Mita Dwi Agustin (160210102032) Karina Laksmiari (160210102038) Lumpur Lapindo
Ontologi Epistimologi Aksiologi
LUMPUR LAPINDO Lumpur merupakan sesuatu yang berbentuk seperti tanah yang cair serta licin. Lumpur biasanya berwarna coklat atau abu- abu dan dapat kita temui di dasar sumber air atau genangan air, seperti sungai, danau, bendungan, dan lain sebagainya. Banjir lumpur merupakan banjir air yang banyak mengandung lumpur. Bila dilihat dari kenampakannya, banjir lumpur ini seperti sama saja dengan banjir pada umumnya, namun jenis jenis banjir ini membawa banyak lumpur yang jumlahnya lebih dari banjir pada umumnya. Karena banyaknya lumpur yang diangkut ini maka di sebut dengan banjir lumpur. Banjir lumpur ini biasanya berwarna coklat muda atau sedikit kekuning- kuningan yang mengindikasikan banyaknya lumpur yang diangkut. ONTOLOGI Ontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hakikat sesuatu yang berwujud dengan berdasakan pada logika semata. Penerapan dalam Lumpur Lapindo : Penyebab meluapnya lumpur lapindo di Porong Sidoarjo 29 Mei 2006 lalu adalah PT Lapindo Brantas yang waktu itu sedang melakukan kegiatan di dekat lokasi semburan. Kegiatan yang dilakukan oleh PT Lapindo Brantas waktu itu adalah pengeboran sumur Banjar Panji-1 (BPJ-1) pada awal maret 2006, kegiatan tersebut bekerjasama dengan perusahaan kontraktor pengeboran yaitu PT Medici Citran Nusantara. Dugaan atas meluapnya lumpur tersebut kepada PT Lapindo Brantas adalah kurang telitinya PT Lapindo dalam melakukan pengeboran sumur dan terlalu menyepelekan. Epistimologi Epistimologi adalah ilmu yang membahas masalah- masalah pengetahuan. Teori atau ilmu pengetahuan tentang metode dan dasar-dasar pengetahuan, khususnya yang berhubungan dengan batas-batas pengetahuan dan validitas atau berlakunya sebuah pengetahuan. Penerapan dalam Lumpur Lapindo: Menurut studi sebelumnya yang dipimpin Stephen Miller di Universitas Bonn, Jerman, lumpur Sidoarjo dipicu oleh gempa bumi pada 6,3 skala Richter yang melanda yogyakarta dua hari sebelumnya, yang terletak 250 km jauhnya dari Sidoarjo. Meskipun jarak kejadian kedua peristiwa itu mencapai 250 kilometer, bentuk dan struktur formasi batuan di Sidoarjo memiliki karaketistik mengamplifikasi dan memfokuskan gelombang seismik dari Yogyakarta. Sehingga mencairkan sumber lumpur dan menyebabkan tumpahan ke dalam patahan yang terkoneksi dengan sistem hydrothermal yang sangat dalam. Tekanan panas itulah yang menyebabkan terjadinya luapan lumpur. Namun analisis terbaru mengatakan bencana tersebut muncul karena ada kesalahan eksplorasi gas, bukan gempa. Hal itu disampaikan sebuah tim peneliti dari Amerika Serikat, Inggris dan Australia yang menulis penelitiannya dalam jurnal Nature Geosciences. " Secara keseluruhan, data kami sangat mendukung pemicunya adalah karena manusia," kata salah satu penulis Mark Tingay dari Universitas Adelaide. Aksiologi Aksiologi yaitu membahas tentang manfaat yang di peroleh oleh manusia dari pengetahuan yang di dapatnya. Penerapan dalam Lumpur lapindo yang memiliki manfaat, antara lain : 1. Untuk pembuatan baterai Beberapa waktu lalu mahasiswa Universitas Negeri Semarang berhasil mengembangkan sebuah baterai sel kering (dry cell battery) dari bahan dasar lumpur Lapindo Sidoarjo. Ternyata bahan lumpur panas ini dapat diubah menjadi baterai dengan kualitas yang lebih baik. 2. Sebagai bahan bangunan Kandungan silika dan alumina yang terkadung hampir 50% dari lumpur Lapindo membuat salah satu lumpur panas ini dapat digunakan sebagai salah satu bahan bangunan sebagai pengganti semen. Saat ini para peneliti mulai banyak mengembangkan beton dari lumpur Lapindo dan beberapa jenis batako atau paving block. 3. Sebagai bahan pembuatan keramik Beberapa pengrajin juga telah mencoba mengolah lumpur Lapindo menjadi glatsir, gerabah konvensional, stoneware warna dan berbagai jenis pembuatan keramik lainnya. Bahkan dengan menggunakan lumpur Lapindo sebagai bahan dasar pembuatan keramik, maka perajin akan mendapatkan omset yang lebih banyak sebab lumpur Lapindo melimpah dan harganya pun terbilang cukup murah.