeluarkan air mani atau cairan semen sebanyak 3 cc, dan setiap 1 cc air mani
yang normal akan mengandung sekitar 100 juta hingga 120 juta buah sel sperma. Setelah air
mani ini terpancar (ejakulasi) ke dalam pangkal saluran kelamin istri, jutaan sel sperma ini
akan berlarian melintasi rongga rahim,saling berebut untuk mencapai sel telur matang yang
ada pada saluran tuba di seberang rahim.Namun,hanya satu sel sperma yang dapat membuahi
satu sel telur yang telah matang.
Setelah adanya pembuahan ini,30 jam kemudian maka inti sel telur akan mengalami
pembuahan menjadi dua bagian. 20 jam kemudian inti sel telur ini kembali membelah
menjadi empat bagian.Tiga sampai empat hari setelah pembuahan, sel akan sampai di bagian
uterus.Dalam jangka waktu satu minggu setelah perubahan, akan dihasilkan suatu massa sel
yang berbentuk ola sebesar pentol jarum, yang disebut (blastocyt). Dalam proses selanjutnya,
yaitu sekitar 5 hari berikutnya, blastosis akan menempel dan terimplantasi kedalam
endometrium.
Selama dua hingga empat minggu pertama perkembangan, blastosis medapatkan
nutrien dari endometrium. Pada masa perkembangan ini, akan berbentuk plasenta. Plasenta
merupakan organ berbentuk cakram yang mengandung pembuluh darah maternal (ibu) dan
embrio. Melewati plasenta inilah, embrio akan mendapatkan nutrisi dari maternal. Melalui
plasenta ini juga terjadi pertukaran gas-gas respirasi dan pembuangan limbah metabolisme
embrio. Darah dari embrio mengalir ke plasenta melalui arteri tali pusar dan kembali melalui
vena pusat dan melewati hati embrio.
Anatomi uterus wanita memiliki peran vital dalam proses terjadinya kehamilan. Uterus
wanita terdiri dari beberapa bagian yang sangat penting,yaitu uterus,ovarium,cervix,vulva,dan
vagina.Setiap bagian tersebut memiliki peran masing-masing yang sangat penting dalam
proses pembuahan.
Beberapa ciri yang terlihat dan terasa secara fisik pada ibu hamil adalah sebagai berikut :
 Payudara yang terus membesar, keras, dan sakit ketika dipegang.
 Tubuh yang terus memompa hormon dan memproduksi lebih banyak darah untuk disalurkan
ke sang janin membuat lelah yang berlebihan.
 Rasa mual dan sering disertai muntah di pagi hari akan dimulai pada dua minggu pertama
setelah hamil.
 Rahim yang terus membesar menekan ke kandung kemih, sehingga membuat lebih sering
buang air kecil.
 Peningkatan jumlah hormon progesterone membuat pencernaan dalam perut berjalan lebih
lambat mengakibatkan sulit buang air besar.
2.2 Tanda-tanda kehamilan
2.2.1 Tanda-Tanda Awal Kehamilan
Tanda-tanda kehamilan merupakan saat yang paling dinantikan oleh seorang perempuan
yang menginginkan dirinya memiliki seorang buah hati dambaan keluaga (family hoping).
Dengan terjadinya kehamilan menandakan bahwa pasangan suami isteri memiliki tingkat
kesuburan yang baik dan hal ini juga menandakan bahwa mereka tidak memiliki masalah
kesehatan yang berarti.
Dengan datangnya tanda-tanda kehamilan, hadirnya seorang buah hati dalam keluarga
mereka tinggalah menunggu waktu. Keluarga terasa semakin lengkap dengan kehadiran buah
hati yang dinanti.
Namun ada kalanya, pasangan suami isteri belum mengetahui secara betul mengenai
tanda-tanda kehamilan ini. Mereka kadang masih bingung membedakan mana tanda-tanda
kehamilan (pregnancy symptoms) sebenarnya dengan tanda akan datang menstruasi, karena
banyak kasus terjadi bahwa tanda-tanda kehamilan biasanya mirip dengan tanda-tanda akan
datang menstruasi. Ketidaktahuan mengenai hal ini juga menyebabkan beberapa kasus
terjadinya keguguran (miscarriage).
