PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
2
BAB II
DASAR TEORI
Atmosfer berasal dari kata Yunani, atmos (uap) dan sphair (bola). Jadi
atmosfer dapat didefinisikan sebagai selubung berwujud gas yang mengelilingi bumi.
a. Dalam atmosfer terkandung berbagai gas yang dibutuhkan oleh makhluk hidup,
misalnya Oksigen (O2). Planet lain yang tidak beratmosfer tidak memiliki kehidupan
sinar yang berlebihan berbahaya bagi kehidupan di bumi. Atmosfer ( melalui gas
sehingga memperkecil perubahan suhu antara siang dan malam serta mengurangi
d. Atmosfer melindungi bumi dari kejatuhan mereor dan benda-benda angkasa lain
yang membahayakan, sehingga menjadi tempat paling aman bagi makhluk hidup
Atmosfer tersusun atas gas-gas utama, berupa nitrogen (N2), oksigen (O2),
argon (Ar), dan karbon dioksida (CO2). Nitrogen memiliki jumlah terbesar yang
mencapai kurang lebih 78%. Gas ini berperan penting bagi kehidupan di Bumi.
Beberapa gas lain dengan volume lebih kecil adalah neon, helium, hidrogen, kripton,
3
methane, xenon, radon, serta ozon ,dengan Lapisan utama atmosfir dimulai dari
(Mulyono,2006).
Cuaca dan iklim merupakan gejala alamiah yang sangat penting bagi
kehidupan manusia, dengan mengetahui pola cuaca dan iklim seperti periode musim
hujan dan kemarau, maka para petani dapat menentukan musim tanam yang tepat
agar produksi pertaniannya baik. Selain itu, kondisi cuaca dan iklim seperti arah dan
kecepatan angin sangat diperlukan bagi para nelayan untuk menentukan saat-saat
yang tepat pergi ke laut mencari ikan serta masih banyak sektor-sektor kehidupan
yang berkaitan dengan kondisi cuaca dan iklim. Adapun unsur-unsur cuaca dan iklim
antara lain :
1. Tekanan Udara
Udara yang mengembang menghasilkan tekanan udara yang lebih rendah.
Sebaliknya, udara yang berat menghasilkan tekanan yang lebih tinggi. Angin
bertiup dari tempat yang bertekanan tinggi menuju ke tempat yang bertekanan
rendah. Semakin besar perbedaan tekanan udaranya, semakin besar pula angin
yang bertiup. Rotasi bumi membuat angin tidak bertiup lurus. Tekanan udara
merupakan tenaga yang bekerja untuk menggerakkan massa udara dalam
setiap satuan luas tertentu. Di ukur dengan menggunakan barometer. Garis-
garis yang menghubungkan tempat yang sama tekanan udaranya disebut
isobar (Hendi, 2010). Daerah yang memiliki tekanan atmosfer terbesar adalah
di permukaan laut yaitu sekitar 1.013,2 mb. Tekanan atmosfer akan berkurang
terhadap ketinggian. Sehingga tekanan atmosfer di pantai akan lebih besar
dibandingka dengan di daerah pegunugan.Makin tinggi tempat dari
permukaan air laut (latitude) maka tekanan udara makin menurun. Hal ini
disebabkan karena gradien tekanan udara vertikal (gradient vertikal). Gradien
vertikal ini tidak selalu tetap, sebab kerapatan udara dipengaruhi oleh faktor :
suhu kadar uap air di udara dan gravitasi (Wuryatno, 2000).
