Oleh :
Pembimbing:
dr. Hardisman, MHID, Dr.PH (Med)
1
BAB 1
PENDAHULUAN
karena terorganisir dengan baik. Jika melihat data tahun 2012 maka diperkirakan
jumlah anak sekolah dasar dan lanjutan mencapai 43 juta jiwa. Di antara anak usia
sekolah tersebut terdapat anak disabilitas yang juga memiliki hak yang sama
refraksi, kecacingan, dan penyakit menular terkait perilaku hidup bersih dan sehat.
kesehatan mata, sebesar 1,1% anakusia 6-14 tahun mengalami kelainan refraksi
dan 0,2% anak usia 6-14 tahun mengalami kebutaan.3 Berdasarkan hasil Riskesdas
2010 masalah status gizi anak usia sekolah dan remaja menunjukan bahwa anak
usia 6-12 tahun 15,1% sangat pendekdan 20,5% pendek,4,6% sangat kurus dan
7,6% kurus ,serta 9,2 % mengalami kegemukan.2 Hasil riskesdas tahun 2013
menyatakan bahwa karies untuk anak diatas usia 12 tahun 72,6% ,karies aktif
2
umur 12 tahun 53,7%. Dan 73,6% dari anak usia 12 tahun memerlukan
Sampai tahun 2013, hasil survey pada anak Sekolah Dasar menunjukan prevalensi
kecacingan antara 0-85,9 %( survey di 175 kab/kota) dengan rata rata prevalensi
28,12%.1
dengan sekolah yang berada di wilayah kerja puskesmas. Trias UKS terdiri dari
sehat. Pendidikan kesehatan melalui pelatihan kepada kader sekolah (dokter kecil
pelatihan kader kesehatan remaja pada SMP dan SMA. Upaya preventif melalui
3
1.4 Metode Penulisan
Metode penulisan makalah ini berupa tinjauan pustaka yang merujuk pada
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
sekolah dengan anak didik beserta lingkungan hidupnya sebagai sasaran utama.
mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan peserta didik dan menciptakan
seutuhnya.
5
3. Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap Pengaruh buruk
c. Sasaran UKS
jenjang
Ruang lingkup UKS adalah ruang lingkup yang tercermin dalam Tiga
Program Pokok Usaha Kesehatan Sekolah (TRIAS UKS), yaitu sebagai berikut:
sehat;
1. Pelayanan kesehatan;
6
3. Pengobatan ringan dan P3K maupun P3P;
5. Penyuluhan kesehatan;
7. Pencatatan dan pelaporan tentang keadaan penyakit dan status gizi dan hal
9. UKGS;
a. Definisi
7
anak sekolah maupun untuk dijadikan pertimbangan dalam menyusun program
terprogram dan dilakukan secara rutin oleh pelaksana pelayanan kesehatan untuk
awal untuk skrining pada siswa tahun ajaran baru dimana kedua pemeriksaan ini
b. Tujuan Umum
c. Tujuan Khusus
d. Landasan Hukum
Penyandang Cacat
8
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 79
(Kesehatan Sekolah)
(Kesehatan Olahraga)
Pemerintahan
Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 6/X/PB Tahun 2014,
10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 741 Tahun 2008 tentang Standar
dan pemeriksaan fisik oleh tenaga Kesehatan, guru atau kader kesehatan.
9
1. Pengisian Kuesioner Oleh Peserta Didik/Orang Tua/Wali Peserta
Didik
terkait jenis gejala/kejadian terkait kesehatan yang pernah diderita oleh peserta
didik seperti alergi makanan tertentu, alergi obat tertentu, cedera serius akibat
penyakit lainnya. Peserta didik yang memiliki riwayat kesehatan tertentu memiliki
pada masa yang akan datang. Keterangan riwayat kesehatan peserta didik dapat
Pemeriksaan riwayat kesehatan peserta didik dilakukan pada peserta didik SD/MI,
didik.3
program imunisasi lanjutan yaitu Bulan Imunisasi Anak Sekolah, salah satu
10
Tujuan: Untuk mengetahui status imunisasi peserta didik atas imunisasi
kuesioner terkait penyakit yang pernah diderita oleh keluarga peserta didik (ayah,
anemia, thalasemia dan hemofilia. Peserta didik yang memiliki riwayat kesehatan
peserta didik dapat digunakan oleh petugas kesehatan untuk membantu petugas
sarapan, jajan di sekolah, risiko merokok dan risiko minum minuman beralkohol.
