PRAKTIKUM PENELITIAN
Disusun Oleh :
Tim Penyusun
1
TIM PENYUSUN
Pengarah
Ketua : Herwina Bahar, MA
Anggota : 1. A. Susanto, M. Pd
2. Iswan, SE, MSi
3. Drs. Imam Mujtaba
Pelaksana
Ketua : Misriandi, M.Pd
Sekretaris : Dr. Evi Satispi, SP, M.Si.
Anggota : 1. Sri Imawati, M. Pd
2. Ismah, M.Si.
3. Khairunnisa, M.Pd.
4. Zaitun, M.Pd.
5. Aswir, M.Pd.
Kesekretariatan
: 1. Ir. Rohman
2. Suci Mulya L. S. Com
3. Agus Sarjito, S.H.
4. Akmad Zaki , S.E.
5. Adi Fajar, S.E
6. Muhammad Iklima, S. Sy.
7. Rahmawati, S.A.P
8. Fadhillah Rahma, S. Pd.
9. Ahmad Noval
KATA PENGANTAR
2
Praktikum Penelitian merupakan salah satu Program Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta bertujuan memberikan bekal
kemampuan keterampilan kepada mahasiswa dalam mempraktikkan teori-teori
penelitian secara tepat dan benar. Keterampilan ini diharapkan dapat digunakan
sebagai landasan untuk membuat tugas akhir atau skripsi, membuat karya tulis
ilmiah, dan sebagai alat untuk mengembangkan disiplin ilmu yang dimiliki
mahasiswa sebagai calon sarjana.
4
BAGIAN PERTAMA
PANDUAN TEKNIS
I. Pendahuluan
Salah satu upaya Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Jakarta (FIP-UMJ) adalah menjadikan FIP sebagai
lembaga pendidikan yang menyiapkan, membina dan mengembangkan
tenaga pendidik dan kependidikan yang profesional, berkepribadian dan
berkemampuan berpikir nalar. Oleh karena itu, upaya peningkatan mutu
menjadi prioritas utama.
Mutu perguruan tinggi dapat diukur dari berbagai aspek,
diantaranya adalah mutu akademik. Salah satu indikator mutu akademik
tinggi adalah bobot dan kualitas penelitian ilmiah skripsi/tugas akhir
mahasiswa baik. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa bermutu
tidaknya lulusan sebuah perguruan tinggi dalam hal ini program sarjana
sangat ditentukan oleh mutu skripsi atau tugas akhir mahasiswa.
Fakultas Ilmu Pendidikan UMJ sangat peduli terhadap upaya
peningkatan mutu dan kualitas penelitian ilmiah yang dilakukan mahasiswa
dalam rangka menulis skripsi. Oleh karena itu, melalui program praktikum
penelitian ini mahasiswa diberikan sarana untuk berlatih berpikir ilmiah
dan membiasakan diri berpikir nalar sebagai insan akademisi.
Dalam program ini mahasiswa mendapatkan pembinaan melalui
empat tahapan. Pertama, mendapat orientasi dan pengayaan mengenai
5
metodologi penelitian; kedua, mendapatkan bimbingan mengenai cara
mengaplikasikan berbagai teori ke dalam praktik penelitian; ketiga,
bimbingan penyusunan proposal/usulan penelitian; dan keempat, mendapat
latihan mempertanggungjawabkan hasil praktik menyusun proposal
penelitian melalui seminar yang sudah ditentukan waktu dan tempatnya
oleh panitia pelaksana.
III. Tujuan
Secara umum praktikum penelitian ini adalah untuk memberikan
kemampuan kepada mahasiswa agar dapat melakukan penelitian sebagai
alat untuk pengembangan ilmu di bidangnya. Sedangkan secara khusus
bertujuan untuk: (1) memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk
membuat proposal penelitian yang akan diajukan sebagai bahan penulisan
skripsi/tugas akhir; (2) memberikan kemampuan kepada mahasiswa agar
mampu menyusun skripsi/tugas akhir yang berkualitas.
6
Dengan kegiatan praktikum penelitian diharapkan mahasiswa memiliki
kompetensi standar minimal yaitu mampu menyusun proposal penelitian
yang akan dijadikan bahan penulisan skripsi dan membuat instrumen
penelitian yang tepat sesuai dengan jenis data yang akan dikumpulkan.
