Anda di halaman 1dari 6

Rangkuman Kimia Dasar

Disusun oleh :

Anugerah Nurin Ghausia (160210102031)

Firman Hidayatullah (160210102035)

Karina Laksmiari (160210102038)

Nur Kamila (160210102037)

Oviane Brian Pramesti (160210102039)


KLASIFIKASI MATERI

Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari materi tentang komposisi, struktur, sifat dan
perubahannya serta energy menyertainya.

Materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa. Semua benda yang
kita temui tersusun oleh materi.Contoh materi seperti : virus, batu, air, udara. Cahaya dan suara
bukan bagian dari materi

Setiap materi memiliki karakteristik, karakteristik ini lebih dikenal dengan sebagai sifat materi.
Terdapat dua macam sifat materi yakni sifat fisika dan sifat kimia. Sifat fisika merupakan
sifatmateri yang teramati tanpa materi mengalami perubahan kimia (tidak terbentuk zat baru).
Contoh perubahan fisika yaitu es meleleh, besi meleleh, air menguap dll. Sedangkan sifat kimia
merupakan sifat yang teramati jika materi mengalami perubahan kimia(terbentuk zat baru).
Contoh perubahan kimia berupa besi berkarat, kayu terbakar, susu menjadi keju dll.

Materi yang terdapat dialam dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Zat murni adalah suatu zat yang komposisinya terdiri atas zat-zat dengan sifat kimia yang
sama.Contohnya : karbon, belerang, oksigen, air, alcohol. Zat murni dibagi menjadi dua macam
yaitu unsure dan senyawa. Unsur adalah zat yang tidak dapat diuraikan menjadi zat lain yang
lebih sederhana. Contohnya : H, C, N, P, Fe, Au, Mg. Berdasarkan sifatnya unsure dibagi
menjadi unsure logam , unsure bukan logam dan semi logam . Ciri-ciri golongan logam adalah
keras, pada suhu kamar berwujud padat kecuali raksa (Hg), bersifat konduktor, mengkilap,
kenyal, memiliki daya rentang, elastic, dan dapat ditarik (Au, Al, Ag, dan Na. Ciri-ciri golongan
non logam adalah bersifat isolator kecuali karbon bersifat semiknduktor, tidak mengkilap, rapuh,
umumnya berwujud gas ( gas oksigen, gas klor dan gas helium). Unsure metaloid adalah unsure
peralihan dari logam ke non logam sehingga sebagian mempunyai sifat logam dan sebagian sifat
bukan logam (B, Si, As dan Ge)

Senyawa dalah zat tunggal yang terbentuk dari beberapa unsure dengan melalui reaksi kimia.
Contohnya dihidrogen monoksida (air,H2O ) adalah sebuah senyawa yang terdiri dari 2 atom H
untuk setiap atom O. Senyawa dibagi menjadi dua macam yaitu senyawa organic dan senyawa
anorganik. Senyawa organic adalah senyawa yang berasal dari makhluk hidup atau terbentuk
oleh makhluk hidup. Senyawa anorganik adalah senyawa yang tidak berasal dari makhluk hidup.
Senyawa asam diklasifikasikan menjadi:

1. Senyawa Oksida
2. Senyawa Asam
3. Senyawa Basa
4. Senyawa Garam

1) Oksida

Oksida adalah persenyawaan unsur dengan oksigen. Rumus molekul umum oksida adalah:

U2OX, dimana : U = simbol unsur; x = valensi unsur; O = Oksigen.

Berdasarkan reaksinya oksida dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu oksida asam,
oksida basa, dan oksida amfoter.

a. Oksida Asam
Oksida asam adalah oksida yang bila direaksikan dengan air menghasilkan asam.

Contoh : CO2 + H2O H2CO3

b. Oksida Basa
Oksida basa adalah oksida yang direaksikan dengan air menghasilkan basa.

Contoh : Na2O + H2O Na2O2H2 / 2NaOH


c. Oksida Amfoter
Oksida Amfoter adalah oksida yang dapat membentuk asam apabila suasan asam dan
membentuk basa apabila suasana basa.