Peserta didik yang memiliki gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok/terpapar
11
peserta didik lebih berisiko menderita penyakit pada saluran pernapasan atau ikut
reproduksi dapat dilakukan pada peserta didik mulai dari kelas 4 SD/MI,
Tujuan: Untuk mendeteksi perilaku dan masalah kesehatan terkait gaya hidup
terkait pubertas dan masalah kesehatan terkait. Peserta didik yang mengalami
kesehatan reproduksi.
Kesehatan Sekolah
tekanan darah (sistolik dan diastolik), denyut nadi per menit, frekuensi napas per
menit serta auskultasi jantung dan paru. Peserta didik yang mengalami masalah
paru (Asma, Tuberkulosis), jantung, yang jika tidak segera diobati berisiko
12
mengganggu proses belajar mengajar, karena malaise (lemah), sakit kepala, sesak
lainnya. Pemeriksaan tanda vital dapat dilakukan pada peserta didik SD/MI,
dilakukan melalui:
pemeriksaan kelopak mata bawah dalam, bibir, lidah dan telapak tangan untuk
Masalah gizi kurang, khususnya gizi buruk dapat terjadi karena keadaan
kurang zat gizi tingkat berat yang disebabkan rendahnya konsumsi energi
(karbohidrat, protein dan lemak) dalam makanan sehari-hari dan atau disertai
penyakit infeksi, sehingga tidak memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG), juga
sering disertai dengan kekurangan zat gizi mikro (vitamin dan mineral). Anak
yang menderita gizi kurang tidak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal
sehingga dapat menurunkan kecerdasan anak. Demikian juga pada anak yang
menderita gizi lebih yaitu kegemukan dan obesitas dapat menyebabkan penyakit
Pada anak yang menderita Anemia Gizi Besi dapat menyebabkan rendahnya
13
mudah terserang penyakit infeksi. Anak dengan anemia memiliki indeks
perkembangan psikomotor dan prestasi yang lebih rendah daripada anak yang
normal. Pemeriksaan status gizi dapat dilakukan pada peserta didik SD/MI,
Tujuan: Untuk mendeteksi secara dini masalah gizi kurang, gizi lebih dan
kekurangan zat gizi mikro antara lain Anemia Gizi Besi (AGB).
Kebersihan diri adalah penampilan diri dalam hal ini rambut, kulit dan
kuku yang bersih yang mencerminkan kesehatan. Peserta didik yang mengalami
kelainan/ penyakit dari kebersihan rambut, kulit dan kuku dapat mengganggu
kenyamanan/ kelancaran proses belajar peserta didik. Rambut, kulit dan kuku
jamur, yang menimbulkan gejala gatal dan dapat menular ke peserta didik lainnya
pneumonia (radang paru), infeksi cacing, infeksi mata dan penyakit kulit. Salah
satu cara sederhana yang dapat dilakukan adalah cuci tangan pakai sabun (setelah
bermain/beraktivitas, sebelum makan dan sesudah makan dan setelah buang air
besar/kecil), mandi sehari 2 kali dengan sabun mandi dan cuci rambut minimal 2
kali seminggu. Pemeriksaan kebersihan diri dapat dilakukan pada peserta didik
dan kuku serta mengetahui cara menjaga kebersihan diri meliputi rambut, kulit
dan kuku.
