BAB I
Pendahuluan
Belakangan ini sampah menjadi konsen besar dunia karena permasalahan yang terus
ditimbulkannya. Ada banyak kerugian yang disebabkan oleh sampah yang berdampak
bagi kesehatan manusia. Nampaknya masih banyak orang yang enggan mendaur
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
BAB II
Pembahasan
Sampah yang banyak dihasilkan oleh masyarakat sebenarnya masih bisa digunakan
agar tidak terlalu banyak menumpuk. Pemanfaatan kembali sampah pada dasarnya
tidak memerlukan waktu lama. Yang terpenting adalah kreatifitas dan
Sedangkan sampah kertas bisa didaur ulang dan dijadikan kertas lagi. Untuk sampah
plastik dan kaleng bisa dimanfaatkan untuk dijadikan berbagai wadah, tergantung
pemanfaatan kembali.
BAB III
Penutup
Kesimpulan
Sampah memang tidak terlepas dari kehidupan manusia dan seringkali menimbulkan
masalah. Akan tetapi bukan berarti tidak ada solusi untuk hal itu. Ada banyak cara
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Lingkungan adalah kesatuan antara abiotik serta biotik. Abiotik merupakan kumpulan-
kumpulan benda mati. Sedangkan biotik yaitu kumpulan benda hidup. Di dalam
komponen abiotik adalah udara, air, cahaya matahari, tanah, suhu dan lainnya.
Komponen biotik mencakup dekomposer atau disebut pengurai, konsumen, dan juga
produsen. Kedua komponen tersebut sangatlah erat kaitannya atau tidak dapat
dipisahkan.
dikatakan juga environment. Environment yaitu kesatuan antara makhluk hidup atau
biotik dan non hidup atau abiotik yang ada di bumi. Sedangkan, menurut Undang-
Undang No. 32 Tahun 2009, lingkungan hidup yaitu kesatuan ruang di seluruh benda.
Baik makhluk hidup yang termasuk manusia, keadaan sampai perilaku manusia.
antara semua makhluk hidup dan juga faktor dan komponen di sekelilingnya. Makhluk
hidup yang ada di bumi ini adalah salah satu faktor keberhasilan dari lingkungan
Oleh karena itu, kegagalan dari lingkungan hidup seperti pencemaran yang terjadi
bisa dikatakan ulah dari manusia. Tingkah laku manusia pada saat ini telah melebihi
batas wajar. Salah satunya adalah membuang sampah sembarangan. Banyak tempat
yang seharusnya bersih dari sampah malah tertimbun sampah. Tempat yang
seharusnya rindang serta asri, berubah menjadi tempat yang panas dan juga gersang.
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
BAB II
PEMBAHASAN
A. Jenis Pencemaran
1. Pencemaran Udara
Pencemaran udara tidak selalu dikarenakan oleh ulah manusia. Pencemaran udara
bisa juga disebabkan oleh kejadian alam misalnya gunung meletus. Hasil dari letusan
gunung berapi tersebut membawa partikel-partikel logam yang berbahaya. Akan
tetapi, penyebab utama pencemaran udara di Indonesia biasanya terjadi akibat polusi
a. Asap Rokok
Seperti yang sudah diketahui bersama, sebagian besar orang-orang terkaya yang
berada di Indonesia adalah bos besar dari perusahaan rokok. Oleh karena itu, tidak
heran jika asap rokok menjadi penyumbang pencemaran udara yang paling besar.
Kandungan-kandungan yang berbahaya yang ada di dalam rokok seperti tar dan juga
Baca juga: Contoh Surat Resmi: Sekolah, Perusahaan, Undangan Resmi, Dsb.
b. Ozon (O3)
Sudah menjadi rahasia publik jika lapisan ozon sudah mulai menipis. Lapisan
penghalang buruknya sinar matahari tersebut justru menjadi boomerang bagi bumi.
