Anda di halaman 1dari 19

Pemanfaatan Kembali Sampah

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

Belakangan ini sampah menjadi konsen besar dunia karena permasalahan yang terus

ditimbulkannya. Ada banyak kerugian yang disebabkan oleh sampah yang berdampak

bagi kesehatan manusia. Nampaknya masih banyak orang yang enggan mendaur

ulang sampah sehingga menyebabkan sampah terus menumpuk. Karena itu

penelitian mengenai pemanfaatan kembali sampah penting untuk dilakukan.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana cara memanfaatkan kembali sampah?

C. Tujuan Penelitian

Dapat mengetahui cara pemanfaatan kembali sampah

BAB II

Pembahasan

Sampah yang banyak dihasilkan oleh masyarakat sebenarnya masih bisa digunakan

agar tidak terlalu banyak menumpuk. Pemanfaatan kembali sampah pada dasarnya
tidak memerlukan waktu lama. Yang terpenting adalah kreatifitas dan

ketekunan.Untuk sampah organik bisa diolah kembali menjadi pupuk.

Sedangkan sampah kertas bisa didaur ulang dan dijadikan kertas lagi. Untuk sampah

plastik dan kaleng bisa dimanfaatkan untuk dijadikan berbagai wadah, tergantung

ukuran. Kesemua pemanfaatan sampah tersebut tergolong ke dalam reuse atau

pemanfaatan kembali.

BAB III

Penutup

Kesimpulan

Sampah memang tidak terlepas dari kehidupan manusia dan seringkali menimbulkan

masalah. Akan tetapi bukan berarti tidak ada solusi untuk hal itu. Ada banyak cara

untuk memanfaatkan sampah bahkan mengubahnya menajadi sumber penghasilan.


Pencemaran Dalam Lingkungan Hidup

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Lingkungan adalah kesatuan antara abiotik serta biotik. Abiotik merupakan kumpulan-

kumpulan benda mati. Sedangkan biotik yaitu kumpulan benda hidup. Di dalam

komponen abiotik adalah udara, air, cahaya matahari, tanah, suhu dan lainnya.

Komponen biotik mencakup dekomposer atau disebut pengurai, konsumen, dan juga

produsen. Kedua komponen tersebut sangatlah erat kaitannya atau tidak dapat

dipisahkan.

Lingkungan hidup diartikan beragam. Menurut Kamus Ekologi, lingkungan hidup

dikatakan juga environment. Environment yaitu kesatuan antara makhluk hidup atau

biotik dan non hidup atau abiotik yang ada di bumi. Sedangkan, menurut Undang-

Undang No. 32 Tahun 2009, lingkungan hidup yaitu kesatuan ruang di seluruh benda.

Baik makhluk hidup yang termasuk manusia, keadaan sampai perilaku manusia.

Secara keseluruhan bisa disimpulkan jika lingkungan hidup merupakan gabungan

antara semua makhluk hidup dan juga faktor dan komponen di sekelilingnya. Makhluk

hidup yang ada di bumi ini adalah salah satu faktor keberhasilan dari lingkungan

hidup. Makhluk hidup yang dikhususkan adalah manusia. Manusia merupakan


makhluk berakal yang telah diciptakan Tuhan dengan sempurna di dalam keadaan

yang utuh pula.

Baca juga: √ Panduan Cara Membuat Karya Tulis Ilmiah Lengkap

Oleh karena itu, kegagalan dari lingkungan hidup seperti pencemaran yang terjadi

bisa dikatakan ulah dari manusia. Tingkah laku manusia pada saat ini telah melebihi

batas wajar. Salah satunya adalah membuang sampah sembarangan. Banyak tempat

yang seharusnya bersih dari sampah malah tertimbun sampah. Tempat yang

seharusnya rindang serta asri, berubah menjadi tempat yang panas dan juga gersang.

2. Rumusan Masalah

Apa saja jenis pencemaran dan bagaimana penjelasannya?

3. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui jenis-jenis pencemaran lingkungan hidup.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Jenis Pencemaran

1. Pencemaran Udara

Pencemaran udara tidak selalu dikarenakan oleh ulah manusia. Pencemaran udara

bisa juga disebabkan oleh kejadian alam misalnya gunung meletus. Hasil dari letusan
gunung berapi tersebut membawa partikel-partikel logam yang berbahaya. Akan

tetapi, penyebab utama pencemaran udara di Indonesia biasanya terjadi akibat polusi

kendaraan bermotor roda dua, tiga dan juga empat.

Pencemaran udara disebabkan beberapa hal berikut, yaitu:

a. Asap Rokok

Seperti yang sudah diketahui bersama, sebagian besar orang-orang terkaya yang

berada di Indonesia adalah bos besar dari perusahaan rokok. Oleh karena itu, tidak

heran jika asap rokok menjadi penyumbang pencemaran udara yang paling besar.

Kandungan-kandungan yang berbahaya yang ada di dalam rokok seperti tar dan juga

nikotin. Maka asap yang ditimbulkan juga berbahaya.

Baca juga: Contoh Surat Resmi: Sekolah, Perusahaan, Undangan Resmi, Dsb.

b. Ozon (O3)

Sudah menjadi rahasia publik jika lapisan ozon sudah mulai menipis. Lapisan

penghalang buruknya sinar matahari tersebut justru menjadi boomerang bagi bumi.

Polutan ozon adalah polutan yang paling berbahaya. Penangannya juga sangat sulit

sebab tidak dapat dideteksi. Perlu untuk diketahui, polutan ozon akan menyebabkan

kerusakan pada paru-paru.

c. Karbonmonoksida (CO)

Gas CO juga adalah salah satu polutan yang sangat berbahaya. Gas tersebut bisa

menimbulkan kematian apabila seseorang menghirupnya dalam jangka waktu yang


lama. Contoh dari polutan gas CO adalah ketika tidur di dalam mobil dengan

menggunakan AC. Gas-gas CO yang dihasilkan dari kendaraan bermotor di luar bisa

masuk ke dalam tubuh. Gas itulah yang menyebabkan kematian.

Baca juga: √ Panduan Cara Membuat Karya Tulis Ilmiah Lengkap

2. Pencemaran Air

Air yang bersih adalah air yang tidak berbau dan juga tidak berwarna. Sehingga jika

diemui air yang berbau, berwarna dan juga terdapat biota yang mati di dalamnya, air

tersebut terindikasi sudah tercemar. Pencemaran pada air bisa dikarenakan oleh hal-

hal berikut:

a. Limbah pabrik, nuklir dan industry

Limbah pabrik, nuklir dan juga industri mengandung zat-zat kimia yang berbahaya.

Salah satunya adalah radioaktif. Pembuangan limbah dengan sembarangan ke sungai

sangat membahayakan. Sebab zat berbahaya akan tercampur dengan air sungai. Hal

tersebut mengancam keberadaan biota sungai dan juga lingkungan di sekitarnya.


b. Bahan peledak untuk menangkap ikan

Penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak memang telah dilarang.

Akan tetapi, tetap saja ada oknum-oknum nakal yang masih menggunakan cara

tersebut. Penangkapan dengan bahan peledak memang dinilai efektif. Tidak akan

memakan waktu yang lama dan juga akan memperoleh hasil tangkapan yang

melimpah. Namun, hal tersebut merupakan salah satu penyebab dari pencemaran air.

c. Pestisida

Limbah pertanian sesungguhnya tidak membahayakan. Akan tetapi, penggunaan

pestisida yang berlebih dan juga pupuk kimia itulah yang akan menyebabkan

pencemaran air. Limbah pertanian yang di dalamnya terdapat pestisida yang berlebih
dan juga pupuk kimia tersebut akan mengalir. Yang selanjutnya hal tersebut akan

menimbulkan pencemaran pada air.

d. Sampah

Sampah menjadi masalah yang paling utama di zaman sekarang. Kesadaran manusia

akan lingkungan sepertinya sudah sangat rendah. Sampah-sampah rumah tangga

yang dibuang di sembarang tempat. Mulai dari lorong air kecil atau selokan sampai ke

sungai telah dipenuhi sampah. Padahal, sampah menjadi salah satu penyebab utama

dari pencemaran air.

