Anda di halaman 1dari 4

BAB II

KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Drip System

Drip Irrigation System adalah salah satu jenis sistem hidroponik yang
prinsipnya memberikan air dan nutrisi dalam bentuk tetesan yang menetes secara
terus menerus sesuai kebutuhan tanaman. Tetesan diarahkan tepat pada daerah
perakaran tanaman agar tanaman dapat langsung menyerap air dan nutrisi yang
diberikan.

Gambar Sistem Hidroponik – Drip System

Tanaman mendapatkan nutrisi setiap saat sesuai kebutuhannya dengan


mengatur tetesan agar tanaman tidak tergenang maupun kekeringan. Pada drip system,
timer digunakan untuk mengontrol pompa air. Ketika timer menghidupkan pompa air,
pompa akan mengalirkan larutan nutrisi ke alat khusus yang akan meneteskan larutan
nutrisi ke bagian dasar dari masing-masing tanaman.
Pada Recovery Drip System larutan nutrisi yang masih tersisa akan
dikumpulkan kembali ke bak penampung untuk digunakan lagi. Sistem recovery
menggunakan larutan nutrisi lebih efisien karena adanya larutan nutrisi yang
digunakan kembali. Keadaan ini memungkinkan penggunaan timer yang lebih murah
karena sistem recovery ini tidak membutuhkan kontrol yang terlalu tepat untuk
pengaturan siklus airnya.

Pada Non-Recovery Drip System tidak dilakukan penampungan kembali


larutan nutrisi yang tersisa. Sistem non-recovery membutuhkan timer yang lebih
presisi/tepat sehingga pengaturan siklus air dapat diatur lebih tepat untuk memastikan
tanaman mendapatkan cukup larutan nutrisi dan larutan nutrisi yang terbuang dapat
diminimalkan. Sistem non-recovery membutuhkan perawatan yang lebih sedikit
karena sisa larutan nutrisi tidak kembali ke bak penampung sehingga nutrisi dan pH di
bak penampung tidak berubah. Hal ini berarti bak penampung dapat diisi dengan
larutan nutrisi yang telah diatur pH-nya kemudian dapat ditinggal sampai ketika
dibutuhkan pencampuran lagi. Pada sistem recovery dapat terjadi perubahan pH dan
konsentrasi nutrisi yang lebih besar sehingga membutuhkan checking dan adjusting
(pengaturan) yang berkala (periodic).

B. Alat-alat yang dibutuhkan:

– Selang air
– Pompa air/pompa akuarium/submerged pump
– Jarum suntik (untuk membuat air menetes) atau menggunakan alat khusus penetes
– Pot/polybag
– Media tanam
– Wadah atau bak air

C. Kelebihan Drip System:

– Tanaman mendapat suplai air dan nutrisi secara terus menerus


– Lebih menghemat air dan nutrisi karena diberikan sedikit demi sedikit
– Biaya yang dibutuhkan relatif murah

D. Kekurangan Drip System:


– Oksigen akan susah didapatkan tanaman jika media terlalu padat
– Penggunaan bak penampung tidak akan terlalu menghemat air dan nutrisi karena
lebih banyak hilang terserap tanaman, tertahan pada media, atau penguapan
LAMPIRAN

Gambar Rancangan Hidroponik Drip System

Anda mungkin juga menyukai