Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Bumi memiliki seluruh sifat yang diperlukan bagi kehidupan. Salah satunya
adalah keberadaan atmosfer, yang berfungsi sebagai lapisan pelindung yang
melindungi makhluk hidup. Atmosfer terdiri dari lapisan yang berbeda yang tersusun
secara berlapis satu diatas yang lainnya.
Atmosfer merupakan bagian yang tak terpisahkan dari planet bumi. Setiap
lapisan di atmosfer mengandung peranan yang sangat vital untuk keberlangsungan
kehidupan makhluk hidup yang ada di bumi. Manusia sebagai salah satu makhluk
hidup yang berada di bumi seharusnya menjaga keberadaan atmosfer, misalnya
dengan mencegah kerusakan lapisan ozon. Lapisan ozon adalah salah satu komponen
penting dalam lapisan atmosfer bumi.
Lapisan atmosfer yang menyelubungi bumi mempunyai karakteristik yang
berbeda. Atmosfer sangat menarik untuk dipelajari agar kita lebih menghargai setiap
lapisan atmosfer bumi beserta peranannya bagi kehidupan. Makalah berjudul
“Atmosfer” ini disusun untuk menjelaskan tentang atmosfer secara global. Oleh
karena itu mengingat pentingnya pengetahuan mengenai atmosfer maka penulis
menyusun makalah yang diberi judul “BUMI BAGIAN GAS (ATMOSFER)”.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah struktur dan komposisi atmosfir?


2. Bagaimanakah dengan cuaca dan iklim?
3. Bagaimanakah hubungan unsur-unsur iklim dengan kendali iklim dan jenis
iklim?
4. Bagaimanakah observasi dan pengukuran iklim ?

1
1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui dan memahami struktur dan komposisi atmosfir.


2. Untuk mengetahui dan memahami mengenai cuaca dan iklim.
3. Untuk mengetahui hubungan unsur-unsur iklim dengan kendali iklim dan
jenis iklim.
4. Untuk mengetahui bagaimana observasi dan pengukuran iklim.

2
BAB II
DASAR TEORI

Atmosfer berasal dari kata Yunani, atmos (uap) dan sphair (bola). Jadi

atmosfer dapat didefinisikan sebagai selubung berwujud gas yang mengelilingi bumi.

Atmosfer memegang peranan penting bagi kelangsungan kehidupan di bumi, dengan

pertimbangan sebagai berikut.

a. Dalam atmosfer terkandung berbagai gas yang dibutuhkan oleh makhluk hidup,

misalnya Oksigen (O2). Planet lain yang tidak beratmosfer tidak memiliki kehidupan

seperti halnya dibumi.

b. Panas matahari menghangatkan permukaan bumi sepanjang hari. Namun, jumlah

sinar yang berlebihan berbahaya bagi kehidupan di bumi. Atmosfer ( melalui gas

ozon) memperkecil jumlah cahaya matahari yang sampai ke bumi.

c. Atmosfer menjerat panas sehingga lebih lambat kembali keruang angkasa,

sehingga memperkecil perubahan suhu antara siang dan malam serta mengurangi

dinginnya udara malam.

d. Atmosfer melindungi bumi dari kejatuhan mereor dan benda-benda angkasa lain

yang membahayakan, sehingga menjadi tempat paling aman bagi makhluk hidup

untuk tinggal (Bayong, 2007).

Atmosfer tersusun atas gas-gas utama, berupa nitrogen (N2), oksigen (O2),

argon (Ar), dan karbon dioksida (CO2). Nitrogen memiliki jumlah terbesar yang

mencapai kurang lebih 78%. Gas ini berperan penting bagi kehidupan di Bumi.

Beberapa gas lain dengan volume lebih kecil adalah neon, helium, hidrogen, kripton,

3
methane, xenon, radon, serta ozon ,dengan Lapisan utama atmosfir dimulai dari

permukaan bumi adalah troposfer, stratosfer, mesosfer, thermosfer, dan eksosfer

(Mulyono,2006).

Cuaca dan iklim merupakan gejala alamiah yang sangat penting bagi
kehidupan manusia, dengan mengetahui pola cuaca dan iklim seperti periode musim
hujan dan kemarau, maka para petani dapat menentukan musim tanam yang tepat
agar produksi pertaniannya baik. Selain itu, kondisi cuaca dan iklim seperti arah dan
kecepatan angin sangat diperlukan bagi para nelayan untuk menentukan saat-saat
yang tepat pergi ke laut mencari ikan serta masih banyak sektor-sektor kehidupan
yang berkaitan dengan kondisi cuaca dan iklim. Adapun unsur-unsur cuaca dan iklim
antara lain :

1. Tekanan Udara
Udara yang mengembang menghasilkan tekanan udara yang lebih rendah.
Sebaliknya, udara yang berat menghasilkan tekanan yang lebih tinggi. Angin
bertiup dari tempat yang bertekanan tinggi menuju ke tempat yang bertekanan
rendah. Semakin besar perbedaan tekanan udaranya, semakin besar pula angin
yang bertiup. Rotasi bumi membuat angin tidak bertiup lurus. Tekanan udara
merupakan tenaga yang bekerja untuk menggerakkan massa udara dalam
setiap satuan luas tertentu. Di ukur dengan menggunakan barometer. Garis-
garis yang menghubungkan tempat yang sama tekanan udaranya disebut
isobar (Hendi, 2010). Daerah yang memiliki tekanan atmosfer terbesar adalah
di permukaan laut yaitu sekitar 1.013,2 mb. Tekanan atmosfer akan berkurang
terhadap ketinggian. Sehingga tekanan atmosfer di pantai akan lebih besar
dibandingka dengan di daerah pegunugan.Makin tinggi tempat dari
permukaan air laut (latitude) maka tekanan udara makin menurun. Hal ini
disebabkan karena gradien tekanan udara vertikal (gradient vertikal). Gradien
vertikal ini tidak selalu tetap, sebab kerapatan udara dipengaruhi oleh faktor :
suhu kadar uap air di udara dan gravitasi (Wuryatno, 2000).