3. Pencemaran Tanah

Suatu tanah dapat dikatakan telah tercemar saat tanah itu tidak dapat lagi digunakan

untuk kebutuhan manusia. Kebutuhan yang dimaksud contohnya bercocok tanam.

Selain itu, tanah yang gersang juga salah satu ciri tanah yang sudah tercemar.

Penyebab dari pencemaran tanah, yaitu:

a. Senyawa asam

b. Pestisida berlebih

c. Pupuk kimia

d. Limbah industri, pabrik dan juga nuklir

e. Limbah rumah tangga seperti deterjen.


BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Pencemaran dapat dibagi menjadi tiga yaitu pencemaran air, tanah dan juga udara.

Setiap pencemaran mempunyai ciri tertentu. Setiap pencemaran juga mempunyai

penyebab tertentu. Penyebab pencemaran satu dengan yang lainnya tidak jauh

berbeda.

Contohnya penggunaan pestisida yang berlebih. Untuk itu, manusia sebagai makhluk

yang berakal di bumi wajib hukumnya untuk mengurangi penggunaan bahan-bahan

yang dapat menyebabkan pencemaran dan turut menjaga lingkungan.


Daftar Isi
 Pengertian karya Ilmiah Menurut Para Ahli
 Macam-macam karya Ilmiah  
o 1. Makalah  
o 2. Skripsi 
o 3. Kertas kerja
o 4. Tesis  
 Manfaat Karya Ilmiah 
 Fungsi karya Ilmiah 
 Struktur Karya Ilmiah
o 1. Bentuk Populer
o 2. Bentuk Semiformal
o 3. Bentuk Formal  
 Langkah-Langkah Menulis Karya Ilmiah
o 1. Menentukan Tema atau Topik Penelitian
o 2. Membuat Outline/Kerangka Penelitian
o 3. Mengumpulkan Bahan
o 4. Survei Lapangan
o 5. Membangun Bibliografi
o 6. Menyusun Hipotesis
o 7. Menyusun Rancangan Penelitian
o 8. Melaksanakan Percobaan Berdasarkan Metode yang Direncanakan
o 9. Melaksanakan Pengamatan dan Pengumpulan Data
o 10. Menganalisis dan Menginterpretasikan Data
o 11. Merumuskan Kesimpulan dan Teori

Langkah-langkah menulis karya ilmiah – Menulis karya ilmiah sudah


menjadi salah satu kewajiban seorang pengajar. Selain sebagai salah satu
syarat untuk naik jabatan, menulis karya ilmiah juga menjadi tanggung jawab
para akademisi untuk perkembangan pengetahuan. 

Menulis karya ilmiah tidak sama dengan menulis artikel non ilmiah pada
umumnya. Menulis karya ilmiah berarti kita membuat suatu penelitian yang
ilmiah dan bisa dipertanggungjawabkan. Untuk itu tidak bisa sembarangan
dalam menulis karya ilmiah ini.

Tapi yang harus ditekankan, bukan berarti sebuah karya tulis ilmiah non
penelitian itu kualitas keilmuannya diragukan, lho. Perlu diketahui bahwa suatu
karya ilmiah berkualitas atau tidak bukan berdasarkan penelitian atau non
penelitian.

Namun dari seberapa tajam analisisnya dan seberapa kuat justifikasi


kesimpulannya (klaim keilmuannya) berdasarkan dari data teoritis maupun
empiris terpercaya yang dipaparkan oleh penulis. 
Pengertian karya Ilmiah Menurut Para Ahli
Menurut Eko Susilo, karya ilmiah atau karya ilmiah adalah karya tulis yang dari
penyusunannya didasarkan pada penelitian, pengamatan, dan pemantauan
terhadap cabang ilmu atau bidang tertentu.

Dari segi penyusunan, karya ilmiah disusun berdasarkan metode yang


tersistematis, dari segi penggunaan bahasa pun menggunakan bahasa yang
sopan dan baku. Dari segi isi, juga bisa dipertanggungjawabkan kebenaran
dan keilmiahannya. 

Menurut Dwiloka dan Riana, karya ilmiah adalah karya tulis yang ditulis oleh
seorang ilmuwan yang didasarkan pada latar belakang penguasaan ilmunya.

