Fadhol SEVIMA
SEVIMA.COM – Pengertian dari Karya Ilmiah adalah karya tulis yang dibuat
untuk memecahkan suatu permasalahan dengan landasan teori dan metode-metode
ilmiah. Biasanya ciri-ciri Karya ilmiah berisikan data, fakta, dan solusi mengenai
suatu masalah yang diangkat. Penulisan karya ilmiah dilakukan secara runtut dan
sistematis. Baca: Pengertian, Struktur dan Ciri Ciri Karya Tulis Ilmiah
Baca juga: Apa Itu OBE, Penerapan dan Penilaiannya?
Langsung saja inilah 10 contoh karya tulis ilmiah (KTI):
1. Contoh Karya Ilmiah
Tentang Sampah
Pemanfaatan Kembali Sampah
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Belakangan ini sampah menjadi konsen besar dunia karena permasalahan yang
terus ditimbulkannya. Ada banyak kerugian yang disebabkan oleh sampah yang
berdampak bagi kesehatan manusia. Nampaknya masih banyak orang yang enggan
mendaur ulang sampah sehingga menyebabkan sampah terus menumpuk. Karena
itu penelitian mengenai pemanfaatan kembali sampah penting untuk dilakukan.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana cara memanfaatkan kembali sampah?
C. Tujuan Penelitian
Dapat mengetahui cara pemanfaatan kembali sampah
BAB II
Pembahasan
Sampah yang banyak dihasilkan oleh masyarakat sebenarnya masih bisa digunakan
agar tidak terlalu banyak menumpuk. Pemanfaatan kembali sampah pada dasarnya
tidak memerlukan waktu lama. Yang terpenting adalah kreatifitas dan
ketekunan.Untuk sampah organik bisa diolah kembali menjadi pupuk.
Sedangkan sampah kertas bisa didaur ulang dan dijadikan kertas lagi. Untuk
sampah plastik dan kaleng bisa dimanfaatkan untuk dijadikan berbagai wadah,
tergantung ukuran. Kesemua pemanfaatan sampah tersebut tergolong ke dalam
reuse atau pemanfaatan kembali.
BAB III
Penutup
Kesimpulan
Sampah memang tidak terlepas dari kehidupan manusia dan seringkali
menimbulkan masalah. Akan tetapi bukan berarti tidak ada solusi untuk hal itu.
Ada banyak cara untuk memanfaatkan sampah bahkan mengubahnya menajadi
sumber penghasilan.
Baca juga : Info Lengkap Jurusan/Prodi di Perguruan Tinggi, Mata Kuliah Hingga
Prospek Kerjanya
2. Menjaga Kesehatan Jantung
Menjaga Kesehatan Jantung
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Jantung merupakan salah satu organ yang sangat vital di dalam tubuh manusia.
Karena itu banyak orang yang berusaha untuk selalu menjaga kesehatan jantung.
Akan tetapi nampaknya masih banyak orang yang kurang peduli. Terbukti dari
banyaknya korban jiwa akibat penyakit-penyakit yang menyerang jantungnya.
Untuk itu penelitian mengenai menjaga kesehatan jantung perlu dilakukan.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana cara menjaga kesehatan jantung?
C. Tujuan Penelitian
Dapat mengetahui cara menjaga kesehatan jantung
BAB II
Pembahasan
Cara Menjaga Kesehatan Jantung
Berbagai penyakit yang menyerang jantung memang masih menjadi masalah besar
bagi sebagian orang. Padahal ada banyak cara mudah untuk menjaga kesehatan
jantung. Setelah melalui riset yang mendalam, peneliti menemukan beberapa di
antaranya.
Menghindari stres karena dapat memicu hormon adrenalin abnormal dan
menyebabkan darah tinggi.
Menjaga kebersihan, baik kebersihan diri sendiri maupun lingkungan.
Mengatur pola makan. Kurangi lemak dan junkfood serta perbanyak memakan
sayur dan buah.
Olahraga teratur.
BAB III
Penutup
Kesimpulan
Menjaga kesehatan jantung memang sangat penting bagi manusia demi mendapat
umur yang panjang. Dan ternyata untuk memperoleh jantung yang sehat tidak
memerlukan usaha yang terlalu sulit dan bisa dilakukan sehari-hari. Dengan
menjaga kesehatan jantung diharapkan semakin sedikit korban yang jatuh akibat
penyakit yang menyerang jantung.