Hal ini disebabkan masih dilakukannya suatu aktivitas atau konsumsi makanan yang
seharusnya tidak boleh dilakukan selama kehamilan, padahal sebetulnya dia sudah mengalami
kehamilan. Dengan ketidaktahuan akan tanda-tanda kehamilan juga mengakibatkan persiapan
yang matang menyongsong kehamilan menjadi terabaikan. Sebaliknya, banyak kasus para
keluarga stress karena tanda-tanda yang sudah dianggapnya sebagai sebuah tanda kehamilan,
ternyata sesudah dilakukan beberapa kali test ternyata hasilnya negatif. Bayangan dan dambaan
kehamilan yang mereka tunggu akhirnya menjadi sirna.

Banyak para perempuan menilai bahwa tanda-tanda kehamilan hanya melihat dari satu
sisi saja, yaitu terlambat datangnya menstruasi. Memang betul, salah satu tanda-tanda
kehamilan ini adalah terlambatnya menstruasi. Namun, terlambat menstruasi ini juga bukan
hanya disebabkan oleh kehamilan saja, banyak hal yang mempengaruhinya, pola makan, stress,
kecapaian, adanya gangguan hormonal dsb. Nah, untuk lebih memastikan lagi, selain
terlambatnya menstruasi, cermati pula tanda-tanda kehamilan yang lain.
Selain itu, pada dasarnya tanda kehamilan ini pun dibagi lagi menjadi 3 bagian
diantaranya adalah tanda kehamilan yang tidak pasti, tanda kemungkinan kehamilan dan yang
terakhir barulah anda bisa mengetahui tanda kehamilan yang pasti. Nah, untuk lebih
memastikan lagi, selain terlambatnya datang bulan, tanda kehamilan yang umum atau yang
belum pasti dapat kita ketahui dari mengenali beberapa tanda dibawah ini, seperti misalkan:
2.2.2 Tanda-Tanda Kehamilan Tidak Pasti
2.2.2.1Terjadi Perubahan Pada Payudara
Jika terjadi kehamilan, maka payudara akan membesar, hal ini disebabkan oleh
meningkatnya produksi hormon esterogen dan progesteron. Selain itu kondisi payudara juga
akan terasa makin lembut, hal ini menimbulkan rasa sensitif yang lebih tinggi, hingga
payudara akan terasa sakit atau nyeri saat dipegang. Puting susu membesar pula dan warnanya
akan semakin gelap, kadang juga terasa gatal. Pembuluh vena pada payudara juga akan
terlihat akibat peneganganpayudara. Selain itu terjadi aktivitas hormon HPL (Human
Placental Lactogen). Hormon tersebut diproduksi oleh tubuh saat ibu mengalami kehamilan
untuk mempersiapkan ASI bagi bayi anda ketika terlahir ke dunia.
2.2.2.2 Munculnya bercak darah atau flek yang diikuti kram perut
Bercak darah ini muncul sebelum menstruasi yang akan datang, biasanya terjadi antara 8-
10 hari setelah terjadinya ovulasi. Bercak darah ini disebabkan oleh implantasi (implantation
bleeding) atau menempelnya embrio pada dinding rahim. Munculnya bercak darah pada saat
kehamilan kadang disalah artikan sebagai menstruasi.
Selain itu, keluarnya bercak darah biasanya diikuti oleh kram perut. Kram perut pada
kondisi terjadinya kehamilan akan terjadi secara teratur. Dan kondisi kram perut ini, akan
terus berlanjut sampai kehamilan trimester kedua, sampai letak uterus posisinya berada
ditengah dan disangga oleh panggul.
2.2.2.3 Mual dan muntah (Morning sicknes)
Sekitar 50% perempuan yang mengalami kehamilan akan memiliki tanda-tanda ini.
Pemicunya adalah peningkatan hormon secara tiba-tiba dalam aliran darah. Hormon tersebut
adalah HCG (Human chorionic Gonadotrophin). Selain dalam darah, peningkatan hormon ini
juga terjadi pada saluran air kencing. Makanya, alat test pack kehamilan dilakukan melalui
media air seni, hal ini dilakukan untuk mengukur terjadinya peningkatan kadar hormon HCG
tersebut. Peningkatan hormon ini akan mengakibatkan efek pedih pada lapisan perut dan
menimbulkan rasa mual. Rasa mual ini biasanya akan menghilang memasuki kehamilan
trimester kedua. Jika, rasa mual dan muntah masih terjadi pada usia kehamilan trimester
kedua, sebaiknya periksakan dan konsultasikanmengenai halini ke dokter anda, karena akan
mengganggu kehamilan anda. Mual dan muntah ini biasa morning sickness karena biasanya
terjadi pada saat di pagi hari. Namun kenyataannya, mual dan muntah dapat terjadi pada siang
dan malam hari juga. Bahkan morning sickness terjadi hanya ketika si ibu mencium aroma
atau wewangian tertentu.