4
Suhu Tanah dan Suhu Udara
Temperatur (suhu) adalah salah satu sifat tanah yang sangat penting secara
langsung mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan juga terhadap kelembapan,
aerasi, stuktur, aktifitas mikroba, dan enzimetik, dekomposisi serasah atau sisa
tanaman dan ketersidian hara-hara tanaman. Tenperatur tanah merupakan salah
satu faktor tumbuh tanaman yang penting sebagaimana halnya air, udara dan
unsur hara. Proses kehidupan bebijian, akar tanaman dan mikroba tanah secara
langsung dipengaruhi oleh temperatur tanah.Suhu udara yang perlu diketahui
adalah suhu udara pada ketinggian rendah dan umumnya mengacu pada
temperatur yang diukur diruangan atau sangkar cuaca yang dipasang pada
ketinggian 1,5 – 2,0 meter. Suhu seringkali juga diartikan sebagai energi kinetis
rata-rata suatu benda. Satuan untuk suhu adalah derajat suhu yang umumnya
dinyatakan dengan satuan derajat Celsius (°C) disamping tiga sistem skala lain,
yaitu satuan Fahrenheit (F), satuan Reamur (R), dan satuan Kelvin (K). Sistem
Kelvin memiliki sistem skala yang samadengan skala Celcius, tetapi berbeda pada
dasar titik nolnya. Titik nol derajat Kelvin berada pada 273 skala dibawah nol
derajat Celsius, sehingga: satuanderajat Kelvin = satuan derajat Celsius – 273 ,
atau t°K = t°FC– 273 Dalam skala Celsius, titik beku air adalah 0°C dan titik
didihnya adalah 100°C, sedangkan pada skala Fahrenheit, titik beku air adaalah
32°F dan titik didihnya sama dengan 212°F, sehingga : t°C = 5/9 ( t°F – 32).
Dengan kata lain pada keadaan udara yang panas maka evaporasi air dari
permukaan tanah akan semakin besar.Suhu dinyatakan sebagai derajat panas atau
dingin yang diukur berdasarkan Skala tertentu dengan menggunakan termometer.
Satuan Suhu yang biasa digunakan adalah derajat celcius, sedangkan di Inggris
dan dibeberapa negara lainnya dinyatakan dengan derajat farenheit. Tanah
merupakan media utama dimana manusia bisa mendapatkan lahan pangan,
sandang, pangan, tambang dan tempat dilaksanakannya beberapa aktifitas
(Lakitan, 1994).
4. Kelembaban Tanah dan Udara
Kondisi iklim mikro bergantung pada beberapa faktor seperti suhu, kelembaban

5
udara, angin, penguapan, dll. Tipe tanah yang ada juga mempengaruhi iklim
mikro. Karakteristik permukaan tanah juga penting, tanah dengan warna yang
lebih terang lebih memantulkan dan kurang merespon terhadap pemanasan harian.
Hal lain yang berpengaruh terhadap iklim mikro adalah kemampuan tanah untuk
menyerap atau mempertahankan uap air, yang bergantung pada komposisi tanah
dan penggunaannya. Keberadaan vegetasi juga berperan penting untuk
mengontrol penguapan air ke udara melalui proses transpirasi. Vegetasi atau
tumbuhan bisa juga menutupi tanah di bawahnya dan mempengaruhi perbedaan
suhu (Heri,2009).

2. Curah Hujan
Curah hujan yaitu jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam waktu
tertentu. Alat untuk mengukur banyaknya curah hujan disebut Rain gauge.
Curah hujan diukur dalam harian, bulanan, dan tahunan. Hujan adalah
kebasahan yang jatuh ke bumi dalam bentuk cair. Butir-butir hujan
mempunyai garis tengah 0,08 – 6 mm. Hujan terdapat dalam beberapa macam
yaitu hujan halus, hujan rintik-rintik dan hujan lebat. Perbedaan terutama pada
besarnya butir-butir. Hujan lebat biasanya turun sebentar saja jatuh dari awan
cumulonimbus. Hujan semacam ini dapat amat kuat dengan intensitas yang
besar. Hujan terjadi dari adanya udara lembab yang esensial. Jika udara terlalu
kering, hujan dapat jatuh dari awan dan tidak pernah menjangkau tanah. Jejak
hujan yang kelihatan tidak menjangkau tanah itu disebut virga. Asumsi bahwa
suatu massa udara lembab, ada empat penyebab utama timbulnya hujan.
Semua penyebab ini mempunyai ini mempunyai pengaruh bagaimana
membuat udara yang hangat naik. Pada kenaikan tekanan yang lebih rendah
bergerak ke arah yang lebih luas dan kehilangan panas, resultan yang
mendingin berarti lebih sedikit embun yang dapat ditahan dan hujan terjadi.
Jumlah curah hujan tidak menunjukkan informasi yang dibutuhkan untuk
mengukur pengikisan dari badai hujan. Kekuatan yang digunakan di
permukaan tanah dengan setiap tetesan air hujan dapat diperlihatkan dengan