Polutan ozon adalah polutan yang paling berbahaya. Penangannya juga sangat sulit
sebab tidak dapat dideteksi. Perlu untuk diketahui, polutan ozon akan menyebabkan
c. Karbonmonoksida (CO)
Gas CO juga adalah salah satu polutan yang sangat berbahaya. Gas tersebut bisa
menggunakan AC. Gas-gas CO yang dihasilkan dari kendaraan bermotor di luar bisa
2. Pencemaran Air
Air yang bersih adalah air yang tidak berbau dan juga tidak berwarna. Sehingga jika
diemui air yang berbau, berwarna dan juga terdapat biota yang mati di dalamnya, air
tersebut terindikasi sudah tercemar. Pencemaran pada air bisa dikarenakan oleh hal-
hal berikut:
Limbah pabrik, nuklir dan juga industri mengandung zat-zat kimia yang berbahaya.
sangat membahayakan. Sebab zat berbahaya akan tercampur dengan air sungai. Hal
Akan tetapi, tetap saja ada oknum-oknum nakal yang masih menggunakan cara
tersebut. Penangkapan dengan bahan peledak memang dinilai efektif. Tidak akan
memakan waktu yang lama dan juga akan memperoleh hasil tangkapan yang
melimpah. Namun, hal tersebut merupakan salah satu penyebab dari pencemaran air.
c. Pestisida
pestisida yang berlebih dan juga pupuk kimia itulah yang akan menyebabkan
pencemaran air. Limbah pertanian yang di dalamnya terdapat pestisida yang berlebih
dan juga pupuk kimia tersebut akan mengalir. Yang selanjutnya hal tersebut akan
d. Sampah
Sampah menjadi masalah yang paling utama di zaman sekarang. Kesadaran manusia
yang dibuang di sembarang tempat. Mulai dari lorong air kecil atau selokan sampai ke
sungai telah dipenuhi sampah. Padahal, sampah menjadi salah satu penyebab utama
3. Pencemaran Tanah
Suatu tanah dapat dikatakan telah tercemar saat tanah itu tidak dapat lagi digunakan
Selain itu, tanah yang gersang juga salah satu ciri tanah yang sudah tercemar.
a. Senyawa asam
b. Pestisida berlebih
c. Pupuk kimia
PENUTUP
KESIMPULAN
Pencemaran dapat dibagi menjadi tiga yaitu pencemaran air, tanah dan juga udara.
penyebab tertentu. Penyebab pencemaran satu dengan yang lainnya tidak jauh
berbeda.
Contohnya penggunaan pestisida yang berlebih. Untuk itu, manusia sebagai makhluk
Menulis karya ilmiah tidak sama dengan menulis artikel non ilmiah pada
umumnya. Menulis karya ilmiah berarti kita membuat suatu penelitian yang
ilmiah dan bisa dipertanggungjawabkan. Untuk itu tidak bisa sembarangan
dalam menulis karya ilmiah ini.
Tapi yang harus ditekankan, bukan berarti sebuah karya tulis ilmiah non
penelitian itu kualitas keilmuannya diragukan, lho. Perlu diketahui bahwa suatu
karya ilmiah berkualitas atau tidak bukan berdasarkan penelitian atau non
penelitian.
Menurut Dwiloka dan Riana, karya ilmiah adalah karya tulis yang ditulis oleh
seorang ilmuwan yang didasarkan pada latar belakang penguasaan ilmunya.
Dimana karya ilmiah yang ditulis untuk membangun ilmu pengetahuan dan
teknologi berdasarkan penelitian ataupun kajian literatur, termasuk juga
pengalaman yang sudah pernah dirasakan oleh peneliti.
1. Makalah
Saat menyebutkan makalah, pastinya Anda sudah tidak asing lagi bukan? Jadi
makalah salah satu karya ilmiah. Secara isi, mengulas topic atau
permasalahan yang disertai dengan pembahasan lengkapnya.
Proses pembuatan makalah pun dibuat berdasarkan data yang telah diperoleh
di lapangan yang sifatnya empiris-objektif. Dengan kata lain, makalah bentuk
dari karya tulis ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan.
2. Skripsi
Macam karya ilmiah yang kedua adalah skripsi. Pastinya Anda sudah tahu
jenis ini. dari segi pengambilan data dan penulisan pun juga berdasarkan pada
hasil penelitian ataupun kajian yang dilakukan penulis. seperti yang Anda tahu,
penulisan skripsi dibuat oleh mahasiswa Strata 1, dimana penulisan skripsi
bentuk dari syarat kelulusan.
3. Kertas kerja
Kertas kerja juga termasuk karya ilmiah, karena dari segi penyajian isi berisi
data-data yang dapat dipertanggungjawabkan. Bedanya, kertas kerja ditulis
lebih mendetail dan lebih tuntas dibandingkan penulisan makalah.