2.2.2.4 Sering kencing/buang air kecil (Frequent Urination)
Setelah haid terlambat satu hingga dua minggu, keinginan untuk buang air kecil menjadi
lebih sering dari kebiasaannya. Ini disebabkan janin yang tumbuh di rahim menekan kandung
kemih dan akibat adanya peningkatan sirkulasi darah. Selain itu kandung kemih lebih cepat
dipenuhi oleh urine dan keinginan untuk buang air kecil menjadi lebih sering. Peningkatan
rasa buang air kecil juga disebabkan oleh peningkatan hormon kehamilan. Walaupun buang
air kecil ini sering, jangan sampai membatasinya atau menahannya. Selain itu hindarkan
dehidrasi dengan lebih meningkatkan asupan cairan ke dalam tubuh.
2.2.2.5 Pusing dan sakit kepala (Headaches)
Gangguan pusing dan sakit kepala yang sering dirasakan oleh ibu hamil diakibatkan oleh
faktor fisik; rasa lelah, mual, lapar dan tekanan darah, rendah. Sedangkan penyebab
emosional yaitu adanya perasaan tegang dan depresi. Selain itu peningkatan pasokan darah ke
seluruh tubuh juga bisa menyebabkan pusing saat ibu berubah posisi.
2.2.2.6 Rasa lelah dan mengantuk yang berlebih (Fatigue)
Rasa lelah dan mengantuk pada ibu hamil selain disebabkan oleh perubahan hormonal,
juga akibat kinerja dari beberapa organ vital seperti ginjal, jantung, dan paru-paru, semakin
bertambah. Organ-organ vital ini tidak hanya bekerja untuk mencukupi kebutuhan ibu saja,
namun juga untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Perut ibu yang semakin membesar
seiring dengan bertambahnya usia kehamilan juga memberikan beban tersendiri bagi tubuh
ibu.
2.2.2.7 Sembelit
Sembelit terjadi akibat peningkatan hormon progesterone. Hormon ini selain
mengendurkan otot-otot rahim, juga berdampak pada mengendurnya otot dinding usus
sehingga menyebabkan sembelit atau susah buang air besar. Namun keuntungan dari keadaan
ini adalah memungkinkan peyerapan nutrisi yang lebih baik saat hamil.
2.2.2.8 Sering meludah (hipersalivasi)
Tanda kehamilan ini terjadi akibat pengaruh perubahan hormon estrogen, biasanya terjadi
pada kehamilan trimester pertama. Kondisi ini biasanya menghilang setelah kehamilan
memasuki trimester kedua
2.2.2.9 Naiknya temperatur basal tubuh
Jika terjadi kehamilan atau ovulasi, maka suhu basal tubuh ibu akan meningkat. Kondisi
ini akan bertahan selama terjadinya kehamilan. Kondisi ini tidak akan turun ke kondisi
sebelum terjadinya ovulasi.
2.2.2.10 Amenorea
Tanda-tanda kehamilan selanjutnya yang mengindikasikan kehamilan yang belum pasti
adalah dengan munculnya kondisi amenorea dimana kondisi ini sangatlah umum dan banyak
menduga kehamilan ditandai dengan berhentinya siklus menstruasi. Padahal untuk sebagian
wanita yang memiliki siklus atau periode menstruasi yang tidak teratur akan cukup suli
menjadikan kondisi seperti ini sebagai tanda kehamilan.
Sementara itu, untuk anda yang memiliki siklus menstruasi yang teratur maka penting
sekali untuk anda dapat menentukan kapan hari pertama dan terakhir menstruasi anda.
Sehingga demikian anda akan dapat menentukan tanda ini sebagai tanda kehamilan.
Sementara itu, amenorea sendiri dibagi kembali menjadi dua bagian yakni amenorea
primer dan sekunder. Untuk amenorea primer adalah keadaan tidak haid dimana kondisi ini
terjadi pada wanita berusia 16 tahun. Sementara untuk amenorea sekunder adalah sebuah
keadaan tidak haid yang terjadi selama 3 siklus atau 6 siklus setelah sebelumnya mengalami
siklus haid seperti biasa.