Dimana karya ilmiah yang ditulis untuk membangun ilmu pengetahuan dan
teknologi  berdasarkan penelitian ataupun kajian literatur, termasuk juga
pengalaman yang sudah pernah dirasakan oleh peneliti. 

Sedikit berbeda dengan pendapat Brotowidjoyo, yang mengartikan bahwa


karya ilmiah adalah monografi yang ditulis dengan cara menyajikan fakta. Dari
segi penulisan juga disusun berdasarkan metodologi.

Macam-macam karya Ilmiah 


Jika sudah memahami sekilas tentang pengertian karya ilmiah dari para tokoh,
ternyata karya ilmiah memiliki beberapa macam. Barangkali ada yang masih
bingung, sebenarnya bentuk dari karya ilmiah itu apa saja sih? Berikut ada tiga
macam karya ilmiah. 

1. Makalah 
Saat menyebutkan makalah, pastinya Anda sudah tidak asing lagi bukan? Jadi
makalah salah satu karya ilmiah. Secara isi, mengulas topic atau
permasalahan yang disertai dengan pembahasan lengkapnya.

Proses pembuatan makalah pun dibuat berdasarkan data yang telah diperoleh
di lapangan yang sifatnya empiris-objektif. Dengan kata lain, makalah bentuk
dari karya tulis ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan.

2. Skripsi 
Macam karya ilmiah yang kedua adalah skripsi. Pastinya Anda sudah tahu
jenis ini. dari segi pengambilan data dan penulisan pun juga berdasarkan pada
hasil penelitian ataupun kajian yang dilakukan penulis. seperti yang Anda tahu,
penulisan skripsi dibuat oleh mahasiswa Strata 1, dimana penulisan skripsi
bentuk dari syarat kelulusan. 

3. Kertas kerja
Kertas kerja juga termasuk karya ilmiah, karena dari segi penyajian isi berisi
data-data yang dapat dipertanggungjawabkan. Bedanya, kertas kerja ditulis
lebih mendetail dan lebih tuntas dibandingkan penulisan makalah.

Jadi sumber referensi kertas kerja ini berisi topic tertentu, misalnya mengambil
dari materi seminar dan semacamnya. 

4. Tesis 
Sebenarnya hampir mirip dengan penulisan skripsi, tesis juga termasuk karya
ilmiah yang diperuntukan untuk mahasiswa yang mengambil pascasarjana
(S2).

Dari segi isi, tentu saja tesis ditulis berdasarkan kajian, penelitian dan hipotesis
yang diangkat oleh penulis. tesis ini hanya ditulis oleh mahasiswa pasca
sarjana sebagai syarat untuk kelulusan gelar magister.

Manfaat Karya Ilmiah 


Melihat manfaat karya ilmiah, sebenarnya memiliki peranan yang cukup besar.
Jadi karya ilmiah tidak sekedar sebagai tugas dari pihak kampus atau instansi
saja. tetapi memiliki fungsi untuk pendidikan juga. Setidaknya ada tiga manfaat
diantaranya berperan untuk penelitian, kedua berperan untuk pendidikan dan
memiliki fungsi fungsional. 

Manfaat karya ilmiah di dunia pendidikan berperan untuk memberikan


pengalaman bagi penulisnya. Dimana dari penulisan karya ilmiah, penulis saat
membaca sumber referensi untuk mendukung karya ilmiah, mereka
mendapatkan banyak perspektif dan banyak ilmu yang akan mendukung
secara akademik penulis. 

Sedangkan dari segi fungsi penelitian, tentu saja akan menawarkan variasi dan
ragam model hasil penelitian. Semakin banyak koleksi penelitian, menunjukan
bahwa Negara tersebut semakin baik masyarakatnya. Karena dari hasil
penelitian akan memperkaya ilmu pengatahuan sekaligus sebagai media
transformasi kepada regenerasi kita. 

Sedangkan dari segi manfaat fungsional, karya ilmiah sebagai media untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dari berbagai perspektif. Sekaligus
sebagai pendukung bahan pustaka dan sangat berperan untuk kepentingan
disiplin ilmu, tentunya banyak cabang ilmu.

