Anda di halaman 1dari 3

3.

1 Pengkajian Keperawatan

1. Identifikasi Pasien
Anak wanita dan wanita dewasa mempunyai insidens infeksi saluran kemih
yang
lebih tinggi dibandingkan dengan pria.

2. Riwayat Penyakit
a. Keluhan utama : nyeri punggung dibawah dan disuria.
b. Riwayat penyakit sekarang: masuknya bakteri ke kandung kemih
sehingga
menyebabkan infeksi.
c. Riwayat penyakit dahulu: mungkin pasien pernah mengalami penyakit
seperti
ini sebelunnya.
d. Riwayat penyakit keluarga: ISK bukanlah penyakit keturunan.

3. Pola fungsi kesehatan


1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan: kurangnya pengetahuan
pasien
tentang pencegahan.
2. Pola istirahat dan tidur: istirahat dan tidur pasien mengalami gangguan
karena gelisah dan nyeri.
3. Pola eliminasi: pasien cenderung mengalami disuria dan sering kencing.
4. Pola aktivitas: aktivitas pasien mengalami gangguan karena rasa nyeri
yang kadang datang.

4. Pemeriksaan fisik
a. Tanda-tanda vital
TD: normal / meningkat
Nadi: normal/ meningkat
Respirasi: normal/ meningkat
Temperatur: normal/ meningkat

b. Data fokus
Inpeksi: rekuensi miksi b (+), lemah dan lesu, urin keruh
Palpasi: suhu tubuh meningkat atau tidak
Perkusi: resona
Auskultasi: -

 Diagnosa keperawatan
1. Infeksi yang berhubungan dengan adanya bakteri pada ginjal.
2. Hipertermi berhubungan dengan respon imunologi terhadap infeksi.
3. Perubahan pola eliminasi urine (disuria, dorongan, frekuensi, dan atau nokturia) yang berhubungan
dengan infeksi pada ginjal.
4. Nyeri yang berhubungan dengan infeksi pada ginjal.
5. Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses penyakit,
metode pencegahan, dan instruksi perawatan di rumah..

 Intervensi keperawatan

1. Infeksi yang berhubungan dengan adanya bakteri pada ginjal

Intervensi :

a. Kaji suhu tubuh pasien setiap 4 jam dan lapor jika suhu diatas 38,50 C
Rasional: Tanda vital menandakan adanya perubahan di dalam tubuh.
b. Catat karakteristik urine
c. Rasional: Untuk mengetahui/mengidentifikasi indikasi kemajuan atau penyimpangan dari hasil
yang diharapkan.
d. Anjurkan pasien untuk minum 2 – 3 liter jika tidak ada kontra indikasi
Rasional: Untuk mencegah stasis urine
e. Monitor pemeriksaan ulang urine kultur dan sensivitas untuk menentukan respon terapi.
Rasional: Mengetahui seberapa jauh efek pengobatan terhadap keadaan penderita.
f. Anjurkan pasien untuk mengosongkan kandung kemih secara komplit setiap kali kemih.
Rasional: Untuk mencegah adanya distensi kandung kemih
g. Berikan perawatan perineal, pertahankan agar tetap bersih dan kering.
Rasional: Untuk menjaga kebersihan dan menghindari bakteri yang membuat infeksi uretra

2. Perubahan pola eliminasi urine (disuria, dorongan, frekuensi, dan atau nokturia) yang berhubungan
dengan infeksi pada ginjal.

Intervensi :

a. Ukur dan catat urine setiap kali berkemih


Rasional: Untuk mengetahui adanya perubahan warna dan untuk mengetahui input/out put
b. Anjurkan untuk berkemih setiap 2 – 3 jam
Rasional : Untuk mencegah terjadinya penumpukan urine dalam vesika urinaria.
c. Palpasi kandung kemih tiap 4 jam
Rasional : Untuk mengetahui adanya distensi kandung kemih.
d. Bantu klien ke kamar kecil, memakai pispot/urinal
Rasional : Untuk memudahkan klien di dalam berkemih.
e. Bantu klien mendapatkan posisi berkemih yang nyaman
Rasional : Supaya klien tidak sukar untuk berkemih.

3. Nyeri yang berhubungan dengan infeksi pada ginjal.

Intervensi :

a. Kaji intensitas, lokasi, dan factor yang memperberat atau meringankan nyeri.
Rasional : Rasa sakit yang hebat menandakan adanya infeksi
b. Berikan waktu istirahat yang cukup dan tingkat aktivitas yang dapat di toleran.
Rasional : Klien dapat istirahat dengan tenang dan dapat merilekskan otot-otot
c. Anjurkan minum banyak 2-3 liter jika tidak ada kontra indikasi
Rasional : Untuk membantu klien dalam berkemih
d. Berikan obat analgetik sesuai dengan program terapi.
Rasional : Analgetik memblok lintasan nyeri

4. Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses penyakit, metode
pencegahan, dan instruksi perawatan di rumah.

Intervensi :

a. Kaji tingkat kecemasan


Rasional : Untuk mengetahui berat ringannya kecemasan klien
b. Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya
Rasional : Agar klien mempunyai semangat dan mau empati terhadap perawatan dan
pengobatan
c. Beri support pada klien d. Beri penjelasan tentang penyakitnya
Rasional : Agar klien mengerti sepenuhnya tentang penyakit yang dialaminya.

5. Hipertermi berhubungan dengan respon imunologi terhadap infeksi.

Intervensi:

a. Pantau suhu
Rasional: Tanda vital dapat menandakan adanya perubahan di dalam tubuh.
b. Pantau suhu lingkungan
Rasional: Suhu ruangan dan jumlah selimut harus diubah untuk mempertahankan suhu
mendekati normal
c. Lakukan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian antipiretik
Rasional: Mengurangi demam dengan aksi sentralnya pada hipotalamus

Anda mungkin juga menyukai