4
Suhu Tanah dan Suhu Udara
Temperatur (suhu) adalah salah satu sifat tanah yang sangat penting secara
langsung mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan juga terhadap kelembapan,
aerasi, stuktur, aktifitas mikroba, dan enzimetik, dekomposisi serasah atau sisa
tanaman dan ketersidian hara-hara tanaman. Tenperatur tanah merupakan salah
satu faktor tumbuh tanaman yang penting sebagaimana halnya air, udara dan
unsur hara. Proses kehidupan bebijian, akar tanaman dan mikroba tanah secara
langsung dipengaruhi oleh temperatur tanah.Suhu udara yang perlu diketahui
adalah suhu udara pada ketinggian rendah dan umumnya mengacu pada
temperatur yang diukur diruangan atau sangkar cuaca yang dipasang pada
ketinggian 1,5 – 2,0 meter. Suhu seringkali juga diartikan sebagai energi kinetis
rata-rata suatu benda. Satuan untuk suhu adalah derajat suhu yang umumnya
dinyatakan dengan satuan derajat Celsius (°C) disamping tiga sistem skala lain,
yaitu satuan Fahrenheit (F), satuan Reamur (R), dan satuan Kelvin (K). Sistem
Kelvin memiliki sistem skala yang samadengan skala Celcius, tetapi berbeda pada
dasar titik nolnya. Titik nol derajat Kelvin berada pada 273 skala dibawah nol
derajat Celsius, sehingga: satuanderajat Kelvin = satuan derajat Celsius – 273 ,
atau t°K = t°FC– 273 Dalam skala Celsius, titik beku air adalah 0°C dan titik
didihnya adalah 100°C, sedangkan pada skala Fahrenheit, titik beku air adaalah
32°F dan titik didihnya sama dengan 212°F, sehingga : t°C = 5/9 ( t°F – 32).
Dengan kata lain pada keadaan udara yang panas maka evaporasi air dari
permukaan tanah akan semakin besar.Suhu dinyatakan sebagai derajat panas atau
dingin yang diukur berdasarkan Skala tertentu dengan menggunakan termometer.
Satuan Suhu yang biasa digunakan adalah derajat celcius, sedangkan di Inggris
dan dibeberapa negara lainnya dinyatakan dengan derajat farenheit. Tanah
merupakan media utama dimana manusia bisa mendapatkan lahan pangan,
sandang, pangan, tambang dan tempat dilaksanakannya beberapa aktifitas
(Lakitan, 1994).
4. Kelembaban Tanah dan Udara
Kondisi iklim mikro bergantung pada beberapa faktor seperti suhu, kelembaban
5
udara, angin, penguapan, dll. Tipe tanah yang ada juga mempengaruhi iklim
mikro. Karakteristik permukaan tanah juga penting, tanah dengan warna yang
lebih terang lebih memantulkan dan kurang merespon terhadap pemanasan harian.
Hal lain yang berpengaruh terhadap iklim mikro adalah kemampuan tanah untuk
menyerap atau mempertahankan uap air, yang bergantung pada komposisi tanah
dan penggunaannya. Keberadaan vegetasi juga berperan penting untuk
mengontrol penguapan air ke udara melalui proses transpirasi. Vegetasi atau
tumbuhan bisa juga menutupi tanah di bawahnya dan mempengaruhi perbedaan
suhu (Heri,2009).
2. Curah Hujan
Curah hujan yaitu jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam waktu
tertentu. Alat untuk mengukur banyaknya curah hujan disebut Rain gauge.
Curah hujan diukur dalam harian, bulanan, dan tahunan. Hujan adalah
kebasahan yang jatuh ke bumi dalam bentuk cair. Butir-butir hujan
mempunyai garis tengah 0,08 – 6 mm. Hujan terdapat dalam beberapa macam
yaitu hujan halus, hujan rintik-rintik dan hujan lebat. Perbedaan terutama pada
besarnya butir-butir. Hujan lebat biasanya turun sebentar saja jatuh dari awan
cumulonimbus. Hujan semacam ini dapat amat kuat dengan intensitas yang
besar. Hujan terjadi dari adanya udara lembab yang esensial. Jika udara terlalu
kering, hujan dapat jatuh dari awan dan tidak pernah menjangkau tanah. Jejak
hujan yang kelihatan tidak menjangkau tanah itu disebut virga. Asumsi bahwa
suatu massa udara lembab, ada empat penyebab utama timbulnya hujan.
Semua penyebab ini mempunyai ini mempunyai pengaruh bagaimana
membuat udara yang hangat naik. Pada kenaikan tekanan yang lebih rendah
bergerak ke arah yang lebih luas dan kehilangan panas, resultan yang
mendingin berarti lebih sedikit embun yang dapat ditahan dan hujan terjadi.
Jumlah curah hujan tidak menunjukkan informasi yang dibutuhkan untuk
mengukur pengikisan dari badai hujan. Kekuatan yang digunakan di
permukaan tanah dengan setiap tetesan air hujan dapat diperlihatkan dengan
6
kekuatan yang meliputi badai hujan. Untuk menghitung nilai ini, informasi
yang harus tersedia adalah besar dan lamanya hujan badai, ukuran dan
kecepatan pada tiap tetesan hujan dan penyaluran ukuran tiap tetes (Handoko,
2003).