Sedangkan kompetensi dasar yang akan dicapai adalah mahasiswa
memahami tentang pemilihan dan perumusan masalah, pemilihan kajian
pustaka dan penyusunan kerangka berpikir, pemilihan metode penelitian,
teknik dan instrumen pengumpulan data, teknik analisis data dan
sistematika proposal penelitian ilmiah baik kualitatif maupun kuantitatif.
V. Tahapan
Praktikum Penelitian ini mencakup serangkaian kegiatan yang
dibagi dalam beberapa tahap sebagai berikut:
B. Tahap Bimbingan
7
Pada tahap ini, mahasiswa memperoleh bimbingan dari dosen
pembimbing masing-masing tentang cara-cara mengaplikasikan
berbagai keterampilan penelitian terutama mengenai cara menyusun
proposal penelitian. Di antara keterampilan yang harus dikuasai peserta
praktikum adalah:
1. Cara memilih masalah dan merumuskan judul penelitian.
2. Cara penyusunan latar belakang masalah.
3. Cara melakukan identifikasi, pembatasan dan perumusan masalah.
4. Cara merumuskan tujuan dan kegunaan penelitian.
5. Cara melakukan telaah pustaka dan menyusun kerangka berpikir.
6. Cara memilih metode penelitian yang sesuai dengan masalah yang
diteliti.
7. Cara menentukan populasi, sampel dan teknik-teknik pengambilan
sampel penelitian (teknik sampling).
8. Cara memilih teknik pengumpulan data
9. Cara penyusunan instrumen angket, guide interview, dan checklist
untuk observasi mulai dari kisi-kisi instrument yang memuat
dimensi, indikator dan item.
10. Teknik pengolahan dan analisis data
11. Teknik notasi ilmiah yang meliputi penulisan catatan kaki, kutipan,
daftar pustaka, dan kaedah-kaedah menulis abstraksi, kata
pengantar, dll.
8
C. Tahap Penyusunan Proposal Penelitian
Pada tahap ini, peserta praktik diharapkan mampu menyusun
proposal penelitian baik untuk penelitian kuantitatif maupun penelitian
kualitatif(Termasuk PTK), sesuai dengan sistematika yang logis, serta
jadwal waktu yang ditetapkan. Berikut disajikan contoh sistematika
proposal penelitian kuantitatif dan kualitatif serta PTK.
KUANTITATIF KUALITATIF
Bab I. PzENDAHULUAN Bab I. PENDAHULUAN
A. Latar Masalah A. Latar Masalah
B. Identifikasi Masalah B. Fokus Masalah
C. Pembatasan Masalah C. Rumusan masalah
D. Rumusan masalah D. Tujuan penelitian
E. Tujuan penelitian E. Manfaat
F. Manfaat Penelitian
Penelitian Bab II. TINJAUAN PUSTAKA
A.
Bab II. TINJAUAN PUSTAKA Kajian Teori
A. Kajian Teori B.
B. Kerangka Berpikir Kerangka Berpikir
C. Hipotesis Penelitian C.
Hipotesis
Bab III. METODOLOGI
PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Bab III. METODOLOGI
B. Metode Penelitian PENELITIAN
C. Variabel dan Definisi A. Tempat dan Waktu
Operasional Variabel Penelitian
9
D. Populasi dan Sampel (Teknik B. Metode Penelitian
Sampling) untuk penelitian C. Instrumen Penelitian
kuantitatif (jumlah responden D. Sumber Data
minimal 30) E. Teknik Pengumpulan Data
E. Pengukuran dan pengamatan F. Analisis Data dan
variabel penelitian Triangulasi
F. Pengumpulan data (Teknik
pengumpulan data) Daftar Pustaka
G. Teknik Pengolahan Data dan
Analisis Data
Daftar Pustaka
10
A. Tempat dan Waktu Penelitian
B. Metode Penelitian
C. Rancangan Tindakan
D. Disain dan Prosedur Tindakan
E. Kriteria Keberhasilan
F. Sumber Data
G. Teknik Pengambilan Data
1. Definisi Konseptual
2. Kisi-kisi Instrumen
3. Jenis Instrumen
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1 Model Tindakan
Lampiran 2 Instrumen Pengambilan Data
D. Tahap Seminar
E. Tahap Penilaian
11
Setelah program selesai, Dosen Pembimbing harus telah
melakukan penilaian terhadap seluruh aktivitas mahasiswa dalam setiap
tahapan kegiatan yaitu proses bimbingan (kehadiran, kesungguhan, dan
keaktifan mahasiswa), proposal penelitian dan presentasi proposal
penelitian dalam seminar.