14
d) Pemeriksaan Kesehatan Indera Penglihatan
mata luar, tajam penglihatan dan pemeriksaan buta warna Peserta didik yang
seperti kelainan refraksi/gangguan tajam penglihatan dan buta warna pada peserta
pendengaran dengan tes berbisik dan tes penala.. Peserta didik yang mengalami
15
prostesa. Peserta didik dengan disabilitas yang menggunakan alat bantu yang
sesuai dengan disabiltasnya akan membantu aktifitas dan proses belajar serta
dapat dilakukan pada peserta didik di sekolah inklusi dan Sekolah Luar Biasa
(SLB).1,2
kegiatan sehari-hari secara efektif dan efisien dalam jangka waktu relatif lama
dengan kesehatan. Peserta didik yang sehat belum tentu bugar, tetapi anak yang
bugar pasti sehat. Peserta didik yang bugar tidak mudah lelah, sehingga dapat
mengerjakan tugas atau pekerjaan di sekolah lebih lama dan lebih baik. Makin
tinggi tingkat kebugaran jasmani peserta didik, makin baik kemampuan fisik yang
dapat mendukung prestasi belajarnya. Peserta didik yang bugar setelah pulang
kursus tambahan dan kegiatan lain sesuai kesenangannya tanpa merasa kelelahan
yang berlebihan. Peserta didik yang kekurangan aktivitas fisik berisiko obesitas,
16
Meningkatkan kebugaran jasmani peserta didik dengan menyusun latihan
dan olahraga.
latihan fisik terprogram. Peserta didik perlu mendapat latihan fisik terprogram
h) Cara Pemeriksaan
menjadi suatu instrumen yang sesuai dengan kondisi anak Indonesia dan berlaku
didik adalah Single test. Single Test yaitu Tes lari jarak menengah dapat menjadi
pilihan yang disesuaikan dengan kelompok usia dan jenis kelamin. Single test lari
1000 meter untuk usia 10-12 tahun putera/puteri, 1600 meter untuk usia 13-19
tahun putera/puteri.1
i) Persiapan Pemeriksaan
di wilayah kerja untuk menentukan pembagian tugas tim pelaksana, waktu dan
17
1. Tim Pelaksana
oleh guru dan kader kesehatan sekolah (dokter kecil/ kader kesehatan remaja).
jawab.
remaja
1 2 3 4 5 6 7 8
Data peserta
√ Sekolah
didik
Koordinasi
pelaksanaan
:
√ √ √ √ √ √ Sekolah
menyepakat
i tempat,
waktu
18
dan
penyediaan
form
informed
consent,kue
sioner dan
form
pemeriksaan
Koordinasi
teknis √ √ √ √ √ Puskesmas
pelaksanaan
penjaringan/
pemeriksaan
berkala
Menyediaka
n alat
√ √ Puskesmas
Pemeriksaa
Informed
Consent
peserta
√ √ √ Sekolah
didik dan
orangtua
peserta
19
didik
Pelaksanaan
Penjaringan √ √ √ Puskesmas
Kesehatan
Umpan
√ √
balik hasil
Puskesmas
pemeriksaan
ke sekolah
Umpan
√
balik hasil
√ √ Sekolah
pemeriksaan
ke orang tua
Tatalaksana
√ √ √ √ √ Puskesmas
rujukan
pada tahun ajaran baru kelas 1, 7 dan 10 di sekolah/madrasah, baik negeri atau
Berkala adalah peserta didik selain kelas 1, 7 dan 10 (kelas 2 - 6 di SD/MI, kelas 8
20
k) Tempat dan Waktu Pelaksanaan
dilakukan bila disepakati dengan sekolah untuk peserta didik yang tidak hadir
Waktu pelaksanaan penjaringan kesehatan yang terbaik adalah pada tahun ajaran
baru yaitu antara bulan Juli sampai Desember, tetapi dalam menghadapi
SMA/SMK/MA.
yaitu dapat dilakukan sepanjang satu tahun ajaran (Juli sampai dengan Juni) :
Bulan Juli sampai dengan Desember untuk peserta didik baru kelas 1, 7, dan
10
Bulan Januari sampai dengan Juni untuk peserta didik baru kelas 1, 7, dan
yang waktu pelaksanaannya dapat dilakukan sepanjang satu tahun ajaran ( Juli
perlu didukung dengan sarana dan prasarana seperti yang dapat digambarkan pada
tabel berikut :
21
Tabel 2.2. Sarana dan Pra sarana Penjaringan dan Pemeriksaan Kesehatan
Sarana Fungsi
pemeriksaan pendengaran
22
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No 75 Tahun 2014 tentang
Puskesmas, daftar peralatan untuk kegiatan luar gedung (UKS dan UKGS),
sebagai berikut:
1 2
paru
denyut nadi
HZ
sedang, besar
23
Snellen, alat untuk pemeriksaan visus Pemeriksaan Tajam Penglihatan
1 2
Alat
Perlengkapan
tertutup
24
Sarung tangan Pemeriksaan Gigi
yang akan diperiksa adalah peserta didik yang termasuk dalam kategori anak.