6
kekuatan yang meliputi badai hujan. Untuk menghitung nilai ini, informasi
yang harus tersedia adalah besar dan lamanya hujan badai, ukuran dan
kecepatan pada tiap tetesan hujan dan penyaluran ukuran tiap tetes (Handoko,
2003).
3. Angin
Angin disebabkan karena adanya perbedaan tekanan udara yang merupakan
hasil dari pengaruh ketidakseimbangan pemanasan sinar matahari terhadap
tempat-tempat yang berbeda di permukaan bumi. Keadaan ini mengakibatkan
naiknya sejumlah besar massa udara yang ditandai dengan timbulnya sifat
khusus, yaitu terdapatnya tekanan udara tinggi dan rendah. Sebagai contoh,
massa udara yang bertekanan dibentuk di daerah-daerah kutub, sedangkan massa
volume yang bertekanan rendah yang kering dan panas berkumpul di daerah
subtropik. Massa udara ini tidak tetap tinggal pada tempat di mana mereka ini
dibentuk, tetapi bagitu mereka melewati daratan menekan akan terseret oleh
aliran angin yang ditimbulkan dengan adanya perubahan dan variasi iklim
setempat (Anonimb, 2008).

7
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Struktur dan Komposisi Atmosfir


Atmosfer dapat didefinisikan sebagai Selimut gas yang menyelubungi sebuah
planet,khususnya planet Bumi. Partikel-partikel gas yang mengisi atmosfer terdiri
atas tiga kelompok, yaitu udara kering, uap air, dan aerosol. Bumi kita diselubungi
oleh lapisan udara yang terdiri dari berbagai unsur gas. Lapisan udara yang
menyelubungi bumi disebut atmosfer. Unsur-unsur gas yang menyusun atmosfer
terutama unsur nitrogen dan oksigen. Selain berupa gas, di atmosfer juga terdapat air
(hidrometeor). Jumlah berat seluruh atmosfer diperkirakan 5,6 x 1014 ton. Setengah
dari berat tersebut berada di bawah ketinggian 6.000 meter dari permukaan bumi. Hal
ini disebabkan oleh adanya gaya gravitasi bumi.
a. Struktur Atmosfer
a) Troposfer
Lapisan troposfer merupakan lapisan udara yang paling dekat dengan
permukaan bumi. Ketebalan lapisan ini mencapai 18 kilometer di daerah
equator dan 8 kilometer di daerah kutub. Sebagian besar massa atmosfer
(80%) berada pada lapisan troposfer. Pada lapisan ini, setiap kenaikan tempat
100 meter menyebabkan suhu udara akan turun ± 0,6 ºC. Hal ini dapat
dibuktikan ketika kita pergi ke daerah pegunungan, suhu udara terasa dingin.
Suhu udara di lapisan teratas troposfer mencapai -60 ºC. Sedangkan suhu
udara rata-rata di permukaan air laut untuk daerah tropis sekitar ± 27 ºC.
Pada lapisan troposfer terjadi fenomena dan gejala cuaca seperti angin,
awan, hujan, halilintar, pelangi, dan sebagainya. Oleh karena itu, lapisan
troposfer mempunyai peranan yang penting bagi kehidupan. Di atas lapisan
troposfer terdapat lapisan antara yang disebut tropopause.
b) Tropopause
Tropopause adalah lapisan udara yang terdapat di antara troposfer dan
stratosfer. Udara pada troposfer bagian atas sangat dingin dengan demikian

8
lebih berat dibandingkan dengan udara yang berada di atas tropopause,
sehingga udara pada troposfer tidak dapat menembus tropopause. Ketinggian
tropopause lebih besar di ekuator daripada di daerah kutub. Tropopause
terletak pada ketinggian 18 kilometer dengan suhu -80 ºC di ekuator,
sedangkan di kutub tropopause hanya mencapai ketinggian 6 kilometer
dengan suhu -40 ºC.

c. Stratosfer

Lapisan stratosfer terletak di atas tropopause sampai pada ketinggian ±


50 kilometer. Pada stratosfer terdapat 2 lapisan udara yang sifatnya berbeda,
yakni lapisan isothermal, yaitu lapisan udara pada ketinggian 11-22 kilometer
yang suhunya seragam (± -60 ºC) dan lapisan inversi, yaitu lapisan yang
terletak pada ketinggian 20-50 kilometer di atas permukaan bumi. Suhu udara
pada lapisan ini semakin ke atas semakin meningkat, namun pada ketinggian
50 kilometer suhu udara mencapai -5 ºC. Terjadinya peningkatan disertai
penurunan suhu udara disebabkan oleh adanya kandungan gas ozon (O3). Di
atas lapisan stratosfer terdapat lapisan stratopause yang menjadi pembatas
antara stratosfer dengan mesosfer.

d. Stratopause

Stratopause adalah bagian atmosfer yang berada di antara dua lapisan,


yakni stratosfer dan mesosfer. Stratopause adalah bagian dari atmosfer ketika
suhu di stratosfer mencapai titik tertingginya. Stratopause tidak hanya berada
di bumi, namun juga di planet lain yang memiliki atmosfer. Stratopause
terletak 50-55 kilometer di atas permukaan bumi dengan tekanan atmosfer
sekitar 1/1000 tekanan di permukaan laut.