Dosen Pembimbing menyerahkan nilai ke bagian akademik dan
menyerahkan bukti fisik proposal penelitian hasil praktikum ke LP3M
FIP UMJ dan menyerahkan Sofh Copy melalui email
“p3mfipumj@yahoo.co.id”. Selanjutnya, mahasiswa dapat
menindaklanjuti proposal yang sudah di acc ka prodi pada saat seminar
proposal sebagai bahan pengajuan skripsi.
VI. Persyaratan
12
Praktikum Penelitian dilaksanakan sekurang-kurangnya 12 kali
pertemuan selama 2 (dua) bulan. 1 (satu) kali pertemuan minimal 150
menit, namun dapat dipadatkan sehingga lebih fleksibel. Misal 6 kali
pertemuan @ 300 menit.
Pelaksanaan seminar proposal bersama Ketua Program Studi
(KaProdi) sesuai jadual yang di tetapkan Panitia Pelaksana.
13
Menentukan kebijakan umum yang berkaitan dengan eksistensi,
fungsi dan status praktikum penelitian.
14
3. Mendampingi mahasiswa yang dibimbing pada saat seminar
proposal penelitian bersama dosen pembimbing akademik dan ketua
program studi.
4. Memberi penilaian terhadap seluruh proses kegiatan praktikum
yang meliputi: kesungguhan mahasiswa, kehadiran, keaktifan,
proposal penelitian dan seminar proposal penelitian.
5. Menyampaikan daftar nilai mahasiswa kepada bagian akademik dan
menyerahkan proposal penelitian (proposal penelitian) setiap
mahasiswa yang telah dinilai dan absensi kehadiran kepada
laboratorium FIP.
X. Penilaian
A. Aspek Penilaian
Penilaian dilakukan terhadap aspek-aspek sebagai berikut:
1. Proses Bimbingan, antara lain meliputi: kesungguhan, kehadiran,
dan keaktifan peserta saat pembimbingan dengan dosen
2. Proposal penelitian yang disusun mahasiswa (proposal penelitian)
3. Presentasi proposal penelitian dalam seminar.
B. Pendekatan Penilaian
Penilaian dilakukan dengan menggunakan pendekatan acuan kriteria
terhadap aspek-asepk penilaian yang telah ditentukan.
15
Kriteria penilaian yang digunakan seperti pada tabel berikut:
Tabel 2. Kriteria Penilaian Praktikum Penelitian
16
Tujuan penelitian Umum: menjawab judul
(umum dan khusus) Khusus: menjawab rumusan
masalah
Kegunaan penelitian Rumusan terkait jelas dengan
tujuan penelitian
Telaah pustaka Referensi minimal 5 buku atau
meliputi: pakar
1. Kerangka teoritik Elaborasi/kesimpulan yang
membentuk konstruk
2. Hasil penelitian yang Minimal menyajikan satu hasil
relevan penelitian yang relevan
3. Kerangka berpikir Hubungan antar variable jelas,
sehingga membentuk asumsi,
dalil/postulat, melahirkan dan
mengkonstruksi dugaan
(hipotesis) penelitian
4. Perumusan hipotesis Menghubungkan dua variabel
penelitian jika Jelas
memerlukan atau Terukur
perumusan Mengarah ke jawaban yang
pertanyaan ingin diperoleh,
penelitian Menggunakan kalimat tanya.
Metodologi Penelitian
meliputi:
1. Tujuan operasional Menjawab rumusan masalah
Penelitian penelitian
2. Tempat dan waktu Lengkap dan Jelas, disertai
penelitian jadwal penelitian
3. Metode penelitian Disain sesuai dengan masalah
yang diteliti
4. Populasi dan Jelas populasi target dan
Sampling populasi terjangkaunya.
Sampling sesuai dengan
karakter populasi.