Seorang anak berada dalam kuasa asuh dari orang tua. Orang tua memiliki
kesehatan peserta didik, informasi dan kesepakatan harus diberikan oleh orang
tua/wali. Formulir lembar persetujuan, dibagikan oleh guru kepada peserta didik
dan disimpan oleh sekolah. Bagi orang tua peserta didik yang menolak
penjaringan kesehatan yang berisi hasil pemeriksaan yang disahkan oleh fasilitas
kesehatan.
25
penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala. Persiapan penjaringan dapat
26
BAB 3
ANALISIS SITUASI
meliputi 10 kelurahan dengan luas 16,06 km2, terletak 00 58’ 4” LS/LU dan 1000
sebagai berikut:
1. Kelurahan Sawahan
3. Kelurahan Jati
5. Kelurahan Kb.Marapalam
6. Kelurahan Andalas
27
PETA PUSKESMAS ANDALAS
85.937 orang, terdiri dari penduduk asli dan pendatang. Sejumlah 22.675 orang di
Jamkesmas sejumlah 16.604 orang dan Jamkesda sejumlah 6.870 orang. Hingga
tahun 2018 kepesertaan keluarga miskin dalam Jamkesmas sudah hampir 100%.
Tabel 3.1 Data distribusi penduduk berdasarkan umur di wilayah kerja Puskesmas
Andalas 2018
Anak Balita
Busui/ Bufas
Lansia (60+)
Bu
JML PDDK
mi
Bum Buli
NO KELURAHAN L P Bayi Balita l PUS
il Re n
sti
1 SAWAHAN 5586 2794 2792 100 385 485 109 22 104 104 1089 390
2 JATI BARU 7047 3525 3522 127 484 611 137 27 131 131 1373 492
3 JATI 10484 5244 5240 189 721 910 204 41 195 195 2044 732
SAWAHAN
4 4728 2365 2363 85 325 410 92 18 88 88 922 330
TIMUR
KB.
5 6445 3224 3221 116 443 559 125 25 120 120 2815 450
MARAPALAM
6 ANDALAS 11601 5803 5798 209 797 1006 226 45 215 215 2263 810
28
KB. DLM
7 PARAK 14437 7221 7216 259 994 1253 281 56 268 268 1809 1008
KARAKAH
PARAK GDG
8 9281 4642 4639 167 638 805 181 36 172 172 971 648
TIMUR
SIMPANG
9 4984 2493 2491 90 342 432 97 19 93 93 1256 348
HARU
GANTING PRK
10 11344 5674 5670 204 780 984 221 44 210 210 2212 792
GADANG
PUSKESMAS 85937 42985 42952 1546 5909 7455 1673 35 1596 1596 16034 6000
wilayah kerja Puskesmas Andalas pada tahun 2018 yang terdiri dari 10
Kerakah.
3.3 Data sekolah dan jumlah siswa di wilayah kerja Puskesmas Andalas
sekolah yang terdiri dari 32 TK, 51 SD, 13 SMP/MTs, 16 SMA/SMK dan 2 SLB.