9
e. Mesosfer

Lapisan mesosfer terletak pada ketinggian ± 50-85 kilometer di atas


permukaan bumi. Suhu udara pada lapisan ini semakin ke atas semakin
rendah. Setiap naik 1.000 meter suhu udara akan turun 2,5-3 ºC dan pada
ketinggian 85 kilometer suhu udara mencapai -90 ºC. Di atas mesosfer
terdapat lapisan mesopause yang membatasi dengan lapisan di atasnya
(thermosfer).

f. Mesopause
Mesopause adalah lapisan batas antara mesosfer dan thermosfer yang
memiliki temperatur minimum. Mesopause adalah tempat terdingin di bumi
dengan suhu serendah -100 ºC karena kurangnya pemanasan dan pendinginan
radiasi matahari yang sangat kuat dari karbondioksida. Mesopause memiliki
ketinggian sekitar 85-100 kilometer dari permukaan bumi.

g. Thermosfer
Lapisan thermosfer terdapat pada ketinggian ± 85-500 kilometer di
atas permukaan bumi. Lapisan ini sering disebut lapisan panas (hot layer).
Suhu udara di bagian paling atas dari lapisan ini dapat mencapai > 1.000 ºC.
Lapisan bawah dari thermosfer (85-375 kilometer) disebut lapisan ionosfer.
Lapisan ionosfer berfungsi untuk penyebaran gelombang radio (Sugiharyanto,
2007).

Lapisan ionosfer dibagi menjadi tiga lapisan, yakni lapisan ozon yang
terletak antara 80-150 kilometer dengan rata-rata 100 kilometer diatas
permukaan laut. Lapisan ini merupakan tempat terjadinya proses ionisasi
tertinggi. Lapisan ini dinamakan pula dengan lapisan ozon yang mempunyai
sifat memantulkan gelombang radio. Suhu udara pada lapisan ini berkisar
antara -70 ºC sampai +50ºC. Lapisan kedua adalah lapisan udara F yang
terletak antara 150-400 kilometer. Lapisan ini dinamakan pula dengan lapisan

10
udara appleton. Lapisan ketiga adalah lapisan udara atom dimana materi-
materi berada dalam bentuk atom. Letak lapisan ini antara 400-500 kilometer
di atas permukaan laut. Lapisan udara ini menerima panas langsung dari
matahari, dan suhunya dapat mencapai 1200 ºC.
b. Komposisi Atmosfir
a). Gas
Gas-gas yang terdapat di atmosfer terutama tersusun atas nitrogen
(78,08%) dan oksigen (20,95%). Sebagian besar oksigen di atmosfer
dihasilkan oleh tumbuhan. Deforestrasi atau penebangan hutan akan
menyebabkan kadar oksigen di atmosfer berkurang. Gas lain terdapat di
atmosfer dalam jumlah sedikit, di antaranya adalah uap air (0,2-4%), karbon
dioksida (0,035%), ozon (0,000004%) dan argon (0,93%). Selain itu, di
atmosfer terdapat pula partikel debu yang terbawa oleh udara dan gas-gas
polutan yang dihasilkan oleh asap kendaraan bermotor dan industri seperti
sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Komposisi gas penyusun atmosfer dapat
dilihat pada tabel 1 (Mutiara, 2008).
Tabel 1 Komposisi Gas Penyusun Atmosfer.

Gas Simbol Volume (%)

Nitrogen 78,08
N2

Oksigen 20,95
O2

Argon Ar 0,93

Karbon Dioksida 0,035


CO2

Neon Ne 0,0018

11
Metana 0,00017
CH4

Helium He 0,0005

Hidrogen 0,00005
H2

Xenon Xe 0,000009

Ozon 0,000004
O3

Tabel 1 diatas menunjukkan bahwa unsur nitrogen dan oksigen


mencapai lebih dari 99%. Kedua unsur ini mempunyai peranan yang penting
bagi kehidupan. Unsur gas yang paling kecil adalah ozon. Meskipun jumlah
ozon sangat sedikit (0,000004%), namun unsur ini mempunyai peranan yang
sangat penting, yaitu menyerap radiasi sinar ultraviolet dari matahari sehingga
radiasi yang sampai ke permukaan bumi menjadi kecil
b). Uap Air
Uap air berasal dari kandungan air pada hidrosfer yang menguap. Kadar
uap air di atmosfer dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu suhu dan lokasi.
Semakin tinggi suhu udara, maka kandungan air dalam udara semakin besar.
Hal itu dikarenakan semakin banyak air yang menguap. Di daerah
khatulistiwa (daerah panas), kadar uap air rata-rata adalah 3%, artinya dari 1
liter udara terdapat 3% x 1 liter = 0,03 liter uap air. Sebaliknya, di daerah
kutub (daerah dingin), kadar uap air di udara dapat mencapai 0%. Suhu yang
dingin menyebabkan air hampir tidak menguap (hampir semua air membeku).
Kadar uap air di atas permukaan laut, sungai, atau danau lebih tinggi
daripada di atas daratan karena di daerah tersebut lebih banyak terjadi
penguapan. Kadar uap air di daerah yang memiliki banyak laut, sungai, atau
danau lebih tinggi daripada daerah gurun pasir. Gambar perubahan wujud zat
dapat dilihat pada gambar 1.

