Anda di halaman 1dari 29

IMPULS

FISIKA DAN
MOMENTUM

OLEH :
LUDFIATUL HASANAH (160210102005)
NUR AISYAH (170210102049)
Apersepsi
1. Saat menendang batu dengan kecepatan tertentu, maka kaki terasa
sakit. Hal ini dikarenakan adanya kontak kecil yang menyebabkan
gaya impuls yang diberikan menjadi besar. Konsep ini telah dijelaskan
pada hukum iii newton, yaitu ketika kaki mengerjakan gaya terhadap
batu, maka batu akan mengerjakan gaya yang besarnya sama dengan
gaya yang dikerjakan oleh kaki.
2. Jika sebuah mobil bergerak diatas pasir dengan percepatan tertentu,
laju pergerakan mobil akan terasa lebih susah dibandingkan dengan
mobil yang bergerak di atas aspal (percepatan sama). Hal ini karena
gaya tekan yang diberikan oleh mobil tidak bisa ditahan olehpasir
sehingga mobil masuk ke dalam pasir
3. Pada saat terjadi kecelakaan mobil, airbag yang ada di kursi kemudi
dan kursi penumpang akan mengembang. Hal ini terjadi karena airbag
memiliki berbagai sensor, salah satunya sensor pengukur percepatan
mobil
Hal.: 2 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif
Motivasi
1. Dalam keseharian kita pernah melihat desain mobil yang dirancang
untuk mengurangi besarnya gaya yang timbul akibat tabrakan.
Caranya dengan membuat bagian-bagian pada badan mobil agar
dapat menggumpal sehingga mobil yang bertabrakan tidak saling
terpental satu dengan lainnya. Mengapa demikian? Apabila mobil
yang bertabrakan saling terpental, pada mobil tersebut terjadi
perubahan momentum dan impuls yang sangat besar sehingga
membahayakan keselamatan jiwa penumpangnya.
2. Siswa mengetahui konsep momentum dan impuls di kehidupan
sehari-hari, karena setiap kali melakukan suatu kegitan – kegiatan
pasti salah satunya yaitu berhubungan dengan konsep momentum
dan impuls itu sendiri. Maka dari itu diharapkan lebih bersemangat
dalam mempelajari materi momentum dan impuls ini.

Hal.: 3 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


Momentum & Impuls

Momentum Tumbukan

Hubungan Hukum Tumbukan Tumbukan


Tumbukan
Impuls momentum kekekalan Tak lenting
Lenting
& Impuls Momentum Lenting Sebagian

Hal.: 4 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


Momentum
 Momentum adalah ukuran kesukaran untuk
memberhatikan suatu benda yang sedang bergerak.
Makin sukar memberhentikannya, makin besar
momentumnya.
 Secara fisika Momentum didefinisikan sebagai hasil
kali antara massa dengan kecepatan benda.

Keterangan: p=mv
p = momentum (kg.m/s)
m = massa (kg)
v = kecepatan benda (m/s)
Hal.: 5 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif
MOMENTUM

Contoh
1. Tentukan momentum dari data yang diberikan di bawah ini!
Seseorang yang massanya 50 kg mengendarai mobil
yang massanya 100 kg dengan kecepatan 20 m/s kearah
timur.

Hal.: 6 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


MOMENTUM

Penyelesaian
1. a. p = (morang + mmobil) v
= (50 kg + 100 kg) x 20 m/s = 150 kg x 20 m/s = 3000 kg m/s
Jadi, momentum mobil dengan pengendara tersebut adalah
200 kg m/s ke arah timur.

BACK

Hal.: 7 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


IMPULS

Impuls didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya


dengan selang waktu gaya itu bekerja pada benda.

I = F Dt
Keterangan:
I = impuls (Ns)
F = gaya (N)
Dt = selang waktu (s)

BACK
Hal.: 8 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif
HUBUNGAN ANTARA MOMENTUM
DENGAN IMPULS
Impuls didefinisikan sebagai perubahan momentum
yang dimiliki oleh suatu benda.