Karena tanda ini akan cukup sulit dikenali sebagai tanda kehamilan maka amenorea bisa
digolongkan pada tanda kehamilan umum yang belum jelas berarti kehamilan sebelum
dilakukan pemeriksaan lebih jelas.
2.2.2.11 Striae dan Hiperpigmentasi Kulit
Tanda berikutnya yang bisa muncul sebagai tanda kehamilan yang umum adalah
terjadinya striae dan juga hiperpigmentasi kulit. Kondisi ini adalah gejala yang mungkin
terjadi dan umumnya daerah pada tubuh yang akan terserang dengan kondisi hiperpigmentasi
adalah bagian hidung pipi dan bahkan pada bagian dahi. Tanda kehamilan yang satu ini
sebenarnya masihlah dugaan sehingga belum tentu orang yang mengalami tanda yang satu ini
digolongkan mengalami kehamilan.
Hiperpigmentasi kulit yang terjadi memang tidak berbahaya akan tetapi dampaknya bisa
sangat menganggu dan merusak penampilan. Apalagi untuk ibu hamil muda yang senang
bersolek. Hadirnya hiperpigmentasi akan mungkin membuat anda tampil kurang percaya diri.
Pada bagian kulit yang terserang dengan hiperpigmentasi bagian areola mammae akan
mungkin menghitam dan pada bagian linea alba yang nampak mengalami perubahan warna
menjadi lebih hitam.
2.2.2.12 Obstipasi
Obstipasi adalah bentuk parah dari konstipasi yang akan menyiksa pada seseorang
dimana biasanya kondisi ini disebabkan oleh terhalangnya pergerakan feses didalam usus atau
adanya obstruksi usus. Pada umumnya gejala obstipasi akan cukup mirip dengan konstipasi
dimana seorang penderita penyakit ini akan mengalami kesukaran mengeluarkan feses.
Hanya saja, hal yang membedakan obstipasi dengan konstipasi adalah si penyebabnya itu
sendiri. Adapun gejala dari obstipasi dapat berupa kesukaran mengeluarkan feses yang keras
dalam janka waktu 3 hingga 5 hari. Kondisi seperti ini pun trkadang disertai dengan perasaan
perut yang kembung atau penuh akibat adanya gas atau feses didalam perut.
Hanya saja, tanda yang satu ini belum dapat dijadikan tanda yang pasti seseorang
mengalami kehamilan. Sebab pemicu dari kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak hal.
Sementara pada ibu hamil, penyebabnya diakibatkan oleh adanya pengaruh hormon steroid.
2.2.2.13 Varises
Tanda kehamilan yang umum atau belum pasti yang terakhir adalah varises. Kondisi
seperti ini dapat terjadi akibat pembuluh darah vena yang mengalami pembengkakan atau
pembesaran. Kondisi sepert ini biasanya tampak sebagai area berwarna kebiruan atau
keunguan yang timbul pada bagian permukaan kulit.
Meskipun terjadi pada trimester akhir kehamilan. Akan tetapi, tanda yang satu ini pun
dapat dijumpai terlebih dahulu pada bulan awal kehamilan dari usia bulan pertama sampai
dengan 3 bulan kehamilan.
Kondisi varises memungkinkan ibu hamil tida diperkenankan untuk melakukan kegiatan
yang berat. Hal ini dikarenakan beban yang berat yang dipikul oleh ibu hamil akan
membahayakan kehamilannya dan membuat varises semakin parah. Hanya saja, kondisi yang
satu ini pun tidak dapat disimpulkan sebagai tanda pasti dari kehamilan. Sebelum dilakukan
pemeriksaan lebih lanjut terhadap kehamilan, varises yang terjadi bisa disebabkan oleh
banyak hal.
2.2.2.14 Pingsan
Tanda selanjutnya yang belum pasti menandakan kehamilan adalah pingsan. Anda
mungkin pernah melihat adegan dalam film dimana wanita hamil pingsan. Namun pada
faktanya, kondisi ini memang dapat terjadi karena kadar jumlah gula didalam tubuh tengah
rendah. Untuk itu, pastikan anda cukup makan dan tentunya konsumsi banyak minum untuk
menghindari resiko dehidrasi yang akan dapat erjadi.
Hanya saja, gejala pingsan yang dialami tidak dapat langsung diartikan sebagai tanda
kehamilan sebab kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja dengan penyebab yang begitu
beragam. Untuk itu, sebaiknya periksakan kondisi kesehatan dan kehamilan anda ke dokter
untuk mengetahui kondisi sebenarnya yang terjadi dengan tubuh anda.