12
c) Aerosol

Aerosol berupa partikel cair atau padat yang tersuspensi di dalam gas.
Ukuran partikel aerosol antara 0,001-100 µm. Partikel-partikel yang
berdiameter kurang dari 2,5 µm pada umumnya dianggap halus dan partikel
yang berdiameter lebih besar dari 2,5 µm dianggap kasar. Aerosol yang terdiri
dari partikel debu, abu, garam, dan asap juga terdapat di udara. Jenis aerosol
yang dominan di udara yang mengakibatkan pencemaran.

Pada umumnya, kota-kota besar mempunyai konsentrasi aerosol yang


relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan di lautan. Sumber aerosol ada
dua macam, yaitu primer dan sekunder. Aerosol primer, yaitu aerosol yang
dikeluarkan langsung dari berbagai sumber (contoh : debu yang terbawa oleh
udara sebagai akibat adanya angin atau partikel-partikel asap yang
dikeluarkan dari cerobong asap). Aerosol sekunder mengikuti pada partikel-
partikel yang dihasilkan di dalam atmosfer yang mengalami reaksi-reaksi
kimia dari komponen-komponen gas.

3.2 Cuaca dan Iklim

Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang
relatif sempit dan pada jangka waktu yang singkat. Sedangkan Iklim adalah keadaan
cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya dilakukan dalam waktu
yang lama (minimal 30 tahun) dan meliputi wilayah yang luas.
Ada beberapa unsur yang mempengaruhi cuaca dan iklim, yaitu suhu udara, tekanan
udara, kelembaban udara, angin,curah hujan, dan awan.
a)Suhu Udara
Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara. Alat untuk mengukur
suhu udara atau derajat panas disebut thermometer. Biasanya pengukuran dinyatakan
dalam skala Celcius (C), Reamur (R), dan Fahrenheit (F). Termometer yang dapat
mencatat sendiri adalah termograph, sedangkan hasil catatannya disebut termogram.

13
Suhu udara tertinggi di muka bumi adalah di daerah tropis (sekitar ekuator) dan
makin ke kutub, makin dingin. Di lain pihak, pada waktu kita mendaki gunung, suhu
udara terasa dingin jika ketinggian bertambah. Kita sudah mengetahui bahwa tiap
kenaikan bertambah 100 meter, suhu udara berkurang (turun) rata-rata 0,6º C.
Penurunan suhu semacam ini disebut gradient temperatur vertikal atau lapse rate.
Pada udara kering, besar lapse rate adalah 1º C.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya suhu udara suatu daerah adalah:
• Lama penyinaran matahari.
• Sudut datang sinar matahari.
• Relief permukaan bumi.
• Banyak sedikitnya awan.
• Perbedaan letak lintang.

b) Tekanan Udara
Kepadatan udara tidak sepadat tanah dan air. Namun udarapun mempunyai
berat dan tekanan. Besar atau kecilnya tekanan udara, dapat diukur dengan
menggunakan barometer. Orang pertama yang mengukur tekanan udara adalah Torri
Celli (1643). Alat yang digunakannya adalah barometer raksa. Tekanan udara
menunjukkan tenaga yang bekerja untuk menggerakkan masa udara dalam setiap
satuan luas tertentu. Tekanan udara semakin rendah apabila semakin tinggi dari
permukaan laut. Satuan ukuran tekanan udara adalah milibar (mb).
Sebaran tekanan udara di suatu daerah dapat digambarkan dalam peta yang
ditunjukkan oleh isobar. Isobar merupakan garis yang menghubungkan tempat-
tempat yang mempunyai tekanan udara sama. Bidang isobar ialah bidang yang tiap-
tiap titiknya mempunyai tekanan udara sama. Jadi perbedaan suhu akan menyebabkan
perbedaan tekanan udara. Daerah yang banyak menerima panas matahari, udaranya
akan mengembang dan naik. Oleh karena itu, daerah tersebut bertekanan udara
rendah. Ditempat lain terdapat tekanan udara tinggi sehingga terjadilah gerakan udara

14
dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan udara rendah. Gerakan udara
tersebut dinamakan angin.

c) Kelembaban Udara
Kelembaban udara menunjukkan banyaknya kandungan uap air di dalam
udara. Kandungan uap air yang ada di udara dapat diukur dengan menggunakan alat,
yaitu higrometer atau psychrometer. Kelembaban udara dapat dinyatakan dalam
bentuk kelembaban relatif dan kelembaban mutlak.

Ada dua macam kelembaban udara:


1) Kelembaban udara absolut, ialah banyaknya uap air yang terdapat di udara pada
suatu tempat. Dinyatakan dengan banyaknya gram uap air dalam 1 m³ udara.
2) Kelembaban udara relatif, ialah perbandingan jumlah uap air dalam udara
(kelembaban absolut) dengan jumlah uap air maksimum yang dapat dikandung oleh
udara tersebut dalam suhu yang sama dan dinyatakan dalam persen (%).

d) Angin
Angin adalah udara yang bergerak. Angin terjadi sebagai akibat adanya
perbedaan tekanan udara. Udara bergerak dari daerah yang bertekanan maksimum ke
daerah yang bertekanan minimum. Gerakan udara secara vertikal dinamakan
konveksi. Gerakan udara secara horizontal dinamakan adveksi, sedangkan gerakan
udara yang tidak teratur disebut dengan turbulensi. Alat untuk mengukur kecepatan
angin adalah anemometer.
Ada tiga hal penting yang menyangkut sifat angin yaitu:
 Kekuatan angin
Menurut hukum Stevenson, kekuatan angin berbanding lurus dengan gradient
barometriknya. Gradient baromatrik ialah angka yang menunjukkan
perbedaan tekanan udara dari dua isobar pada tiap jarak 15 meridian (111km).