F Dt = m v2 – m v1
I = m Dv
I = Dp
Keterangan:
I = impuls (Ns) Dp = perubahan momentum (kg.m/s)
F = gaya (N) m = massa (kg)
Dt = selang waktu (s) Dv = kecepatan benda (m/s)

Hal.: 9 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


HUBUNGAN IMPULS DAN
MOMENTUM

Hal.: 10 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM

Jumlah momentum benda sebelum tumbukan sama


dengan jumlah momentum setelah tumbukan.

p1 + p2 = p1’ + p2’
m1 v1 + m2 v2 = m1 v1’ + m2 v2’
Keterangan:
v1 = kecepatan benda pertama sebelum tumbukan (m/s)
v2 = kecepatan benda kedua sebelum tumbukan (m/s)
v1’ = kecepatan benda pertama setelah tumbukan (m/s)
v1’ = kecepatan benda kedua setelah tumbukan (m/s)

Hal.: 11 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


TUMBUKAN

 Tumbukan atau lentingan bisa dikatakan juga sebagai


pantulan, karena terjadi pada dua buah benda yang
saling berpadu dan memantul akibat dari paduan
tersebut. Tumbukan merupakan peristiwa bertemunya
dua buah benda yang bergerak. Saat tumbukan selalu
berlaku hukum kekekalan momentum.

 Energi yang dihasilkan akibat tumbukan (sebagian


energy kinetic) akan diubah menjadi energy panas,
energy bunyi, dan energy – energy bentuk lain setelah
terjadinya tumbukan.

Hal.: 12 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


JENIS-JENIS TUMBUKAN

Tumbukan lenting sempurna

Tumbukan tak lenting sama sekali

Tumbukan lenting sebagian

Hal.: 13 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


JENIS-JENIS TUMBUKAN

Perbedaan tumbukan-tumbukan tersebut dapat diketa-hui


berdasarkan nilai koefesien restitusi dari dua buah benda
yang bertumbukan.

(v1 '  v2 ' )


e
v1  v2
Keterangan:
e = koefesien restitusi ( 0 < e < 1 )
v1 = kecepatan benda pertama sebelum tumbukan (m/s)
v2 = kecepatan benda kedua sebelum tumbukan (m/s)
v1’ = kecepatan benda pertama setelah tumbukan (m/s)
v1’ = kecepatan benda kedua setelah tumbukan (m/s)

Melanjutka
Hal.:
I n d14
Ikator Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif
n
JENIS-JENIS TUMBUKAN

Tumbukan lenting sempurna ( e =1 )


Tumbukan antara dua buah benda dikatakan lenting sempurna
apabila jumlah energi mekanik benda sebelum dan sesudah
tum-bukan adalah tetap.
Pada tumbukan lenting sempurna berlaku :
1. Hukum kekekalan energi kinetik.
1 1 1 '2 1 ' 2
m1v1  m2 v 2  m1v1  m2 v 2
2 2

2 2 2 2
2. Hukum kekekalan momentum.
m1 v1 + m2 v2 = m1 v1’ + m2 v2’

Melanjutka
Hal.:
I n d15
Ikator Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif
n
JENIS-JENIS TUMBUKAN

Tumbukan tidak lenting sama sekali ( e = 0 )


Dua buah benda yang bertumbukan dikatakan tidak lenting
sama sekali apabila sesudah tumbukan kedua benda terse-
but menjadi satu (bergabung) dan mempunyai kecepatan
yang sama.
v1’= v2’ = v’
Hukum kekekalan momentum untuk dua buah benda yang
bertum-bukan tidak lenting sama sekali dapat ditulis
sebagai berikut.
m1 v1 + m2 v2 = (m1+ m1) v ’

Melanjutka
Hal.:
I n d16
Ikator Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif
n
JENIS-JENIS TUMBUKAN

Tumbukan lenting sebagian ( 0 < e < 1 )


Pada tumbukan lenting sebagian, hukum kekekalan energi kinetik
tidak berlaku karena terjadi perubahan jumlah energi kinetik se-
belum dan sesudah tumbukan. Jadi, tumbukan lenting sebagian
hanya memenuhi hukum kekekalan momentum saja.

(v1 '  v2 ' )


e
v1  v2
m1 v1 + m2 v2 = m1 v1’ + m2 v2’

Melanjutka
Hal.:
I n d17
Ikator Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif
n
Latian soal

Contoh
1. Sebuah bola bermassa 0,1 kg mula-mula diam,
kemudian setelah dipukul dengan tongkat dan
kecepatan bola menjadi 20 m/s. Hitunglah besarnya
impuls dari gaya pemukul tersebut!

2. Sebuah bola dengan massa 50 gram dilemparkan


mendatar dengan kecepatan 6 m/s ke kanan, bola
mengenai dinding dan dipantulkan dengan kecepatan 4
m/s ke kiri. Hitunglah besar impuls yang dikerjakan
dinding pada bola!

