Anda di halaman 1dari 69

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PIJAT EFFLEUARGE TERHADAP NYERI PUNGGUNG


PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH
PUSKESMAS TARUB

Proposal Karya Tulis Ilmiah disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Terapan Kebidanan pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Husada
Semarang

Disusun oleh :
Sri Wilujeng
NIM. 1804145

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADASEMARANG
2019
HALAMAN PERSETUJUAN PROPOSAL

Proposal yang disusun oleh:


Nama : Sri Wilujeng
Nim : 1804145
Prodi : Sarjana Terapan Kebidanan
Judul : Pengaruh pjat Effleuarge terhadap nyeri punggung pada
ibu hamil trimester III di Wilayah Puskesmas Tarub.

Telah disetujui oleh pembimbing pada:


Hari :
Tanggal :

Untuk dipertahankan di hadapan tim penguji Proposal Program Studi Sarjana

Terapan KebidananSekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya HusadaSemarang.

Pembimbing I Pembimbing II

Sawitry,. S. Si. T., MH Boediarsih, S. Kp., M. Kes


HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL

Proposal yang disusun oleh:


Nama : Sri Wilujeng
Nim : 1804145
Prodi : Sarjana Terapan Kebidanan
Judul : Pengaruh pjat Effleuarge terhadap nyeri punggung pada
ibu hamil trimester III di Wilayah Puskesmas Tarub.

Telah dipertahankan di hadapan tim penguji Proposal Program


StudiSarjana Terapan Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Karya HusadaSemarang pada :
Hari :
Tanggal :

Tim penguji :

1. Dyah Ayu Wulandari.,S. Si. T., M. Keb Penguji Utama………………

2. Sawitry., ,S. Si. T., MH Penguji II................................

3. Boediarsih, S. Kp., M. Kes Penguji III ..............................


KATA PENGANTAR

Allhamdulillah, dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT,


atas rahmat hidayah-nya, penulis mampu menyelesaikan Proposal Karya Tulis
Ilmiah tentang “Pengaruh pjat Effleuargeterhadap nyeri punggung pada ibu hamil
trimester III di Wilayah Puskesmas Tarub” sesuai dengan waktu yang
direncanakan. Penulis menyadari bahwa kegiatan penulisan ini dapat diselesaikan
berkat adanya dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada :

1. Dr. Ns. Fery Agusman. MM., M.Kep., Sp. Kom, selaku KetuaSekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Karya Husada Semarang
2. Lestari Puji Astuti, S.SiT., M.Kes, selaku Kepala Program Studi (Kaprodi)
Sarjana Terapan KebidananSekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Husada
Semarang.
3. Akhmad Buchori., S.Km.M.Kes, Selaku Kepala Puskesmas Tarub Kabupaten
Tegal
4. Dyah Ayu Wulandari.,S. Si. T., M. Keb, selaku Ketua Uji Proposal Karya Tulis
Ilmiah.
5. Sawitry., ,S. Si. T., MH,selaku Pembimbing I dan Anggota Penguji Proposal
Karya Tulis Ilmiah yang telah banyak memberikan bimbingan dalam
penyusunan Proposal.
6. Boediarsih, S. Kp., M. Kes,selaku Pembimbing II dan Anggota Penguji
Proposal Karya Tulis Ilmiah yang telah banyak memberikan bimbingan dalam
penyusunan Proposal.
7. Para Dosen dan Staf Dosen Poltekes Kemenkes Semarang Program Studi
Sarjana Terapan KebidananSekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Husada
Semarang
8. Suami dan Anak-anak tercinta yang telah memberi dukungan dan semangat
dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

i
9. Sahabat-sahabatku seangkatan yang telah memberikan motivasi dan erimakasih
atas keceriaan, dan dukunganya.
10. Semua pihak yang membantu dalam penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah
ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Harapan penulis semoga hasil penulisan ini dapat memberikan manfaat


khususnya terkaitpengaruh pjat Effleuargeterhadap nyeri punggung pada ibu
hamil trimester III di Wilayah Puskesmas Tarub. Penulis menyadari bahwa
Proposal Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna, oleh karenanya
masukan dan kritik untuk perbaikan penulisan karya ilmiah pada masa mendatang
sangat penulis harapan.

Semarang, 15Maret 2019


Penulis

Sri Wilujeng

ii
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... vii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................... 4
C. Tujuan Penulisan ................................................................. 5
D. Manfaat Penulisan ............................................................... 5
E. Originalitas Penelitian ......................................................... 7
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori ..................................................................... 9
1. Kehamilan ....................................................................... 9
2. Nyeri ............................................................................... 16
3. Pijat Effleurage ............................................................... 26
B. Kerangka Teori .................................................................... 30
C. Kerangka Konsep ................................................................ 31
D. Variabel Penelitian .............................................................. 31
E. Hipotesis .............................................................................. 31
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian ................................................. 32
B. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................. 33
C. Definisi Operasional ............................................................ 33
D. Populasi, Sampel, Teknik Sampling dan alur penelitian .... 36
E. Definisi Operasional ............................................................ 36
F. Alat Pengumpulan Data ....................................................... 37
G. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 39

iii
H. Pengolahan Data .................................................................. 40
I. Analisa Data ....................................................................... 42
J. Etika penelitian .................................................................... 43
Daftar Pustaka
Lampiran

iv
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Originalitas Penelitian ........................................................................................7

3.1Definisi Oprasional ...........................................................................................33

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Numeric Reating Scale (NRS) ...................................................................... 18

2.2 Visual Analogue Scale (VAS) ....................................................................... 20

2.3 Gambar Teknik Pijat Effleurage ................................................................... 24

2.3 Kerangka Teori.................................................................................................30

2.4 Kerangka Konsep .............................................................................................31

3.1 Rancangan Penelitian one group pretest posttest design .................................32

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Survey Awal


Lampiran 2 Surat Rekomendasi Penelitian
Lampiran 3Surat Permohonan menjadi responden
Lampiran 4 Surat Persetujuan menjadi responden
Lampiran 5 Kuesioner Identitas Responden
Lampiran 6 Lembar Observasi Nyeri Punggung Responden
Lampiran 7Lembar Tabel Observasi nyeri punggung sebelum dan sesudah pijat
Effleurage
Lampiran 8 Lembar Evaluasi
Lampiran 5 SOPPijat Effleurage

vii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan adalah fase teristimewa dalam kehidupan seorang wanita. Ada

rasa bangga karena ia telah menjadi seorang wanita yang sempurna dengan

memiliki anak nantinya. Ada yang bisa melewatinya dengan cara hingga

melahirkan, tetapi juga tidak jarang banyak yang mengalami keluhan sepanjang

kehamilannya (1).

Selama masa kehamilan ibu hamil mengalami perubahan fisik dan

psikologis yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan terutama pada trimester III,

seperti dispnea, insomnia, sering berkemih, tekanan dan ketidaknyamanan pada

perineum, Nyeri Punggung Bawah (NPB) atau Low Back Pain(LBP), Konstipasi,

Uariles, mudah lelah, Kontraksi Braxton Hicks, kram kaki, oedema pergelangan

kaki dan perubahan mood peningkatan kemasan (2).

Perut bertambah besar akan menimbulkan ibu harus kehilangan

keseimbangan akibat hal-hal tersebut. Ibu hamil akan menarik punggung kearah

belakang dan melengkungkan leher. Dari posisi tubuh semacam ini akan

mengakibatkan punggung bagian bawah melengkung, sedangkan otot-otot

punggung akan tertarik sehingga timbulkan rasa nyeri (3).

Prevalensi ibu hamil yang mengalami nyeri punggung bawah di Indonesia

mencapai 65-80% dari total ibu hamil trimester III sebanyak 5.212.568 jiwa(4).

1
2

Sementara di Jawa Tengah diperkirakan angka kejadian nyeri punggung sebesar

40%(10). Sedangkan diwilayah Kabupaten Tegal terdapat 3.346 ibu hamil

menunjukan bahwa sebesar 68% ibu hamil mengalami nyeri punggung dengan

intensitas sedang dan 32% ibu hamil mengalami nyeri punggung dengan intensitas
(11)
ringan . Berdasarkan data yang diperoleh di Puskesmas Tarub Kabupaten

Tegal, menunjukkan bahwa 8 dari 10 ibu hamil trimester III memiliki keluhan

nyeri punggung. Data 8 responden ibu hamil yang mengalami nyeri punggung di

Puskesmas Tarub Kabupaten Tegal didapatkan sebesar 30% mengalami nyeri

ringan, 40% mengalami nyeri sedang, dan 30% mengalami nyeri berat.

Beberapa cara untuk mengurangi intensitas dan frekuensi nyeri punggung

bawah antara lain : minum, hindari membengkuk dan mengangkat beban berat,

istirahat, gunakan sabuk penopang, hindari pemakaian hight heels, bangun secara
(6)
berlahan . Duduk dikursi yang bisa menopang punggung dan tempatkan bantal

kecil di belakang punggung bawah, olahraga, kompres hangat, dan Massage atau

pemijatan.

Penatalaksanaan nyeri pada punggung saat kehamilan bervariatif seperti


(7)
penatalaksanaan farmakologi maupun non farmakologi .MassageEffleurage

adalah tindakan non farmakologi yang dapat digunakan untuk menurunkan nyeri

punggung pada ibu hamil. Kemampuan tindakan ini bermanfaat untuk

menurunkan nyeri punggung pada ibu hamil terutama saat menginjak umur

kehamilan trimester III (8).

Massage atau pemijatan merupakan metode non farmakologis yang

memberikan tindakan penekanan oleh tangan pada jaringan lunak, biasanya pada
3

otot, tenden atau ligament tanpa menyebabkan perubahan posisi sendi guna

menurunkan nyeri, menghasilkan relaksasi dan meningkatkan sirkulasi (8).