15
 Arah angin
Satuan yang digunakan untuk besaran arah angin biasanya adalah derajat.
1 derajat untuk angin arah dari Utara.
90 derajat untuk angin arah dari Timur.
180 derajat untuk angin arah dari Selatan.
270 derajat untuk angin arah dari Barat.
Angin menunjukkan dari mana datangnya angin dan bukan ke mana
angin itu bergerak. Menurut hukum Buys Ballot, udara bergerak dari daerah
yang bertekanan tinggi (maksimum) ke daerah bertekanan rendah (minimum),
di belahan bumi utara berbelok ke kanan sedangkan di belahan bumi selatan
berbelok ke kiri.
Arah angin dipengaruhi oleh tiga faktor:
• Gradient barometrik
• Rotasi bumi
• Kekuatan yang menahan (rintangan)
Makin besar gradient barometrik, makin besar pula kekuatannya.
Angin yang besar kekuatannya makin sulit berbelok arah. Rotasi bumi,
dengan bentuk bumi yang bulat, menyebabkan pembelokan arah angin.
Pembelokan angin di ekuator sama dengan 0 (nol). Makin ke arah kutub
pembelokannya makin besar. Pembelokan angin yang mencapai 90º sehingga
sejajar dengan garis isobar disebut angin geotropik. Hal ini banyak terjadi di
daerah beriklim sedang di atas samudra. Kekuatan yang menahan dapat
membelokan arah angin. Sebagai contoh, pada saat melalui gunung, angin
akan berbelok ke arah kiri, ke kanan atau ke atas.

 Kecepatan Angin
Besar kecilnya kecepatan angin ditentukan oleh faktor-faktor : Besar kecilnya

16
gaya gradien barometric, Banyak sedikitnya hambatan, Alat yang digunakan
untuk mengukur kecepatan angin (alat anemometer).

Jenis-Jenis Angin
Tekanan udara berbeda-beda antar tempat dan pada tempat tertentu dapat berubah
secara dinamis. Perbedaan tekanan udara itu menyebabkan terjadinya angin. Oleh
karena itu, angin sangat beragam bergantung tempatnya. Angin selalu diberi nama
sesuai dengan arah asalnnya. Ragam angin di bumi antara lain sebagai berikut:

1. Angin Barat
Angin barat bertiup dari lintang 35° LU/LS menuju 60° LU/LS. Karena pengaruh
rotasi bumi (gaya coriolis), angin barat mengalami pembelokan arah.

2. Angin Kutub
Angin kutub berhembus dari daerah bertekanan tinggi di sekitar kutub ke arah daerah
sedang, angin tersebut berhembus dari arah timur laut menjadi angin timur laut,
sedangkan di BBS angin tersebut berembus dari arah arah tenggara menjadi angin
tenggara.

3. Angin Pasat
Angin pasat berhembus dari daerah sub tropik (30° LU/LS) menuju daerah
khatulistiwa.

4. Angin Siklon

Jika angin siklon berada di belahan bumi utara, arah angin berputar searah dengan
putaran jarum jam. Jika angin siklon terjadi di belahan bumi selatan, arah
perputarannya berlawanan dengan putaran jarum jam.

5. Angin Musim
Angin musim merupakan suatu angin regional yang bertiup di daerah tropis. Angin
musim itu terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok antara daratan dan
lautan. Pada periode April – Oktober, saat matahari di belahan bumi utara, Benua

17
Asia mengalami pemanasan maksimal. Akibatnya, Benua Asia mempunyai tekanan
udara rendah. Adapun di belahan bumi selatan (Benua Australia) mempunyai tekanan
udara yang lebi tinggi sehingga angin bertiup dari Benua Australia menuju Benua
Asia dan disebut angin muson tenggara. Angin itu hanya membawa sedikit uap air
sehinga pada periode itu di Indonesia mengalami musim kemarau.
Pada periode Oktober – April, saat matahari berada di belahan bumi selatan, Benua
Australia mengalami pemanasan maksimal. Akibatnya, Benua Australia mempunyai
tekanan udara rendah. Adapun di belahan bumi utara (Benua Asia) mempunyai
gtekanan udara yang lebih tinggi sehingga angin bertiup dari Benua Asia menuju
Benua Autralia dan disebut angin muson timur.
Karena bertiup melalui Samudera Hindia, angin ini banyak mengandung uap air
sehingga pada periode tersebut di Indonesia mengalami musim hujan.

6. Angin Anti Siklon

putaran angin anti siklon di BBU searah dengan putaran jarum jam, sedangkan di
BBS putaran angin anti siklon berlawanan dengan putaran jarum jam.

7. Angin Darat dan Angin Laut


Angin darat dan angin laut terjadi akibat adanya perbedaan sifat pemanasan antara
daratan dan lautan. Pada malam hari karena temperatur laut lebih tinggi daripada
daratan, tekanan udara di laut lebih rendah daripada tekanan udara di darat. Oleh
karena itu, terjadi pergerakan udara dari darat menuju ke laut yang disebut angin
darat.
Pada siang hari karena temperatur daratan lebih tinggi daripada lautan, tekanan udara
di daratan lebih rendah daripada tekanan udara di lautan. Oleh karena itu, terjadi
pergerakan udara dari laut menuju ke darat yang disebut angin laut.