3. Angin
Angin disebabkan karena adanya perbedaan tekanan udara yang merupakan
hasil dari pengaruh ketidakseimbangan pemanasan sinar matahari terhadap
tempat-tempat yang berbeda di permukaan bumi. Keadaan ini mengakibatkan
naiknya sejumlah besar massa udara yang ditandai dengan timbulnya sifat
khusus, yaitu terdapatnya tekanan udara tinggi dan rendah. Sebagai contoh,
massa udara yang bertekanan dibentuk di daerah-daerah kutub, sedangkan massa
volume yang bertekanan rendah yang kering dan panas berkumpul di daerah
subtropik. Massa udara ini tidak tetap tinggal pada tempat di mana mereka ini
dibentuk, tetapi bagitu mereka melewati daratan menekan akan terseret oleh
aliran angin yang ditimbulkan dengan adanya perubahan dan variasi iklim
setempat (Anonimb, 2008).
7
BAB III
PEMBAHASAN
8
lebih berat dibandingkan dengan udara yang berada di atas tropopause,
sehingga udara pada troposfer tidak dapat menembus tropopause. Ketinggian
tropopause lebih besar di ekuator daripada di daerah kutub. Tropopause
terletak pada ketinggian 18 kilometer dengan suhu -80 ºC di ekuator,
sedangkan di kutub tropopause hanya mencapai ketinggian 6 kilometer
dengan suhu -40 ºC.
c. Stratosfer
d. Stratopause
9
e. Mesosfer
f. Mesopause
Mesopause adalah lapisan batas antara mesosfer dan thermosfer yang
memiliki temperatur minimum. Mesopause adalah tempat terdingin di bumi
dengan suhu serendah -100 ºC karena kurangnya pemanasan dan pendinginan
radiasi matahari yang sangat kuat dari karbondioksida. Mesopause memiliki
ketinggian sekitar 85-100 kilometer dari permukaan bumi.
g. Thermosfer
Lapisan thermosfer terdapat pada ketinggian ± 85-500 kilometer di
atas permukaan bumi. Lapisan ini sering disebut lapisan panas (hot layer).
Suhu udara di bagian paling atas dari lapisan ini dapat mencapai > 1.000 ºC.
Lapisan bawah dari thermosfer (85-375 kilometer) disebut lapisan ionosfer.
Lapisan ionosfer berfungsi untuk penyebaran gelombang radio (Sugiharyanto,
2007).
Lapisan ionosfer dibagi menjadi tiga lapisan, yakni lapisan ozon yang
terletak antara 80-150 kilometer dengan rata-rata 100 kilometer diatas
permukaan laut. Lapisan ini merupakan tempat terjadinya proses ionisasi
tertinggi. Lapisan ini dinamakan pula dengan lapisan ozon yang mempunyai
sifat memantulkan gelombang radio. Suhu udara pada lapisan ini berkisar
antara -70 ºC sampai +50ºC. Lapisan kedua adalah lapisan udara F yang
terletak antara 150-400 kilometer. Lapisan ini dinamakan pula dengan lapisan
10
udara appleton. Lapisan ketiga adalah lapisan udara atom dimana materi-
materi berada dalam bentuk atom. Letak lapisan ini antara 400-500 kilometer
di atas permukaan laut. Lapisan udara ini menerima panas langsung dari
matahari, dan suhunya dapat mencapai 1200 ºC.
b. Komposisi Atmosfir
a). Gas
Gas-gas yang terdapat di atmosfer terutama tersusun atas nitrogen
(78,08%) dan oksigen (20,95%). Sebagian besar oksigen di atmosfer
dihasilkan oleh tumbuhan. Deforestrasi atau penebangan hutan akan
menyebabkan kadar oksigen di atmosfer berkurang. Gas lain terdapat di
atmosfer dalam jumlah sedikit, di antaranya adalah uap air (0,2-4%), karbon
dioksida (0,035%), ozon (0,000004%) dan argon (0,93%). Selain itu, di
atmosfer terdapat pula partikel debu yang terbawa oleh udara dan gas-gas
polutan yang dihasilkan oleh asap kendaraan bermotor dan industri seperti
sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Komposisi gas penyusun atmosfer dapat
dilihat pada tabel 1 (Mutiara, 2008).
Tabel 1 Komposisi Gas Penyusun Atmosfer.