Jumlah siswa pada masing- masing sekolah tahun ajaran 2018/2019 dapat dilihat
Tabel 3.2 Jumlah Anak Sekolah Dasar Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Tahun
ajaran 2018/2019.3
SD/MIN
1 SD. 01 316
2 SD. 02 145
3 SD. 03 256
4 SD. 04 141
5 SD. 05 315
6 SD. 06 168
29
7 SD. 07 91
8 SD. 08 192
9 SD. 09 168
10 SD. 10 96
11 SD. 11 129
12 SD. 12 144
13 SD. 13 166
14 SD. 14 146
15 SD. 15 108
16 SD. 16 76
17 SD. 17 115
18 SD. 18 157
19 SD. 20 139
20 SD. 21 175
21 SD. 22 483
22 SD.23 463
23 SD.24 266
24 SD.25 104
25 SD.26 207
26 SD.27 95
27 SD.28 132
28 SD.29 240
29 SD.30 269
30 SD.31 89
31 SD.32 334
32 SD.33 310
33 SD.34 233
34 SD.35 240
30
35 SD. KARTIKA 1- 10 351
36 SD. KARTIKA 1- 11 731
37 SD. BUDI MULIA 648
38 SD. MHD. 01 150
39 SD. MHD. 04 50
40 SD. MHD. 07 102
41 SD. MHD. 11 100
42 SD. ADABIAH 385
43 SD. IT. ARAFAH 139
44 SD. YOS SUDARSO 182
45 SD. PGAI 58
46 SD. PERTIWI 2 436
47 SD. PERTIWI 3 322
48 SD. IT. PERMATA 302
49 SD NIBRAS 115
50 SD MAKKAH 101
51 SD TELKOM 51
JUMLAH 8868
Tabel 3.3 Jumlah Anak Sekolah Menengah Pertama Wilayah Kerja Puskesmas
Andalas Tahun Ajaran 2018/2019.3
SMP/MTsN
1 SMP 5 811
2 SMP 9 633
3 SMP 8 706
4 SMP 30 774
5 SMP 31 771
31
6 SMP KARTIKA 1-7 501
7 SMP T.A.P 104
8 SMP YOS SUDARSO 86
9 MTS PGAI 149
10 SMP PGAI 193
11 SMP BUDI MULIA 150
SMP
12 370
MUHAMMADIYAH
13 SMP ADABIAH 542
JUMLAH 5790
Tabel 3.4 Jumlah Anak Sekolah Menengah Atas Wilayah Kerja Puskesmas
Andalas Tahun Ajaran 2018/2019.3
SMA/K/MAN
1 SMA ADABIAH II 2973
2 SMA ADABIAH I 3003
3 SMK KARTIKA 1-2 1470
4 SMK 6 3309
5 SMK KARTIKA 1-1 555
6 SMA KARTIKA 1-5 2449
7 SMK N 2 3801
8 SMK KOSGORO I 1378
9 SMK KOSGORO II 186
10 SMK PERBANKAN 1005
11 SMK OLAHRAGA 168
12 SMA PGAI 1160
13 MA PGAI 243
SMA BUKIT
14 1430
BARISAN
15 SMK TRI ABDI P 207
16 SMA 10 PADANG 701
JUMLAH 7152
Dari tabel di atas dapat dilihat keseluruhan jumlah anak di wilayah kerja
Puskesmas Andalas, dengan total anak SD sebanyak 8868 anak, anak SMP
sebanya 5790 anak, dan total anak SMA sebanyak 7152 anak.3
32
3.4 Data Pemeriksaan Berkala pada Anak Sekolah di Wilayah Kerja
sasaran hanya pada anak kelas 2-6 SD, 2-3 SMP, 2-3 SMA. Berikut tabel data
33
33 SD.34 61 53 87%
34 SD.35 38 30 79%