18
3.3 Hubungan unsur-unsur iklim dengan kendali iklim dan jenis iklim
Memahami cuaca dan iklim serta penyebarannya menurut ruang dan
waktu diperlukan dasar pengetahuan fisika atmosfer, pemahaman
geografi serta statistika dan matematika untuk menyederhanakan
kerumitan proses-proses tersebut. Cuaca dan iklim dinyatakan dengan
susunan unsur-unsur cuaca dan iklim (sebagai data cuaca atau iklim)
yang terdiri dari : radiasi surya, lama penyinaran surya, suhu udara,
kelembaban udara, tekanan udara, kecepatan dan arah angin,
penutupan awan, presipitasi (embun, hujan dan salju) dan
evaporasi/evapotranspirasi.
Nilai unsur-unsur iklim diatas permukaan bumi ini berbeda untuk
setiap wilayah atau kawasan, hal ini dikarena unusur-unsur iklim ini
sangat dipengaruhi oleh pengendali iklim. Adapun beberapa
pengendali iklim utama diantaranya adalah : ketinggian tempat
(altitude), arus laut, pusat tekanan udara tinggi atau rendah, gangguan
atmosfer, halangan pegunungan, sebaran daratan dan lautan serta
massa udara.Interaksi antara pengendali dengan masukan bahang (panas) dan
lengas (kelembaban) yang kadarnya senantiasa berbeda, yang
menyebabkan keragaman suhu dan curahan.Pada gilirannya
keragaman suhu dan curahan menghasilkan pola cuaca yang berlainan
daniklimyangberbeda.
Mekanisme pembentukan cuaca dan iklim diawali oleh penyerapan
energi surya oleh permukaan bumi mengaktifkan molekul gas
atmosfer sehingga terjadilah pembentukan cuaca. Perubahan sudut
datang sinar surya tiap saat dalam sehari dan tiap hari dalam setahun
pada tiap titik lokasi di bumi mengakibatkan perubahan jumlah energi
surya. Akibatnya terjadi perubahan cuaca diurnal (selama 24 jam) dan
perubahan tiap bulan dalam setahun. Perubahan tersebut antara lain
meliputi pemanasan dan pendinginan udara, peningkat dan penurunan
tekanan udara, gerakan vertikal dan horizontal udara (angin),

19
penguapan dan kondensasi uap air (pengembunan), pembentukan
awan dan presipitasi (hujan, salju) serta proses perubahan cuaca
Faktor pengendali Iklim
1. Pancaran radiasi surya
2. Letak lintang
3. Ketinggian tempat
4. Posisi terhadap lautan
5. Pusat tekanan tinggi dan rendah
6. Aliran massa udara
7. Halangan oleh pegunungan
8. Arus laut
Unsur-Unsur Iklim
1.Penerimaan radiasi dan lama penyinaran surya
2. Suhu udara
3. Kelembaban udara
4. Tekanan udara
5. Kecepatan dan arah angin
6. Evaporasi
7. Presipitasi
8. Suhu tanah Stratifikasi dan distribusi tipe

Pada prinsipnya data iklim harus terbentuk dari data cuaca yang
dapat mewakili secara benar (representatif) keadaan atmosfer suatu
tempat dan dalam waktu sepanjang mungkin. Periode data iklim yang ideal sekurang-
kurangnya 30 tahun penuh. Data iklim dapat berupa data yang diskontinyu dan data
kontinyu. Data yang diskontinyu antara lain radiasi dan lama penyinaran matahari,
presipitasi (curah hujan, embun dan salju) dan penguapan. Penyajian dan analisisnya
dalam bentuk nilai akumulasi sedangkan penyajian grafiknya dalam bentuk kurva
histogram. Data cuaca yang bersifat kontinyu antara lain: suhu, kelembaban,
tekanan udara serta kecepatan angin. Analisis dan penyajiannya dalam bentuk angka

20
rata-rata atau angka sesaat (instantaneous) sedangkan grafiknya dalam bentuk
garis/kurva.

3.4 Observasi dan Pengukuran Iklim.


Cuaca merupakan keadaan atmosfer sehari-hari dan terjadi di daerah
tertentu. Keadaan rata-rata cuaca dalam periode waktu tertentu disebut iklim.
Obeservasi cuaca permukaan merupakan suatu cara untuk mendapatkan
informasi dari unsur-unsur cuaca, seperti: suhu, kelembaban, tekanan angin, curah
hujan, radiasi matahari, dll. Observasi cuaca harus dilakukan tepat waktu. Menurut
World Meteorological Organization (WMO), waktu observasi dibagi menjadi
beberapa bagian, yaitu:
1. Waktu observasi standar (baku), yaitu pada jam-jam: 00.00 Z, 06.00 Z, 12.00 Z,
dan 18.00 Z.
2. Waktu observasi penting, yaitu pada jam-jam 03.00 Z, 09.00 Z, 15.00 Z, dan
21.00 Z
3. Untuk keperluan klimatologi observasi cuaca dapat dilakukan tiap jam.