2.2.2.15 Pembesaran Mamae
Pengaruh hormon esterogen dan progesteron dalam tubuh ibu hamil akan dapat
merangsang duktuli dan alveoli di bagian mamae. Kelenjar Montgomery akan tampak lebih
jelas. Hanya saja, tanda yang satu ini pun belum dapat diartikan sebagai tanda kehamilan
sehingga demikian tanda yang satu ini masih dimasukkan dalam tanda tidak pasti kehamilan.
Karena pembesaran dan penegangan mamae dapat terjadi apda wanita yang akan mengalami
menstruasi.
Dengan demikian, demi memperjelas tanda ini sebaiknya periksakan kondisi anda ke
dokter kandungan guna mengetahui kabar kehamilan anda dengan segera. Dengan begini
dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut mengenai kondisi anda.

2.2.2.16 Mengidam
Adalah satu hal yang wajar dan lumrah untuk ibu hamil mengalami ngidam. Untuk
informasi, bagi anda yang belum mengetahui apa itu mengidam, kondisi ini adalah sebuah
fenomena dimana ibu hamil muda menginginkan suatu hal yang terkesan tidak umum, baik
itu melakukan sesuatu atau menyantap sesuatu yang bahkan bukan merupakan makanan
kesukaannya sekalipun.
Pada saat seorang ibu hamil mengalami ngidam mereka akan dengan tiba-tiba
menginginkan ini dan menginginkan itu. Ada sebuah mitos mengatakan bahwa keinginan
orang ngidam harus segera dipenuhi sebab bila tidak hal ini akan berpengaruh tidak baik
untuk si cabang bayi dalam kandungan.
Hanya saja, kondisi ngidam belum bisa dijadikan tanda pasti dari sebuah kehamilan.
Sebab pada dasarnya orang yang tidak hamil pun akan dapat mengalami kondisi ini dimana
secara tiba-tiba mereka ingin menyantap suatu jenis makanan. Hal ini pada umumya akan
tergantung pada mood dan kondisi si orang yang bersangkutan. Jadi demikian, ngidam yang
dialami oleh seseorang belum bisa dikatakan sebagai tanda kehamilan yang positif.
2.2.3 Tanda-Tanda Kemungkinan Kehamilan
2.2.3.1. Tanda Hegar
Tanda yang pertama adalah dengan mengenal tanda hegar. Untuk dapat mengetahui tanda
ini dapat dilakukan dengan meletakan dua jari pada bagian forniks posterior dan tangan lain
yang berada pada bagian dinding perut diatas simpisis pubis. Lewat pemeriksaan ini akan
terasa pada korpus uteri yang seakan terpisah dengan bagian serviks. Sementara itu, pada
kehamilan minggu ke 6 hingga minggu ke 8, pemeriksaan bimanua dapat diketahui dengan
melakukan pemeriksaan hegar ini dengan perlahan.
2.2.3.2. Tanda Piskacek
Tanda yang selanjutnya adalah dengan adanya pembesaran apda bagian uterus. Dimana
pembesaran ini umumnya tidak merata hingga dapat terlihat menonjol pada kejurusan uterus
yang semakin membesar. Kondisi ini membuat bagian uterus dalam keadaan hamil tumbuh
lebih cepat pada tempat implantasinya.
2.2.3.3. Tanda Chadwick
Berikutnya adalah tanda yang muncul dengan adanya perubahan warna. Perubahan warna
ini terjadi pada bagian selaput lendir vulba dan bagian organ kewanitaan perempuan yang
umumnya berubah menjadi lebih keunguan. Tanda ini bisa mengindikasikan adanya
kemungkinkan kehamilan pada wanita tersebut. Hanya saja belum dapat disimpulkan sebagai
kehamilan yang pasti.

2.2.3.4. Tanda Braxton Hicks


Tanda berikutnya yang mungkin terjadi adalah tanda yang berhubungan erat dengan
tanda kehamilan muda, yakni pada kira-kira usia minggu ke 20. Sehingga pada minggu ini
volume air ketuban dalam rahim wanita hamil akan lebih banyak. Kondisi ini akan dapat
dirasakan dengan menggoyangkan bagian uterus yang ditekan sehingga akan terlihat janin
akan melentig dalam uterus. Kondisi inilah yang diketahui sebagai ballottement.
