BAB IV
A. HASIL
1. Gambaran Lokasi pengambilan data
Pada bab IV membahas tentang hasil dari laporan kasus asuhan
rawat inap ruang Anggrek. Jumlah perawat diruang rawat inap berjumlah
11 orang. Jumlah tempat tidur yang ada di rawat inap ada 13 bed. Asuhan
Identitas Pasien Tn S Ny S
Nama Tn S Ny S
Umur 28 th 31 th
Pendidikan SMP SD
Pekerjaan Wiraswasta Wiraswasta
Status Menikah Menikah
Alamat Ngawen Ngawen
Nomor Registrasi 19547526 17548760
Diagnosa Medis Asma Bronchiale Asma Bronchiale
33
2) Riwayat Penyakit
Riwayat Penyakit Tn S Ny S
Manajemen
Keluhan Utama
kesehatan Keluarga
Sesak nafas
Tn S mengatakan Ny Snafas
Sesak mengatakan jika
Riwayat penyakit Tn S ada
jika mengeluh
anggotasesak
keluarga
nafas, Keluarga mengatakan
sakit,maka akan segera Ny.
sekarang saat sakit,maka
yang digunakan keluarga
untuk S mengeluh sakit kepala
berobat dan
beraktivitas
selalu rutin memeriksakan
bertambah ketika hendak sholat, tiba
memeriksakan
sesak,ketika batuk
kesehatannya di pelayanan
dahak tiba pasien merasa lemah,
kesehatannya di
susah dikeluarkan,
kesehatan terdekat,kemudian
Namun sesak nafas. Kemudian
pelayanan kesehatan
konrol rawat
kebiasaan Tn Sjalanjarangdi pasien
terdekat dibawa seperti ke
Puskesmas Ngawen
menggunakan pelindung
dengan
diri Puskesmas pada dan tanggal
Rumah
keadaan masker
seperti sesak nafas,
dan jaket
lalu 19 Januari
Sakit, Namun2019 Ny S pukul
tidak
kemudian
untuk mencegah
disarankan
allergen.
untuk 10.00 WIB. Pasien masker
menggunakan datang
mondok. Pasien datang dalam keadaan
ketika terpaparsadar.Pada
debu,
dalam keadaan sadar saat
tetapi memakai dilakukan
jaket
pemeriksaan
untuk melindungi
pasien
dirisesak
dari
nafas danallergen.
paparan batuk berdahak
Nutrisi
Riwayat penyakit Tn S mengatakan
Keluarga mengatakansetiap
pasien
hari Ny.SS mengatakan
Ny memiliki riwayatsetiap
dahulu sudah denga
makan lama teratur,sehari
mempunyai3 penyakit
kali makantekanan
tidak pernah
darah
xriwayat
. asma dan selama tinggi.Makan
telat. Keluarga
sehari 3x.Ny.S
Eliminasi sakit pasien
BAB 1x sehari,
sering kontrol
BAK mengatakan
Pola eminasi bahwa
BAB 1x di
rawat jalanada
3x.,tidak di Puskesmas
gangguan dalam BAK
sehari, keluarganya
3x.,tidaktidak
ada
Ngawen.
eliminasi. ada yang mengalami
gangguan eliminasi. sakit
Istirahat-tidur Tn S,biasanya istirahat tidur sepertiS,biasanya
Ny yang istirahat
dialami
malam ± 8 jam,mulai tidur pasien.
tidur malam ± 7 jam,mulai
Riwayat penyakit Keluarga
pukul 21.00
pasien
malammengatakan
,bangun Di dalam
tidur pukulkeluarganya
22.00
keluarga bahwa
jam 04.00
di dalam
pagi keluarganya juga tidak
malam ,bangunadajam 04.00
yang
tidak ada yang mengalami memiliki
pagi, kemudian
riwayatsetelah
penyakit itu
sakit seperti yang dialami kronis ataupun
bersiap-siap untukmenular
pergi
pasien. Di dalam seperti DM, jantung ,
bekerja.
Psikologi keluarganya
Keluarga mengatakan
juga tidaktidak
ada TBC, AIDS, mengatakan
Keluarga maupun
yang gangguan
ada memiliki mentalriwayat
di Hepatitis.ada
tidak gangguan
penyakit
dalam anggota
kronis
keluarga
ataupun mental di dalam anggota
menular seperti DM, keluarga
Sosial jantung, mengatakan
Keluarga TBC, AIDS,
jika Keluarga mengatakan jika
maupun
Tn S Hepatitis
dalam kehidupan Ny S dalam kehidupan
sehari-hari berinteraksi sehari-hari sangat sopan
dengan tetangga nya sangat dan mudah bergaul
baik dan sopan. dengan tetangga dekat
rumah.
