Anda di halaman 1dari 5

PUSKESMAS II DENPASAR BARAT

PROSEDUR MUTU

PENGADAAN BARANG BUKAN OBAT


No. Dokumen : ISO-PRM-LOG-DB2-02 Tanggal : 1 Juli 2014
Revisi : 00 Halaman : 1/5

PENANGGUNG
ALUR PROSES REKAMAN MUTU
JAWAB

MULAI

Koordinator
Kasubbag TU RKBU
Kepala PERENCANAAN
KEBUTUHAN
Puskesmas

Pengadaan
PENGADAAN OLEH
Dinas Kesehatan
DINAS

BA Pemeriksaan
TIM Pemeriksa PEMERIKSAAN Barang

OK?

BA Penerimaan
Penyimpan PENERIMAAN Barang
Barang

Penyimpan Kartu barang;


PENYIMPANAN &
Barang PENDATAAN KIB

Tanda Bukti
Permintaan Barang
Penyimpan PENDISTRIBUSIAN Bukti Pengambilan
Barang Barang dari Gudang
KIR

Kasubbag TU PENGAWASAN BA Perhitungan


Barang
BA Pemeriksaan
SELESAI
PUSKESMAS II DENPASAR BARAT

PROSEDUR MUTU

PENGADAAN BARANG BUKAN OBAT


No. Dokumen : ISO-PRM-LOG-DB2-02 Tanggal : 1 Juli 2014
Revisi : 00 Halaman : 2/5

1. Tujuan
Prosedur ini menjelaskan proses pengadaan sampai penerimaan barang bukan obat untuk
memastikan semua barang, sarana dan prasarana bukan obat yang terkait dengan pelayanan
tersedia, baik, tepat, dan siap pakai.

2. Ruang Lingkup
Prosedur ini mencakup semua barang, sarana dan prasarana bukan obat yang digunakan
untuk pelayanan di Puskesmas, mulai dari perencanaan, penerimaan, penyimpanan, sampai
pendistribusian, dan pencatatan/pelaporan.

3. Referensi
3.1. ISO 9001: 2008
3.2. Permen Dalama Negeri No. 17 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang
Milik Daerah.

4. Definisi
4.1. Inventaris adalah seluruh barang yang dimiliki yang penggunaannya lebih dari satu
tahun.
4.2. Penyimpan Barang adalah pegawai yang diserahi tugas untuk menerima, menyimpan,
dan mengeluarkan barang
4.3. Pengurus Barang adalah pegawai yang diserahi tugas untuk mengurus barang dalam
proses pemakaian yang ada disetiap satuan kerja perangkat daerah/unit kerja
4.4. Pengelolah Barang adalah pejabat yang berwenang dan bertanggungjawab melakukan
koordinasi pengelolaan barang milik daerah
4.5. Penyedia Barang adalah pihak luar yang menyediakan barang yang dibutuhkan dan
dipesan melalui transaksi perekonomian.

5. Uraian Umum
5.1. Yang termasuk barang, sarana, dan prasarana bukan obat adalah semua barang
inventaris, barang habis pakai non medis, dan alat kesehatan.
5.2. Pengadaan barang, sarana, dan prasarana bukan obat dilakukan oleh Dinas Kesehatan.
Puskesmas 2 Denpasar Barat hanya sebagai pihak yang meminta dan menerima.
5.3. Kepala daerah sebagai pemegang kekuasaan pengelolaan barang milik daerah dibantu
oleh:
5.3.1. Sekertaris Daerah selaku pengelola
5.3.2. Kepala Biro/Bagian Perlengkapan/Umum/Unit selaku pembantu pengelola
5.3.3. Kepala SKPD selaku pengguna
5.3.4. Kepala UPTD selaku kuasa pengguna
5.3.5. Penyimpan Barang
5.3.6. Pengurus Barang
5.4. Tim Pemeriksa Barang, Penyimpan Barang, dan Pengurus Barang, ditetapkan dalam
Surat Keputusan.
PUSKESMAS II DENPASAR BARAT