17
5. Teknik pengumpulan Jelas dimensi dan indikator
data yang meliputi: yang akan diukur
Definisi Lengkap
operasional Salah satu instrument diuji
Kisi-kisi coba dalam kelompok.
instrument
Uji coba
6. Teknik analisis data Kesesuaian antara jenis data,
Hipotesis statistik masalah penelitian dengan
(jika analisis teknik analisis yang dipilih.
menggunakan Dirumuskan menggunakan
statistik simbol statistik
inferensial) Contoh: Ho: þ = 0
H1: þ = >
atau Ho: μ1 = μ2
H1: μ1 ≠ μ2
18
D. Format Penilaian Kegiatan Praktikum
Format Penilaian yang digunakan adalah sebagai berikut:
Nilai
No. NIM Nama (a) (b) (c) Nilai Akhir
Mahasiswa 20 40 40 Angk Huruf
a
Keterangan:
NA : Nilai Akhir
Jakarta, ………………….
Dosen ,
…………………………
E. Rentang Nilai
1. 80,00 – 100 =A
2. 68,00 – 79,99 =B
3. 56,00 – 67,99 =C
19
4. 45,00 – 55,99 =D
5. 00,00 – 44,99 =E
20
BAGIAN KEDUA
PEDOMAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN
A. Judul
Judul skripsi hendaknya singkat dan padat tetapi cukup jelas
menggambarkan obyek, ruang lingkup dan/atau variabel-variabel yang akan
diteliti. Pembatasan secara rinci dicantumkan dalam uraian tentang
pembatasan masalah. Contoh perumusan judul penelitian untuk Skripsi:
Sikap Mahasiswa Terhadap Layanan Perpustakaan Perguruan Tinggi (Survey
di Universitas Muhammadiyah Jakarta)
21
B. Latar Belakang Masalah
Pada bagian ini berisi tentang peristiwa-peristiwa yang sedang terjadi
pada suatu obyek penelitian, tetapi dalam peristiwa itu, sekarang ini tampak
ada penyimpangan-penyimpangan dari standar yang ada, baik standar yang
bersifat keilmuan maupun aturan-aturan. Oleh karena itu, peneliti harus
melakukan analisis masalah sehingga permasalahan menjadi jelas. Melalui
analisis masalah ini peneliti harus dapat menunjukkan adanya penyimpangan
yang ditunjukkan dengan data dan menuliskan mengapa hal ini perlu diteliti.
Artinya, perlu dijelaskan tentang pentingnya judul yang akan diteliti,
dari berbagai tinjauan. Karena itu, peneliti perlu banyak menelaah referensi
yang relevan untuk memperkuat dasar pemikiran terhadap pemilihan pokok
permasalahan. Pada akhir alinea, perlu ada penegasan dari peneliti bahwa
penelitian yang akan dilakukan memang berdasarkan beberapa alasan yang
telah dikemukakan.
C. Identifikasi Masalah
Dalam bagian ini perlu dituliskan berbagai masalah yang ada pada
obyek yang diteliti. Semua masalah dalam obyek, baik yang akan diteliti
maupun yang tidak akan diteliti sedapat mungkin dikemukakan.
Untuk dapat mengidentifikasi masalah dengan baik, maka perlu
melakukan studi pendahuluan ke obyek yang diteliti, melakukan observasi
dan wawancara ke berbagai sumber, sehingga semua permasalahan dapat
diidentifikasikan.
22
Berdasarkan berbagai permasalahan yang telah diketahui tersebut,
selanjutnya dikemuakan hubungan satu masalah dengan masalah yang lain.
Masalah yang akan diteliti itu kedudukannya di mana di antara masalah-
masalah tersebut. Masalah apa saja yang diduga berpengaruh positif dan
negative terhadap masalah yang diteliti. Selanjutnya masalah tersebut dapat
dinyatakan dalam bentuk variable.
D. Pembatasan Masalah
Karena adanya keterbatasan waktu, dana, tenaga, teori-teori, dan
supaya penelitian dapat dilakukan secara lebih mendalam, maka tidak semua
masalah yang telah diidentifikasi akan diteliti. Untuk itu peneliti memberi
batasan, di mana akan dilakukan penelitian, variable apa saja yang akan
diteliti, serta bagaimana hubungan variable satu dengan variable yang lain.
Berdasarkan batasan masalah ini, maka selanjutnya dapat dirumuskan
masalah penelitian.