Spiritual Tn S mengatakan jika sehari- Ny S mengatakan jika
hari selalu melakukan sehari-hari selalu
kegiatan ibadah di masjid melakukan kegiatan
ibadah di masjid di dekat
rumah.
3) Pola Kesehatan
34
4) Pemeriksaan Fisik
Identitas Pasien Tn S Ny S
Suhu 360 C 360 C
Nadi 100x/menit 120x/menit
Tekanan darah 110/90 mmHg 150/90 mmHg
Pernafasan 30x/menit 34x/menit
GCS 15 15
SPO2 94 % 93%
Head to toes
Identitas Pasien Tn S Ny S
Kepala Mesosepal Mesosepal
Mata Konjungtiva tidak ikterik, Konjungtiva tidak
sklera tak anemis ikterik, sklera tak
anemis
Hidung Tidak ada polip Tidak ada polip
Mulut Bibir kering, bersih Bibir kering, bersih
Leher Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid, tidak ada kelenjar tiroid, tidak ada
pembesaran JVP pembesaran JVP
Paru-paru :
- Inspeksi adanya penggunaan otot adanya penggunaan
bantu pernapasan, adanya otot bantu pernapasan,
retraksi intercostal selama adanya retraksi
bernafas. intercostal selama
bernafas.
traktil premitus kanan dan traktil premitus kanan
- Palpasi kiri seimbang, getaran dan kiri seimbang,
dinding dada (+), getaran dinding dada
pengembangan dada (+), pengembangan
simetris dada simetris
- Perkusi Sonor Sonor
35
3. Analisis Masalah
Analisa Data Penyebab (etiologi) Masalah
Tn S
Data Subjektif :
Tn S mengatakan sesak Peningkatan produksi sekret Bersihan jalan nafas tidak
nafas, dan ketika batuk efektif
dahak susah
dikeluarkan
Data Objektif
- RR 30x/menit
- terdengar suara
ronchi di anterior
paru kanan
36
- SPO2 94 %
Ny S
Data Subjektif : Peningkatan produksi sekret Bersihan jalan nafas tidak
Ny S mengeluh sesak efektif
nafas, dan ketika batuk
dahak.
Data Objektif :
- RR 34x/menit
- Pada pemeriksaan
auskulasi paru
terdengar suara
wheezing (+)
- SPO2 93 %
4. Diagnosa Keperawatan
5. Rencana Keperawatan
6. Implementasi
30tpm
12.00 - Dexamethason
5mg IV 3x1
- Guafenesein
100mg tab 3x1
10.00 nebulizer
Mengajarkan cara
11.00 batuk efektif.
Kolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian terapi.
- Infus D5 % drip
aminophilin 30tpm
- Injeksi
Dexametason 5mg
1x1 IV
- Ambroxol 3x1 tab.
- Aminophilin 200
mg 3x1
mengkaji TTV, status
penafasan, dan
oksigenasi
7. Evaluasi
wheezing, tidak
menggunakan otot bantu
pernapasan, dahak yang
keluar banyak ,dan
berwarna putih.
A:
- Masalah bersihan jalan
nafas sudah teratasi
P : Pertahankan intervensi
- Monitor status respirasi :
adanya suara nafas
tambahan.
- Kolaborasi dengan
dokter dalam pemberian
terapi
Ny S Bersihan jalan nafas tidak 19 Januari S : Ny S mengatakan merasakan
efektif berhubungan 2019 sesak nafas, batuk
dengan peningkatan O : Kesadaran Composmentis
produksi sekret - TD 150/90 mmHg, Nadi
120x/menit, RR
34x/menit, S 36,50C
- Terpasang O2 3lt/menit,
Infus D5% 30tpm
- Klien kooperatif dan
mampu melakukan batuk
efektif, dahak yang
keluar sedikit dan kental
berwarna putih.
- Obat Injeksi IVsudah
masuk (+) dan obat oral
sudah masuk (+)
- Terdengar suara
wheezing di intercostal
IV, menggunakan otot
bantu pernapasan,
adanya retraksi otot
intercosta
A:
- Masalah bersihan jalan
nafas tidak efektif belum
teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor status respirasi :
adanya suara nafas
tambahan.
