Anda di halaman 1dari 3

Aktivitas

A) STIMULUS
Amatilah gambar lumpur panas Sidoarjo berikut.
HIJA
U

Sumber: news.okezone.com
Tragedi Lumpur Lapindo dimulai pada tanggal 27 Mei 2006. Peristiwa ini menjadi
suatu tragedi ketika banjir lumpur panas mulai menggenangi areal persawahan, pemukiman
penduduk dan kawasan industri. Hal ini wajar mengingat volume lumpur diperkirakan sekitar
5.000 hingga 50 ribu meter kubik perhari (setara dengan muatan penuh 690 truk peti kemas
berukuran besar). Akibatnya, semburan lumpur ini membawa dampak yang luar biasa bagi
masyarakat sekitar maupun bagi aktivitas perekonomian di Jawa Timur.

Kandungan lumpur yang menyembur di kawasan Porong, Sidoarjo, sudah di atas ambang
batas. Logam berat Hg (raksa) misalnya, ditemukan hasil 2,5 ppm. Sedang senyawa phenol
yang dinyatakan ada dalam pemeriksaan oleh Pekerjaan Umum Jawa Timur di laboratorium
Institus Teknologi 10 Nopember Surabaya justru tidak ditemukan. Demikian hasil
pemeriksaan lumpur dan air di lokasi banjir lumpur panas PT Lapindo Brantas yang
diungkapkan secara terbuka oleh pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Kenapa pada hasil
pemeriksaan di ITS tidak ditemukan? Ir. Lily Pudjiastutik MT, salah satu anggota tim yang
membidangi penanganan lingkungan, mengungkapkan ada berbagai kemungkinan. Pertama,
karena metode analisisnya yang berbeda. Kedua, kemungkinan sampel yang diambil juga
berbeda. Ketiga, phenol yang ditemukan pada analisa yang dilakukan oleh Pekerjaan Umum
bukan senyawa phenol yang berdiri sendiri, melainkan gugus phenol yang ada pada senyawa
lain. Dikatakannya, hasil dari laboratorium ITS menyimpulkan, nilai BOD dan COD serta
kandungan minyak dan lemak dalam lumpur dan cairan di lokasi cukup tinggi, sehingga dapat
menggangu ekologi perairan jika langsung dibuang ke perairan tanpa diolah, sementara untuk
formasi padatan, relatif tidak toksik. Meski demikian tidak boleh masuk saluran irigasi,
karena recovery-nya sulit dan lama," katanya. Sementara itu, Dr. Makky S. Jaya, anggota tim
bawah permukaan atau sub-surface mengungkapkan peristiwa yang terjadi di Porong
merupakan peristiwa pertama yang terjadi di dunia. "Memang kejadian serupa pernah terjadi
LKP KIMI

di Duri, Riau, pada 2002, tapi itu tidak bisa disamakan karena sumur produksi yang itu
diinjeksi uap panas kemudian setelah injeksi terjadi fenomena gas yang menyembur. Sedang
di Porong lumpur yang keluar secara tidak terkendali

B. IDE NT IF IKASI MAS ALAH


Berdasarkan gambar dan wacana mengenai Lumpur Lapindo, tuliskan
beberapa pertanyaan yang akan dibahas bersama pada kolom di bawah ini
Saya memberi LKPD ini:

Penjelasan saya mengenai nilainya:

Tuliskan jawaban pertanyaan yang telah dibuat pada kolom di bawah ini

Pembahasan
D. PEMBUKTIAN
Baca dan analisis artikel berikut lalu jawablah pertanyaan yang ada di bagian bawah artikel
ini.
Dirgha Raj Joshi and Nisha Adhikari. 2019. Green Chemistry : Beginning, Recent Progress, and
Future Challenges. Word Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences. Volume 8,Issue 7,
280-293.
Green Chemistry atau kimia hijau berhubungan dengan bagaimana mendesain
produk kimia dan prosesnya untuk mengurangi atau menghilangkan penggunaan bahan-
bahan kimia yang berbahaya bagi manusia, hewan, dan lingkungan tempat kita tinggal.
Bahaya di sini bisa berupa ledakan fisik, sifat mudah terbakar, toksikologi-mutagenik,
karsinogenik, termasuk perubahan iklim global, penipisan lapisan ozon, pencemaran
lingkungan lainnya, dan paparan kimia. Efek zat berbahaya terhadap lingkungan, air,
udara, makanan, pertanian, perubahan iklim, dan banyak lagi bahaya di setiap sudut
lingkungan membuat kita semakin waspada untuk lebih fokus dan mempraktikkan
konsep yang lebih hijau. Dalam konsep kimia untuk pengembangan berkelanjutan, kita
harus selalu memikirkan pilihan yang lebih aman dan lebih baik pada pilihan bahan
maupun proses kimia. Penggantian kloroluorokarbon dengan hidrokloroluorokarbon
(HCl FC) dan hidroluorokarbon (HFC) yang lebih aman mencegah risiko besar terkait
lapisan ozon bumi tempat kita tinggal. Pengurangan penggunaan bahan bakar fosil dan
pengembangan pestisida yang lebih aman bagi lingkungan membuat perubahan besar.
Meskipun banyak pendekatan dilakukan dari banyak sisi, namun setiap individu perlu
berpikir bahwa rumah, ruang tidur, dan dapur mereka sendiri haruslah lebih aman dan
mengurangi bahaya paparan bahan kimia di sekitar kita. Hal-hal ini membuat kita
menjadi lebih bertanggung jawab sebagai masyarakat global.

E. KESIMPULAN
Setelah menyelesaikan kegiatan, tariklah kesimpulan dari aktivitasyang telah dilakukan!

Anda mungkin juga menyukai