Jadi sumber referensi kertas kerja ini berisi topic tertentu, misalnya mengambil
dari materi seminar dan semacamnya.
4. Tesis
Sebenarnya hampir mirip dengan penulisan skripsi, tesis juga termasuk karya
ilmiah yang diperuntukan untuk mahasiswa yang mengambil pascasarjana
(S2).
Dari segi isi, tentu saja tesis ditulis berdasarkan kajian, penelitian dan hipotesis
yang diangkat oleh penulis. tesis ini hanya ditulis oleh mahasiswa pasca
sarjana sebagai syarat untuk kelulusan gelar magister.
Sedangkan dari segi fungsi penelitian, tentu saja akan menawarkan variasi dan
ragam model hasil penelitian. Semakin banyak koleksi penelitian, menunjukan
bahwa Negara tersebut semakin baik masyarakatnya. Karena dari hasil
penelitian akan memperkaya ilmu pengatahuan sekaligus sebagai media
transformasi kepada regenerasi kita.
Sedangkan dari segi manfaat fungsional, karya ilmiah sebagai media untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dari berbagai perspektif. Sekaligus
sebagai pendukung bahan pustaka dan sangat berperan untuk kepentingan
disiplin ilmu, tentunya banyak cabang ilmu.
Adapun fungsi lain, yaitu berfungsi untuk prediksi. Seperti yang Anda tahu,
sebuah penelitian selain menjadi solusi, juga sebenarnya melakukan prediksi
terhadap sesuatu hal yang belum diketahui jawabannya. Sehingga ada
tindakan preventif atau antisipasi untuk melakukan pencegahan.
karya ilmiah ternyata juga dapat dijadikan sebagai kontrol terhadap pernyataan
atau masalah yang belum diketahui kebenarannya. Dengan kata lain, karya
ilmiah sebagai upaya untuk mendapatkan kepastian jawaban terkait dengan
pertanyaan dan permasalahan yang sedang dihadapi.
Karya ilmiah bentuk ini bisa diungkapkan dalam bentuk karya ringkas. Ragam
bahasanya bersifat santai populer).
Karya ilmiah populer umumnya dijumpai dalam media massa, seperti koran
atau majalah.
2. Bentuk Semiformal
Karya ilmiah bentuk ini biasanya sudah tersusun dari beberapa bab,
diantaranya adalah halaman judul, kata pengantar, daftar isi, pendahuluan,
pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka . Bentuk karya ilmiah sejenis ini
umumnya digunakan di berbagai laporan biasa dan makalah.
3. Bentuk Formal
Lain halnya dengan karya ilmiah berbentuk formal. Tulisan ini tentu lebih
lengkap dan terstruktur. Karya ilmiah bentuk formal disusun dengan memenuhi
unsur-unsur kelengkapan akademis secara lengkap, seperti dalam skripsi,
tesis, atau disertasi. Unsur-unsur karya ilmiah bentuk formal, meliputi hal-hal
sebagai berikut.
1. Judul
2. Tim pembimbing
3. Kata pengantar
4. Abstrak
5. Daftar isi
6. Bab pendahuluan
7. Bab telaah kepustakaan/kerangka teoritis
8. Bab Metode penelitian
9. Bab Pembahasan hasil penelitian
10. Bab Kesimpulan dan rekomendasi
11. Daftar pustaka
12. Lampiran-lampiran
13. Riwayat hidup
Sementara itu, tema diartikan sebagai pernyataan sentral atau pernyataan inti
tentang topik yang akan ditulis.
Topik yang memang masih terlalu luas harus dibatasi menjadi sebuah tema.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan topik karya ilmiah adalah:
Lalu bagaimana jika kita sudah menulis outline terus tiba-tiba ada ide baru
penunjang topik tulisan? Jika hal tersebut terjadi, Anda tidak dilarang untuk
menambahkan pada poin-poin outline yang sudah disusun.
Pada dasarnya tujuan outline ini kan mempermudah proses penulisan alur dan
mengembangkan tulisan hingga terperinci, maka jika ada ide yang muncul,
Anda bisa langsung tahu dimana letak penambahan maupun pengurangan
muatan isi tulisan Anda.
Dengan adanya outline ini tandanya tulisan ilmiah yang sedang Anda buat ini
ditulis dengan perencanaan yang matang.