- Ajarkan tehnik nafas
dalam dan batuk efektif
- Kolaborasi dengan
dokter dalam pemberian
terapi
20 Januari
S : Ny S mengatakan sesak nafas,
2019
sudah berkurang, masih batuk
O : Kesadaran Composmentis
43
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor status respirasi :
adanya suara nafas
tambahan.
- Ajarkan tehnik nafas
dalam dan batuk efektif
- Kolaborasi dengan
dokter dalam pemberian
terapi
B. PEMBAHASAN
1. Pengkajian
a) Identitas Klien
klien tersebut bernama Tn. S dan Ny. S. Tn. S merupakan seorang laki-
serangan asma adalah faktor alergen seperti debu, tungau, spora jamur,
ditandai dengan sesak napas, batuk dan terdengar suara ronchi pada
lapang paru. Tn.S sudah sejak lama menderita asma bronchiale dan
asma ketika asma meyerang. Total nilan Tn. S dari pengukuran Asthma
nafas, adanya batuk, gelisah, badan terasa lemas, dan terdengar suara
wheezing pada lapang paru. Total nilai Ny. S dari pengukuran Asthma
sesak nafas, hal ini sesuai dengan Sundaru (2016) bahwa keluhan utama
dirasakan pada klien asma adalah sesak napas. Tn. S dan Ny. S dapat
terdengar suara ronchi pada lapang paru, dan pada Ny. S terdengar
suara wheezing.
terdengar pada Tn. S adalah suara ronchi pada lapang paru sedangkan
c) Genogram
Klien 1 Tn. S
47
Keterangan :
: Laki-laki : menikah
X : Meninggal
Penjelasan :
keluarganya belum ada yang menderita penyakit yng dialami klien dan
Klien 1 Ny. S
48
Keterangan :
: Laki-laki : menikah
X : Meninggal
Penjelasan :
satu adik laki-laki dan satu adik perempuan. Dalam keluarganya belum
ada yang menderita penyakit yng dialami klien dan dalam keluarganya
tidak ada yang menderita penyakit keturunan dan kronis seperti TB,
d) Manajemen Kesehatan
e) Pemeriksaan fisik
Dilihat dari kedua data klien pada inspeksi kedua klien terdapat
diakibatkan oleh adanya tubrukan aliran udara dengan sputum yang ada
karena tingginya tekanan paru pada saat inspirasi, selain itu ronchi juga
2. Diagnosa
dilihat dari data kedua klien mengalami sesak napas, batuk dengan
50
3. Intervensi Keperawatan
jalan napas karena kedua klien sama-sama mengeluh sesak napas dan
ronchi pada Tn. S dan wheezing pada Ny. S, adanya penggunaan otot
memotivasi pasien untuk napas dalam dengan pelan, ajarkan agar dapat
pada Tn. S dan pada tanggal 19-21 januari 2019 pada Ny. S. Sesuai
Respon klien Tn. S sampai hari ketiga sudah tidak merasakan sesak
napas. Sedangkan pada Ny. S sampai hari ketiga masih masih kadang-
S dan Ny. S berbeda dari hari pertama sampai hari ketiga. Hari pertama
klien Tn. S dahak yang keluar sedikit dengan warna putih sedangkan
pada Ny. S dahak tidak keluar. Pada hari kedua pada Tn. S mampu
sedikit berwarna putih. Pada hari ketiga Tn. S terjadi perubahan yang
menurun atau tidak dan adanya suara napas tambahan. Hari pertama
dan kedua respon Tn. S masih terdengar suara ronchi sedangkan pada
hari ketiga sudah tidak ditemukan suara ronchi. Pada Ny. S pada hari
respon kedua klien tidak ada alergi. Pada hari ketiga , klien Tn. S sudah
S selama 3 hari, klien merasa lega dan dahak yang keluar banyak
hingga sudah tidak lagi batuk dan keluar dahak. Sedangkan pada Ny. S
mengalami sesak napas, tidak ada batuk dan tidak ada sekret.
Sedangkan pada Ny. S masih ada batuk, sudah tidak ada sesak napas,
dan masih ada sedikit sekret, suara napas wheezing masih ada.
5. Evaluasi
napas, sudah tidak ada batuk dan tidak mengeluarkan dahak, tidak ada
ada sesak napas,masih ada batuk, suara napas masih ada wheezing,
dan Kusuma (2015), bahwa hasil yang diharapkan pada klien asma
menunjukkan jalan napas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama
seperti debu, serat kapas, atau kain. Namun pada kedua klien tersebut
sudah dilakukan 3x24 jam, klien Tn. S sudah tidak terdengar ronchi
namun pada Ny. S masih terdengar suara wheezing. Jadi hasil dari