Nitrogen 78,08
N2
Oksigen 20,95
O2
Argon Ar 0,93
Neon Ne 0,0018
11
Metana 0,00017
CH4
Helium He 0,0005
Hidrogen 0,00005
H2
Xenon Xe 0,000009
Ozon 0,000004
O3
12
c) Aerosol
Aerosol berupa partikel cair atau padat yang tersuspensi di dalam gas.
Ukuran partikel aerosol antara 0,001-100 µm. Partikel-partikel yang
berdiameter kurang dari 2,5 µm pada umumnya dianggap halus dan partikel
yang berdiameter lebih besar dari 2,5 µm dianggap kasar. Aerosol yang terdiri
dari partikel debu, abu, garam, dan asap juga terdapat di udara. Jenis aerosol
yang dominan di udara yang mengakibatkan pencemaran.
Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang
relatif sempit dan pada jangka waktu yang singkat. Sedangkan Iklim adalah keadaan
cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya dilakukan dalam waktu
yang lama (minimal 30 tahun) dan meliputi wilayah yang luas.
Ada beberapa unsur yang mempengaruhi cuaca dan iklim, yaitu suhu udara, tekanan
udara, kelembaban udara, angin,curah hujan, dan awan.
a)Suhu Udara
Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara. Alat untuk mengukur
suhu udara atau derajat panas disebut thermometer. Biasanya pengukuran dinyatakan
dalam skala Celcius (C), Reamur (R), dan Fahrenheit (F). Termometer yang dapat
mencatat sendiri adalah termograph, sedangkan hasil catatannya disebut termogram.
13
Suhu udara tertinggi di muka bumi adalah di daerah tropis (sekitar ekuator) dan
makin ke kutub, makin dingin. Di lain pihak, pada waktu kita mendaki gunung, suhu
udara terasa dingin jika ketinggian bertambah. Kita sudah mengetahui bahwa tiap
kenaikan bertambah 100 meter, suhu udara berkurang (turun) rata-rata 0,6º C.
Penurunan suhu semacam ini disebut gradient temperatur vertikal atau lapse rate.
Pada udara kering, besar lapse rate adalah 1º C.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya suhu udara suatu daerah adalah:
• Lama penyinaran matahari.
• Sudut datang sinar matahari.
• Relief permukaan bumi.
• Banyak sedikitnya awan.
• Perbedaan letak lintang.
b) Tekanan Udara
Kepadatan udara tidak sepadat tanah dan air. Namun udarapun mempunyai
berat dan tekanan. Besar atau kecilnya tekanan udara, dapat diukur dengan
menggunakan barometer. Orang pertama yang mengukur tekanan udara adalah Torri
Celli (1643). Alat yang digunakannya adalah barometer raksa. Tekanan udara
menunjukkan tenaga yang bekerja untuk menggerakkan masa udara dalam setiap
satuan luas tertentu. Tekanan udara semakin rendah apabila semakin tinggi dari
permukaan laut. Satuan ukuran tekanan udara adalah milibar (mb).
Sebaran tekanan udara di suatu daerah dapat digambarkan dalam peta yang
ditunjukkan oleh isobar. Isobar merupakan garis yang menghubungkan tempat-
tempat yang mempunyai tekanan udara sama. Bidang isobar ialah bidang yang tiap-
tiap titiknya mempunyai tekanan udara sama. Jadi perbedaan suhu akan menyebabkan
perbedaan tekanan udara. Daerah yang banyak menerima panas matahari, udaranya
akan mengembang dan naik. Oleh karena itu, daerah tersebut bertekanan udara
rendah. Ditempat lain terdapat tekanan udara tinggi sehingga terjadilah gerakan udara
14
dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan udara rendah. Gerakan udara
tersebut dinamakan angin.
c) Kelembaban Udara
Kelembaban udara menunjukkan banyaknya kandungan uap air di dalam
udara. Kandungan uap air yang ada di udara dapat diukur dengan menggunakan alat,
yaitu higrometer atau psychrometer. Kelembaban udara dapat dinyatakan dalam
bentuk kelembaban relatif dan kelembaban mutlak.
d) Angin
Angin adalah udara yang bergerak. Angin terjadi sebagai akibat adanya
perbedaan tekanan udara. Udara bergerak dari daerah yang bertekanan maksimum ke
daerah yang bertekanan minimum. Gerakan udara secara vertikal dinamakan
konveksi. Gerakan udara secara horizontal dinamakan adveksi, sedangkan gerakan
udara yang tidak teratur disebut dengan turbulensi. Alat untuk mengukur kecepatan
angin adalah anemometer.