Beberapa macam metode pemijatan yang dapat dilakukan untuk merangsang

saraf yang berdiameter besar sehingga mengurangi nyeri antara lain Effleuarge,

Deep back, Kiim Counter Pressure, dan Abdominat Lefting(9).

Effleuarge Massage adalah bentuk massage dengan menggunakan telapak

tangan yang memberikan tekanan lembut ke atas permukaan tubuh dengan arah

sirkulasi secara berulang (10). Massage ini bertujuan untuk meningkatkan sirkulasi

darah. Memberikan tekanan dan menghangatkan otot abdomen serta

meningkatkan relaksasi fisik dan mental. Effleurage merupakan Massage yang

aman, mudah untuk dilakukan, tidak memerlukan biaya, tidak memiliki efek

samping dan dapat dilakukan sendiri atau dengan bantuan orang lain (11).

Tindakan utama Effleuarge Massagemerupakan aplikasi dari teori

GadeControl yang dapat “menutup gerbang” untuk menghambat perjalanan

rangsang nyeri pada pusat yang lebih tinggi pada sistem saraf pusat. Berdasarkan

penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruhEffleuarge Massageuntuk

menurunkan nyeri punggung pada ibu hamil trimester III (12).

Menurut data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Tahun

2018 menunjukan hasil kunjungan Antenatal Care (ANC) yaitu K1 ada 35.428

orang, dan K4 ada 29.622 orang. Puskesmas Tarub merupakan salah satu unit

pelayanan yang ada di wilayah Kabupaten Tegal.

Berdasarkan Studi pendahuluan di wilayah Puskesmas Tarub melalui

wawancara dengan Bidan Koordinator Kesehatan Puskesmas Tarub ibu dan anak
4

jumlah kunjungan ibu hamil dari bulan Januari sampai dengan bulan Desember

Tahun 2018 terdapat ibu hamil trimester III dengan usia kehamilan antara 28-40

minggu ada 924 ibu hamil dan ibu hamil yang mengalami nyeri punggung bagian

bawah pada trimester III sebanyak 568 orang. Pada bulan Januari 2019 ada

kunjungan ibu hamil trimester III yang memeriksakan kehamilan di Wilayah

Puskesmas Tarub sebanyak 92 orang, sedangkan ibu hamil yang mengeluh nyeri

punggung bagian bawah sebanyak 47 orang. Beliau juga mengutarakan untuk

mengatasi keluhan nyeri punggung pada ibu hamil trimester III di wilayah kerja

Puskesmas Tarub yaitu dengan menganjurkan ibu hamil untuk berolahraga secara

teratur, tidur dengan posisi yang tepat, hindari kebiasaan duduk atau berdiri terlalu

lama, menjaga berat badan agar tetap ideal dan memberikan obat pereda nyeri

yang diperbolehkan dikonsumsi ibu hamil.

Berdasarkan survey langsung pada ibu hamil di Wilayah Puskesmas Tarub

mengatakan rata-rata mengeluh nyeri punggung bawah dan mereka ingin sekali

mengurangi nyeri tersebut. Kemudian peneliti melakukan survey pada tiga ibu

hamil didapatkan ibu hamil pertama diberi vitamain B1 mengatakan nyeri

berkurang hanya beberapa jam saja setelah reaksi obat habis kemudian nyeri

muncul lagi, ibu hamil kedua dibagian punggung bawah di olesi dengan

menggunakan obat gosok mengatakan nyeri berkurang hanya sesaat saja,

sedangkan ibu hamil ketiga dilakukan pijatan lembut bagian punggung bawah

mengatakan nyeri berkurang dan merasa lebih nyaman. Selama ini ibu hamil

dengan keluhan nyeri punggung bawah belum pernah dilakukan atau diberikan

pijatan Effleuarage, dan untuk mengatasi keluhan tersebut hanya diberikan


5

vitamin B1 untuk mengurangi nyeri punggung dan multivitamin kehamilan seperti

kalsium dan tablet penambah darah.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pijat Effleuarageuntuk mengurangi

nyeri punggung bawah pada ibu hamil trimester III di Wilayah Puskesmas Tarub.

B. Rumusan Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini adalah pengaruh pijat

Effleuarageterhadap nyeri punggung pada ibu hamil trimester III di Wilayah

Puskesmas Tarub.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Mengetahui pengaruh pijat Effleuarageterhadap nyeri punggung pada ibu

hamil trimester III di Wilayah Puskesmas Tarub.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui intensitas nyeri pada ibu hamil trimester III yang mengalami

nyeri punggung sebelum dilakukan Effleuarage Massagedi Wilayah

Puskesmas Tarub.

b. Mengetahui intensitas nyeri pada ibu hamil trimester III yang mengelami

nyeri punggung setelah dilakukan Effleuarage Massage di Wilayah

Puskesmas Tarub.
6

c. Menganalisa pengaruhEffleuarage Massage terhadap penurunan nyeri

punggung pada ibu hamil trimester III di Wilayah Puskesmas Tarub.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Responden

Hasil penelitian dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan dan

dapat mempraktekan Pijat Effleurage secara mandiri baik oleh suami atau

anggota keluarga lainnya kepada ibu hamil khususnya Trimester IIIuntuk

mengurangi nyeri punggung.

2. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan bagi peneliti

khususnyapenerapan asuhan Pijat Effleuarage sebagai salah satu metode

alternatif untuk mengurangi nyeri punggung pada ibu hamil trimester III yang

mengalami nyeri punggung bawah di Wilayah Puskesmas Tarub.

3. Bagi instansi Pendidikan

penelitian ini dapat menjadi ilmu pengetahuan serta pemikiran mengenai

efektifitas Pijat Effleuarageterhadap penurunan nyeri punggung bawah pada

ibu hamil trimester III.

4. Bagi Masyarakat

Penelitian ini dapat bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya sebagai

informasi mengenai penatalaksanaan penurunan nyeri punggung pada ibu

hamil trimester III.


7

5. Bagi Profesi

Peneliti ini dapat menjadi bahan masukan untuk meningkatkan pelayanan

asuhan kebidanan terhadap ibu hamil trimester III khususnya dengan keluhan

nyeri punggung.

E. Originalitias Penelitian

Tabel 1.1 Originalitias Penelitian

Judul Metode
No Nama/Tahun Hasil Penelitian Perbedaan
Penelitian Penelitian
1. Ellysusilaw Efektivitas - Jenis Hasil Uji Jenis penelitian
ati (2017) pemberian penelitian Statistik menggunakan
teknik Quasi mengunakan Quasi
Massage Experimental Paired T-test Experimental
effleurage design dengan didapatkan nilai design dengan
dan teknik the posttest P value the posttest only
only control
counter 0,000maka control group
group design
pressure dapat design
- Sampel 32
terhadap rasa orang yang disimpulkan sedangkan pada
nyeri dibagi dalam 2 tehnik Massage penelitian ini
punggung kelompok Effleurage lebih jenis penelitian
ibu hamil di perlakuan efektif dari pada menggunakan
Langsa tahun - Uji bivariate tehnik Massage Quasy
2017 menggunakan Conter pressure Experiment
uji Paired T- dalam dengan
test. mengurangi rancangan one
nyeri punggung group pretest
ibu hamil di posttest.
Langsa tahun
2017
2. Rohmatin Perbandinga - Jenis dan Hasil penelitian Jenis dan desain
(2018) n pengaruh desain menunjukkan penelitian
aromaterapi penelitian adanya menggunakan
mawar menggunakan perbedaan pre
dengan pre antara experimental
Massage experimental aromaterapi designs
designs
Effleurage mawar dengan (nondesigns)
(nondesigns)
terhadap Massage sedangkan pada
dengan
intensitas rancangan two Effleurage penelitian ini
nyeri group pretest- terhadap jenis penelitian
8

Judul Metode
No Nama/Tahun Hasil Penelitian Perbedaan
Penelitian Penelitian
persalinan post test intensitas nyeri menggunakan
kala I fase design persalinan kala I Quasy
aktif - Sampel42 fase aktif (ρ = Experiment
orang yang 0,000) dengan
terbagi 2 rancangan one
kelompok group pretest
intervensi, 21
posttest.
orang untuk
kelompok
intervensi
aromaterapi
mawar dan 21
orang untuk
kelompok
intervensi
Massage
Effleurage
- Analisa uji
Mann Whitney
3. Mulyasari Perbedaan - Jenis Tidak ada Jenis penelitian
(2018) efektivitas penelitian perbedaan yang Quasyeksperime
teknik Quasyeksperi bermakna antara ntal dengan
MassageEffle mental dengan rancanganTwo
rancanganTwo teknik
urage dan Group Pretest-
Group MassageEffleur
kompres Posttest design
Pretest- agedan kompres
sedangkan pada
hangat Posttest
hangat terhadap penelitian ini
terhadap design
- Metode nyeri persalinan jenis penelitian
nyeri
accidental kala I fase menggunakan
persalinan
sampling aktif di Quasy
kala I fase
- Analisa uji Wilayah Kerja Experiment
aktif di
Independent Puskesmas dengan
Wilayah T- Bergas rancangan one
Kerja test/Unpaired group pretest
Puskesmas T-test Kabupaten posttest.
Bergas Semarang.
Kabupaten
Semarang.
9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Kehamilan

a. Definisi

Menurut Federasi Obstetri Ginekologi, Internasional, kehamilan di

definisikan sebagai Fertilisasi atau penyatuan dari Spermatozoa dan ovum

dan dilanjutkan dengan Nidasi atau Implantasi. Bila di hitung dari saat

Fertilisasi hingga lahirnya bayi. Kehamilan normal akan berlangsung dalam

40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional.

Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester I berlangsung dalam

12 minggu, trimester II 15 minggu (minggu ke 13 hinggal 27), dan trimester

III 13 minggu (minggu ke 28 hingga 40 minggu). (13)

Kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari konsepsi sampai

lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9

bulan 7 hari) dihitung dari haid pertama haid terakhir. (14)

b. Proses Terjadinya Kehamilan

Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan

terdiri dari ovulasi, migrasi, spermatozoa dan ovum, konsepsi dan

pertumbuhan zigat, nidasi (implenmentasi) pada uterus, pembentukan

plasenta dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm. (15).

9
10

Proseskehamilan yakni bahwa wanita pada umunya mempunyai 2

indung telur (ovarium) yaitu di sebelah kanan dan kiri, dan diperkirakan

dalam ovarium wanita terdapat kira-kira 100.000 folikel primer(31). Pada

setiap bulannya indung telur akan melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum)

dalam tuba. Untuk setiap kehamilan yang dibutuhkan adalah spermatozoa,

ovum, pembuahan ovum, dan nidasi hasil konsepsi.

Pada waktu koitus, jutaan spermatozoa pria dikeluarkan di forniks

vagina dan di sekitar portio wanita hanya beberapa ratus ribu spermatozoa

saja yang dapat bertahan hingga kavum uteri dan tuba, spermatozoa dapat

memasuki ovum yang telah siap dibuahi. Disekitar sel telur terdapat zona

pelluicida yang melindungi ovum, ratusan spermatozoa tersebut berkumpul

untuk mengeluarkan fermeni (ragi) agar dapat mengikis zona pelluicidadan

hanya satu spermatoza yang mempunyai kemampuan untuk membuahi sel

telur, peristiwa ini di sebut pembuahan (konsepsi).

Dalam beberapa jam setelah pembuahan terjadi dimulailah proses

pembelahan zigot sambil bergerak menuju kavum uteri oleh arus serta

getaran sillia pada permukaan sel-sel tuba dan kontraksi tuba. Pada

umumnya jika hasil konsepsi telah sampai kavum uteri maka akan terjadi

perlekatan pada dinding depan atau belakang uterus olekat fundus uteri.

Perlekatan itu disebut nidasi dan jika terjadi nidasi barulah dapat dikatakan

adanya kehamilan. Setelah adanya kehamilan dibutuhkan sesuatu untuk

membuat janin tumbuh dengan baik yaitu plasenta. Umumnya plasenta


11

terbentuk dengan lengkap pada usia kehamilan kurang lebih 16 minggu.

Plasenta ini sebagian besar berasal dari janin dan sebagian kecil dari ibu(16).

c. Kehamilan Trimester III

Kehamilan adalah salah satu masa dari konsepsi sampai lahirnya janin.

Kehamilan trimester III yaitu periode 3 bulan terakhir kehamilan yang di

mulai pada minggu 16-28 sampai minggu ke 40. Pada wanita hamil

trimester III akan mengalami perubahan fisiologis dan psikologis yang

disebut sebagai periode penantian. Perubahan fisiologis pada kehamilan

trimester III

1) Uterus

Uterus mulai menekan ke arah tulang belakang, menekan vena

kava dan aorta sehingga aliran darah tertekan. Pada akhir kehamilan

sering terjadi kontraksi uterus yang his itmus uteri menjadi bagian korpus

dan berlambang menjadi segmen bawah rahim yang lebar dan tipis.

Serviks menjadi lunak sekali dan lebih mudah di masuki dengan satu jari

pada akhir kehamilan

2) Sirkulasi darah dan sistem Respirasi

Volume darah meningkat 25% dengan puncak pada kehamilan 32

minggu diikuti pompa jantung meningkat 30%. Ibu hamil sering

mengeluh sesak nafas akibat pembesaran uterus yang semakin mendesak

ke arah diafragmah.
12

3) Traktus Digestivus

Ibu hamil dapat mengalami nyeri ulu hati dan regurgitasi karena

terjadi tekanan ke atas uterus. Sedangkan pelebaran pembuluh darah

pada rectum bisa terjadi.

4) Traktus Uninarius

Bila kepala janin mulai turun ke PAP, maka ibu hamil akan

kembali mengeluh sering kencing.

5) Sistem Muskulutskeletal

Sistem Muskuloskeletal adalah sistem otot rangka atau otot yang

melekat pada tulang, terdiri dari otot-otot serat lintang yang sifat

gerakannya dapat diatur(33). Otot (rangka) mampu berkontraksi

(memendek) dan berelaksasi (memanjang). Jika otot sinergis

berkontraksi, maka otot antagonis berelaksasi. Pada saat berkontraksi,

otot menarik tulang melalui tendon dan rileksasi terjadi pada saat

pasangan otot yang berkontraksi menarik tulang pada arah yang

berlawanan.

Setiap proses kontraksi membutuhkan energi yang diperoleh dari

ATP (adenosine triphosphate) yang dipecah membentuk ADP

(adenosine diphosphate). Kebutuhan ATP dalam jumlah besar (untuk

kerja otot yang berat dan dalam jangka waktu yang lama) disuplai oleh

sistem metabolisme tubuh dengan menguraikan karbohidrat, lemek dan


13

protein yang tersimpan pada tubuh melalui proses anaerobik (glycolysis)

dan proses aerobik(oxidative phosphorylation)(34).

Keluhanotot dikelompokkan berdasarkan(35): (1) Keluhan

sementara (reversible), yaitu keluhan otot yang terjadi pada saat otot

menerima beban statis dan akan hilang dengan segera saat pemberian

beban dihentikan; dan (2) Keluhan menetap (persistent), yaitu keluhan

otot yang bersifat menetap dan rasa sakit pada otot akan terus berlanjut

walaupun pemberian beban kerja telah dihentikan.

Beban kerja fisik yang melewati batas kemampuan dapat membawa

risiko gangguan pada sistem otot-rangka. Gangguan yang mungkin

terjadi dapat dibagi atas dua bentuk, yaitu 1) Cedera akibat pembebanan

yang tiba- tiba seperti fraktur, dislokasi sendi dan terkilir (strain) 2)

Kelainan sistem ototrangka dalam jangka panjang seperti musculoskeletal

disorders (MSDs), repetitive strain ijuries (RSI) atau cumulative trauma

disorders (CTD) (36).

Keluhan Muskuloskeletal terjadi karena kontraksi otot yang

berlebihan akibat pemberian beban kerja yang berat dengan durasi

pembebanan yang panjang. Keluhan otot tidak akan terjadi apabila

kontraksi otot hanya berkisar 15-20% kekuatan otot maksimum.

Sebaliknya, jika kontraksi otot melebihi 20% maka peredaran darah ke

otot berkurang menurut tingkat kontraksi yang dipengaruhi oleh besarnya

tenaga yang diperlukan. Akibatnya, suplai oksigen ke otot menurun,


14

proses metabolisme karbohidrat terhambat dan terjadi penimbunan asam

laktat(37).

Keluhan muskuloskeletal disebabkan oleh kontraksi otot yang

mengakibatkan peningkatan tekanan dalam otot sehingga terjadi

obstruksi aliran darah dalam pembuluh darah. Berkurangnya aliran darah

berpotensi menyebabkan terjadinya kontraksi statis. Pengerahan tenaga

otot yang tinggi dapat dimungkinkan terjadi pemecahan pada internal sel

otot. Selain itu, akumulasi dari ion kalsium dapat menyebabkan

kerusakan sel. Kontraksi statis yang berlangsung lama dapat memicu

terjadinya proses patologis yang menyebabkan keluhan nyeri (38).

Keluhan pada sistem muskuloskeletal dapat disebabkan juga oleh

beberapa hal, diantaranya: 1) Memaksakan angkat-angkut beban yang

terlalu berat; 2) melakukan gerakan tertentu yang berulang; 3) sikap

tubuh yang tidak ergonomis ketika duduk, berdiri dan beraktivitas; 4)


(39)
menggunakan teknik pengangkatan yang salah; dan 5) tekanan kerja .

Kelainan pada sistem muskuloskeletal atau Musculosceletal Disorders

(MSDs) adalah sekumpulan gejala atau gangguan yang berkaitan dengan

jaringan otot, tendon, ligament, kartilago, sistem saraf, struktur tulang

dan pembuluh darah. MSDs pada awalnya menyebabkan sakit, nyeri,

mati rasa, kesemutan, bengkak, kekakuan, gemetar, gangguan tidur dan

rasa terbakar akibat dari pekerjaan yang tidak sesuai dengan kapasitas

fisik pekerja sehingga pada akhirnya menyebabkan kerusakan pada tubuh

pekerja (40).
15

Muskuloskeletal Disorders (MSDs) merupakan gangguan fungsi

otot, tendon, saraf, pembuluh darah, tulang dan ligamen, akibat

ketegangan atau perubahan struktur sistem Muskuloskeletal dalam waktu

pendek ataupun lama. Pekerja dituntut untuk bekerja dengan peralatan

yang ada sehingga pekerja berusaha mengadaptasi peralatan tersebut

dalam melakukan kerjanya dan terkadang pekerja bekerja melampaui

kemampuan fisik yang ada dan akan timbul ketegangan otot dan keluhan

yang berkaitan dengan nyeri. Sikap kerja yang salah dalam durasi yang

panjang dan berat beban yang diangkat para pekerja juga sangat berisiko

untuk menimbulkan keluhan atau cidera, terutama cidera pada sistem

Muskuloskeletal para pekerja (38).

6) Metabolisme

Perubahan metabolisme seperti terjadi kenaikan metabolisme basal

sebesar 15-20 % dari semula, terutama pada trimester III, penurunan

keseimbangan asam basa dari 155 mEq per liter menjadi 145 mEq per

liter.