Hal.: 18 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


Latian soal
3. Sebuah bola bermassa 0,2 kg dalam keadaan diam,
kemudian dipukul sehingga bola meluncur dengan
kelajuan 150 m/s. Bila lamanya pemukul menyentuh bola
0,1 detik, maka besar gaya pemukul adalah ...
4. Dua troli masing-masing bermassa 500 g dan 750 g.
Troli yang lebih kecil bergerak dengan kecepatan vi= 6
m/s menumbuk troli yang lebih besar dalam keadaan
diam. Tentukan kecepatan kedua troli setelah
tumbukkan, jika tumbukkan yang terjadi, (a) lenting
sempurna (elastik), (b) lenting sebagian dengan e = 0,4,
dan (c) tidak lenting sama sekali.

Hal.: 19 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


Latian soal
5. Perhatikan gambar berikut!

Bola A bergerak ke arah kanan dengan kecepatan 2 m/s


menumbuk bola B yang sedang diam, jika setelah
tumbukan bola A dan B menyatu, maka hitunglah
kecepatan masing-masing bola setelah tumbukan!

6. Perhatikan gambar berikut!

Hal.: 20 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


Latian soal
Bola pertama bergerak ke kanan dengan kecepatan
30 m/s menuju bola kedua yang sedang bergerak ke
kiri dengan kecepatan 10 m/s sehingga terjadi
tumbukan lenting sempurna. Jika masing-masing
bola bermassa 1 kg, maka hitunglah kecepatan bola
pertama dan kedua setelah bertumbukan!

Hal.: 21 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


Pembahasan
1. Diketahui:
m = 0,1 kg
v1 = 0 m/s (karena bola mula-mula dalam keadaan diam)
v2 = 20 m/s
Ditanya: Impuls (I)
Jawab:
I = p2 – p1
I = m (v2 – v1)
I = 0,1 (20 – 0) = 2 Ns
Jadi impuls dari gaya pemukul tersebut adalah 2 Ns.

Hal.: 22 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


Pembahasan
2. Diketahui:
m = 50 gr = 0,05 kg
v1 = 6 m/s
Dengan ketentuan arah kanan (+), dan arah kiri (-), maka:
v2 = -4 m/s
Ditanya: Impuls (I)
Jawab:
I = p2 – p1
I = m (v2 – v1)
I = 0,05 (-4 – 6)
I = 0,05 (-10) = -0,5 Ns (tanda negatif menunjukan bahwa bola bergerak
ke kiri)
Jadi besar impuls yang dikerjakan dinding pada bola adalah 0,5Ns ke
arah kiri
Hal.: 23 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif
Pembahasan
3. Diketahui: m = 0,2 kg
v1 = 0 m/s (bola mula-mula dalam keadaan diam)
v2 = 150 m/s
∆t = 0,1 s
Ditanya: gaya pemukul (F)
Jawab:
Ingat, rumus impuls:
I = F. ∆t
Atau
I = m (v2 – v1)
Dari rumus tersebut, maka diperoleh:

Hal.: 24 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


Pembahasan
4. Troli yang kecil diberi label A dan troli yang besar diberi label B

a. Tumbukan lenting sempurna maka : c. Tumbukan tidak lenting sama sekali maka :

b. Tumbukan lenting sebagian maka :

Hal.: 25 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


Pembahasan
5. Diketahui: mA = 0,6 kg
mB = 0,4 kg
vA = 2 m/s
vB = 0 m/s
Ditanya: kecepatan bola A dan B setelah tumbukan (vA’ dan vB’)
Jawab:
Karena setelah bertumbukan kedua bola menyatu maka vA’ = vB’ = v’

Sehingga kecepatan bola A dan B setelah bertumbukan adalah 1,2 m/s

Hal.: 26 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


Pembahasan
6. Diketahui: m1 = m2 = 1 kg
v1 = 30 m/s
v2 = -10 m/s (arah kanan (+), arah kiri (-))
Ditanya: va’ dan vb’
Jawab:

Persamaan 1
Pada tumbukan lenting sempurna koefisien restitusinya adalah e = 1.

Hal.: 27 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


Pembahasan
Persamaan 2
Dengan mensubstitusikan persamaan 1 ke dalam persamaan 2, diperoleh:

Dan

Hal.: 28 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif


Hal.: 29 Isi dengan Judul Halaman Terkait Adaptif

Anda mungkin juga menyukai