2.2.3.5. Tanda Goodells
Tanda ini akan dapat dirasakan dengan melakukan pemeriksaan dimana pada tanda ini
serviks akan teraba lunak.
2.2.3.6. Suhu Basal
Sesudah ovulasi tetap tinggi terus antara 37,2 derajat sampai dengan 37,8 derajat. Tanda
ini adalah satu hal yang mencirikan adanya kehamilan. Gejala ini seringkali digunakan dalam
pemeriksaan kemandulan.
2.2.3.7. Hasil Positif Test Kehamilan
Salah satu pemeriksaan kehamilan dalam skala yang lebih sederhana adalah dengan
melakukan pemeriksaan lewat test kehamilan instan. Test kehamilan akan sanagt membantu
anda dalam mengetahui tnada yang dialami secara fisik dan psikis merupakan tanda yang
berhubungan dengan kehamilan atau adanya gangguan kesehatan.
Ketika melakukan test kehamilan dan hasilnya negatif namun dalam waktu yang
bersamaan anda masih belum mendapatkan mestruasi, maka mungkin anda terlalu lelah
sehingga hasil kehamilan belum terlihat sewaktu menggunakan test pack.
Sehingga demikian, waktu terbaik untuk melakukan tes kehamilan adalah tujuh hari
setelah melakukan hubungan badan bersama dengan pasangan. Anda dapat menunggu
kembali beberapa har, sebelum melakukan kembali test ulang. Selain itu, sebaiknya anda
dianjurkan untuk menggunakan test kehamilan pada saat pagi hari.
Sementara guna mengetahui tanda kehamilan pasti diperlukan pemeriksaan dengan
bantuan medis seperti dokter kandungan ataupun bidan.
2.2.4 Tanda-Tanda Pasti Kehamilan
2.2.4.1. Adanya Gerakan Janin
Tanda yang pertama yang mengindikasikan adanya kehamilan dengan pasti adalah
gerakan janin. Adapun guna mengetahui tanda ini anda bisa melakukan pemeriksaan USG ke
dokter kandungan. Bahkan dokter kandungan atau bisan dapat mengetahui gerakanuntuk
dapat menentukan kehamilan yang sehat. Jadi demikian, pemeriksaan USG bukan hanya
digunakan untuk mengetahui jenis kelamin bayi saja namun juga kesehatan kehamilan ibu
dengan lebih baik.
Selanjutnya adalah janin sudah mulai dapat terlama dengan pemeriksaan yang dilakukan
lebih lanjut. Dalam pemeriksaan ini janin dalam kandungan anda akan dapat teraba oleh
dokter kandungan maupun bidan yang memeriksa anda. Bahkan ketika dilakukan
pemeriksaan ini, bidan akan dapat meraba bagian-bagian janin sehingga usia janin dalam
rahim sudah dapat diidentifikasi dengan lebih baik.
2.2.4.2. Detak Jantung
Pada saat terjadi kehamilan yang nyata maka dokter atau bidan sudah dapat memprediksi
detak jantung jain dengan menggunakan stetoskop leanec, alat dopler dan juga dengan
menggunakan alat kardiotokografi sehingga dapat dengan langsung detak jantung si kecil
didengar menggunakan beberapa alat ini.
Bahkan detak jantung janin yang masih kecil pun akan dapat didengar dengan
menggunakan ultrasonografi. Sementara itu, melalui pemeriksaan yang lebih canggih dengan
menggunakan rontgen anda akan dapat melihat kerangka janin meski belum terlalu jelas.
2.2.5 Cara Memastikan Terjadinya Kehamilan
2.2.5.1 Lakukan Tes Urin
Untuk memastikan adanya kehamilan dalam rahim anda cara pertama yang dapat
dilakukan adalah dengan melakukan tes urin. Guna melakukan tes ini ada beberaa hal yang
perlu diperhatikan, yakni si proses pengetesannya itu sendiri, waktu pengetesan dan membaca
hasil tesnya. Adapun tes HCG atau tes urn pada kehamilan ini adalah bentuk tes kehamilan
dengan menguci keberadaan HCG (Human Chorionic Gonadotrphin).
HCG adalah hormon yang diproduksi oleh plasenta begitu embrio mulai menempel pada
dinding rahim. Hormon sebagian dikeluarkan melalui air sendi ibu yang tengah hamil. Untuk
melakukan tes kehamilan lewat urin anda dapat menggunakan test kehamilan yang saat ini
banyak dijual dipasaran. Alat ini dikenal dengan sebutan test pack. Untuk bisa mendapatkan
alat tes kehamilan ini anda bisa membelinya di apotek atau toko obat.