7) Perubahan Kardiovaskuler

Volume darah total ibu hamil meningkat 30-50 %, yaitu kombinasi

antara plasma 75% dan sel darah merah 33% dari nilai sebelum hamil.(15)

8) Kenaikan Berat Badan

Berat badan sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa berat

badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5 kg-16,5 kg. (17)
16

d. Ketidaknyamanan Pada Masa Kehamilan

Keluhan ringan yang dijumpai pada kehamilan seperti edema

dependen, nokturia, konstipasi, sesak napas, nyeri ulu hati, kram tungkai

serta nyeri punggung bawah (20).

1) Trimester I

a) Mual Muntah

Mual dan muntah adalah gejala yang wajar dan sering

didapatkan pada kehamilan trimester I. Mual biasanya terjadi pada

pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Hal ini

disebabkan oleh karena pengaruh meningkatnya kadar hormon

estrogen dan HCG yang dilepaskan lebih tinggi, dan hormon HCG

yang dapat menimbulkan rasa mual dan muntah pada masa awal

kehamilan.

Gejala-gejala kurang lebih terjadi pada 6 minggu setelah hari

pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10

minggu. Biasanya rasa mual ini akan pergi seiring wanita memasuki

trimester II

b) Anemia

Anemia dalam kehamilan memberi pengaruh kurang baik bagi

ibu, baik dalam kehamilan, persalinan, maupun nifas dan masa


17

selanjutnya. Penyulit penyulit yang dapat timbul akibat anemia adalah

: keguguran (abortus), kelahiran prematurs, persalinan yang lama

akibat kelelahan otot rahim di dalam berkontraksi (inersia uteri),

perdarahan pasca melahirkan karena tidak adanya kontraksi otot rahim

(atonia uteri), syok, infeksi saat bersalin maupun pasca bersalin serta

anemia yang berat.

2) Trimester II

a) Nyeri Ulu Hati

Nyeri ulu hati sangat umum ditemui selama kehamilan terutama

pada trimester 3. Gejalanya berupa rasa terbakar atau nyeri pada area

retrosternum dada, terutama saat sedang berbaring. Jika

berkepanjangan, nyeri ini mungkin merupakan gejala refluks

esofagitis akibat regurgitasi isi lambung yang asam. Pada ibu hamil

nyeri ulu hati disebabkan oleh pengaruh berat uterus selama

kehamilan yang mengganggu pengosongan lambung, juga karena

pengaruh progesteron yang yang merelaksasi spingter esofagus bawah

(kardiak). Salah satu penangannya yaitu menganjurkan ibu untuk

menggunakan bantalan saat tidur, caranya menompang uterus dengan

bantal dibawahnya dan sebuah bantal diantara lutut pada waktu

berbaring miring (20).

b) Kram Tungkai

Perbesaran uterus menyebabkan penekanan pada pembuluh

darah panggul, sehingga dapat mengganggu sistem sirkulasi atau


18

sistem saraf, sementara sistem saraf ini melewati foramen obsturator

dalam perjalanan menuju ekstremitas bagian bawah (20).

c) Konstipasi

Konstipasi/sembelit pada ibu hamil terjadi akibat penurunan

gerakan peristaltik yang disebabkan relaksasi otot polos pada usus

besar ketika terjadi peningkatan jumlah progesteron. Selain itu,

pergeseran dan tekanan yang terjadi pada usus akibat pembesaran

uterus atau bagian presentasi juga dapat menyebabkan konstipasi (20).

3) Trimester III

a) Edema Dependen

Edema dependen atau edema fisiologis yang dialami ibu hamil

trimester 3, edema terjadi karena penumpukan mineral natrium yang

bersifat menarik air, sehingga terjadi penumpukan cairan di jaringan.

Hal ini ditambah dengan penekanan pembuluh darah besar di perut

sebelah kanan (vena kava) oleh rahim yang membesar, sehingga darah

yang kembali ke jantung berkurang dan menumpuk di tungkai bawah.

Penekanan ini terjadi saat ibu berbaring terletang atau miring ke

kanan. Oleh karena itu, ibu hamil trimester 3 disarankan untuk

berbaring ke arah kiri (20).

b) Nokturia
19

Nokturia atau sering kencing yaitu suatu kondisi pada ibu hamil

yang mengalami peningkatan frekuensi untuk berkemih dimalam hari

yang dapat mengganggu kenyamanan pasien sendiri karena akan

terbangun beberapakali untuk buang air kecil. Hal ini terjadi karena

adanya aliran balik vena dari ekstremitas difasilitasi saat wanita

sedang berbaring pada posisi lateral rekumben karena uterus tidak lagi

menekan pembuluh darah panggul dan vena cava inferior (20).

c) Sesak Napas

Seiring bertambahnya usia kehamilan, uterus mengalami

pembesaran hingga terjadi penekanan diagfragma. Selain itu

diagfragma ini akan mengalami elevasi kurang lebih 4 cm selama

kehamilan (20).

d) Nyeri Punggung

Nyeri punggung adalah nyeri punggung yang terjadi pada

daerah lumbosakral/ lumbar (daerah tulang belakang punggung

bawah). Nyeri ini disebabkan oleh berat uterus yang semakin

membesar yang mengakibatkan pergeseran pusat gravitasi mengarah

kearah depan, seiring dengan ukuran perut yang semakin membuncit.

Hal ini menyebabkan postur tubuh ibu berubah, dan memberikan

penekanan pada punggung (20).

2. Nyeri

a. Definisi
20

Menurut Internasional Association Fr Study Of Pain (IASP), nyeri

adalah pengalaman perasaan emosional yang tidak menyenangkan akibat

terjadinya kerusakan aktual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi

terjadinya kerusakan. Nyeri dapat mengenai semua orang, tanpa

memandang jenis kelamin, umur, ras, status sosial, dan pekerjaan. (18)

Nyeri punggung bawah (HPB) / Low Back Pain (LBP) adalah suatu

sindrom nyeri yang terjadi pada daerah punggung bawah. Low Back

Painadalah gangguan muskuloskeletal yang pada daerah punggung bawah

yang disebabkan oleh berbagai penyakit dan aktifitas tubuh yang kurang

baik. (19)

Penyebab dari LBP bervariasi, antara lain karena faktor degeneratif,

inflamasi, infeksi, metabolik, neoplasma, traumatik, kongenital, muskulus

koletal, viserogenik, vaskuler psikogenik serta pasca operasi.(20)

Teori gate control adalah teori nyeri yang lebih sederhana

dikemukakan oleh Melzack dkk dalam Robet Priharjo Tahun 1993. Dalam

teori ini menjelaskan bahwa Substansi Gelatinosa (SG), yaitu suatu area

dari sel-sel khusus pada bagian ujung dorsal serabut syaraf sumsum tulang

belakang (Spinal Cord) mempunyai peran sebagai mekanisme pintu gerbang

(Gating Mechanism). Mekanisme pintu gerbang ini dapat memodifikasi dan

merubah sensasi nyeri yang datang sebelum mereka sampai ke kortek

serebri dan menimbulkan persepsi nyeri. (21)

b. Klasifikasi Nyeri
21

1) Nyeri Akut

Nyeri akut biasanya datangnya secara tiba-tiba dan umumnya

berkaitan dengan cedera spesifik nyeri akut mengidentifikasikan bahwa

kerusakan atau cedera telah terjadi. Nyeri akui biasanya menurun sejalan

dengan terjadinya penyembuhan, nyeri ini umumnya terjadi kurang enam

bulan dan biasanya akan segera hilang.

2) Nyeri kronik

Nyeri kronik adalah nyeri konstan atau intermiten yang menetap

sepanjang suatu periode waktu. Nyeri ini berlangsung diluar waktu

penyembuhan yang perkirakan dan sering tak dapat di kaitkan dengan

penyebab atau cedera spesifik. (22)

c. Skala Pengukuran Nyeri

Ada beberapa skala pengukuran nyeri (17), diantaranya adalah:

a. Numeric Rating Scale (NRS)

NRS (Numeric Rate Scale) for pain atau pengukuran numerik(SPN)

untuk nyeri adalah versi numerik tersegmentasi dari skala analog visual

(VAS), dimana responden akan menyeleksi seluruh angka 0-10 yang

paling mencerminkan intensitas rasa nyeri mereka. Jenis yang paling

umum di gunakan untuk skala pengukuran numerik untuk nyeri ini

adalah berbentuk garis horizontal. Masing-masing ujung dari garis

horizontal ini terdapat keterangan mulai dari kiri ke kanan yaitu tidak
22

nyeri sampai sangat nyeri. Mulai dari ujung tidak nyeri diberi skala 0

sampai ujung yang paling nyeri diberi skala 10 dengan interval 1 cm.

