TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Keluarga
Banyak definisi yang diuraikan tentang keluarga sesuai dengan
perkembangan sosial masyarakat. Berikut ini akan dikemukakan pengertian
keluarga dalam Harmoko (2012) :
1. Keluarga adalah perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh
hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota
keluarga selalu berinteraksi satu sama lain.
2. Menurut Duvall, keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan
oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan
dan mempertahankan budaya yang umum: meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial dari tiap anggota.
3. Menurut Bergess, keluarga terdiri atas kelompok orang yang
mempunyai ikatan perkawinan, keturunan/hubungan sedarah atau hasil
adopsi, anggota tinggal bersama dalam satu rumah, anggota berinteraksi
dan komunikasi dalam peran sosial, serta mempunyai
kebiasaan/kebudayaan yang berasal dari masyarakat, tetapi
mempunyai keunikan tersendiri.
4. Menurut Helvie, keluarga adalah sekelompok manuasia yang tinggal
dalam satu rumah tangga dalam kedekatan yang konsisten dan hubungan
yang erat.
5. Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia (1998), keluarga
adalah unit terkecil dari suatu masyarakat yang terdiri dari atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatu
tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
B. Tipe-Tipe Keluarga
Tipe keluarga ((Harmoko, hal 23; 2012) sebagai berikut
1. Nuclear Family
Keluarga inti yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak yang tinggal
dalam satu rumah di tetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan
perkawinan, satu/keduanya dapat bekerja di laur rumah.
2. Extended Family
Keluarga inti ditambahkan dengan sanak saudara, misalnya nenek,
kakek, keponakan, saudara sepupu, pama, bibi, dan sebagainya.
3. Reconstitud Nuclear
Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali
suami/istri, tinggal dalam pembentuan satu rumah dengan anak-anaknya,
baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun hasil dari perkawinan
baru. Satu atau keduanya dapat bekerja di luar rumah.
4. Dyadic Nuclear
Suami istri yang sudah berumur da tidak mempunyai anak,
keduanya/salah satu bekerja di rumah.
5. Single Parent
Satu orang tua sebagai akibat perceraian/ kematian pasangannya
dan anak-anaknya dapat tinggal di rumah/ di luar rumah.
6. Dual Carier
Suami istri atau keduanya berkarier dan tanpa anak
7. Commuter Married
Suami istri/ keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada jarak
tertentu, keduanya saling mencari pada waktu-waktu tertentu.
8. Single Adult
Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya
keinginan untuk menikah.
9. Three Generation
Tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah.
10. Institutional
Anak-anak atau orang-orang dewasa tinggal dalam suaru panti-panti.
11. Comunal
Satu rumah terdiri atas dua/lebih pasangan yang monogami dengan
anak-anaknya dan bersama-sama dalam penyediaan fasilitas.
12. Group Marriage
Satu perumahan terdiri atas orangtua dan keturunannya di dalam satu
kesatuan keluarga dan tiap indivisu adalah menikah dengan yang lain
dan semua adalah orang tua dari anak-anak.
13. Unmarried paret and child
Ibu dan anak dimana perkawinan tidak dikehendaki, anakya di adopsi
14. Cohibing Cauple
Dua orang/ satu pasangan yang tinggal bersama tanpa pernikahan.
C. Peran Keluarga
Peran keluarga menggambarkan seperangkat interpersonal, sifat
kegiatan yang berhubungan dengan individu dengan posisi dan situasi
tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola
perilaku keluarga, kelompok dan masyarakat.
Berbagai peran yang terdapat dalam keluarga adalah sebagai berikut :
1. Peran ayah sebagai suami dan isteri dengan anak-anak, berperan sebagai
pencari nafkah, pendidik dan pemberi rasa aman, sebagai kepala
keluarga dan sebagai anggota dan kelompok sosialnya serta sebagai
anggota masyarakat dari lingkungannya.
2. Peran ibu, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga.
sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung sebagai salah
satu kelompok dalam peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat
dan lingkungannya, disamping itu juga. ibu dapat berperan sebagai pencari
nafkah tambahan dalam keluarganya.
3. Peran anak, anak melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan
tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, spiritual.