2.2.5.2 Lakukan Test Darah
Sama halnya dengan pemeriksaan tes urin, tes darah pun dilakukan guna melihat apakah
ada kehamilan denan melihat keberadaan HCG hanya. Hanya saja, pada pemeriksaan ini
sarana yang digunakan berbeba dengan yang dilakukan pada pemeriksaan tes urin. Pada
pemeriksaan yang satu ini, kehamilan akan dapat dideteksi dengan membawa sample darah ke
laboratorium dengan menggunakan metode tertentu. Tingkat keakuratan pemeriksaan ini
sebenarnya hampir sama denga yang diatas. Jadi demikian anda dapat menentukan pilihan
sendiri metode pemeriksaan mana yang akan anda pilih.
2.2.5.3 Lakukan Tes USG
Terkadang meski sudah melakukan tes urin di rumah sendiri, ada sebagian pasangan
suami istri yang masih belum yakin dengan terjadinya kehamilan akibat beberapa alasan
tertentu. Nah, untuk lebih memastikan adanya kehamilan dalam rahim seorang perempuan tes
lain dapat dilakukan. Yakni dengan menggunakan alat ultrasonografi (USG) yang biasanya
terdapat di rumah sakit atau klinik-klinik bersalin atau bisa juga ditemui di praktek dokter.
Pemeriksaan ini akan dapat lebih meyakinkan jika memang terjadi kehamilan karena
anda akan dapat melihat gambaran embrio melalui layar USG. Dengan demikian kehamilan
akan dapat dideteksi dengan lebih akurat.
Itulah dia beberapa pemeriksaan kehamilan yang dapat dilakukan guna memastikan
adanya kehamilan atau tidak dalam tubuh seorang wanita. Hanya saja, terkadang ada beberapa
pemeriksaan yang cenderung salah atau tidak akurat dengan melakukan pemeriksaan diatas.
Jadi demikian, untuk anda yang ingin lebih yakin maka pilihan poin ketiga pada cara
menentukan kehamilan diatas akan bekerja lebih baik.
Tanda-tanda kehamilan (pregnancy symptoms) di atas sifatnya pribadi, tidak semua
perempuan pada awal kehamilan mutlak memiliki tanda-tanda di atas, artinya berlakunya
tanda kehamilan di atas ada yang memang semua mengalaminya, bervariasi, tapi ada pula
yang tidak memiliki keluhan apapun. Untuk lebih memastikan, tentulah harus dilakukan test
kehamilan (pregnancy test ), baik yang dilakukan di rumah dengan menggunakan test pack
atau dilakukan di laboratorium yang melakukan tes terhadap darah anda.
2.3 Macam-Macam Kehamilan Abnormal yang Perlu Anda Ketahui
2.3.1. Kehamilan Ektopik
Kehamilan ektopik atau yang disebut sebagai kehamilan yang terjadi diluar kandungan
atau rahim merupakan salah satu kehamilan abnormal yang sering banyak terjadi dan banyak
dialami oleh wanita. Terjadinya kehamilan ektopik ini karena adanya masalah pada
proses kehamilan yaitu sel telur yang sudah dibuahi tidak berada pada tempat yang semestinya,
sel telur yang telah dibuahi ini tidak menempel pada di dinding rahim akan tetapi sel telur
tersebut berada di saluran tuba fallopi. Di tuba fallopi inilah sel telur yang telah dibuahi
berkembang dan tumbuh menjadi embrio.
Dan jika embrio tersebut terus tumbuh maka calon ibu yang mengandung tersebut akan
mengalami pendarahan hebat, rasa nyeri yang sangat, dan bahkan bisa mengancam keselamatan
sang ibu. Namun pada kenyataannya janin dengan kehamilan ektopik ini tidak akan pernah
lahir hidup karena tempat untuk tumbuh kembang janin tidak cukup ruang dan tempat serta
tidak memiliki jaringan yang mampu menopang tumbuh kembang janin tersebut sehingga
membuat saluran tuba falopi tersebut pecah dan terjadi pendarahan dan menimbulkan rasa nyeri
yang ama sangat.