Fungsi karya Ilmiah 


Buat Anda yang bertanya-tanya, sebenarnya fungsi karya ilmiah memiliki
fungsi seberapa besar sih? Tentu saja ada banyak sekali fungsi yang bisa
dirasakan.

Diantaranya untuk penyelesaian atau solusi terhadap permasalahan yang


sedang dihadapi oleh masyarakat. Misalnya di ranah pertanian, banyak yang
kesulitan dan tidak bisa gimana caranya budidaya sukulen.

Nah, kemudian dilakukan penelitian di bidang tersebut, dan ditemukan solusi


atau formula mudah membudidaya sukulen. Sehingga banyak penghobi
sukulen bisa merawat tanaman jenis sukulen lewat penelitian yang dikemas
dalam penelitian. 

Adapun fungsi lain, yaitu berfungsi untuk prediksi. Seperti yang Anda tahu,
sebuah penelitian selain menjadi solusi, juga sebenarnya melakukan prediksi
terhadap sesuatu hal yang belum diketahui jawabannya. Sehingga ada
tindakan preventif atau antisipasi untuk melakukan pencegahan. 

karya ilmiah ternyata juga dapat dijadikan sebagai kontrol terhadap pernyataan
atau masalah yang belum diketahui kebenarannya. Dengan kata lain, karya
ilmiah sebagai upaya untuk mendapatkan kepastian jawaban terkait dengan
pertanyaan dan permasalahan yang sedang dihadapi. 

Secara singkat, karya ilmiah dapat disimpulkan bahwa memiliki beberapa


peranan, yaitu sebagai kontrol, sebagai solusi, dan sebagai ramalan. 

Struktur Karya Ilmiah


Langkah-langkah menulis karya ilmiah yang baik, beberapa struktur ini harus
Anda perhatikan terlebih dahulu. 
1. Bentuk Populer
Karya ilmiah bentuk ini sering disebut karya ilmiah populer. Bentuknya adalah
pilihan.

Karya ilmiah bentuk ini bisa diungkapkan dalam bentuk karya ringkas. Ragam
bahasanya bersifat santai populer).

Karya ilmiah populer umumnya dijumpai dalam media massa, seperti koran
atau majalah.

Istilah populer digunakan untuk menyatakan topik yang akrab, menyenangkan


bagi populus (rakyat) atau disukai oleh orang kebanyakan karena gayanya
yang menarik dan bahasanya mudah dipahami.

Kalimat-kalimatnya sederhana, lancar, namun tidak berupa senda gurau dan


tidak pula bersifat fantasi (rekaan).

2. Bentuk Semiformal
Karya ilmiah bentuk ini biasanya sudah tersusun dari beberapa bab,
diantaranya adalah halaman judul, kata pengantar, daftar isi, pendahuluan,
pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka . Bentuk karya ilmiah sejenis ini
umumnya digunakan di berbagai laporan biasa dan makalah. 

3. Bentuk Formal 
Lain halnya dengan karya ilmiah berbentuk formal. Tulisan ini tentu lebih
lengkap dan terstruktur. Karya ilmiah bentuk formal disusun dengan memenuhi
unsur-unsur kelengkapan akademis secara lengkap, seperti dalam skripsi,
tesis, atau disertasi. Unsur-unsur karya ilmiah bentuk formal, meliputi hal-hal
sebagai berikut.

1. Judul
2. Tim pembimbing
3. Kata pengantar
4. Abstrak
5. Daftar isi
6. Bab pendahuluan
7. Bab telaah kepustakaan/kerangka teoritis
8. Bab Metode penelitian
9. Bab Pembahasan hasil penelitian
10. Bab Kesimpulan dan rekomendasi
11. Daftar pustaka
12. Lampiran-lampiran
13. Riwayat hidup

Langkah-Langkah Menulis Karya Ilmiah


Meskipun terdiri dari tiga bentuk yang berbeda, secara garis besar dalam
menyusun karya ilmiah langkah-langkahnya tetap sama. Yang membedakan
hanyalah struktur susunan tulisannya. Maka untuk menulis karya ilmiah yang
baik, langkah-langkah yang harus kita tempuh adalah sebagai berikut.