PROSEDUR MUTU

PENGADAAN BARANG BUKAN OBAT


No. Dokumen : ISO-PRM-LOG-DB2-02 Tanggal : 1 Juli 2014
Revisi : 00 Halaman : 3/5

5.5. Penyimpan Barang juga merupakan sebagai Pengurus Barang


5.6. Pemeriksaan barang yang diterima untuk barang-barang inventaris termasuk validasi
alat untuk memastikan alat beroperasi atau dapat dioperasikan sesuai fungsinya, dan
adanya pelatihan cara pengoperasiannya.
5.7. Setiap barang inventaris harus memiliki masa waktu penjaminan.
5.8. Kartu Inventaris Barang (KIB) terdiri atas:
5.8.1. KIB A untuk Tanah
5.8.2. KIB B untuk Mesin dan Peralatan
5.8.3. KIB C untuk Gedung dan Bangunan
5.8.4. KIB D untuk Jalan, Irigasi dan Jaringan
5.8.5. KIB E untuk Aset tetap lainnya
5.8.6. KIB F untuk Konstruksi dalam pengerjaan

6. Prosedur
6.1. Perencanaan Kebutuhan
6.1.1. Masing-masing koordinator mengajukan kebutuhan barang selama satu tahun
kedepan kepada Kasubbag Tata Usaha.
6.1.2. Staf Perlengkapan mewakili Kasubbag Tata Usaha kemudian mengkompilasi
dan menghitung kebutuhan Puskesmas berdasarkan kebutuhan tiap-tiap unit
dengan mempertimbangkan persediaan yang ada dan perkiraan stok minimal.
6.1.3. Kasubbag Tata Usaha selanjutnya membuat Daftar Rencana Kebutuhan Barang
Unit (RKBU) tahunan kepada Dinas Kesehatan dengan ditandatangani oleh
Kepala Puskesmas.

6.2. Pengadaan Barang


6.2.1. Dinas Kesehatan melakukan pengadaan barang sesuai ketentuan dan prosedur.

6.3. Penerimaan Barang


6.3.1. Staf Perlengkapan selaku penyimpan barang/pengurus barang menerima
tembusan atau fotocopy Surat Perintah Kerja (SPK)/Surat Perjanjian/Kontrak
Pengadaan Barang dari Dinas Kesehatan.
6.3.2. Pada waktunya Penyimpan Barang menerima informasi tentang rencana
kedatangan barang di gudang penyimpanan Puskesmas atau waktu untuk
pengambilan barang di gudang penyimpanan Dinas Kesehatan dari Dinas
Kesehatan atau dari penyedia barang (pemasok).
6.3.3. Sebelum barang diterima Panitia Pemeriksa Barang memeriksa kesesuaian
barang dengan dokumen pengadaannya mencakup macam/jenis barang, jumlah,
harga, dan spesifikasi barang.
6.3.4. Hasil pemeriksaan kemudian dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan
Barang yang ditandatangani oleh Panitia Pemeriksa Barang, dan Penyedia
Barang. Bila tidak sesuai maka Panitia Pemeriksa Barang segera melaporkan
kepada Panitia/Pejabat Pengadaan untuk diselesaikan segera. Bila penyelesaian
memerlukan waktu yang lama maka barang dapat diserahkan kepada
penyimpan/pengurus barang untuk disimpan sebagai barang titipan, dan dibuat
Tanda Penerimaan Barang Sementara yang memuat alasan penerimaan
sementara barang. Apabila alasan tersebut dapat diselesaikan maka akan
diterbitkan Berita Acara Pemeriksaan Barang. Bila barang diterima tetapi
PUSKESMAS II DENPASAR BARAT

PROSEDUR MUTU

PENGADAAN BARANG BUKAN OBAT


No. Dokumen : ISO-PRM-LOG-DB2-02 Tanggal : 1 Juli 2014
Revisi : 00 Halaman : 4/5

belum sempat dilakukan pemeriksaan maka akan diterbitkan Tanda Penerimaan


Barang Sementara dengan catatan barang belum diperiksa oleh Panitia
Pemeriksa Barang

6.4. Penyimpanan Barang


6.4.1. Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Barang, Penyedia Barang menyerahkan
barang kepada Penyimpan Barang dengan Berita Acara Penerimaan Barang.
6.4.2. Penyimpan Barang menerima, menyimpan, mengatur, merawat dan menjaga
keutuhan barang dalam gudang/ruang penyimpanan agar dapat dipergunakan
sesuai dengan rencana secara tertib, rapi dan aman;
6.4.3. Penyimpan Barang mencatat barang yang diterima kedalam buku/kartu barang
menurut jenisnya terdiri dari:
a. Buku Penerimaan Barang,
b. Buku barang inventaris;
c. Buku barang pakai habis;
d. Buku hasil pengadaan;
e. Kartu barang;
f. Kartu persediaan barang.
Dengan sepengetahuan Kepala Subbag Tata Usaha
6.4.4. Penyimpan Barang menyiapkan label kodefikasi dan menempelkan label
kodefikasi pada masing-masing barang inventarisnya, lalu mencatat barang-
barang inventaris kedalam Kartu Inventaris Barang (KIB).