3. Mengumpulkan Bahan
Setelah poin-poin outline tersusun dengan rapi, penulis dapat mulai
mengumpulkan bahan. Bahan bisa didapatkan dari berbagai media cetak
maupun elektronika.
Pemilihan bahan yang relevan ini bisa dengan cara membaca atau
mempelajari bahan secara sepintas serta menilai kualitas isi bahan.
Anda dapat mencari bahan referensi bahan dari jurnal, disertasi, manuskrip,
atau karya terpercaya dan berkualitas lainnya.
Pada prinsipnya mencari bahan literatur Anda jangan hanya terpaku pada satu
sumber rujukan saja. Anda harus membuka diri untuk mencari referensi di
tempat lain dengan metode berbeda agar sumber rujukan tulisan Anda
semakin beragam.
4. Survei Lapangan
Langkah ini adalah melakukan pengamatan atas obyek yang diteliti.
Menetapkan masalah dan tujuan yang akan diteliti dan dijadikan karya ilmiah.
Langkah ini merupakan titik acuan Anda dalam proses penulisan atau
penelitian.
5. Membangun Bibliografi
Bibliografi berarti kegiatan teknis membuat deskripsi untuk suatu cantuman
tertulis atau pustaka yang telah diterbitkan, yang tersusun secara sistematik
berupa daftar menurut aturan yang dikehendaki.
6. Menyusun Hipotesis
Langkah ini adalah menyusun dugaan-dugaan yang menjadi penyebab dari
objek penelitian Anda. Hipotesis ini merupakan prediksi yang ditetapkan ketika
Anda mengamati obyek penelitian.
Anda coba untuk menginterpretasikan segala kondisi yang terjadi pada saat
pengamatan.
Di langkah inilah Anda mencoba untuk meneliti dan memperkirakan apa yang
terjadi dari pengamatan dan pengumpulan data.
Langkah ini mencoba untuk menarik kesimpulan dari semua yang didapatkan
dari proses percobaan, pengamatan, penganalisaan, dan penginterpretasian
terhadap objek penelitian.
KARYA TULIS ILMIAH PENGELOLAAN SAMPAH
MELALUI BANK SAMPAH SUMATERA TRASH BANK
DIDESA BUKIT LAWANG KECAMATAN BAHOROK
KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2021
BR SIANTURI, LAURENT TRIFENA
URI: http://poltekkes.aplikasi-akademik.com/xmlui/handle/123456789/4507
Date: 2021-11-03
Abstract:
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN JURUSAN
KESEHATAN LINGKUNGAN KABANJAHE KARYA TULIS ILMIAH, JUNI 2021 LAURENT TRIFENA BR
SIANTURI ʻʻPENGELOLAAN SAMPAH MELALUI BANK SAMPAH SUMATERA TRASH BANK DIDESA
BUKIT LAWANG KECAMATAN BAHOROK KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2021ʼʼ. ABSTRAK Salah
satu persoalan lingkungan yang sampai saat ini belum terselesaikan yakni masalah sampah, karena yang
namanya sampah pada umunya segala sesuatu yang langsung dibuang atau dibakar. Salah satu metode
pengelolaan sampah adalah dengan melalui pendirian bank sampah. Bank sampah sumatera trash bank
telah beroperasi sejak tahun 2018 dan terus berlanjut sampai saat ini di Desa Bukit Lawang Kecamatan
Bahorok Kabupaten Langkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan sampah yang
dilakukan oleh bank sampah sumatera trash bank didesa bukit lawang kecamatan bahorok kabupaten
langkat. Jenis Penelitian pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif observasional yaitu dengan
melakukan pengamatan dan mendeskripsikan penjelasan tentang pengelolaan sampah melalui bank
sampah didesa bukit lawang dengan mengumpulkan data- data yang ada saat dilakukan wawancara
langsung dengan narasumber. Hasil penelitian proses pengolahan sampah dimulai dari pemilahan
sampah, pengumpulan sampah, pengangkutan sampah dan pengolahan atau pemanfaatan sampah.
Kesimpulan pengelolaan sampah dibank sampah sumatera trash bank dapat membantu Membantu
pemerintah dalam mengurangi volume sampah dan Merubah cara pandang dan perilaku masyarakat
terhadap sampah. Kata kunci : Pengelolaan Sampah, Bank Sampah