1. Menentukan Tema atau Topik Penelitian


Langkah-langkah menulis karya ilmiah yang pertama adalah Anda harus
menentukan tema penelitian. Penentuan topik ini sangat penting dalam
penulisan karya ilmiah. Sebab topik adalah inti utama dari seluruh isi tulisan
yang hendak disampaikan kepada pembaca. 

Wahab (1994:4) menyebutkan bahwa yang dimaksud topik adalah bidang


medan atau lapangan masalah yang akan digarap dalam karya tulis atau
penelitian.

Sementara itu, tema diartikan sebagai pernyataan sentral atau pernyataan inti
tentang topik yang akan ditulis.

Topik yang memang masih terlalu luas harus dibatasi menjadi sebuah tema.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan topik karya ilmiah adalah:

 Isu-isu yang masih hangat


 Peristiwa-peristiwa nasional atau internasional
 Sesuatu (benda, karya, orang, dan lain-lain) yang dikaitkan dengan
permasalahan politik, pendidikan, agama, dan lain-lain
 Pengalaman-pengalaman pribadi yang berbobot

2. Membuat Outline/Kerangka Penelitian


Langkah-langkah menulis karya ilmiah sebaiknya menggunakan outline atau
kerangka penelitian. Outline karya tulis ini berperan sebagai pemandu saat
Anda melakukan proses penulisan karya ilmiah supaya tulisan tidak melebar
jauh dari topik yang sudah ditentukan. 
Outline tulisan ilmiah disusun secara hierarki untuk menunjukkan garis besar
cakupan dan haluan tulisan yang berupa topik utama (judul dan bab) serta
poin-poin pentingnya yang disusun dalam Sub BAB hingga anak Sub BAB.
Langkah ini penting dilakukan supaya karya tulis ilmiah Anda memiliki
haluan/pedoman yang jelas. 

Lalu bagaimana jika kita sudah menulis outline terus tiba-tiba ada ide baru
penunjang topik tulisan? Jika hal tersebut terjadi, Anda tidak dilarang untuk
menambahkan pada poin-poin outline yang sudah disusun. 

Pada dasarnya tujuan outline ini kan mempermudah proses penulisan alur dan
mengembangkan tulisan hingga terperinci, maka jika ada ide yang muncul,
Anda bisa langsung tahu dimana letak penambahan maupun pengurangan
muatan isi tulisan Anda.

Dengan adanya outline ini tandanya tulisan ilmiah yang sedang Anda buat ini
ditulis dengan perencanaan yang matang. 

3. Mengumpulkan Bahan
Setelah poin-poin outline tersusun dengan rapi, penulis dapat mulai
mengumpulkan bahan. Bahan bisa didapatkan dari berbagai media cetak
maupun elektronika.

Bahan-bahan tersebut dikumpulkan terutama yang relevan dengan topik dan


tema yang akan ditulis.

Pemilihan bahan yang relevan ini bisa dengan cara membaca atau
mempelajari bahan secara sepintas serta menilai kualitas isi bahan. 

Anda dapat mencari bahan referensi bahan dari jurnal, disertasi, manuskrip,
atau karya terpercaya dan berkualitas lainnya. 

Pada prinsipnya mencari bahan literatur Anda jangan hanya terpaku pada satu
sumber rujukan saja. Anda harus membuka diri untuk mencari referensi di
tempat lain dengan metode berbeda agar sumber rujukan tulisan Anda
semakin beragam. 

4. Survei Lapangan
Langkah ini adalah melakukan pengamatan atas obyek yang diteliti.
Menetapkan masalah dan tujuan yang akan diteliti dan dijadikan karya ilmiah.
Langkah ini merupakan titik acuan Anda dalam proses penulisan atau
penelitian.

5. Membangun Bibliografi
Bibliografi berarti kegiatan teknis membuat deskripsi untuk suatu cantuman
tertulis atau pustaka yang telah diterbitkan, yang tersusun secara sistematik
berupa daftar menurut aturan yang dikehendaki.

Dengan demikian tujuan bibliografi adalah untuk mengetahui adanya suatu


buku/pustaka atau sejumlah buku/pustaka yang pernah diterbitkan.

