“Psoriasis”
Disusun oleh:
UNIVERSITAS JEMBER
2018
Kata Pengantar
Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Psoriosis”. Makalah ini di susun dalam
rangka memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah 2 yang dibina
oleh Bapak Syaifuddin Kurnianto, S.Kep.Ners.M.Kep.Prodi D3 Keperawatan
Universitas Jember Kampus Lumajang.
ii
Daftar Isi
3
BAB 1 Pendahuluan
4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Psoriosis?
2. Bagaimana etiologi dari Psoriosis?
3. Apa saja manifestasi klinis Psoriosis?
4. Apa saja klasifikasi dari Psoriosis ?
5. Bagaimana patofisiologis Psoriosis?
6. Bagaimanan penatalaksanaan Psoriosis?
7. Apa saja komplikasi dari Psoriosis?
8. Bagaimanan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Masalah
Psoriosis?
1.3 Tujuan
1. Memahami tentang Psoriosis
2. Memahami etiologi dari Psoriosis
3. Memahami manifestasi klinis Psoriosis
4. Memahami klasifikasi dari Psoriosis
5. Memahami patofisiologis Psoriosis
6. Memahami penatalaksanaan Psoriosis
7. Memahami komplikasi dari Psoriosis
8. Memahami Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Masalah Psoriosis
5
BAB 2 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Definisi
Psoriasis adalah penyakit kulit umum yang bersifat kronis (berlanjut lama).
Plak psoriasis adalah tipe yang paling umum dan dicirikan oleh kulit merah yang
ditutupi sisik keperakan dan inflamasi. Plak psoriasis bias juga berupa bercak
bulat/oval yang gatal atau seperti membakar. Plak tersebut biasanya ditemukan di
lengan, kaki, pantat, atau kepala. Lokasi yang paling umum adalah lutut dan siku
(Fitriani, 2013).
Psoriasis adalah penyakit kelainan pada kulit yang bersifat kronik dan
residif, ditandai oleh percepatan pertukaran sel-sel epidermis sehingga terjadi
pergantian kulit epidermis atau proses keratinisasi yang lebih cepat dari biasanya.
Penyakit ini tampak sebagai plak tebal, eritematosa, berbatas tegas, dan papul-
papul yang tertutup oleh sisik seperti perak, biasanya terdapat di daerah tubuh
yang mudah terkena trauma seperti lutut, siku, dan kulit kepala. Erupsi kulit ini
dapat menyerang bagian tubuh manapun, kecuali selaput lendir (Johan &
Hamzah, 2016).
2.1.2 Etiologi
Psoriasis merupakan penyakit kulit kronis infl amatorik dengan faktor genetik
yang kuat, dengan ciri gangguan perkembangan dan diferensiasi epidermis,
6
abnormalitas pembuluh darah, faktor imunologis dan biokimiawi, serta fungsi
neurologis. Penyebab dasarnya belum diketahui pasti. Dahulu diduga berkaitan
dengan gangguan primer keratinosit, namun berbagai penelitian telah mengetahui
adanya peran imunologis (Yuliastuti, 2015).
2.1.3 Klasifikasi
7
h. Napkin Psoriasis Bentuk ini biasanya muncul pada usia 3-6 bulan di area kulit
yang terkena popok (diaper area).
i. Psoriasis Linear Bentuk yang jarang. Lesi kulit berupa lesi linear terutama di
tungkai, kadang muncul sesuai dermatom kulit tungkai. Kadang merupakan
bentuk dari nevus epidermal infl amatorik linear verukosa (Yuliastuti, 2015).
a. Kuku Perubahan kuku muncul pada sekitar 40% pasien dengan psoriasis.
Lekukan kuku (nail pitting) merupakan gambaran yang paling sering muncul,
pada berbagai jari kecuali jempol. Deformitas kuku lainnya akibat kerusakan
matriks kuku adalah onikodistrofi (kerusakan lempeng kuku), crumbling nail,
serta titik kemerahan pada lunula.
b. Geographic Tongue Geographic tongue atau benign migratory glossitis
merupakan kelainan idiopatik yang berakibat hilangnya papil fi liformis lidah.
Lesi biasanya berupa bercak eritematosa berbatas tegas menyerupai peta dan
berpindah-pindah.
c. Artritis Psoriatika Merupakan bentuk klinis psoriasis ekstrakutan yang paling
sering muncul, pada sekitar 40% pasien psoriasis. Terkait kuat dengan faktor
genetic (Yuliastuti, 2015).
8
1.1.5 Patofisiologi
Faktor penyebab:
1. Hiperproliferasi epidermis
2. Peningkatan kecepatan mitosis
3. Abnormalitas diferensiasi sel
epidermis
Akumulasi sel
Penebalan epidermis
pada stratum korneum
Sekresi sitokin
inflamasi
Kerusakan
integritas kulit
9
1.1.6 Penatalaksanaan
a. Terapi Topikal
10
dan transkripsi interleukin 2. Meskipun takrolimus tidak efektif dalam
pengobatan plak kronis psoriasis, namun terbukti efektif untuk psoriasis fasialis
dan inversa.
7) Emolien Emolien seperti urea (hingga 10%) sebaiknya digunakan selama
terapi, segera setelah mandi, untuk mencegah kekeringan pada kulit,
mengurangi ketebalan skuama, mengurangi nyeri akibat fi sura, dan
mengurangi rasa gatal pada lesi tahap awal.
2.1.7 Komplikasi
Menurut observasi dan follow up oleh Ryan dan Baker (1968) terhadap
104 orang pasien PPG, 2/3 berlanjut menjadi eritroderma, 1/3 mengalami
poliartritis dan 5 orang mengalami komplikasi berupa hipokalsemia.
11
BAB 3 Penutup
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
Aprilliana, K.F. & Mutiara, H., 2017. Psoriasis Vulgaris Pada Laki-laki 46 Tahun.
JAgromedUnila, Volume 4, p.Nomor 1.
Reyshiani, j. & R. amir, h., 2016. Gejala Klinis dan terapi psoriasis pustulosa
generalisata tipe vont zumbuch. CDK-237, 43, p.117.
13