E. Perumusan Masalah
Setelah masalah yang akan diteliti itu ditentukan (variable apa
saja yang akan diteliti, dan bagaimana hubungan variable satu dengan
yang lain), dan supaya masalah dapat terjawab secara akurat, maka
masalah yang akan diteliti itu perlu dirumuskan secara spesifik.
23
Sebaiknya rumusan masalah itu dinyatakan dalam kalimat pertanyaan.
Jadi pola pikir dalam merumuskan masalah itu ada empat tahapan yang
dapat digambarkan sebagai berikut:
Identifikasi Masalah
Semua masalah yang ada pada obyek penelitian dikemukakan, baik masalah yang
akan diteliti maupun tidak diteliti. Tunjukkan hubungan masalah yang satu dengan
masalah yang lain. Masalah yang diteliti umumnya merupakan variable dependen.
Pembatasan Masalah
Karena keterbatasan waktu, dana, tenaga, teori, dan supaya penelitian lebih
mendalam, maka penelitian dibatasi pada beberapa variable saja.
Perumusan Masalah
Dinyatakan dalam kalimat tanya dan spesifik. Dapat berbentuk rumusan masalah
deskriptif, komparatif, dan asosiatif.
F. Tujuan Penelitian
24
Tujuan dan kegunaan penelitian sebenarnya dapat diletakan di luar
pola pikir dalam merumuskan masalah, tetapi keduanya ada kaitannya
dengan permasalahan. Oleh karena itu dua hal ini ditempatkan pada bagian
ini. Tujuan penelitian di bagian ini adalah tujuan umum. Rumusan tujuan
umum menjawab judul penelitian.
G. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan.
Kalau tujuan penelitian dapat tercapai dan rumusan masalah dapat terjawab
secara akurat, maka disebutkan kegunaannya untuk apa. Kegunaan hasil
penelitian ada dua hal, yaitu: (1) kegunaan untuk mengembangkan ilmu
(kegunaan teoritis), (2) kegunaan praktis yaitu membantu memecahkan dan
mengantisipasi masalah yang ada pada obyek yang ditelti.
Kata-kata operasional yang dapat digunakan untuk merumuskan
kegunaan penelitian, antara lain: “Memberikan, menambahkan khazanah
ilmiah, menyumbangkan, memudahkan, mengembangkan, meningkatkan,
mengaplikasikan, menjadi sumber inspirasi, menjadi bahan kajian/pemikiran
lebih lanjut, mengambil kebijakan dan sebagainya”.
Contoh:
1. Penelitian diharapkan dapat memberikan konstribusi ilmiah terhadap
pengelolaan perpustakaan perguruan tinggi terutama layanan, baik jenis,
kualitas, sistem dan prosedur, fasilitas, petugas, waktu dan pemanfaatan
layanan. Mengingat peranan perpustakaan perguruan tinggi sebagai
25
jantung perguruan tinggi, maka layanan perpustakaan sebuah perguruan
tinggi memegang peranan yang sangat signifikan dalam mendukung
kelancaran, mempertinggi kualitas pelaksanaan program kegiatan
perguruan tinggi.
2. Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada para guru
untuk terus meng-update pengetahuan, keterampilan dan sikap agar
kompetensi guru terus meningkat, sehingga kualitas proses pembelajaran
pun meningkat dalam rangka meningkatkan kualitas lulusan.
3. Penelitian ini diharapkan berguna bagi pengambilan kebijakan mengenai
perlu tidaknya pemberlakuan kurikulum nasional dalam penyelenggaraan
pendidikan tinggi.
H. Telaah Kepustakaan
1. Deskripsi Teoritis
Deskripsi teori adalah teori-teori yang relevan yang dapat
digunakan untuk menjelaskan tentang variable yang akan diteliti, serta
sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan
masalah yang diajukan (hipotesis) dan penyusunan instrument penelitian.
Teori-teori yang digunakan bukan sekedar pendapat dari
pengarang, pendapat penguasa, tetapi teori yang betul-betul telah teruji
kebenarannya secara empirik. Di sini juga diperlukan dukungan hasil-
hasil penelitian yang telah ada sebelumnya yang ada kaitannya dengan
variable yang akan diteliti. Jumlah teori yang dikemukakan tergantung
26
pada variable yang diteliti. Kalau variable yang diteliti ada lima, maka
jumlah teori yang dikemukakan juga ada lima.
2. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang
bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah
diidentifikasi sebagai masalah yang penting.
Kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis
pertautan antara variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu
dijelaskan hubungan antara variable independen dan dependen. Bila
dalam penelitian ada variable moderator dan intervening, maka perlu juga
dijelaskan mengapa variable itu dilibatkan dalam penelitian. Pertautan
antara variable tersebut, selanjutnya dirumuskan ke dalam bentuk
paradigm penelitian. Oleh karena itu pada setiap penyusunan paradigma
penelitian harus didasarkan pada kerangka berpikir.
Kerangka berpikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan
apabila dalam penelitian tersebut berkenaan dengan dua variable atau
lebih. Apabila penelitian hanya membahas sebuah variable atau lebih
secara mandiri, maka yang dilakukan peneliti di samping mengemukakan
deskripsi teoritis untuk masing-masing variable juga argumentasi
terhadap variasi besaran variable yang diteliti.
Penelitian yang berkenaan dengan dua variable atau lebih,
biasanya dirumuskan hipotesis yang berbentuk komparasi maupun
hubungan. Oleh karena itu dalam rangka menyusun hipotesis penelitian
27
yang berbentuk hubungan maupun komparasi, maka perlu dikemukakan
kerangka berpikir.
Kerangka berpikir yang dihasilkan dapat berupa kerangka berpikir
yang asosiatif/hubungan maupun komparatif/perbandingan. Contoh
kerangka berpikir asosiatif: “Jika komitmen kerja guru tinggi, maka
produktivitas lembaga sekolah akan tinggi pula” atau “Jika pengawasan
dilakukan dengan baik, maka kebocoran anggaran akan berkurang”.
3. Hipotesis Penelitian
Karena hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian yang diajukan, maka titik tolak untuk
merumuskan hipotesis adalah rumusan masalah dan kerangka berpikir.
Contoh:
Rumusan masalah : Adakah pengaruh kepemimpinan kepala
sekolah terhadap motivasi kerja guru?
Hipotesis : Jika kepemimpinan kepala sekolah baik, maka
motivasi kerja guru akan tinggi.
Rumusan masalah : Adakah perbedaan kinerja sekolah yang
memiliki teknologi tinggi dan rendah?
Hipotesis : Terdapat perbedaan kinerja antara sekolah yang
memiliki teknologi tinggi dengan kinerja
sekolah yang memiliki teknologi rendah
I. Metodologi Penelitian
28
Tujuan operasional penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah
yang dituliskan. Misalnya rumusan masalahnya: “Bagaimanakah sikap
mahasiswa program sarjana terhadap layanan perpustakaan perguruan
tinggi?”, maka tujuan penelitiannya adalah ingin mengetahui sikap
mahasiswa program sarjana terhadap layanan perpustakaan perguruan
tinggi. Jika rumusan masalahnya “Bagaimanakah tingkat disiplin guru di
sekolah?”, maka tujuan penelitiannya adalah ingin mengetahui seberapa
tinggi tingkat disiplin guru di sekolah X.
3. Metode Penelitian
Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis
diperlukan metode penelitian. Untuk itu pada bagian ini perlu ditetapkan
metode penelitian apa yang akan digunakan, metode survey, ex-post
facto, atau eksperimen.
29
representative. Dapat dilakukan dengan cara mengambil sampel dari
populasi secara random sampai jumlah tertentu.
6. Instrumen Penelitian
Penelitian yang bertujuan untuk mengukur suatu gejala, harus
menggunakan instrument penelitian. Jumlah instrument yang akan
digunakan tergantung kepada jumlah variable yang diteliti. Jika variable
yang diteliti jumlahnya lima, maka mungkin akan menggunakan lima
instrument, dalam hal ini perlu dikemukan instrument apa saja yang akan
digunakan. Skala pengukuran yang ada pada setiap jenis instrument
(Likert, Osgood, Thurstone, dll.), prosedur pengujian validitas dan
reliabilitas instrument.
30
Untuk penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif,
teknik analisis data berkenaan dengan perhitungan untuk menjawab
rumusan masalah dan pengujian hipotesis yang diajukan. Bentuk
hipotesis mana yang diajukan akan menentukan teknik statistik mana
yang harus digunakan. Bila peneliti tidak membuat hipotesis, maka
rumusan masalah penelitian itulah yang harus dijawab, tetapi kalau hanya
rumusan masalah itu yang dijawab, maka sulit membuat generalisasi,
sehingga kesimpulan yang dihasilkan hanya berlaku untuk sampel, tidak
berlaku untuk populasi.