D. Tugas Kesehatan Keluarga
Adapun tugas kesehatan keluarga adalah sebagai berikut :
1. Mengenal masalah.
2. Membuat keputusan tindakan yang tepat.
3. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit.
4. Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat.
5. Mempertahankan hubungan dengan menggunakan fasilitas kesehatan
masyarakat.
E. Struktur Keluarga
Struktur keluarga oleh Friedman dalam (Harmoko, hal 19; 2012) sebagai
berikut
1. Struktur komunikasi
Komunikasi dalam keluarga dikatakan berfungsi apabila
dilakukan secara jujur, terbuka, melibatkan emosi, konflik selesai, dan
ada hierarki kekuatan. Komunikasi keluarga bagi pengirim yakin
mengemukakan pesan secara jelas dan berkualitas, serta meminta dan
menerima umpan balik. Penerima pesan mendengarkan pesn, memberikan
umpan balik, dan valid.
2. Struktur peran
Serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai posisi sosial yang
diberikan. Jadi, pada struktur peran bisa bersifat formal atau informal.
Posisi/status adalah posisi individu dalam masyarakat misal status
sebagai istri/suami.
3. Struktur kekuatan
Kemampuan dari individu untuk mengontrol, memengaruhi, atau
mengubah perilaku orang lain. Hak (legitimate power), ditiru (referent
power), keahlian (exper power), hadiah (reward power, paksa (coercive
power), dan effektif power.
F. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Memfasilitasi stabilisasi kepribadian orang dewasa, memenuhi
kebutuhan psikologis anggota keluarga (Marilyn M. Friedman, hal 86:
2010).
2. Fungsi Sosialisasi
Memfasilitasi sosialisasi primer anak yang bertujuan menjadikan
anak sebagai anggota masyarakat yang produktif serta memberikan status
pada anggota keluarga (Marilyn M. Friedman, hal 86: 2010)
3. Fungsi reproduksi
Untuk mempertahankan kontinuitas keluarga selama beberapa
generasi dan untuk keberlangsungan hidup masyarakat (Marilyn M.
Friedman, hal 86: 2010)
4. Fungsi ekonomi
Menyediakan sumber ekonomi yang cukup dan alokasi
efektifnya (Marilyn M. Friedman, hal 86: 2010)
5. Fungsi perawatan kesehatan
Menyediakan kebutuhan fisik-makanan, pakaian, tempat tinggal,
perawatan kesehatan (Marilyn M. Friedman, hal 86: 2010)
H. Sistem Keluarga
1. Komponen, dalam suatu keluarga masing-masing anggota mempunyai sifat
interdependensi, interaktif dan mutual.
2. Batasan, dalam suatu keluarga pasti adanya batasan (filter) yang digunakan
untuk menyeleksi informasi yang masuk dan yang keluar. Batasan masing-
masing keluarga berbeda tergantung dari beberapa factor seperti: social,
budaya, ekonomi, dll.
3. Keberadaan, keluarga merupakan bagian dari system yang lebih luas yaitu
masyarakat
4. Terbuka (Batas yang Permaeble) dimana didalam keluarga terjadi
pertukaran antar system
5. Mempunyai, masing-masing keluarga mempunyai organisasi/ struktur
yang akan mempengaruhi fungsi yang ada dari anggotanya.
I. Tahapan Keluarga
Tahap perkembangan keluarga:
1. Tahap I (keluarga pasangan baru/beginning family)
Keluarga baru di mulai pada saat masing-masing individu, yaitu
suami istri membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan
meninggalkan keluarga masing-masing, secara psikologis keluarga
tersebut sudah memiliki keluarga baru. (Harmoko, hal 52; 2012).
2. Tahap II (keluarga dengan kelahiran anak pertama/child bearing family)
Tahap II mulai dengan kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai
bayi berusia 30 bulan. Transisi ke masa menjadi orangtua adlah salah
satu kunci dalam siklus kehidupan keluarga. Dengan kelahiran anak
pertama, keluarga menjadi kelompok trio, membuat sistem yang
permanen pada keluarga untuk pertama kalinya (yaitu, sistem
berlangsung tanpa memerhatikan hasil akhir dari pernikahan).
(McGoldrick, Heiman, & Carter, 1993 dalam Marilyn M. Friedman, hal
108: 2010)