0 – 10 skala pengukuran numerik

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tidak Nyeri Nyeri Sedang Nyeri Berat

Gambar 2.1 Numeric Rating Scale (NRS)(17)

Keterangan :

0 : Tidak ada rasa nyeri / normal

1 : Nyeri hampir tidak terasa (sangat ringan) seperti gigitan nyamuk

2 : Tidak menyenangkan (nyeri ringan) seperti di cubit

3 : Bisa di toleransi (nyeri sangat terasa) seperti di tonjok bagian wajah

atau di suntik

4 : Menyedihkan (kuat, nyeri yang dalam) seperti sakit gigi dan nyeri di

sengat tawon

5 : Sangat menyedihkan (kuat, dalam nyeri yang menusuk) seperti

terkilir, keseleo

6 : Intens (kuat, dalam, nyeri yang menusuk begitu kuat sehingga

tampaknya mempengaruhi salah satu dari panca indra) menyebabkan

tidak fokus dan komunikasi terganggu

7 : Sangat intens (kuat, dalam, nyeri yang merusak begitu kuat) dan

merasakan rasa nyeri yang sangat mendominasi indra sipenderita yang

menyebabkan tidak bisa berkomunikasi dengan baik dan tidak mampu


23

melakukan perawatan sendiri

8 : Benar-benar mengerikan (nyeri yang begitu kuat) sehingga

menyebabkan sipenderita tidak dapat berfikir jernih dan sering

mengalami perubahan kepribadian yang parah jika nyeri datang dan

berlangsung lama

9 : Menyiksa tak tertahankan (nyeri yang begitu kuat) sehingga

sipenderita tidak bisa mentoleransinya dan ingin segera

menghilangkan nyerinya bagaimanapun caranya tanpa peduli dengan

efek samping atau resikonya

10 : Sakit yang tidak terbayangkan tidak dapat di ungkapkan (nyeri

begitu kuat tidak sadarkan diri). Biasanya pada skala ini sipenderita

tidak lagi merasakan nyeri karena sudah tidak sadarkan diri akibat

rasa nyeri yang sangat luar biasa seperti pada kasus kecelakaan

parah, multi fraktur. (22)

b. Faces Rating Scale

Skala penilaian wajah biasanya digunakan untuk mengukur

intensitas nyeri pada anak-anak.Foto wajah seorang anak yang

menunjukkan rasa tidak nyaman dirancang sebagai petunjuk untuk

memberi pengertian kepada anak-anak sehingga dapat memahami makna

dan tingkat keparahan nyeri.Skala tersebut terdiri dari enam wajah

dengan profil kartun yang menggambarkan wajah dari mulai gambar

wajah yang sedang tersenyum (tidak merasa nyeri) kemudian secara


24

bertahap meningkat menjadi wajah kurang bahagia (sangat nyeri).Saat ini

para peneliti mulai menggunakan skala wajah ini pada orang-orang

dewasa atau pasien yang kesulitan dalam mendeskripsikan intensitas

nyerinya, dan orang dewasa yang memiliki gangguan kognitif.

Gambar 2.2 Faces Rating Scale(17)

Keterangan :

Ekspresi wajah 1 : Tidak sama sekali nyeri

Ekspresi wajah 2 : Nyeri hanya sedikit

Ekspresi wajah 3 : Sedikit lebih nyeri

Ekspresi wajah 4 : Jauh lebih nyeri

Ekspresi wajah 5 : Jauh lebih sangat nyeri

Ekspresi wajah 6 : Sangat nyeri luar biasa sampai penderita menangis

d. Penatalaksanaan nyeri

Penatalaksanaan nyeri dibagi menjadi dua (17)., diantaranya adalah :

1. Penatalaksanaan nyeri secara farmakologis


25

Penatalaksanaan nyeri secara farmakologis efektif untuk

menangani nyeri. Penanganan yang sering digunakan untuk menurunkan

nyeri biasanya menggunakan obat analgesik yang terbagi menjadi dua

golongan yaitu analgesik narkotik dan analgesiknon narkotik. Secara

farmakologis, nyeri dapat diatasi dengan menggunakan obat-obatan

analgesik narkotik dan nonnarkotik, analgesik narkotik seperti meperidin

dan morfin sulfat, sedangkan analgetik non narkotik yang biasa

digunakan untuk mengatasi nyeri dengan anti inflamasinonsteroid

(NSAID) jenis obat ini umumnya menghilangkan nyeri ringan dan nyeri

sedang, seperti prosedur bedah minor dan terapi nyeri pada pasien post

operasi. Pemberian farmakologis tidak bertujuan untuk meningkatkan

kemampuan pasien sendiri untuk mengontrol nyerinya (23)..

2. Penatalaksanaan nyeri secara non farmakologis

Penatalaksanaan nyeri farmakologis dapat di kombinasikan dengan

penatalaksanaan nyeri secara non farmakologis tujuannya untuk

mengontrol nyeri agar sensasi nyeri dapat berkurang serta memberikan


(17)
rasa pengendalian yang besar . Metode non farmakologis bukan

pengganti obat-obatan, tindakan ini diperlukan untuk mempersingkat rasa

nyeri yang berlangsung hanya beberapa detik atau menit. Dalam hal ini,

terutama saat nyeri hebat yang berlangsung selama berjam-jam atau

berhari - hari, mengkombinasikan metode non farmakologis dengan obat-

obatan merupakan cara paling efektif untuk mengontrol nyeri.


26

Pengendalian nyeri secara nonfarmakologis menjadi lebih murah, mudah,

efektif dan tanpa efek yang dapat merugikan. Salah satu terapi

nonfarmakologis untuk mengurangi sensasi nyeri yaitu menggunakan

aromaterapi (24). Selain itu penatalaksanaan non farmakologi dapat berupa

stimulasi massage kutaneus, terapi es dan panas, stimulsi saraf elektrik

transkutaneus (TENS), distraksi,hypnosisdan pijat Effleurage(17).

3. Pijat Effleurage

a. Definisi

Pijat adalah melakukan tekanan tangan pada jaringan lunak,

biasanya otot, tendon atau ligmentum tanpa menyebabkan gerakan atau

perubahan posisi sendi untuk meredakan nyeri, menghasilkan relaksasi,

dan atau memperbaiki sirkulasi(42). Merincienam gerakan dasar yang

dilakukan, gerakan tersebut adalah: Effleurage (gerakan tangan

mengurut), Petrissage (gerakan tangan mencubit), Hacking (gerakan

tangan mencincang), Kneading (gerakan tangan meremas) dan Cupping

(gerakan membentuk seperti mangkuk), setiap gerakan ditandai dengan

perbedaan tekanan, arah dan kecepatan, posisi tangan dan gerakan untuk

mencapai pengaruh yang berbeda pada jaringan di bawah. (23)

Effleurageberasal dari bahasa Prancis yang berarti “Skimming the

surface” yang artinya “mengambil buih di permukaan”. Effleurage (pijat

ringan) adalah salah satu gerakan utama dalam pijat dan bisa dilakukan di
27

bagian tubuh manapun. Effleurage menunjukkan awal dan akhir pijatan

dan bisa dilakukan sebelum atau sesudah usapan dan memudahkan aliran

gerakan satu ke gerakan yang lain. Telapak tangan harus selalu

bersentuhan dengan tubuh, yang akan merasakan sebuah gerakan yang

berkelanjutan, ketika menerapkan tekanan ritmis dari atas ke bawah

menuju titik awal dengan sentuhan ringan, mempertahankan irama

tersebut dan menghindari gerakan-gerakan kasar. (24)

b. Manfaat Teknik Effleurage

Teknik Effleurage artinya menakan dengan lembut memijat atau

melurut dengan tangan untuk melancarkan peredaran darah. Dengan

teknik memijat dan tenang berirama, bertekanan lembut kearah distal

atau kearah bawah. Suatu rangsangan pada kulit abdomen dengan

melakukan usapan menggunakan ujung-ujung jari telapak tangan dengan

arah gerakan membentuk pola gerakan seperti kupu-kupu abdomen

seiring pernafasan abdomen. Kedua tehnik tersebut bertujuan untuk

meningkatkan sirkulasi darah, memberi tekanan, menghangatkan otot

abdomen dan meningkatkan relaksasi fisik. (25)

c. Teknik Pijat Effleurage

Teknik pijat Effleurage merupakan salah satu metode non

farmakologis yang dilakukan untuk mengurangi nyeri pada ibu hamil

trimester III. Pijatan berupa usapan lembut, lambat, dan panjang atau
28

tidak terputus -putus. Bisa dilakukan dengan posisi pasien terlentang atau

miring, teknik menimbulkan efek relaksasi dan menciptakan perasaan

nyaman. Adapun teknik pijat Effleurage yaitu:

Gambar 2.3 Teknik pijat Effleurage(25)

Keterangan :

a. Posisikan pasien dengan posisi miring ke kiri untuk mencegah terjadinya

hipoksia janin, jika pasien masih bisa untuk duduk berikan posisi berlutut

kemudian berbaring di bantal yang besar senyaman mungkin

b. Instruksikan pasien untuk menarik nafas dalam melalui hidung dan

mengeluarkan lewat mulut secara perlahan sampai pasien merasa rileks.

c. Tuangkan essential oil pada telapaktangan kemudian gosokankedua

tangan hingga hangat dan letakkan kedua tangan pada punggung pasien,
29

mulai dengan gerakan mengusap dan bergerak dari bagian bahu menuju

sacrum.

d. Buat gerakan melingkar kecil dengan menggunakan ibu jari menuruni

area tulang belakang, gerakkan secara perlahan berikan penekanan

arahkan penekanan kebawah sehingga tidak mendorong pasien kedepan.

e. Usap bagian punggung dari arah kepala ke tulang ekor, untuk mencegah

terjadinya lordosis lumbal.

f. Bersihkan sisa essential oil pada punggung dengan handuk (26).

d. Cara Kerja

Dasar teori massage adalah teori gate controlmenjelaskan tentang

dua macamseperti syaraf berdiameter kecil dan serabut berdiameter besar

yang mempunyai fungsi yang berbeda. Impuls rasa sakit yang dibawah

oleh syaraf yang berdiameter kecil menyebabkan gate controldispinal

cord membuka dan impuls di teruskan ke kerteksserebral sehingga akan

menimbulkan rasa sakit. Tetapi implus rasa sakit ini dapat di blok yaitu

dengan memberikan rangsangan pada syaraf yang berdiameter besar

yang menyebabkan gate control akan tertutup dan rangsangan sakit tidak

dapat diteruskan ke korteksserebral. Pijat Effleurage pada abdomen yang

teratur dengan latihan pernafasan selama kontraksi digunakan untuk

mengalihkan wanita dari nyeri selama kontraksi.

Begitu pula adanya massage yang mempunyai efek distraksi juga

dapat meningkatkan pembentukan endorphin systemcontroldesenden.


30

Massage membuat pasien lebih nyaman karena massage membuat

relaksasi otot. (27)

B. Kerangka Teori

- Uterus
menekan
tulang
Belakang
- Sirkulasi darah
meningkat
- Sesak nafas
- Nyeri ulu hati
Perubahan - Sering buang
Fisiologis air kecil
Ibu Hamil (BAK)
Trimester - Kenaikan
III Basal Penatalaksanaan
Metabolic Rate Farmakologis:
- Perubahan 1. Analgetik narkotika
kardiovaskuler 2. Analgetik non
(volume darah narkotika
meningkat) (antiinflamasinonste
- Gangguan peningkatan
roid (NSAID)
muskulutskele tekanan Nyeri
tal (nyeri dalam otot Punggung
punggung) menyebabk bawah ibu
an obstruksi hamil
aliran darah. trimester III
Penatalaksanaan Non
Farmakologis :
1. Stimulasi
2. Masase kutaneus
3. terapi es dan panas
4. Stimulsi saraf
elektrik
transkutaneus
(TENS),
5. distraksi,
6. hypnosis
7. Counter pressure
31

Teknik pijat
Effleurage
Pembentukan (sentuhan
Mengurangi hormonendorphin lembut, lambat,
nyeri punggung systemcontroldesen dan
den. panjang/tidak
terputus-putus)

Gambar 2.4 Kerangka Teori (15) (17) (25) (35) (42)

C. Kerangka Konsep

Variabel Independent Variabel Dependent

Pijat Effleurage Nyeri Punggung Bawah

Gambar 2.5 Kerangka konsep

D. Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran

yang dimiliki atau didapatkan oleh suatu konsep pengertian tertentu.

1. Variabel Bebas (Variabel Independent)


32

Variabel independent dalam penelitian ini adalah pijat Effleurage.

2. Variabel Terikat (Variabel Dependent)

Variabel dependent dalam penelitian ini adalah nyeri punggung

E. Hipotesis Penelitian

Ho : Tidak ada pengaruh pijat Effleurage untuk mengurangi nyeri

punggung pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Tarub

Ha : Ada pengaruh pijat Effleurage untuk mengurangi nyeri

punggung pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Tarub.


33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy

Experiment dengan rancangan one group pretest posttest dengan intervensi

perlakuan pijat effleurage. Rancangan penelitian ini tidak ada kelompok

pembanding (kontrol), tetapi paling tidak sudah dilakukan observasi pertama

(pretest) yang memungkinkan menguji perubahan-perubahan yang terjadi

setelah dilakukan eksperimen (program)(27). Design one group pretest posttest

dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruhpijat effleurageterhadap nyeri

punggung pada ibu hamil trimester III di wilayah Puskesmas Tarub. Bentuk

rancangan penelitian ini digambarkan pada gambar 3.1

Pretest perlakuan posttest

01 X 02

Gambar 3.1 Rancangan Penelitian one group pretest posttest design(27)

Keterangan :

01 : Observasi terhadap skala nyeri sebelum dilakukanpijateffleurage.

02 :Observasi terhadap skala nyeri setelah dilakukanpijateffleurage.

X : Perlakuan (pijat effleurage) selama 3 kali seminggu dalam waktu

2 minggu.

33
34

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret - April tahun 2019.

2 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Puskesmas Tarub, karena di

puskesmas tersebut sudah dilaksanakan pemberian pijat effleurageterhadap

keluhan nyeri punggung pada ibu hamil trimester III, tetapi belum pernah

diteliti keefektifannya.

C. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi operasional dan skala pengukuran

Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil ukur Skala


Variabel Pijat pada punggung bawah - - -
Bebas ibu hamil dengan
(pijat menggunakan telapak tangan
effleurage) yang bertujuan untuk
meningkatkan sirkulasi
darah, memberi tekanan,
meningkatkan relaksasi fisik
dan mental serata
menghangatkan otot yang
dilakukan 3 kali seminggu
dalam waktu 2 minggu.

Variabel Nyeri punggung pada ibu Lembar NRS Rasio


terikat (nyeri hamil di daerah lumbosakral/ Observasi Skala (0-10)
punggung ibu lumbal terjadi seiring dengan (NRS)
hamil bertambahnya ukuran perut
trimester III) yang semakin membesar dan
dapat diukur dengan skala
nyeri (NRS).
35

D. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian.Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka, ini

merupakan populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi


(28)
atau studi sensus . Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil

trimester III di Wilayah Puskesmas Tarub yang mengalami nyeri punggung

di Wilayah Puskesmas Tarub pada bulan Maret - April tahun 2019 yaitu

sejumlah 36 ibu hamil.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian

jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi(29). Sampel yang

diambil adalah seluruh ibu hamil trimester I di Wilayah Puskesmas Tarub

yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak termasuk kriteria eksklusi.

Besaran sampel dihitung dengan menggunakan rumus Frederer(29).

(t-1) (r-1) ≥ 15

Keterangan :

t : Banyak kelompok perlakuan

r : sampel/kelompok
36

(t-1) (r-1) ≥ 15
(2-1) (r-1) ≥ 15
1 (r-1) ≥ 15
r-1≥ 15
r≥ 15 + 1
r≥ 16

Berdasarkan perhitungan sampel diatas di peroleh jumlah sampel

minimal yaitu 16 untuk tiap kelompok. Disamping itu, untuk mengantisipasi

droup outatau hilangnya unit eksperimen, maka dilakukan koreksi dengan :

N = n /(1-f)

Keterangan :

N = Besar sampel koreksi

n = Besar sampel awal

f = perkiraan proporsi droupout sebesar 10%

sehingga, N = 16/(1-f)
N = 16/(1-10%)
N = 16/ (1-0,1)
N = 16/0,9
N = 17,7 , dibulatkan N = 18

Jadi, sampel yang digunakan adalah sebanyak 18 responden.


37

a) Kriteria inklusi

Merupakan persyaratan umum yang harus dipenuhi oleh subyek


(27)
agar dapat diikutsertakan ke dalam penelitian . Kriteria inklusi dalam

penelitian ini yaitu :

1) Ibu hamil umur 28-36 minggu.

2) Ibu hamil yang bersedia menjadi responden.

3) Ibu hamil trimester IIIdi wilayah Puskesmas Tarub yang mengalami

nyeri punggung.

b) Kriteria eksklusi

Merupakan keadaan yang menyebabkan subyek yang memenuhi


(27)
kriteria inklusi tidak dapat diikutsertakan dalam penelitian . Kriteria

eksklusi dalam penelitian ini yaitu:

1) Ibu hamil dengan komplikasi

2) Ibu hamil trimester IIIdi wilayah Puskesmas Tarubyang

mengkonsumsi obat-obat analgetic selama masa penelitian.

3) Ibu hamil memiliki faktor resiko tinggi kehamilan ataupun persalinan.

3. Teknik Sampling

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

metode purposive random sampling, yaitu pengambilan dengan cara

pengundian,sampel ini didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang

dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan kriteria atau sifat-sifat populasi


38

yang sudah diketahui. Maka besar sampel dalam penelitian ini adalah ibu

hamil trimester IIIdi Wilayah Puskesmas Tarubsebanyak 18 responden.

4. Alur Penelitian

a. Tahap pengumpulan data

1) Mengajukan permohonan surat ijin dari Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Karya Husada Semarang untuk penelitian di wilayah

Puskesmas Tarub.

2) Mengajukan rekomendasi surat ijin dari Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Karya Husada Semarang ke Kesbangpol dan Dinas

Kesehatan Kabupaten Tegal untuk penelitian di wilayah Puskesmas

Tarub.

3) Mengajukan rekomendasi dari Kesbangpol dan Dinas Kesehatan

Kabupaten Tegal kePuskesmas Tarub untuk mengadakan penelitian ke

wilayah Puskesmas Tarub Tersebut.

b. Pelaksanaan penelitian :

1) Persamaan persepsi dengan fasilitator peneliti dengan memberikan

penjelasan terkait dengan penelitian dan prosedur penelitian.

2) Peneliti menemui calon responden, kemudian memperkenalkan diri,

menjelaskan mekanisme penelitian (tujuan, manfaat dan prosedur

penelitian).

3) Peneliti meminta ibu hamil menandatangani lembar informed consent

bagi yang bersedia menjadi responden penelitian.


39

4) Peneliti mengumpulkan data tentang ibu hamil dari catatan yang ada

di wilayah Puskesmas Tarub.

5) Melakukan penapisan terhadap calon sampel untuk memenuhi kriteria

inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan.

6) Peneliti mengundang responden untuk dikumpulkan di puskesmas.

7) Peneliti memberikan Pendidikan Kesehatan (Penkes) untuk tidak

mengkonsumsi obat penurun rasa nyeri selama masa penelitian,

menghindari membugkuk, mengangkat beban berat dan menganjurkan

untuk istirahat, hindari pemakaian hight heels dan bangun secara

perlahan.

8) Peneliti memberikan kuesioner yang berisi identitas responden

sebelum dilakukan pijat effleurage.

9) Peneliti melakukan observasi awal nyeri punggung ibu hamil trimester

III dengan menggunakan lembar observasi(NRS) sebelum pijat

effleurage.

10) Setelah persiapan awal penelitian, peneliti melakukan perlakuan pijat

effleurage yang akan dikuti pengukuran skala nyeri punggung

setelah 2-3 menit dilakukan perlakuan pijat effleurage, (Pijat

effleurage akan dilakukan sebanyak6 kali dalam waktu 2 minggu (14

hari)terhadap 18 responden).

11) Data yang telah diperoleh akan didokumentsikan dalam lembar

observasi dan lembar evaluasi yang kemudian akan dilakukan

pengolahan data dengan bantuan computer.


40

E. Alat Pengumpulan Data

1. SOP Pijat Efflurage

Digunakan pada saat perlakuan Pijat Efflurage terhadap ibu hamil trimester

III yang mengalami nyeri punggung (terlampir)

2. Lembar Observasi Skala Nyeri punggung

Digunakan pada saat sebelum dan sesudah perlakuan Pijat Efflurage

terhadap ibu hamil trimester III yang mengalami nyeri punggung

(terlampir).

3. Lembar Tabel ObservasiNyeri punggungSebelum dan Sesudah perlakuan

Pijat Efflurage

Digunakan untuk mengobservasi skalanyeri punggung pada saat sebelum

dan sesudah perlakuan Pijat Efflurage selama 14 hari terhadap ibu hamil

trimester III yang mengalami nyeri punggung (terlampir).

4. Lembar evaluasi

Digunakan untuk mengevaluasi skala nyeri punggung tidap responden dari

awal perlakuan Pijat Efflurage sampai dengan terakhir perlakuan Pijat

Efflurage.

5. Numeric Rating Scale (NRS)

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur skala nyeri punggung ibu hamil

trimester III yang memiliki rentang dari (0 – 10).

F. Teknik Pengumpulan Data

Data berdasarkan cara memperolehnya di bedakan menjadi dua yaitu (28).


41

1. Data Primer

Data primer adalah data yang secara langsung diambil dari objek atau

objek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi. Data primer

dalalm penelitian ini menggunakan kuesioner yaitu digunakan untuk

mengetahui identitas responden dan lembar observasi (NRS) digunakan

untuk mengetahui nyeri punggung ibu hamil trimester III. Lembar

observasi dalam penelitian ini yaitu digunakansebelum dan sesudah pijat

effleurage.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang di dapat secara tidak langsung dari

objek penelitian. Data sekunder dalam penelitian ini berupa jumlah populasi

ibu hamil trimester III di wilayah Puskesmas Tarub yang diperoleh dari

buku register ibu hamil yang ada di Puskesmas Tarub tahun 2019.

G. Pengolahan Data

Pengolahandata adalah sebagai berikut(27) :

1. Editing (Penyuntingan Data)

Hasil wawancara, angket, atau pengamatan dari lapangan harus

dilakukan penyuntingan (editing) terlebih dahulu. Secara umum editing

merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan data. Dalam

penyuntingan data ini, peneliti melakukan pengecekan terhadap


42

kelengkapan data responden yang mengalami nyeri punggungsebelum dan

sesudah diberikan tindakan pijat effleurage.

2. Scoring(Penilaian Data)

Scoring merupakan tahap menilai skala nyeri punggung (NRS) (1-10)

sebelum dan sesudah dilakukanya pijat effleurage.

3. Coding (Pengkodean Data)

Coding merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi

angka atau bilangan sehingga mempermudah analisis data dan mempercepat

entri data.Dalam tahap ini juga dilakukan pemberian kode yaitu :

Kode 1 (skala nyeri punggung sebelum pijat effleurage).

Kode 2 (skala nyeri punggung setelah pijat effleurage).

4. Data Entry (Memasukkan Data)

Yaitu jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang dalam

bentuk kode (angka atau huruf) dan dimasukkan ke dalam program atau

software computer. Salah satu paket program yang paling sering digunakan

untuk entri data penelitian adalah program komputer.

5. Cleaning (Pembersih Data)

Yaitu apabila semua data dari setiap sumber data atau responden

selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan

adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya,

kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi. Proses ini disebut

pembersihan data (data cleaning).


43

H. Analisa Data

1. AnalisaUnivariate

Analisa univariate adalah analisa yang dilakukan untuk menganalisis

tiap variable diantaranya variabel Independent (pijat Effleurage) dan

variabel Dependent (nyeri punggung) dari hasil penelitian yang disajikan

dalam bentuk tendensi sentral, mean, median, modus, nilai minimum, nilai

maximum dan standard deviasi (sd) yang dinarasikan.

2. Analisis Bivariat

Rencana penelitian yaitu menggunakan Uji Paired Sample T-Test

dimana data yang digunakan harus berdistribusi normal, maka sebelum

dilakukan analisadata tersebut data terlebih dahulu dilakukan uji normalitas

yang berguna untuk menilai sebaran data dalam sebuah kelompok, Uji

normalitas dalam penelitian ini menggunakan ujisaphiro wilk (karena

jumlah responden < 50 orang). Jika data berdistribusi normal (p value ≥

0.05) maka data selanjutnya dapat dianalisa mengunakan dependent T-Test

(Paired Sample T-Test) namun jika data berdistribusi tidak normal (p value<

0.05) maka data dianalisa dengan uji Wilcoxon. Selanjutnya hasil analisa

jika :

1) (p value ≤ 0.05), maka Ha diterima, Ho ditolak artinya ada pengaruhpijat

effleurageterhadap nyeri punggung pada ibu hamil trimester III di

wilayah Puskesmas Tarub


44

2) (p value> 0.05), maka Ha ditolak, Ho diterima artinya tidak ada

pengaruhpijat effleurageterhadap nyeri punggung pada ibu hamil

trimester III di wilayah Puskesmas Tarub

I. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti memperhatikan prinsip-prinsip

dasar etik penelitian yang meliputi informed consent, anonymity, convidentialy,

justice (31). Pertimbangan etik terkait penelitian ini, dilakukan melalui perizinan

dari komite etik Puskesmas dan Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Stikes Karya

Husada Semarang. Membawa surat rekomendasi dari kampus Stikes Karya

Husada Semarang untuk pihak lain dengan memberikan surat permohonan izin

kepada Kepala Puskesmas Tarub pada bulan Maret 2019. Setelah mendapat

persetujuan, peneliti dapat melaksanakan penelitiannya yang menekankan

masalah etika penelitian (32), yang meliputi sebagai berikut :

1. Informed Consent (lembar persetujuan)

Merupakan lembar persetujuan yang diberikan kepada responden

yang akan diteliti, dengan terlebih dahulu memberikan penjelasan maksud

dan tujuan penelitian. Jika responden setuju untuk diteliti maka responden

dimohon untuk menandatangani lembar persetujuan tersebut, tetapi jika

menolak maka peneliti tidak boleh memaksa dan harus tetap menghormati

hak-hak responden.

2. Anonimity (tanpa Nama)


45

Merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan

subjek penelitian dengan cara tidak memberikan nama, Peneliti hanya akan

menggunakan inisial atau kode pada lembar pengumpulan data.

3. Confidentialy (kerahasiaan)

Peneliti berusaha menjamin kerahasiaan informasi yang di teliti, dan

hanya kelompok data tertentu saja yang akan dilaporkan sebagai hasil

penelitian.

4. Justice

Peneliti tidak melakukan diskriminasi saat memilih responden

penelitian. Responden dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Saat pemilihan

responden peneliti tidak memberikan perlakuan yang berbeda.


DAFTAR PUSTAKA

[1]. Yohana. (2014). Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: Garda Media

[2]. Bobak, Lowdermilk, Jense. (2015). Buku Ajar Keperawatan Maternitas.


Jakarta: EGC

[3]. Pujiningsih, S. (2015). Permasalahan Kehamilan yang Sering Terjadi,


JakartaSelatan: PT. SUKA BUKU.

[4]. Apriliyani,M & Kartikasari, R. A. (2015). Posisi Tidur Dengan Kejadian


Back Pain (Nyeri Punggung) Pada Ibu Hamil Trimester III. Vol. 07, No.
02. Hal. 26

[5]. Ariyanti, (2012). Penelitian skala nyeri. Jakarta : Trans Info Media

[6]. Amazine. (2017). 7 Penyebab & Penanganan Back Pain Pada Awal Masa
Kehamilan.(http://www.amazine.co). Diakses pada tanggal 02
Februari2019.

[7]. Sinclair. (2014). Pedoman Farmakolog.Jakarta : EGC.

[8]. Henderson, C., & Jones, K. (Eds.). (2016). Buku ajar-Konsep


kebidanan(Ria Anjarwati, Renata Komalasari & Dian Adiningsih,
Penerjemah). Jakarta: EGC.

[9]. Gadysa,G.(2016). Persepsi Ibu Tentang Metode Massase.Melalui


www.wordpress.com. Diaksestanggal 22 Januari 2019

[10]. Reeder, S.J., Martin, L.L., & Griffin, D.K.(2014).Keperawatan


maternitas :Kesehatan wanita, bayi & keluarga Edisi18. Jakarta : EGC.

[11]. Ekowati R., Wahjuni, E.S., & Alifa, A. (2014). Efek Teknik Masase
Effleurage Pada Abdomen Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri.Jakarta
: EGC.

[12]. Wahyuni, S., & Wahyuningsih, E. (2015). Pengaruh Massage Effleurage


terhadapTingkat Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif pada Ibu
BersalinJakarta : EGC.

[13]. Prawirohardjo,S., (2014). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina


Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
[14]. Saifuddin. (2018). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal, Edisi 2. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo

[15]. Manuaba. (2015). Gawat Darurat Obstetri Ginekologi dan Obstretri


Ginekologi Sosial untuk Profesi Bidan. Jakarta: EGC

[16]. Wiknjosastro, Hanifa. (2015). Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka-


Sarwono Prawirohardjo. Jakarta

[17]. Ai Yeyeh. (2017). Asuhan Kebidanan IV (Patologi Kebidanan). Jakarta :


Trans Info Media

[18]. IASP (InternationalAssociation ForStudy OfPain).(2014).Definisi Nyeri.


Global Year Against Acute Pain

[19]. Samara. (2014). Lama dan Sikap Duduk Sebagai Faktor Risiko
Terjadinya Nyeri Pinggang Bawah. Jakarta. Fakultas KedokteranTrisakti.
Vol.23 No.2

[20]. Johanes, (2015).Hubungan Antara Postur Tubuh dengan Terjadinya


NyeriPunggung Bawah.Jakarta : EGC.

[21]. Smeltzer. (2014), “Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner


&Suddarth. Vol. 2. E/8”. EGC. Jakarta.

[22]. Rosemary. (2016). Nyeri Persalinan. Jakarta: EGC.

[23]. Jordi. (2017). Efek Teknik Massage Effleurage. Jakarta : EGC.

[24]. Bobak. (2015). Buku Ajar Keperawatan Maternitas (Maternity Nursing).


Jakarta: EGC.

[25]. Melzack & Wall, (2017). Teori Gerbang Nyeri,cetakan ketiga. Jakarta.

[26]. Ellysusilawati. (2017). Efektivitas pemberian teknik Massage effleurage


dan teknik counter pressure terhadap rasa nyeri punggung ibu hamil di
Langsa tahun 2017.Melalui www.wordpress.com. Diaksestanggal
27Januari 2019.

[27]. Rohmatin. (2018).Perbandingan pengaruh aromaterapi mawar dengan


Massage Effleurage terhadap intensitas nyeri persalinan kala I fase aktif.
Melalui www.medianeliti.com. Diaksestanggal 27Januari 2019.
[28]. Mulyasari. (2018).Perbedaan efektivitas teknik Massage Effleurage dan
kompres hangat terhadap nyeri persalinan kala I fase aktif di
Wilayah Kerja Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang.Melalui
www.docplayer.com. Diaksestanggal 27Januari 2019.
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada :
Yth. Ibu Hamil Calon Responden
Di tempat
Dengan Hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini saya :
Nama : Sri Wilujeng
Nim : 1804145
Status : Mahasiswa S1 Terapan Kebidanan STIKES Karya Husada
Semarang
Akan melakukan penelitian tentang “PENGARUH PIJAT EFFLEUARGE
TERHADAP NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI
WILAYAH PUSKESMAS TARUB”
Untuk itu saya memohon Ibu bersedia memberikan ijin agar dapat menjadi
responden pada penelitian yang akan saya lakukan. Atas partisipasi Ibu, saya
mengucapkan terimakasih.

Hormat Saya,

Sri Wilujeng
Lampiran 4

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Yang bertanda tangan dibawah ini saya :


Nama :
Nim :
Alamat :

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa setelah mendapat penjelasan dan


memahami magsud dan tujuan penelitian, akan dijaganya kerahasiaan serta tidak
adanya dampak negative dari penelitian ini, maka dengan ini saya secara sukarela
menyetujui untuk menjadi responden dalam penelitian ini.
Demikian pertanyaan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh
kesadaran serta tanpa paksaan dari siapapun.

Hormat Saya,

Responden
Lampiran 5

No Resp

LEMBAR IDENTITAS

PENGARUH PIJAT EFFLEUARGE TERHADAP NYERI PUNGGUNG


PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH
PUSKESMAS TARUB

A. Identitas Responden
Petunjuk pengisian
Jawablah pertanyaan no 1,2 dan 3 sesuai dengan status anda. Pilihlah salah
satu jawaban sesuai dengan status anda, dengan memberi tanda "√" pada
pilihan jawaban no 3, 4 dan 5
1. Inisial :
2. Umur : 17-25th 36-45th
26-35th 46-55th

3. Tingkat pendidikan : Tidak Sekolah, SD, SMP/SLTP


SMK/SMA/SLTA
Diploma 3, Sarjana1, Sarjana 2
4. Status Pekerjaan : IRT/Tidak Bekerja
Bekerja
Lampiran 6

No Resp

LEMBAR OBSERVASI

I. SKALA NYERI NRS (NUMERIC RATING SCALE)

Pasien dianjurkan memilih angka skala nyeri atau menunjuk angka skala nyeri kepada peneliti

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tidak Nyeri Sedang Nyeri Berat Tidak
Nyeri Ringan Nyeri Berat
Nyeri Tertahankan

Keterangan :
0= (Tidak ada rasa sakit). Merasa normal.
1= (sangat ringan)nyeri hampir tak terasa = Sangat ringan, seperti gigitan nyamuk.
2= (Tidak menyenangkan) = nyeri ringan, seperti cubitan ringan pada kulit.
3= (Bisa ditoleransi) = Nyeri Sangat terasa, seperti pukulan ke hidung
4= (Menyedihkan) = Kuat, nyeri yang dalam, seperti sakit gigi
5= (Sangat menyedihkan) = Kuat, dalam, nyeri yang menusuk,
6= (Intens) = Kuat, dalam, nyeri yang menusuk begitu kuat
7= (Sangat intens) = menyebabkan tidak dapat berkomunikasi dengan baik
8= (Benar-benar mengerikan) = Nyeri begitu kuat sehingga Anda tidak lagi dapat
berpikir jernih.
9= (Menyiksa tak tertahankan) = Nyeri begitu kuat sehingga Anda tidak bisa
mentolerirnya
10 = (Sakit tak terbayangkan tak dapat diungkapkan) = Nyeri begitu kuat tak sadarkan
diri.
Lampiran 7
LEMBAR TABEL OBSERVASI NYERI PUNGGUNG SEBELUM DAN SESUDAH PERLAKUAN PIJAT EFFLURAGE

1. Treatmen Sebelum dan Sesudah Tindakan Pijat Effleurage


No. Skala Nyeri NRS (1-10) selama treatmen Tindakan Pijat Effleurage
Responden Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6 Hari 7 Hari 8 Hari 9 Hari 10 Hari 11 Hari 12 Hari 13 Hari 14

Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18

Keterangan :
1. Responden akan diberikan tindakan Pijat Effleurage sesuai dengan warna kode responden
2. Hari ke 7 dan 14 merupakan hari libur dan tidak dilakukan tindakan Pijat Effleurage Lampiran 8
LEMBAR EVALUASI

No. Evaluasi
Responden Tindakan 1 Tindakan 2 Tindakan 3 Tindakan 4 Tindakan 5 Tindakan 6
Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Lampiran 9

A. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PIJAT EFFLEURAGE

STANDAR Ditetapkan Oleh :


OPERASIONAL
PROSEDUR Tanggal Terbit Ketua STIKES Karya Husada Semarang

Dr. Ns. Fery Agusman. M.Kep,Sp. Kom

PENGERTIAN Pijat Effleurage adalah teknik pijatan yang dilakukan


untuk membantu mempercepat proses pemulihan nyeri
punggung dengan menggunakan sentuhan tangan pada
punggung klien secara perlahan dan lembuk untuk
menimbulkan efek relaksasi.

TUJUAN 1. Melancarkan sirkulasi darah


2. Menurunkan respon nyeri punggung
3. Menurunkan ketegangan otot

INDIKASI 1. Klien dengan keluhan kekakuan dan ketegangan otot


diPunggung
2. Klien dengan. Gangguan rasa nyaman nyeri punggung
padaibu hamil.

KONTRA 1. Nyeri pada daerah yang akan di massage


INDIKASI 2. Luka pada daerah yang akan di massage
3. Gangguan atau penyakit kulit
4. Jangan melakukan pemijatan langsung pada daerah
tumor
5. Jangan melakukan masase pada daerah yang
mangalamiekimosis atau lebam.
6. Hindari melakukan massage pada daerah yang
mengalaminflamasi
7. Hindari melakukan massage pada daerah yang
mengalamitromboplebitis
8. Hati-hati saat melakukan masase pada daerah
yangmengalami gangguan sensasi seperti penurunan
sensasimaupun hiperanastesia
PIJAT EFFLEURAGE

PERSIAPAN 1. Berikan salam, perkenalkan diri anda dan identifikasi


KLIEN kliendengan memeriksa identitas klien dengan cermat.
2. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan
dilakukan,berikan kesempatan kepada klien untuk
bertanya dan jawabseluruh pertanyaan klien.
3. Siapkan peralatan yang diperlukan.
4. Atur ventilasi dan sirkulasi udara yang baik

ALAT DAN 1. essential oil


BAHAN 2. tisue
3. handuk mandi yang besar
4. satu buah handuk kecil
5. sebuah bantal dan guling kecil dan selimut.

PROSEDUR a. Beri tahu klien bahwa tindakan akan segera dimulai.


TINDAKAN b. Periksa tanda vital klien sebelum memulai
PijatEfflourage pada punggung.
c. Posisikan pasien dengan posisi miring ke kiri untuk
mencegah terjadinya hipoksia janin dan jika pasien
masih bisa untuk duduk berikan posisi berlutut
kemudian berbaring di bantal yang besar senyaman
mungkin
d. Instruksikan pasien untuk menarik nafas dalam melalui
hidung dan mengeluarkan lewat mulut secara perlahan
sampai pasien merasa rileks.
6. Tuangkan essential oilpada telapak tangan kemudian
gosokan kedua tangan hingga hangat.
e. Letakkan kedua tangan pada punggung pasien, mulai
dengan gerakan mengusap dan bergerak dari bagian
bahu menuju sacrum, dilakukan sebanyak 15 kali.
f. Buat gerakan melingkar kecil dengan menggunakan ibu
jari menuruni area tulang belakang, gerakkan secara
perlahan berikan penekanan arahkan penekanan
kebawah sehingga tidak mendorong pasien kedepan,
dilakukan sebanyak 15 kali.
g. Usap bagian punggung dari arah kepala ke tulang ekor,
dilakukan sebanyak 15 kali. Gerakan ini untuk
mencegah terjadinya lordosis lumbal.
h. Bersihkan essential oil pada punggung dengan handuk.
PIJAT EFFLEURAGE

i. Rapikan klien ke posisi semula, Beritahu bahwa


tindakan telah selesai
j. Bereskan alat-alat yang telah digunakan dan cuci
tangan.
EVALUASI 1. Evaluasi hasil yang dicapai (penurunan skala nyeri)
2. Beri reinforcement positif pada ibu hamil
3. Kontrak pertemuan selanjutnya
4. Mengakhiri pertemuan dengan baik
DOKUMENTASI 1. Waktupelaksaan
2. Catathasildokumentasisetiaptindakan yang
dilakukandan dievaluasi pasca tindakan

Anda mungkin juga menyukai