Anda di halaman 1dari 5

PENETAPAN KADAR ASAM SITRAT

A. Tujuan
- Mampu mengidentifikasi senyawa aktif yang terkandung dalam sampel.
- Mampu melakukan pembakuan standar NaOH
- Mampu menetapkan kadar asam sitrat secara volumetric asidimetri.

B. Tinjauan Pustaka
Titrasi asam-basa sering disebut asidi-alkalimetri, yaitu titrasi yang
menyangkut reaksi dengan asam atau basa, diantaranya asam kuat dengan basa kuat,
asam kuat dengan basa lemah, asam lemah dengan basa kuat, asam kuat dengan
garam dari asam lemah, dan basa kuat dengan garam dari basa lemah. Asidi-
alkalimetri merupakan salah satu metode kimia analisa kuantitatif yang didasarkan
pada prinsip titrasi asam-basa. Asidi-alkalimetri berfungsi untuk menentukan kadar
asam-basa dalam suatu larutan secara analisa volumetri. Asidi metri dan alkali metri
termasuk reaksi netralisasi yakni reaksi antara ion hidrogen yang berasal dari asam
dengan ion hidroksida yang berasal dari basa untuk menghasilkan air yang bersifat
netral. Netralisasi dapat juga dikatakan sebagai reaksi antara donor proton (asam)
dengan penerima proton (basa).

Indikator yang dipakai dalam titrasi asam basa adalah indikator yang
perubahan warnanya dipengaruhi oleh pH. Penambahan indicator diusahakan
sesedikit mungkin dan umumnya adalah dua hingga tiga tetes. Untuk memperoleh
ketepatan hasil titrasi maka titik akhir titrasi dipilih sedekat mungkin dengan titik
ekivalen, hal ini dapat dilakukan dengan memilih indiator yang tepat dan sesuai
dengan titrasi yang akan dilakukan. Keadaan dimana titrasi dihentikan dengan cara
melihat perubahan warna indiator disebut sebagai titik akhir titrasi (Dyah, 2012).
Bila suatu asam dan suatu basa yang masing-masing dalam kuantitas yang ekuivalen
secara kimiawi, dicampur akan dihasilkan suatu reaksi penetralan, yang
menghasilkan suatu larutan garam dalam air. Larutan ini akan benar-benar netral
jika asam dan basa itu sama kuat ;kalau tidak, akan diperoleh larutan asam lemah
atau basa lemah. Konsentrasi suatu larutan asam atau basa yang anu (unknown)
dapat ditentukan dengan titrasi dengan larutan yang konsentrasinya diketahui.
Teknik semacam itu disebut analisis volumetri (Kleinfetter, 1987).
Indikator asam basa ialah zat yang dapat berubah warna apabila pH
lingkungannya berubah. Misalnya biru bromtimol (bb); dalam larutan asam ia
berwarna kuning, tetapi dalam lingkungan basa warnanya biru. Warna dalam
keadaan asam dinamakan warna asam dari indikator (kuning untuk bb), sedang
warna yang ditunjukkan dalam keadaan basa disebut warna basa. Akan tetapi harus
dimengerti, bahwa asam dan basa disini tidak berarti pH kurang atau lebih dari
tujuh. Asam berarti pH lebih rendah dan basa berarti pH lebih besar dari trayek
indicator atau trayek perubahan warna yang bersangkutan. Perubahan warna
disebabkan oleh resonansi isomer elektron. Berbagai indikato rmempunyai tetapan
ionisasi yang berbedadan akibatnya mereka menunjukkan warna pada range pH
yang berbeda (Khopkar. 2003)
C. Reaksi Kimia
Reaksi Asam sitrat dengan Natrium Hidroksida
C6H807 + NaOH C6H7O7Na + H20
Reaksi Kalium Biftalat dengan Natirum Hidroksida
CO2H.C6H4.CO2K + NaOH C6H402.CO.NaOK + H2O

D. Alat&Bahan
1. Erlenmeyer
2. Buret
3. Pipet volume
4. Pipetukur
5. Pipettetes
6. Beaker glass
7. Kaliumbiftalat
8. NaOH 0,1N
9. Asamsitrat
10. Fenolftalein
11. Aquadest
E. Prosedur Kerja Skematis
- Pembakuan NaOH 0,1 N

titrasi dengan
200 mg kalium larutan natrium
biftalat P + 75ml air bebas hidroksida hingga
dihaluskan dan karbon dioksida terjadi warna
dikeringkan pada P + 4-6 tetes merah muda
suhu 120° C fenolftalein LP mantap dan
selama 2 jam lakukan replikasi
sebanyak 3

- Penetapan Kadar AsamSitrat

titrasi dengan NaOH 0,1 N


dan lakukan titrasi hingga
100mg asam sitrat dilarutkan dalam 100
+ 4-6 tetes fenolftalein LP berubah warna menjadi
ml air
merah muda dilakukan
replikasi 3x
F. Perhitungan Sementara
Diket : N NaOH : 0,1N
Mg Kalium biftalat : 200 mg
BM Kalium Biftalat : 204,2
Valensi :1
Dit : ml NaOH . . . ?
Jawab :

𝑚𝑔 𝑘𝑎𝑙𝑖𝑢𝑚 𝑏𝑖𝑓𝑡𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑥 𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖


N NaOH = 𝐵𝑚 𝐾𝑎𝑙𝑖𝑢𝑚 𝑏𝑖𝑓𝑡𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑥 𝑚𝑙 𝑁𝑎𝑂𝐻
200 𝑚𝑔 𝑥 1
0,1 = 204,2 𝑥 𝑚𝑙 𝑁𝑎𝑂𝐻
200 𝑚𝑔
0,1 = 204,2 𝑥 𝑚𝑙 𝑁𝑎𝑂𝐻
20,42 ml NaOH = 200
200
mlNaOH = = 9,79 ml
20,42

Anda mungkin juga menyukai