Ada tiga hal penting yang menyangkut sifat angin yaitu:
Kekuatan angin
Menurut hukum Stevenson, kekuatan angin berbanding lurus dengan gradient
barometriknya. Gradient baromatrik ialah angka yang menunjukkan
perbedaan tekanan udara dari dua isobar pada tiap jarak 15 meridian (111km).
15
Arah angin
Satuan yang digunakan untuk besaran arah angin biasanya adalah derajat.
1 derajat untuk angin arah dari Utara.
90 derajat untuk angin arah dari Timur.
180 derajat untuk angin arah dari Selatan.
270 derajat untuk angin arah dari Barat.
Angin menunjukkan dari mana datangnya angin dan bukan ke mana
angin itu bergerak. Menurut hukum Buys Ballot, udara bergerak dari daerah
yang bertekanan tinggi (maksimum) ke daerah bertekanan rendah (minimum),
di belahan bumi utara berbelok ke kanan sedangkan di belahan bumi selatan
berbelok ke kiri.
Arah angin dipengaruhi oleh tiga faktor:
• Gradient barometrik
• Rotasi bumi
• Kekuatan yang menahan (rintangan)
Makin besar gradient barometrik, makin besar pula kekuatannya.
Angin yang besar kekuatannya makin sulit berbelok arah. Rotasi bumi,
dengan bentuk bumi yang bulat, menyebabkan pembelokan arah angin.
Pembelokan angin di ekuator sama dengan 0 (nol). Makin ke arah kutub
pembelokannya makin besar. Pembelokan angin yang mencapai 90º sehingga
sejajar dengan garis isobar disebut angin geotropik. Hal ini banyak terjadi di
daerah beriklim sedang di atas samudra. Kekuatan yang menahan dapat
membelokan arah angin. Sebagai contoh, pada saat melalui gunung, angin
akan berbelok ke arah kiri, ke kanan atau ke atas.
Kecepatan Angin
Besar kecilnya kecepatan angin ditentukan oleh faktor-faktor : Besar kecilnya
16
gaya gradien barometric, Banyak sedikitnya hambatan, Alat yang digunakan
untuk mengukur kecepatan angin (alat anemometer).
Jenis-Jenis Angin
Tekanan udara berbeda-beda antar tempat dan pada tempat tertentu dapat berubah
secara dinamis. Perbedaan tekanan udara itu menyebabkan terjadinya angin. Oleh
karena itu, angin sangat beragam bergantung tempatnya. Angin selalu diberi nama
sesuai dengan arah asalnnya. Ragam angin di bumi antara lain sebagai berikut:
1. Angin Barat
Angin barat bertiup dari lintang 35° LU/LS menuju 60° LU/LS. Karena pengaruh
rotasi bumi (gaya coriolis), angin barat mengalami pembelokan arah.
2. Angin Kutub
Angin kutub berhembus dari daerah bertekanan tinggi di sekitar kutub ke arah daerah
sedang, angin tersebut berhembus dari arah timur laut menjadi angin timur laut,
sedangkan di BBS angin tersebut berembus dari arah arah tenggara menjadi angin
tenggara.
3. Angin Pasat
Angin pasat berhembus dari daerah sub tropik (30° LU/LS) menuju daerah
khatulistiwa.
4. Angin Siklon
Jika angin siklon berada di belahan bumi utara, arah angin berputar searah dengan
putaran jarum jam. Jika angin siklon terjadi di belahan bumi selatan, arah
perputarannya berlawanan dengan putaran jarum jam.
5. Angin Musim
Angin musim merupakan suatu angin regional yang bertiup di daerah tropis. Angin
musim itu terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok antara daratan dan
lautan. Pada periode April – Oktober, saat matahari di belahan bumi utara, Benua
17
Asia mengalami pemanasan maksimal. Akibatnya, Benua Asia mempunyai tekanan
udara rendah. Adapun di belahan bumi selatan (Benua Australia) mempunyai tekanan
udara yang lebi tinggi sehingga angin bertiup dari Benua Australia menuju Benua
Asia dan disebut angin muson tenggara. Angin itu hanya membawa sedikit uap air
sehinga pada periode itu di Indonesia mengalami musim kemarau.