Baca juga: Pengertian Literasi Menurut Para Ahli, Tujuan, Manfaat, Jenis
dan Prinsip
3. Bahaya Internet Bagi Remaja
Bahaya Internet Bagi Remaja
BAB I
Pendahuluan
1. Latar Belakang Masalah
Internet saat ini sudah sangat melekat dalam kehidupan sehari-hari, terutama di
kalangan remaja. Memang internet cukup membantu dalam menyelesaikan banyak
pekerjaan. Akan tetapi ternyata internet pun tidak terlepas dari hal-hal negatif yang
dapat berdampak buruk. Apalagi usia remaja merupakan saat-saat labil sehingga
masih sering terseret arus. Untuk itu penelitian mengenai bahaya internet bagi
remaja penting untuk dilakukan.
2. Rumusan Masalah
Bagaimana bahaya internet bagi remaja?
3. Tujuan Penelitian
Dapat menjelaskan bahaya internet bagi remaja
BAB II
Pembahasan
Bahaya Internet Bagi Remaja
Internet di kalangan remaja saat ini nampaknya sudah menjadi kebutuhan pokok.
Akan tetapi tidak semua remaja memanfaatkan internet dengan benar. Ada banyak
remaja yang cenderung menyalahgunakan internet sehingga berdampak buruk bagi
dirinya dan lingkungannya.
Berdasarkan riset yang mendalam, terdapat beberapa bahaya dari penyalahgunaan
internet di kalangan remaja, yaitu sebagai berikut:
Perilaku bullying melalui sosial media
Mudahnya mengakses konten pornografi yang berakibat pada perilaku kejahatan
seksual
Maraknya kasus penculikan di kalangan remaja setelah berkenalan melalui sosial
media.
BAB III
Penutup
Kesimpulan
Internet memang sangat membantu dalam kehidupan, akan tetapi ia tetap memiliki
kekurangan. Karena itu orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam
mengawasi anak-anaknya. Sehingga para remaja dapat membentengi diri dari hal-
hal negatif dalam penggunaan internet.
4. Contoh Karya Ilmiah Populer
Globalisasi dan Kebudayaan
Globalisasi yang mulai terasa sejak awal abad 20 memang sudah diperkirakan
sedikit banyak memengaruhi kebudayaan. Kebudayaan seperti perilaku seseorang
akan sangat mudah berubah saat terkena arus globalisasi.
Hal tersebut dikarenakan mudahnya akses untuk mendapatkan informasi dari
berbagai belahan dunia. Sayangnya sebagai negara berkembang Indonesia selalu
khawatir tertinggal dalam arus globalisasi pada berbagai bidang.
Ditambah lagi kebudayaan asli yang terus terkikis dan membuat Indonesia menjadi
krisis budaya. Sehingga bangsa Indonesia harus terus memperkokoh struktur
nilainya agar tidak habis digerus budaya asing.
Baca juga : Pengertian dan Contoh Kata Baku dan Tidak Baku
5. contoh karya tulis ilmiah tentang lingkungan hidup
Pencemaran Dalam Lingkungan Hidup
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Lingkungan adalah kesatuan antara abiotik serta biotik. Abiotik merupakan
kumpulan-kumpulan benda mati. Sedangkan biotik yaitu kumpulan benda hidup.
Di dalam komponen abiotik adalah udara, air, cahaya matahari, tanah, suhu dan
lainnya.
Komponen biotik mencakup dekomposer atau disebut pengurai, konsumen, dan
juga produsen. Kedua komponen tersebut sangatlah erat kaitannya atau tidak dapat
dipisahkan.
Lingkungan hidup diartikan beragam. Menurut Kamus Ekologi, lingkungan hidup
dikatakan juga environment. Environment yaitu kesatuan antara makhluk hidup
atau biotik dan non hidup atau abiotik yang ada di bumi. Sedangkan, menurut
Undang-Undang No. 32 Tahun 2009, lingkungan hidup yaitu kesatuan ruang di
seluruh benda. Baik makhluk hidup yang termasuk manusia, keadaan sampai
perilaku manusia.