Kehamilan di luar kandungan yaitu sel telur yang sudah dibuahi oleh sperma tidak
menempel di dalam rahim. Adanya di saluran tuba, atau saluran indung telur, yaitu saluran
yang tidak siap untuk menerima kehamilan. Jika konsepsi menempel pada salah satu organ-
organ itu, konsepsi tidak bisa berkembang menjadi embrio karena organ tersebut tidak cukup
memiliki ruang ataupun jaringan yang bersifat melindungi seperti rahim.
2.3.2. Mola Hidatidosa
Kehamilan Mola Hidatidosa adalah kehamilan yang terjadi dengan plasenta yang tidak
normal yang disebabkan karena adanya sel sperma dan sel telur yang dibuahi tidak sempurna
dan hanya membentuk jaringan abnormal didalam rahim. Janin atau jaringan abnormal ini
membentuk gelembung-gelembung yang mirip dengan anggur yang berwarna putih. Sehingga
dengan adanya gelembung yang memiliki diameter 1 mm sampai 2 cm ini, kehamilan Mola
Hidatidosa juga disebut sebagai kehamilan anggur
Meski perkembangan sel telur tidak membentuk janin, pada kehamilan anggur ini tidak
selalu mengakibatkan keguguran secara langsung atau spontan karena kehamilan ini bisa
berkembang didalam rahim dan memiliki tempat untuk berkembang. Untuk mengetahui
kehamilan anggur ini bisa dilakukan dengan pemeriksaan kadar hormon chorionic
gonadotrophin atau HCG didalam daran atau air seni. Pada keadaan yang lebih serius,
kehamilan anggur juga bisa menyebabkan kematian pada ibu karena kekurangan hormon tiroid
secara berlebih.

2.3.3. Kehamilan Kista


Kehamilan kista terjadi bersamaan dengan kehamilan normal. Kehamilan kista ini
muncul didalam indung telur dengan memiliki ukuran tertentu dan bisa memiliki ukuran besar
yang hampir sama dengan besar ukuran janin. Umumnya kehamilan kista ditandai dengan
adanya rasa nyeri atau tidak nyaman dibagian perut bawah, vagina, pelvis atau punggung
bawah. Kehamilan kista juga bisa menyebabkan terjadinya perdarahan.
Untuk mengurangi rasa nyeri pada kehamilan kista ini bisa dilakukan dengan pemberian
anti nyeri yang sudah direkomendasikan oleh dokter dalam penggunaan terapi obat. Sedangkan
pada kasus tertentu yaitu jika pertumbuhan kista lebih besar dengan ukuran lebih dari 5 cm
maka tindakan pembedahan atau operasi perlu dilakukan. Untuk wanita hamil, operasi
pengangkatan kista dilakukan saat janin sudah berusia 4 bulan lebih.
2.3.4. Blighted Ovum
Kehamilan blighted ovum disebut juga sebagai kehamilan kosong yang terjadi karena
disebabkan oleh kelainan kromosom, imunologi, infeksi, penyakit yang berasal dari sel sperma
atau sel telur yang tidak sempurna. Kehamilan kosong ini bisa menyebabkan terjadi keguguran
secara langsung atau spontan dan tentunya juga bisa menyebabkan terjadinya pendarahan.
Blighted Ovum atau kehamilan kosong ini terjadi dan bisa diketahui saat usia kehamilan
berusia 7 - 8 minggu, untuk itu jika ingin mengetahui kehamilan yang terjadi lebih baik lakukan
pemeriksaan awal kehamilan, jangan pernah menunggu adanya kelainan atau gangguan pada
kandungan Anda. Meskipun kehamilan Blighted Ovum ini tidak berdampak pada keselamatan
ibu namun pada tindakan atau proses yang dilakukan pada kehamilan ini juga tetap memiliki
resiko. Lebih baik tetap waspada dengan segala bentuk kehamilan yang Anda alami.
Itulah macam-macam kehamilan abnormal yang perlu Anda ketahui. Dengan
mengetahui berbagai macam jenis kehamilan ini maka setidaknya Anda bisa waspada sejak dini
dengan melakukan periksaan awal kehamilan.
Daftar Pustaka
http://www.ciri2oranghamil.com/7-jenis-ibu-yang-sedang-hamil.html#axzz4veoswNID
https://bidanku.com/tanda-tanda-awal-kehamilan
https://hellosehat.com/kehamilan/kesuburan/proses-terjadinya-kehamilan/
http://doktersehat.com/proses-kehamilan-bagi-perempuan/

Anda mungkin juga menyukai