6. Menyusun Hipotesis
Langkah ini adalah menyusun dugaan-dugaan yang menjadi penyebab dari
objek penelitian Anda. Hipotesis ini merupakan prediksi yang ditetapkan ketika
Anda mengamati obyek penelitian.

7. Menyusun Rancangan Penelitian


Merupakan kerangka kerja bagi penelitian yang dilakukan. Menyusun
rancangan penelitian sebagai langkah ketiga dari langkah-langkah menulis
karya ilmiah. Ini merupakan kerangka kerja bagi penelitian yang dilakukan.

8. Melaksanakan Percobaan Berdasarkan Metode yang Direncanakan


Langkah ini merupakan kegiatan nyata dari proses penelitian dalam bentuk
percobaan terkait penelitian yang dilakukan. Anda lakukan percobaan yang
signifikan dengan objek penelitian

9. Melaksanakan Pengamatan dan Pengumpulan Data


Setelah melakukan percobaan atas obyek penelitian dengan metode yang
direncanakan, maka selanjutnya Anda melakukan pengamatan terhadap objek
percobaan yang dilakukan tersebut.

10. Menganalisis dan Menginterpretasikan Data


Langkah ini menganalisis dan menginterpretasikan hasil pengamatan yang
sudah dilakukan.

Anda coba untuk menginterpretasikan segala kondisi yang terjadi pada saat
pengamatan.

Di langkah inilah Anda mencoba untuk meneliti dan memperkirakan apa yang
terjadi dari pengamatan dan pengumpulan data.

11. Merumuskan Kesimpulan dan Teori


Langkah ini merumuskan kesimpulan atau teori mengenai segala hal yang
terjadi selama percobaan, pengamatan, penganalisaan dan penginterpretasian
data.

Langkah ini mencoba untuk menarik kesimpulan dari semua yang didapatkan
dari proses percobaan, pengamatan, penganalisaan, dan penginterpretasian
terhadap objek penelitian.
KARYA TULIS ILMIAH PENGELOLAAN SAMPAH
MELALUI BANK SAMPAH SUMATERA TRASH BANK
DIDESA BUKIT LAWANG KECAMATAN BAHOROK
KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2021
BR SIANTURI, LAURENT TRIFENA

URI: http://poltekkes.aplikasi-akademik.com/xmlui/handle/123456789/4507

Date: 2021-11-03

Abstract:
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN JURUSAN
KESEHATAN LINGKUNGAN KABANJAHE KARYA TULIS ILMIAH, JUNI 2021 LAURENT TRIFENA BR
SIANTURI ʻʻPENGELOLAAN SAMPAH MELALUI BANK SAMPAH SUMATERA TRASH BANK DIDESA
BUKIT LAWANG KECAMATAN BAHOROK KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2021ʼʼ. ABSTRAK Salah
satu persoalan lingkungan yang sampai saat ini belum terselesaikan yakni masalah sampah, karena yang
namanya sampah pada umunya segala sesuatu yang langsung dibuang atau dibakar. Salah satu metode
pengelolaan sampah adalah dengan melalui pendirian bank sampah. Bank sampah sumatera trash bank
telah beroperasi sejak tahun 2018 dan terus berlanjut sampai saat ini di Desa Bukit Lawang Kecamatan
Bahorok Kabupaten Langkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan sampah yang
dilakukan oleh bank sampah sumatera trash bank didesa bukit lawang kecamatan bahorok kabupaten
langkat. Jenis Penelitian pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif observasional yaitu dengan
melakukan pengamatan dan mendeskripsikan penjelasan tentang pengelolaan sampah melalui bank
sampah didesa bukit lawang dengan mengumpulkan data- data yang ada saat dilakukan wawancara
langsung dengan narasumber. Hasil penelitian proses pengolahan sampah dimulai dari pemilahan
sampah, pengumpulan sampah, pengangkutan sampah dan pengolahan atau pemanfaatan sampah.
Kesimpulan pengelolaan sampah dibank sampah sumatera trash bank dapat membantu Membantu
pemerintah dalam mengurangi volume sampah dan Merubah cara pandang dan perilaku masyarakat
terhadap sampah. Kata kunci : Pengelolaan Sampah, Bank Sampah

Anda mungkin juga menyukai