Secara keseluruhan bisa disimpulkan jika lingkungan hidup merupakan gabungan
antara semua makhluk hidup dan juga faktor dan komponen di sekelilingnya.
Makhluk hidup yang ada di bumi ini adalah salah satu faktor keberhasilan dari
lingkungan hidup. Makhluk hidup yang dikhususkan adalah manusia. Manusia
merupakan makhluk berakal yang telah diciptakan Tuhan dengan sempurna di
dalam keadaan yang utuh pula.
Baca juga: √ Panduan Cara Membuat Karya Tulis Ilmiah Lengkap
Oleh karena itu, kegagalan dari lingkungan hidup seperti pencemaran yang terjadi
bisa dikatakan ulah dari manusia. Tingkah laku manusia pada saat ini telah
melebihi batas wajar. Salah satunya adalah membuang sampah sembarangan.
Banyak tempat yang seharusnya bersih dari sampah malah tertimbun sampah.
Tempat yang seharusnya rindang serta asri, berubah menjadi tempat yang panas
dan juga gersang.
2. Rumusan Masalah
Apa saja jenis pencemaran dan bagaimana penjelasannya?
3. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui jenis-jenis pencemaran lingkungan hidup.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Jenis Pencemaran
1. Pencemaran Udara
Pencemaran udara tidak selalu dikarenakan oleh ulah manusia. Pencemaran udara
bisa juga disebabkan oleh kejadian alam misalnya gunung meletus. Hasil dari
letusan gunung berapi tersebut membawa partikel-partikel logam yang berbahaya.
Akan tetapi, penyebab utama pencemaran udara di Indonesia biasanya terjadi
akibat polusi kendaraan bermotor roda dua, tiga dan juga empat.
Pencemaran udara disebabkan beberapa hal berikut, yaitu:
a. Asap Rokok
Seperti yang sudah diketahui bersama, sebagian besar orang-orang terkaya yang
berada di Indonesia adalah bos besar dari perusahaan rokok. Oleh karena itu, tidak
heran jika asap rokok menjadi penyumbang pencemaran udara yang paling besar.
Kandungan-kandungan yang berbahaya yang ada di dalam rokok seperti tar dan
juga nikotin. Maka asap yang ditimbulkan juga berbahaya.
Baca juga: Contoh Surat Resmi: Sekolah, Perusahaan, Undangan Resmi, Dsb.
b. Ozon (O3)
Sudah menjadi rahasia publik jika lapisan ozon sudah mulai menipis. Lapisan
penghalang buruknya sinar matahari tersebut justru menjadi boomerang bagi bumi.
Polutan ozon adalah polutan yang paling berbahaya. Penangannya juga sangat sulit
sebab tidak dapat dideteksi. Perlu untuk diketahui, polutan ozon akan
menyebabkan kerusakan pada paru-paru.
c. Karbonmonoksida (CO)
Gas CO juga adalah salah satu polutan yang sangat berbahaya. Gas tersebut bisa
menimbulkan kematian apabila seseorang menghirupnya dalam jangka waktu yang
lama. Contoh dari polutan gas CO adalah ketika tidur di dalam mobil dengan
menggunakan AC. Gas-gas CO yang dihasilkan dari kendaraan bermotor di luar
bisa masuk ke dalam tubuh. Gas itulah yang menyebabkan kematian.
Baca juga: √ Panduan Cara Membuat Karya Tulis Ilmiah Lengkap
2. Pencemaran Air
Air yang bersih adalah air yang tidak berbau dan juga tidak berwarna. Sehingga
jika diemui air yang berbau, berwarna dan juga terdapat biota yang mati di
dalamnya, air tersebut terindikasi sudah tercemar. Pencemaran pada air bisa
dikarenakan oleh hal-hal berikut:
a. Limbah pabrik, nuklir dan industry
Limbah pabrik, nuklir dan juga industri mengandung zat-zat kimia yang
berbahaya. Salah satunya adalah radioaktif. Pembuangan limbah dengan
sembarangan ke sungai sangat membahayakan. Sebab zat berbahaya akan
tercampur dengan air sungai. Hal tersebut mengancam keberadaan biota sungai dan
juga lingkungan di sekitarnya.