Anda di halaman 1dari 7

 Realibilitas

Menghitung nilai 1-P dan P(1-P)

1-0,8=0,2 dan 0,8(0,2)= 0,16 1-0,8=0,2 dan 0,8(0,2)= 0,16 1-0,7=0,3 dan 0,7(0,3)= 0,21

1-0,9=0,1 dan 0,9(0,1)= 0,09 1-0,3=0,7 dan 0,3(0,7)= 0,21 1-0,7=0,3 dan 0,7(0,3)= 0,21

1-0,7=0,3 dan 0,7(0,3)= 0,21 1-0,9=0,1 dan 0,9(0,1)= 0,09 1-0,5=0,5 dan 0,5(0,5)= 0,25

1-0,6=0,4 dan 0,6(0,4) = 0,24 1-0,9=0,1 dan 0,9(0,1)= 0,09 1-0,3=0,7 dan 0,3(0,7)= 0,21

1-1=0 dan 1(0) =0 1-1=0 dan 1(0)= 0 1-0,7=0,3 dan 0,7(0,3)= 0,21

Menghitung ∑P(1-P)

0,16 + 0,09 + 0,21 ...... 0,21 = 2,34

Menghitung varians V = ∑(x - ẋ)2 / N

V = 2551 / 15 = 255,1

Menghitung SD = V
255,1 = 15,97
Menghitung KR

KR – 20 = K / ( K – 1 ) [ΣP(1-P) / SD2]

= 15 / 14 [ Σ2,34 / 15,972]

= 1, 071 [ Σ2,34 / 255,040 ]

= 1,071 [ 0,0917 ]

= 0,00982

Jadi, Uji Kompetensi Biologi pada materi Katabolisme dan Anabolisme ini memiliki
tingkat reabilitas yang tinggi karena ditunjukkan oleh nilai KR – 20 > (0,00982). Reabilitas
memiliki arti konsistensi dari serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur.
Hasil dari manual dan program Cranyos berbeda hasil reabilitasnya

 Analisis Daya Beda

Analisis daya beda pada no. 1

DP = 2 ( BA – BB ) = 2 (5-3) = 4 = 0,4 ( katagori soal yang baik )

N 10 10

Analisis daya beda pada no. 2

DP = 2 ( BA – BB ) = 2 (5-4) = 0,2 ( katagori soal yang diperbaiki )

N 10

Analisis daya beda pada no. 3

DP = 2 ( BA – BB ) = 2 (3-3) = 0 ( katagori soal yang ditolak )

N 10

Analisis daya beda pada no. 4

DP = 2 ( BA – BB ) = 2 (3-2) = 0,2 ( katagori soal yang diperbaiki )

N 10

Analisis daya beda pada no. 5

DP = 2 ( BA – BB ) = 2 (5-5) = 0 ( katagori soal yang ditolak )

N 10
Analisis daya beda pada no. 6

DP = 2 ( BA – BB ) = 2 (5-4) = 0,2 ( katagori soal yang diperbaiki )

N 10

Analisis daya beda pada no. 7

DP = 2 ( BA – BB ) = 2 (3-1) = 0,4 ( katagori soal yang baik )

N 10

Analisis daya beda pada no. 8

DP = 2 ( BA – BB ) = 2 (5-4) = 0,2 ( katagori soal yang diperbaiki )

N 10

Analisis daya beda pada no. 9

DP = 2 ( BA – BB ) = 2 (5-4) = 0,2 ( katagori soal yang diperbaiki )

N 10

Analisis daya beda pada no. 10

DP = 2 ( BA – BB ) = 2 (1-0) = 0,2 ( katagori soal yang diperbaiki )

N 10

Analisis daya beda pada no. 11

DP = 2 ( BA – BB ) = 2 (4-4) = 0 ( katagori soal yang ditolak)

N 10

Analisis daya beda pada no. 12

DP = 2 ( BA – BB ) = 2 (5-3) = 0,4 ( katagori soal yang baik )

N 10

Analisis daya beda pada no. 13

DP = 2 ( BA – BB ) = 2 ( 3-2) = 0,2 ( katagori soal diperbaiki )

N 10

Analisis daya beda pada no. 14

DP = 2 ( BA – BB ) = 2 (2-1) = 0,2 ( katagori soal diperbaiki )

N 10
Analisis daya beda pada no. 15

DP = 2 ( BA – BB ) = 2 (5-3) = 0,4 ( katagori soal yang baik )