Contoh : Al2O3 + 3H2O 2Al(OH)3 ( SA )

2H3AlO3 ( SB)

MnO3 + H2O H2MnO4 ( SB )

Mn (OH)6 ( SA )

 Senyawa Asam

Asam adalah suatu persenyawaan antara hidrogen dengan sisa sam yang secara
umum memiliki rumus molekul.
HxZ dimana : Z adalah sisa asam yang dapat berupa atom tanggal/molekul; x
adalah velnsi sisa asam.
Nama asam didahului dengan kata asam dan diikuti nama sisa sam. Jika sisa asam
tidak mengandung oksigen biasanya diakhiri kata –ida, bila mengandung oksigen diikuti
akhiran it atau at.
Contoh : HCl, asam klorida; H2S, asam sulfida; H2SO4, asam sulfat; H2SO3, asam
sulfit; .
Berdasarkan kekuatannya (mudah atau sukarnya mengurai), asam dapat
diklasifikasikan menjadi asam kuat dan asam lemah, H2SO4, HCl, HBr, HI, HNO3, HClO3,
dan HClO4 merupakan asam-asam kuat sedangkan yang lainnya adalah asam lemah.

2. SENYAWA BASA

Banyak sekali pendapat yang menerangkan tentang basa. Contohnya saja seperti, basa adalah
spesies yang menghasilkan ion OH- dalam larutan berair (menurut teori basa arrhenius),
kemudian adalagi yang menerangkan bahwa basa adalah spesies pemberi pasangan elektron
(menurut teori basa lewis). Jadi dapat disimpulkan bahwa basa adalah spesies yang mengandung
OH- dan sebagai pemberi elektron serta penerima proton.

 Sifat-Sifat Basa

 Mempunyai rasa pahit


 Terasa licin atau bersabun
 Mengubah lakmus dari warna merah ke warna biru
 Larutan basa menghantarkan arus listrik
 Bereaksi dengan asam membentuk garam dan H2O

Basa juga terbagi menjadi 2 lagi yaitu basa kuat dan basa lemah. Basa Kuat adalah jenis senyawa
yang mendeprotonasi asam sangat lemah di dalam reaksi asam-basa. Contoh dari unsur yang
tergolong basa kuat diantaranya adalah Li, Na, K, Rb, Cs, Sr, Ba, Ca.

Kemudian basa lemah adalah Larutan yang tidak bisa berubah sepenuhnya menjadi ion
hidroksida dalam larutan. Contoh dari basa lemah adalah NH3, NH2OH, NH4OH, dsb.

3. SENYAWA GARAM

Orang mengalami sakit perut disebabkan asam lambung yang meningkat. Untuk
menetralkan asam lambung (HCl) digunakan antacid. Antacid mengandung basa yang dapat
menetralkan kelebihan asam lambung (HCl).

Umumnya zat-zat dengan sifat yang berlawanan, seperti asam dan basa cenderung bereaksi
membentuk zat baru. Bila larutan asam direaksikan dengan larutan basa, maka ion H+ dari asam
akan bereaksi dengan ion OH- dari basa membentuk molekul air.

H+ (aq) + OH- (aq) —> H2O (ℓ)

Asam Basa Air

Karena air bersifat netral, maka reaksi asam dengan basa disebut reaksi penetralan.

Ion-ion ini akan bergabung membentuk senyawa ion yang disebut garam. Bila garam yang
terbentuk ini mudah larut dalam air, maka ion-ionnya akan tetap ada di dalam larutan. Tetapi jika
garam itu sukar larut dalam air, maka ion-ionnya akan bergabung membentuk suatu endapan.
Jadi, reaksi asam dengan basa disebut juga reaksi penggaraman karena membentuk senyawa
garam.

Mari kita simak contoh reaksi pembentukan garam berikut!


Asam + Basa —> Garam + Air

Asam klorida + Natrium hidroksida —> Natrium klorida + air

HCl (aq) + Na OH (aq) —> Na Cl (aq) + H2O (ℓ)

Asam Basa Garam Air

Walaupun reaksi asam dengan basa disebut reaksi penetralan, tetapi hasil reaksi (garam) tidak
selalu bersifat netral. Sifat asam basa dari larutan garam bergantung pada kekuatan asam dan
basa penyusunnya.

Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral, disebut garam normal,
contohnya NaCl dan KNO3. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah bersifat asam
dan disebut garam asam, contohnya adalah NH4 Cl. Garam yang berasal dari asam lemah dan
basa kuat bersifat basa dan disebut garam basa, contohnya adalah CH3COONa.
Contoh asam kuat adalah HCl, HNO3, H2SO4. Adapun KOH, NaOH,
Ca(OH)2 termasuk basa kuat.

Tabel beberapa contoh garam

Anda mungkin juga menyukai