35 SD. KARTIKA 1- 10 25 24 96%
36 SD. KARTIKA 1- 11 95 83 87%
37 SD. BUDI MULIA 108 108 100%
38 SD. MHD. 01 4 4 100%
39 SD. MHD. 04 12 12 100%
40 SD. MHD. 07 12 8 67%
41 SD. MHD. 11 9 3 33%
42 SD. ADABIAH 85 55 65%
43 SD. IT. ARAFAH 22 20 91%
44 SD. YOS SUDARSO 29 27 93%
45 SD. PGAI 9 6 67%
46 SD. PERTIWI 2 56 50 89%
47 SD. PERTIWI 3 103 103 100%
48 SD. IT. PERMATA 53 52 98%
49 SD NIBRAS 13 12 92%
50 SD MAKKAH 20 17 85%
51 SD TELKOM 74 72 97%
Tabel 3.6 Data Pemeriksaan Berkala pada Anak SMP di Wilayah Kerja
Puskesmas Andalas Tahun Ajaran 2018/2019.3
BERKALA
NO SEKOLAH %
SASARAN DIPERIKSA
1 SMP 5 288 272 94%
2 SMP 9 224 197 88%
3 SMP 8 251 245 98%
4 SMP 30 252 240 95%
5 SMP 31 272 245 90%
6 SMP KARTIKA 1-7 198 178 90%
7 SMP T.A.P 5 3 60%
8 SMP YOS SUDARSO 21 21 100%
9 MTS PGAI 28 27 96%
10 SMP PGAI 25 25 100%
11 SMP BUDI MULIA 87 77 89%
SMP
12 MUHAMMADIYAH 114 104 91%
13 SMP ADABIAH 130 121 93%
34
Tabel 3.7 Data Pemeriksaan Berkala pada Anak SMA di Wilayah Kerja
Puskesmas Andalas Tahun Ajaran 2018/2019.3
BERKALA
NO SEKOLAH %
SASARAN DIPERIKSA
1 SMA ADABIAH II 220 207 94%
2 SMA ADABIAH I 335 327 98%
3 SMK KARTIKA 1-2 241 173 72%
4 SMK 6 468 429 92%
5 SMK KARTIKA 1-1 52 38 73%
6 SMA KARTIKA 1-5 207 207 100%
7 SMK N 2 498 455 91%
8 SMK KOSGORO I 41 18 44%
9 SMK KOSGORO II 20 13 65%
10 SMK PERBANKAN 0 0 0%
11 SMK OLAHRAGA 8 8 100%
12 SMA PGAI 17 13 76%
13 MA PGAI 15 11 73%
14 SMA BUKIT BARISAN 8 8 100%
15 SMK TRI ABDI P 5 4 80%
16 SMA 10 PADANG 290 285 98%
Pemeriksaan berkala kesehatan anak sekolah dengan sasaran kelas 2-6 SD,
kelas 2-3 SMP, dan 2-3 SMA dilakukan pada bulan Maret-Mei 2018, berikut hasil
35
1400
1200 1282
1000
Sangat Kurus
800 kurus
Normal
600
gemuk
400 Obesitas
200
212
111 166 2
0
Status Gizi SD
Gambar 3.2 Pemeriksaan Status Gizi pada siswa SD di Wilayah Kerja Andalas
Tahun Ajaran 2018/2019
1800
1600
1558
1400
1200
1000
Normal
800
Stunting
600
400
200
213
0
TB/U SD
Gambar 3.3 Pemeriksaan TB/U pada siswa SD di Wilayah Kerja Andalas Tahun
Ajaran 2018/2019
36
800
Rongga mulut tidak
700 sehat
710
Karies
600
614
500 Masalah lainnya
400
Infeksi
300
Buta warna
200
Puskesmas Andalas adalah karies gigi, stunting, dan gangguan rongga mulut.