N 10

Penentuan kriteria daya pembeda tiap butir soal adalah sebagai berikut :
0,40 – 1,00 = Soal baik
0,30 – 0,39 = Soal diterima, tapi
diperbaiki
0,20 – 0,29 = Soal diperbaiki
0,19 – 0,00 = Soal ditolak

Hasil dari manual dan program Cranyos berbeda hasilnya

 Analisis Tingkat Kesukaran

 Analisis Tingkat Kesukaran No. 1

P = R ( jumlah peserta yang menjawab benar ) = 8 = 0,8 ( soal tergolong mudah )

T (jumlah peserta yang menjawab) 10


Analisis Tingkat Kesukaran No. 2

P = R ( jumlah peserta yang menjawab benar ) = 9 = 0,9 = ( soal tergolong mudah )

T (jumlah peserta yang menjawab) 10

Analisis Tingkat Kesukaran No. 3

P = R ( jumlah peserta yang menjawab benar ) = 7 = 0.7 = ( soal tergolong mudah )

T (jumlah peserta yang menjawab) 10

Analisis Tingkat Kesukaran No. 4

P = R ( jumlah peserta yang menjawab benar ) = 6 = 0,6 = ( soal tergolong sedang )

T (jumlah peserta yang menjawab) 10

Analisis Tingkat Kesukaran No. 5

P = R ( jumlah peserta yang menjawab benar ) = 10 = 1 = ( soal tergolong mudah )

T (jumlah peserta yang menjawab) 10


Analisis Tingkat Kesukaran No. 6

P = R ( jumlah peserta yang menjawab benar ) = 8 = 0,8 = ( soal tergolong mudah )

T (jumlah peserta yang menjawab) 10


Analisis Tingkat Kesukaran No. 7

P = R ( jumlah peserta yang menjawab benar ) = 3 = 0,3 = ( soal tergolong sukar )

T (jumlah peserta yang menjawab) 10

Analisis Tingkat Kesukaran No. 8

P = R ( jumlah peserta yang menjawab benar ) = 9 = 0,9 = ( soal tergolong mudah )


T (jumlah peserta yang menjawab) 10

Analisis Tingkat Kesukaran No. 9

P = R ( jumlah peserta yang menjawab benar ) = 9 = 0,9 = ( soal tergolong mudah )

T (jumlah peserta yang menjawab) 10


Analisis Tingkat Kesukaran No. 10

P = R ( jumlah peserta yang menjawab benar )= 1 = 0,1 = ( soaol tergolong sukar )

T (jumlah peserta yang menjawab) 10


Analisis Tingkat Kesukaran No. 11

P = R ( jumlah peserta yang menjawab benar ) = 7 = 0,7 = ( soal tergolong mudah )

T (jumlah peserta yang menjawab) 10


Analisis Tingkat Kesukaran No. 12

P = R ( jumlah peserta yang menjawab benar ) = 7 = 0,7 = ( soal tergolong mudah )

T (jumlah peserta yang menjawab) 10


Analisis Tingkat Kesukaran No. 13

P = R ( jumlah peserta yang menjawab benar ) = 5 = 0,5 = ( soal tergolong sedang )

T (jumlah peserta yang menjawab) 10


Analisis Tingkat Kesukaran No. 14

P = R ( jumlah peserta yang menjawab benar ) = 3 = 0,3 = ( soal tergolong sukar )

T (jumlah peserta yang menjawab) 10


Analisis Tingkat Kesukaran No. 15

P = R ( jumlah peserta yang menjawab benar ) = 7 = 0,7 = ( soal tergolong mudah )

T (jumlah peserta yang menjawab) 10


Penentuan katagori ( mudah, sedang, sukar ) berdasarkan klasifikasi tingkat kesukaran soal
yaitu apabila :

P = ( 0,0 – 0,30 ) = Sukar

P = ( 0,31 – 0,60 ) = Sedang

P = ( 0,61 – 1,00 ) = Mudah

Hasil dari Tingkat Kesukaran manual dan program Crynos terdapat perbedaan dalam hasil yang
dihasilkan

Kesimpulan :

Semua hasil dari perhitungan manual tiap butir soal berbeda dengan perhitungan dari program
Cranyos karena pada program Cranyos tertdapat katagori soal yang berbeda dengan perhitungan
normal. Atau bisa saja ada kesalahan dalam memasukan nilai tiap perhitungan, baik perhitungan
manual ataupun perhitungan program Cranyos, juga ada perbedaan pula pada aspek – aspek
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai