Anda di halaman 1dari 7

A.

Kualitas Air Sungai/Danau


Berdasarkan hasil pelingkupan, komponen lingkungan yang diperkirakan akan terkena
dampak kegiatan Rencana Kegiatan Pembangunan Rusunawa salah satunya adalah
komponen fisika-kimia, yaitu penurunan kualitas air sungai/danau. Untuk mengetahui
metode studi amdal tersebut dapat dilihat pada Gambar 3..

Tahap Konstruksi Tahap Operasional

Penyiapan dan Pembangunan Pembangunan


Pematangan Fasilitas Sarana Fisik
Lahan Prasarana Rusunawa

Penurunan
Kedudukan Muka
Air Tanah

Gambar 3. 1 Bagan Alir Metode Studi Tim Ahli Teknik Lingkungan

Pengumpulan Data
Data yang diperlukan adalah data primer yang dapat diperoleh dengan mengambil
sampel air dan kemudian dianalisis di laboratorium yang meliputi parameter fisik,
kimia, dan mikrobiologi. Penentuan lokasi pengambilan sampel air didasarkan pada
keberadaan lokasi sumber air permukaan terdekat yang diprakirakan akan dipengaruhi
oleh kegiatan pembangunan rusunawa Giriasih. Dengan mempertimbangkan hal
tersebut, ditetapkan satu titik pengukuran kualitas air, yaitu di Jalan Seketi dengan titik
koordinat S 06˚53’44,3” dan E 107˚29’41,5”. Pengambilan sampel air permukaan
dilakukan sebanyak 2 kali dengan metode ulangan yaitu dilakukan pada musim
penghujan dan musim kering.
Analisis Data
Analisis data dilakukan secara komparatif, yaitu dengan membandingkan hasil
pengujian laboratorium dengan baku mutu Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun
2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
Tabel Parameter dan Metode Analisis/Pengukuran Kualitas Air Permukaan
No Parameter Satuan Baku Metode Analisis Metode
Mutu Pengukuran Acuan
FISIKA
1. MP-F.A-
Kekeruhan NTU 50 Nephelometrik
Kekeruhan
2. SNI 06-2413-
Residu terlarut (TDS) mg/L 1000 Gravimetri
1991
3. o SNI 06-2413-
Suhu C Deviasi 3 Termometer
1991
4. Residu tersuspensi SNI 06-2413-
mg/L 50 Gravimetri
(TSS) 1991
KIMIA
ANORGANIK
1. Amoniak Bebas Spektrofotometrik, SNI 06-2479-
mg/L
(NH3-N) Nessler 1991
2. Spektofotometer, SNI 06-
Besi (Fe) mg/L 0,3
Serapan Atom 6989.4-2004
3. Spektofotometer, SM 4500 - F
Fluorida (F) mg/L 0,5
Serapan Atom D
4. SNI 06-
Titrimetrik,
Klorida (Cl-) mg/L - 6989.19-
Hg(NO3) 2
2004
5. Spektofotometer, SM 3500 -
Mangan (Mn) mg/L 0,01
Serapan Atom Mn D
6. Spektrofotometrik, SM 4500 -
Nitrat (NO3 -, N) mg/L 0,05
Brusin NO3E
7. Spektrofotometrik, SNI 06-
Nitrit (NO2 -, N) mg/L 0,06
Sulfanilik 6989.9-2004
8. SNI 06-
Ph - 6-9 Ph Meter 6989.11-
2004
9. SNI 06-
Turbidimetrik,
Sulfat (SO4-2) mg/L 400 6989.20-
BaCl2
2004
KIMIA ORGANIK
1. Iodometrik, SNI 06-2503-
BOD mg/L 2
Metode Winkler 1991
2. Titrimetrik, SNI 06-
COD mg/L 10
K2Cr207 6989.2-2004
3. Oksigen Terlarut Iodometrik,
mg/L 6 Potensiometri
(DO) Metode Winkler
4. SNI 06-2476-
Detergen (MBAS) mg/L 6,32 Titrimetrik, EDTA
1991
5. SNI 06-2502-
Minyak & Lemak mg/L <1 Titrimetrik EDTA
1991
MIKROBIOLOGI
1. 0 Multiple Tube
jml/100 mL SM 9221 B
Coliform Method
2. 0 Multiple Tube
jml/100 mL SM 9221 E
E. Coli Method
Sumber: PP. RI. No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air & Pengendalian
Pencemaran Air dan KepMenLH No. 37 Tahun 2003 tentang Metode Analisis Kualitas
Air Permukaan dan Pengambilan Contoh Air Permukaan

B. Kedudukan Muka Air Tanah


Berdasarkan hasil pelingkupan, komponen lingkungan yang diperkirakan akan terkena
dampak kegiatan Rencana Kegiatan Pembangunan Rusunawa salah satunya adalah
komponen fisika-kimia, yaitu kedudukan muka air tanah. Untuk mengetahui metode
studi amdal tersebut dapat dilihat pada Gambar 3..
Tahap Konstruksi Tahap Operasional

Pengoperasian Pembangunan Pembangunan


Fisik Fasilitas Sarana Aktivitas
Basecamp Hunian
Rusunawa Prasarana

Penurunan
Kedudukan Muka
Air Tanah
Gambar 3. 2 Bagan Alir Metode Studi Tim Ahli Teknik Lingkungan

Pengumpulan data
Data yang diperlukan untuk mengetahui kedudukan muka air tanah adalah data primer
dan data sekunder. Data primer berupa tinggi muka air tanah diketahui dari observasi
di lapangan. Alat yang digunakan dalam pengukuran muka air tanah ini adalah
penduga listrik ( electric water level sounding ). Alat ini terdiri dari kabel yang diberi
skala sesuai kedalamannya. Bagian ujung kabel diberi elektroda kontak yang apabila
tersentuh air akan menyebabkan aliran listrik tertutup. Bagian atas tempat gulungan
diberi lampu dengan baterei atau ammeter / voltmeter. Alat ini digunakan untuk
pengukuran kedalaman muka air tanah / bidang pisometrik.

Analisis data
Data karakteristik akuifer dilakukan analisis dari data yang sudah ada. Prediksi penurunan
muka air tanah di daerah penelitian melakukan simulasi penyebaran penurunan muka air tanah
secara akumulatif pada musim penghujan (bulan Oktober) dan musim kemarau (bulan April)
dengan program bantu MODFLOW (A Modular Three-Dimensional Finite-Difference
Ground-Water Flow Model).
Metode
Metode Data dan Informasi
Komponen Metode Pengumpulan Data Analisis Data Metode
No Prakiraan yang Relevan dan
Lingkungan Untuk Prakiraan Untuk Evaluasi
Dampak Dibutuhkan
Prakiraan
a. Kondisi fisik
sungai/danau
Matrik dampak
b. Sumber pencemar
3.
Penurunan kualitas Pengambilan sampel air dan Dibandingkan penting dan
pada sungai/danau dengan PP 82
air sungai/danau observasi di lapangan Tahun 2001 Bagan Alir
c. Kualitas air (Flow Chart)
sungai/danau

4. Penurunan a. Kedalaman Data primer diperoleh dari Menggunakan Membandingkan


kedudukan muka akuifer pengukuran langsung dan program bantu hasil simulasi
air tanah b. Debit observasi di lapangan dan data MODFLOW MODFLOW
pemompaan sekunder diperoleh dari studi (A Modular dengan hasil
dokumentasi Three- pengukuran
c. Karakteristik
langsung
akuifer Dimensional
Finite-
Difference
Ground-Water
Flow Model)
No. Rencana Pengelolaan Komponen Evaluasi Kriteria DPH Wilayah Studi Batas
Kegiatan yang Lingkungan Lingkungan Dampak Waktu
Berpotensi yang Sudah yang Potensial Kajian
Menimbulkan Direncanakan Terkena
Dampak Ada Tidak Dampak 1 2 3 4
ada Potensial
3. Penerimaan  Kesempatan Pembangunan tidak ya ya tidak DTPH Lokasi Selama
tenaga kerja kerja dan rusunawa kegiatan tahap
konstruksi berusaha membutuhkan pembangunan konstruksi
tenaga kerja rusunawa di
terampil dan Desa Giriasih
berpengalaman Kecamatan
di bidang Batujajar
konstruksi yang
biasanya
didatangkan dari
luar daerah
(bukan warga
lokal), maka dari
itu
dikategorisasikan
sebagai dampak
tidak penting
hipotetik.
 Perubahan Tenaga kerja tidak ya ya tidak DPH
pendapatan menimbulkan
masyarakat peluang usaha
bagi masyarakat
lokal yang dapat
menyebabkan
peningkatan
ekonomi local,
maka dari itu
dikategorisasikan
sebagai dampak
penting
hipotetik.
 Keresahan Proses tidak ya tidak tidak DPH
masyarakat penerimaan
tenaga kerja yang
tidak transparan
dapat
menyebabkan
sikap dan
persepsi negatif
terhadap rencana
kegiatan.
Keresahan juga
dapat terjadi
karena tenaga
kerja yang
direkrut
kebanyakan dari
luar daerah,
maka dari itu
dikategorisasikan
sebagai dampak
penting
hipotetik.

Anda mungkin juga menyukai