Pada periode Oktober – April, saat matahari berada di belahan bumi selatan, Benua
Australia mengalami pemanasan maksimal. Akibatnya, Benua Australia mempunyai
tekanan udara rendah. Adapun di belahan bumi utara (Benua Asia) mempunyai
gtekanan udara yang lebih tinggi sehingga angin bertiup dari Benua Asia menuju
Benua Autralia dan disebut angin muson timur.
Karena bertiup melalui Samudera Hindia, angin ini banyak mengandung uap air
sehingga pada periode tersebut di Indonesia mengalami musim hujan.
putaran angin anti siklon di BBU searah dengan putaran jarum jam, sedangkan di
BBS putaran angin anti siklon berlawanan dengan putaran jarum jam.
18
3.3 Hubungan unsur-unsur iklim dengan kendali iklim dan jenis iklim
Memahami cuaca dan iklim serta penyebarannya menurut ruang dan
waktu diperlukan dasar pengetahuan fisika atmosfer, pemahaman
geografi serta statistika dan matematika untuk menyederhanakan
kerumitan proses-proses tersebut. Cuaca dan iklim dinyatakan dengan
susunan unsur-unsur cuaca dan iklim (sebagai data cuaca atau iklim)
yang terdiri dari : radiasi surya, lama penyinaran surya, suhu udara,
kelembaban udara, tekanan udara, kecepatan dan arah angin,
penutupan awan, presipitasi (embun, hujan dan salju) dan
evaporasi/evapotranspirasi.
Nilai unsur-unsur iklim diatas permukaan bumi ini berbeda untuk
setiap wilayah atau kawasan, hal ini dikarena unusur-unsur iklim ini
sangat dipengaruhi oleh pengendali iklim. Adapun beberapa
pengendali iklim utama diantaranya adalah : ketinggian tempat
(altitude), arus laut, pusat tekanan udara tinggi atau rendah, gangguan
atmosfer, halangan pegunungan, sebaran daratan dan lautan serta
massa udara.Interaksi antara pengendali dengan masukan bahang (panas) dan
lengas (kelembaban) yang kadarnya senantiasa berbeda, yang
menyebabkan keragaman suhu dan curahan.Pada gilirannya
keragaman suhu dan curahan menghasilkan pola cuaca yang berlainan
daniklimyangberbeda.
Mekanisme pembentukan cuaca dan iklim diawali oleh penyerapan
energi surya oleh permukaan bumi mengaktifkan molekul gas
atmosfer sehingga terjadilah pembentukan cuaca. Perubahan sudut
datang sinar surya tiap saat dalam sehari dan tiap hari dalam setahun
pada tiap titik lokasi di bumi mengakibatkan perubahan jumlah energi
surya. Akibatnya terjadi perubahan cuaca diurnal (selama 24 jam) dan
perubahan tiap bulan dalam setahun. Perubahan tersebut antara lain
meliputi pemanasan dan pendinginan udara, peningkat dan penurunan
tekanan udara, gerakan vertikal dan horizontal udara (angin),
19
penguapan dan kondensasi uap air (pengembunan), pembentukan
awan dan presipitasi (hujan, salju) serta proses perubahan cuaca
Faktor pengendali Iklim
1. Pancaran radiasi surya
2. Letak lintang
3. Ketinggian tempat
4. Posisi terhadap lautan
5. Pusat tekanan tinggi dan rendah
6. Aliran massa udara
7. Halangan oleh pegunungan
8. Arus laut
Unsur-Unsur Iklim
1.Penerimaan radiasi dan lama penyinaran surya
2. Suhu udara
3. Kelembaban udara
4. Tekanan udara
5. Kecepatan dan arah angin
6. Evaporasi
7. Presipitasi
8. Suhu tanah Stratifikasi dan distribusi tipe
Pada prinsipnya data iklim harus terbentuk dari data cuaca yang
dapat mewakili secara benar (representatif) keadaan atmosfer suatu
tempat dan dalam waktu sepanjang mungkin. Periode data iklim yang ideal sekurang-
kurangnya 30 tahun penuh. Data iklim dapat berupa data yang diskontinyu dan data
kontinyu. Data yang diskontinyu antara lain radiasi dan lama penyinaran matahari,
presipitasi (curah hujan, embun dan salju) dan penguapan. Penyajian dan analisisnya
dalam bentuk nilai akumulasi sedangkan penyajian grafiknya dalam bentuk kurva
histogram. Data cuaca yang bersifat kontinyu antara lain: suhu, kelembaban,
tekanan udara serta kecepatan angin. Analisis dan penyajiannya dalam bentuk angka
20
rata-rata atau angka sesaat (instantaneous) sedangkan grafiknya dalam bentuk
garis/kurva.