1200
1112
1000
200 276
115 105 0
0
Status gizi
Gambar 3.5 Pemeriksaan Status Gizi pada siswa SMP di Wilayah Kerja Andalas
Tahun Ajaran 2018/2019
37
1800
1600
1564
1400
1200
1000
Normal
800
Stunting
600
400
200
181
0
TB/U SMP
Gambar 3.6 Pemeriksaan TB/U pada siswa SMP di Wilayah Kerja Andalas Tahun
Ajaran 2018/2019
500
Rongga mulut tidak
450 sehat
400 430 Karies
350
300 Masalah lainnya
250 291
Infeksi
200
150 Buta warna
100
Infeksi telinga
50 83
17 0 0 0
0 Serumen telinga
Masalah Kesehatan SMP
Gambar 3.7 Pemeriksaan Berkala Pada Siswa SMP di Wilayah Kerja Andalas
Tahun Ajaran 2018/2019
38
1800
1600
1621
1400
1000 Kurus
Normal
800
Gemuk
600 Obesitas
400
200
96 220 157 3
0
Status gizi
Gambar 3.8 Pemeriksaan Status Gizi pada siswa SMA di Wilayah Kerja Andalas
Tahun Ajaran 2018/2019
2000
1800
1600
1400
1200
1000 Normal
800 Stunting
600
400
200
0
TB/U SMA
Gambar 3.9 Pemeriksaan Status Gizi pada siswa SMA di Wilayah Kerja Andalas
Tahun Ajaran 2018/2019
39
450
400
407 400 400
350 rongga mulut tidak sehat
300 Karies gigi
250 Masalah mulut lainnya
200 Infeksi
Buta Warna
150
155 149 Infeksi telinga
100
Serumen telinga
50
0 0
0
Masalah Kesehatan
Pada bagan di atas tampak permasalahan pada anak SMP dan SMA secara
garis besar hampir sama dengan siswa SD yaitu karies gigi, serumen telinga, dan
40
BAB 4
PEMBAHASAN
dari trias UKS. UKS meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan
peserta didik dilakukan melalui trias UKS yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan
bertujuan dalam preventif untuk mendeteksi dini masalah kesehatan pada peserta
didik agar dapat ditindaklanjuti segera bila terdeteksi masalah kesehatan pada
peserta didik.
berkala sedikitnya 1 kali dalam setahun dengan sasaran kelas 2-6 bagi SD, kelas
2-3 SMP, kelas 2-3 SMA. Pelaksanaannya sudah tepat yaitu dilakukan sepanjang
Pemeriksaan Berkala pada SD, SMP dan SMA dari 70 sekolah, dengan
pencapaian terendah pada SMK Perbankan, yaitu 0%. Kendala dalam pelaksanaan
ini hingga angka pencapaian pelaksanaan pemeriksaaan berkala pada anak SMK
41
dikarenakan metode belajar yang susah untuk penentuan jadwal pihak puskesmas
dengan pihak siswa. Siswa SMK tidak hanya di satu lokal saja tetapi kelas mereka
tergantung mata pelajaran jurusannya hingga jadwal seriap siswa yang berbeda-
Hasil pemeriksaan berkala dari SD, SMP dan SMA ditemukan data
terbanyak pada gigi karies, penglihatan yang kurang, serumen telinga, dan gizi
penyuluhan tentang kebersihan diri, edukasi tentang kebersihan gigi dan gizi.
sekolah akibat kurangnya kerjasama oleh tim pelaksana sesuai petunjuk teknis
yaitu dilaksanakan oleh tim pelaksana UKS yang terdiri dari kepala
siswa.
kesehatan yang sedang praktik di Puskesmas Andalas. Solusi ini telah sesuai
42
keterbatasan sumber daya kesehatan, kepala puskesmas dapat meminta bantuan
dinas kesehatan dan institusi pendidikan, organisasi profesi, atau mitra potensial
43
BAB 5
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1. UKS (Unit Kesehatan Sekolah) terdiri dari tiga kegiatan, salah satunya
2. Pemeriksaan berkala pada anak sekolah baik di tingkat SD, SMP, maupun
SMA belum ada yang mencapai 100% terhitung sejak bulan Maret hingga Mei
2018.
4. Masalah yang ditemukan pada pemeriksaan berkala anak sekolah untuk SMP
dan SMA adalah kurangnya kesadaran pada murid terhadap kesehatan dan
kendala dalam jadwal pertemuan dengan murid, terutama pada murid SMA /
44
5.2 Saran
1. Perlunya koordinasi, baik antara kepala puskesmas sebagai pembina UKS dan
kinerja tim pelaksana UKS yang belum optimal. Jika dirasakan perlu, kepala
2. Perlunya koordinasi baik dengan pihak guru SMK untuk menindak lanjutkan
dipilih satu hari dimana semua murid dikumpulkan untuk diperiksa mengingat
tapi diberi jeda 3 bulan sekali agar siswa-siswi yang sebelumnya berhalangan
berkala pada anak sekolah tidak hanya terbatas pada sekolah biasa saja..
45
DAFTAR PUSTAKA
2009
46