Pengamatan atau pengukuran dapat dengan menggunakan alat atau bisa


juga secara visual. Peralatan untuk pengamatan dan pengukuran cuaca pada
umumnya telah dipasang pada stasiun meteorologi, antara lain yang tertera pada
tabel di atas, atau lebih rinci yaitu sebagai berikut:
a. Termometer Tanah.
Termometer tanah adalah sebuah termometer yang khusus dirancang
untuk mengukur suhu tanah. Prinsipnya hampir sama dengan termometer biasa,
hanya bentuk dan panjangnya berbeda. Pengukuran suhu tanah lebih teliti dari
pada suhu udara. Perubahannya lambat sesuai dengan sifat kerapatan tanah yang
lebih besar daripada udara. Alat ini berguna pada perencanaan penanaman dan
juga digunakan oleh para ilmuwan iklim, petani, dan ilmuwan tanah.

b. Gun Bellani Integrator Radiation

21
Prinsip alat adalah menangkap radiasi pada benda berbentuk bola sensor.
Panas yang timbul akan menguapkan zat cair dalam bola hitam. Ruang uap zat
cair berhubungan dengan tabung kondensasi. Uap zat cair yang timbul akan
dikondensasi dalam tabung berbentuk buret yang berskala. Banyaknya air
kondensasi sebanding dengan radiasi surya diterima oleh sensor dalam sehari

c. Campbell Stokes
Prinsip alat Campbell Stokes adalah pembakaran pias. Panjang pias yang
terbakar dinyatakan dalam jam. Alat ini mengukur lama penyinaran surya.
Hanya pada keadaan matahari terang saja pias terbakar, sehingga yang terukur
adalah lama penyinaran surya terang.
Pias ditaruh pada titik api bola lensa. Pembakaran pias terlihat seperti
garis lurus di bawah bola lensa. Kertas pias adalah kertas khusus yang tak mudah
terbakar kecuali pada titik api lensa. Alat dipasang di tempat terbuka, tak ada
halangan ke arah Timur matahari terbit dan ke barat matahari
terbenam.Kemiringan sumbu bola lensa disesuaikan dengan letak lintang setempat.
Posisi alat tak berubah sepanjang waktu hanya pemakaian pias dapat diganti-ganti
setiap hari. Ada 3 tipe pias yang digunakan pada alat yang sama: Pias waktu
matahari di ekuator, di utara, dan pias waktu matahari di selatan.

d. Achtinograph
Alat pengukur/pencatat secara automatis Intensitas Radiasi Matahari.
Actinograph adalah alat untuk mengukur total intensitas dari radiasi
matahari langsung. Maksud dari pengukuran intensitas radiasi matahari ini
adalah untuk mengetahui total intensitas radiasi yang jatuh pada permukaan
bumi baik yang langsung maupun yang dibaurkan oleh atmosfer.
Prinsip kerja alat tersebut adalah perbedaan panjang akibat adanya
perbedaan temperatur. Kemudian bimetal diatur sedemikian rupa sehingga bila
kedua lempengan logam berada pada temperatur yang sama maka pena akan
menunjukkan angka nol. Kemudian jika terdapat radiasi matahari yang

22
mengenai lempengan - lempengan tersebut, lempengan yang berwarna hitam
akan menyerap panas lebih banyak sehingga logam hitam tersebut lebih panjang
dibandingkan dengan logam berwarna putih yang sifatnya kurang menyerap
panas.

e. Sangkar Meteorologi
Fungsi alat : Tempat meletakan peralatan Meteorologi
Keterangan : Berventilasi, Double Jalusi guna untuk mengalirkan udara masuk-
keluar. Dicat putih agar memantulkan cahaya (merupakan konversi dari WMO)

BAB IV
PENUTUP

3.1 Simpulan

23
Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelubungi sebuah planet,
termasuk bumi. Atmosfer terdiri atas tiga komponen utama, yakni gas, uap air, dan
aerosol. Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan yang dinamai menurut fenomena
yang terjadi pada lapisan tersebut, antara lain troposfer, tropopause, stratosfer,
stratopause, mesosfer, mesopause, dan thermosfer atau ionosfer. Peranan atmosfer
antara lain sebagai pengendali suhu di bumi, stabilisator unsur-unsur cuaca, penahan
radiasi ultraviolet dari matahari, penyedia O2, CO2, dan N2 bagi kehidupan.

3.2 Saran
Setelah mempelajari makalah ini pembaca dapat mengetahui tentang lapisan-
lapisan atmosfer. Atmosfer sangatlah bermanfaat bagi kehidupan seluruh makhluk
hidup termasuk kita sebagai manusia yang hidup di muka bumi ini. Diharapkan
dengan adanya makalah ini, manusia dapat mengerti peranan dari setiap lapisan-
lapisan atmosfer serta dapat menjaga lapisan ini demi kelangsungan hidup semua
makhluk yang ada di bumi ini.

24
BAB V
DAFTAR PUSTAKA

Anonimb.2008. Manfat Angin. file:///F:/jurnal/angin/search.htm1.htm. Diakses


pada tanggal 28 April 2012.

Bayong Tjasyono. 2007. Metereologi Indonesia 1 Karakteristik dan Sirkulasi


Atmosfer. Badan Meteorologi da Geofisika. Jakarta.

Handoko. 1994.Klimatologi Dasar, landasan pemahaman fisika


atmosfer dan unsur-unsur iklim. Jakarta : PT. Dunia Pustaka Jaya.

Heri, S. 2009. Memodifikasi Iklim Mikro. Jakarta Pustaka Jaya.

Lakitan, Benyamin, 1994. Dasar-dasar Klimatologi. Jakarta:PT. Rajagrafindo


Persada.

Mulyono Agus dan Abthoki Ahmad. 2006. Fisika Bumi .Malang :UIN
MalangPres.

Wuryatno. 2000. Klimatologi. Bandung:ITB Press.

25

Anda mungkin juga menyukai