21
Prinsip alat adalah menangkap radiasi pada benda berbentuk bola sensor.
Panas yang timbul akan menguapkan zat cair dalam bola hitam. Ruang uap zat
cair berhubungan dengan tabung kondensasi. Uap zat cair yang timbul akan
dikondensasi dalam tabung berbentuk buret yang berskala. Banyaknya air
kondensasi sebanding dengan radiasi surya diterima oleh sensor dalam sehari
c. Campbell Stokes
Prinsip alat Campbell Stokes adalah pembakaran pias. Panjang pias yang
terbakar dinyatakan dalam jam. Alat ini mengukur lama penyinaran surya.
Hanya pada keadaan matahari terang saja pias terbakar, sehingga yang terukur
adalah lama penyinaran surya terang.
Pias ditaruh pada titik api bola lensa. Pembakaran pias terlihat seperti
garis lurus di bawah bola lensa. Kertas pias adalah kertas khusus yang tak mudah
terbakar kecuali pada titik api lensa. Alat dipasang di tempat terbuka, tak ada
halangan ke arah Timur matahari terbit dan ke barat matahari
terbenam.Kemiringan sumbu bola lensa disesuaikan dengan letak lintang setempat.
Posisi alat tak berubah sepanjang waktu hanya pemakaian pias dapat diganti-ganti
setiap hari. Ada 3 tipe pias yang digunakan pada alat yang sama: Pias waktu
matahari di ekuator, di utara, dan pias waktu matahari di selatan.
d. Achtinograph
Alat pengukur/pencatat secara automatis Intensitas Radiasi Matahari.
Actinograph adalah alat untuk mengukur total intensitas dari radiasi
matahari langsung. Maksud dari pengukuran intensitas radiasi matahari ini
adalah untuk mengetahui total intensitas radiasi yang jatuh pada permukaan
bumi baik yang langsung maupun yang dibaurkan oleh atmosfer.
Prinsip kerja alat tersebut adalah perbedaan panjang akibat adanya
perbedaan temperatur. Kemudian bimetal diatur sedemikian rupa sehingga bila
kedua lempengan logam berada pada temperatur yang sama maka pena akan
menunjukkan angka nol. Kemudian jika terdapat radiasi matahari yang
22
mengenai lempengan - lempengan tersebut, lempengan yang berwarna hitam
akan menyerap panas lebih banyak sehingga logam hitam tersebut lebih panjang
dibandingkan dengan logam berwarna putih yang sifatnya kurang menyerap
panas.
e. Sangkar Meteorologi
Fungsi alat : Tempat meletakan peralatan Meteorologi
Keterangan : Berventilasi, Double Jalusi guna untuk mengalirkan udara masuk-
keluar. Dicat putih agar memantulkan cahaya (merupakan konversi dari WMO)
BAB IV
PENUTUP
3.1 Simpulan
23
Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelubungi sebuah planet,
termasuk bumi. Atmosfer terdiri atas tiga komponen utama, yakni gas, uap air, dan
aerosol. Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan yang dinamai menurut fenomena
yang terjadi pada lapisan tersebut, antara lain troposfer, tropopause, stratosfer,
stratopause, mesosfer, mesopause, dan thermosfer atau ionosfer. Peranan atmosfer
antara lain sebagai pengendali suhu di bumi, stabilisator unsur-unsur cuaca, penahan
radiasi ultraviolet dari matahari, penyedia O2, CO2, dan N2 bagi kehidupan.
3.2 Saran
Setelah mempelajari makalah ini pembaca dapat mengetahui tentang lapisan-
lapisan atmosfer. Atmosfer sangatlah bermanfaat bagi kehidupan seluruh makhluk
hidup termasuk kita sebagai manusia yang hidup di muka bumi ini. Diharapkan
dengan adanya makalah ini, manusia dapat mengerti peranan dari setiap lapisan-
lapisan atmosfer serta dapat menjaga lapisan ini demi kelangsungan hidup semua
makhluk yang ada di bumi ini.
24
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Mulyono Agus dan Abthoki Ahmad. 2006. Fisika Bumi .Malang :UIN
MalangPres.
25