1
produk, dan kandungan bahan tersebut aman atau tidak, lolos uji dan
sebagainya, sehingga kemudian akan mendapatkan nomor registrasi.
Sejak adanya Harmonisasi ASEAN 2010 dimana barang import dapat
masuk lebih leluasa ke negara-negara ASEAN maka untuk memudahkan
masuk dan meregistrasi maka dibentuk suatu sistem dari pemerintah dimana
produk impor yang masuk tidak membutuhkan waktu yang panjang dan
berliku. Cukup hanya didaftarkan saja dan tidak dilakukan pengetesan bahan
tersebut (hanya kelengkapan dokumentasi dan data pendukung). Keamanan
produk tersebut dijamin oleh negara pembuat bukan negara yang dituju.
Misalnya Produk A dibuat oleh negara Filipina dan sekarang produk A
masuk ke Indonesia maka produk A cukup didaftarkan saja ke Badan POM dan
mendapat nomor notofikasi ( disingkat NA). Jika sudah mendapat nomor maka
bisa dijual di Indonesia, soal keamanannya diserahkan pada produsen pembuat
dinegara Filipina dan bukan dari BPOM.
Jika beredar sudah dipasaran BPOM kita akan mengambil sample di
pasaran produk A ( disebut post market surveillance) dan dicek apakah ada
kandungan bahan berbahya atau tidak. Jika ada, maka produk tersebut dapat
ditarik kembali dari pasaran. Itulah cara kerja registrasi dengan sistem NA
(Notifikasi).
Perbedaan Antara Mekanisme Registrasi dan Notifikasi Kosmetika
Perbedaan mekanisme registrasu dan notifikasi kosmetika dapat
dilihat pada Tabel 2.
2
Data Informasi Produk/Kosmetika Dokumen Informasi Produk disimpan
diserahkan ke Badan POM oleh pemohon
Dilakukan penilaian terhadap Dilakukan penilaian terhadap
keamanan, kemanfaatan, dan mutu keamanan, kemanfaatan, dan mutu
sebelum kosmetika beredar melalui audit setelah kosmetika beredar
3
- Fotokopi surat ijin produksi kosmetika industri penerima
kontrak
- Sertifikat Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik (CPKB)
- Surat perjanjian kerjasama kontrak
4. Kosmetika Lisensi
- Fotokopi surat ijin produksi kosmetika
- Surat perjanjian kerjasama lisensi
4
E. Tata Laksana Notifikasi Kosmetika
5
1. Pemohon yang akan mengajukan permohonan notifikasi kosmetika harus
mendaftarkan diri kepada Kepala Badan. Pendaftaran sebagai pemohon
hanya dilakukan 1 kali sepanjang tidak terjadi perubahan data pemohon.
2. Pemohon yang telah terdaftar dapat mengajukan permohonan notifikasi
dengan mengisi formulir (template) secara elektronik pada website Badan
POM.
3. Apabila dalam jangka waktu 14 hari kerja tidak ada surat penolakan sejak
pengajuan permohonan notifikasi diterima Kepala Badan POM, maka
kosmetika dianggap sudah dinotifikasi dan dapat diedarkan.
4. Permohonan yang dianggap disetujui, dalam jangka waktu 6 bulan,
kosmetika yang telah dinotifikasi wajib diproduksi atau diimpor dan
diedarkan.
5. Notifikasi berlaku dalam jangka waktu 3 tahun, dan setelah masa berlaku
berakhir pemohon harus memperbahatui notifikasi.
6
- Digit ke- 5 dan 6 : menunjukkan sub bagian dari 2 angka sebelumnya
Contoh : 0905 (09 merupakan sediaan rias wajah, dan 05 merupakan lip-gloss).
- Digit ke-7 dan 8 : merupakan tahun dibuat namun dengan terbalik
Contoh : tahun 2009, menjadi 90
- Digit ke-9 sampai 12 : menunjukkan nonmor urut produk yang diproduksi oleh perusahaan.