6.5. Pendistribusian Barang


6.5.1. Masing-masing unit mengajukan Tanda Bukti Permintaan Barang ke Gudang
Logistik setelah disetujui atau diketahui oleh Kasubbag Tata Usaha.
6.5.2. Penyimpan barang menyiapkan barang yang diminta dan menyerahkan ke Unit
yang meminta dan menerbitkan Bukti Pengambilan Barang dari Gudang
dengan diketahui oleh Kasubbag Tata Usaha.
6.5.3. Penyimpan Barang menyerahkan barang inventaris ke ruangan sesuai dengan
kebutuhannya setelah berkonsultasi dengan Koordinator Unit dan Kepala
Puskesmas dan mencatatnya kedalam Bukti Pengambilan Barang dari Gudang.
6.5.4. Penyimpan Barang mencatat barang inventaris di masing-masing ruangan
kedalam Kartu Inventaris Barang (KIR) dan Buku Inventaris.

6.6. Pengawasan
6.6.1. Secara periodik tiap bulan Penyimpan Barang melakukan stock opname.
6.6.2. Bila hasil stock opname dipastikan menunjukkan angka selisih lebih atau
kurang, Penyimpan Barang melaporkan kepada Kepala Subbag Tata Usaha
untuk dibuatkan Berita Acara Perhitungan Barang yang didalamnya berisi
informasi hasil stok opname, penyebab selisih (kerugian, hilang, rusak atau
dicuri dan sebab lainnya), dan rekomendasi perbaikan data stok.
6.6.3. Kepala Subbag Tata Usaha secara berkala 6 (enam) bulan sekali atau secara
insidentil (tidak terjadwal) mengadakan pemeriksaan atas penyelenggaraan
tugas penyimpan barang, yaitu pemeriksaan pembukuan/pencatatan dan
pemeriksaan gudang, pencatatan barang inventaris termasuk mutasinya. Hasil
PUSKESMAS II DENPASAR BARAT

PROSEDUR MUTU

PENGADAAN BARANG BUKAN OBAT


No. Dokumen : ISO-PRM-LOG-DB2-02 Tanggal : 1 Juli 2014
Revisi : 00 Halaman : 5/5

pemeriksaan harus dibuat dalam Berita Acara Pemeriksaan dan dikirim kepada
Kepala Puskesmas tembusannya masing-masing untuk Kepala Dinas
Kesehatan, dan Pembantu Pengelola dan Pengawas Fungsional Daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota.

7. Rekaman Mutu
7.1. Daftar Rencana Kebutuhan Barang Unit (RKBU)
7.2. Berita Acara Pemeriksaan Barang,
7.3. Berita Acara Penerimaan Barang
7.4. Tanda Penerimaan Barang Sementara
7.5. Buku Penerimaan Barang,
7.6. Buku barang inventaris;
7.7. Buku barang pakai habis;
7.8. Buku hasil pengadaan;
7.9. Kartu barang;
7.10. Kartu persediaan barang
7.11. Kartu Inventaris Barang (KIB)
7.12. Tanda Bukti Permintaan Barang
7.13. Bukti Pengambilan Barang dari Gudang
7.14. Kartu Inventaris Barang (KIR)
7.15. Buku Inventaris
7.16. Berita Acara Perhitungan Barang
7.17. Berita Acara Pemeriksaan

8. Dokumen Terkait
8.1. SOP Perencanaan Barang
8.2. SOP Pemeriksaan Barang
8.3. SOP Penerimaan Barang
8.4. SOP Penyimpanan Barang
8.5. SOP Pendistribusian Barang

Dibuat Oleh Diperiksa Oleh Disahkan Oleh

Pengendali Mutu Management Representative Kepala Puskesmas


I Nengah Warja drg. Ni Made Ardani dr. Lanawati
NIP 196412251989031015 NIP. 196711082000032003 NIP. 196509181995092001

Anda mungkin juga menyukai