J. Jadwal Penelitian
Sebenarnya setiap rancangan/usulan/proposal penelitian perlu dilengkapi
dengan jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan. Jadwal berisi kegiatan-
kegiatan apa saja yang akan dilakukan dan berapa lama akan dilakukan.
Sebagai contoh dapat dilihat pada table 3 berikut:
Tabel 3. Contoh Jadwal Kegiatan Penelitian untuk Skripsi
B u l a n
N Kegiatan
o Minggu ke Minggu ke Minggu ke
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyusunan
proposal
2 Penyusunan
instrument
3 Uji coba
instrument
31
4 Penentuan
sampel
5 Pengumpula
n data
6 Analisis data
7 Pembuatan
draft laporan
8 Penyempurn
aan laporan
9 Penggandaa
n laporan
10 Ujian dan
Perbaikan
K. Daftar Pustaka
Dalam bagian ini dicantumkan bahan-bahan bacaan atau sumber lain
sudah dijadikan sumber dalam penyusunan proposal penelitian dan dapat
ditambahkan dengan bacaan lain yang diperkirakan relevan dengan bahan
penulisan skripsi/penelitian yang akan dilakukan.
32
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh
guru di kelas dengan jalan merancang, melaksanakan, mengamati, dan
merefleksikan tindakan melalui beberapa siklus secara kolaboratif yang
bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran
di kelas.
PENJELASAN ISI SISTEMATIKA PTK
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Peneliti mengungkapkan konteks permasalahan yang hendak dipecahkan.
Uraian harus diawali dengan mengidentifikasikan kesenjangan-
kesenjangan yang ada antara kondisi nyata dengan kondisi ideal, serta
dampak yang ditimbulkan oleh kesenjangan-kesenjangan itu.Berbagai
alternatif untuk mengatasi kesenjangan tersebut perlu dipaparkan secara
singkat disertai dengan identifikasi faktor penghambat dan
pendukungnya.Alternatif yang ditawarkan sebagai pemecah masalah
beserta rasionalnya dikemukakan pada bagian akhir dari paparan latar
belakang masalah.
B. Fokus Penelitian
Peneliti menjelaskan fokus penelitian yang dikerucutkan dari berbagai
permasalahan yang ada, peneliti menfokuskan salah satu permasalahan
yang akan diteliti. Fokus penelitian digunakan untuk memilih masalah
yang penting untuk dijawab atau diselesaikan permasalahannya.
C. Perumusan Masalah
Peneliti memamparkan perumusan masalah dengan kalimat tanya.
Perumusan masalah memuat alternatif pemecahan yang ditawarkan serta
rasional mengapa alternatif itu yang dipilih sebagai cara pemecahan yang
paling tepat terhadap masalah yang ada.
33
D. Tujuan Penelitian
Peneliti memaparkan hasil yang diharapkan dari penelitian ini. Tujuan
dipaparkan secara jelas dan operasional.Rumusan tujuan harus mengarah
kepada upaya perbaikan untuk mengatasi permasalah yang diteliti.
E. Kegunaan Penelitian
Peneliti memaparkan kegunaan hasil penelitian bagi pengembangan
keilmuan. Kegunaan penelitian hendaknya dipaparkan mengenai
bagaimana bentuk dan di mana hasil penelitian ini dapat
diimplementasikan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Konseptual
Peneliti mendeskripsikan konsep atau teori yang mendasari variabel
dengan mengemukakan konsep atau teori dari pustaka yang relevan, dan
memberi arah serta petunjuk pada pelaksanaan tindakan. Penjelasan
kajian konsep atau teori yang dipaparkan digunakan sebagai kerangka
acuan pengembangan tindakan. Kerangka acuan disusun berdasarkan
kajian berbagai aspek teoretik dan empiris yang terkait dengan
permasalahan dan upaya yang akan ditempuh untuk jawaban atau
penyelesaiannya. Uraian-uraian dalam bab ini menjadi landasan
konseptual dan teoretik mengapa masalah itu perlu dijawab atau
dicarikan pemecahannya dan mengapa cara pengembangan tindakan
tersebut dipilih.
B. Model Tindakan
Peneliti menjelaskan berbagai motode penelitian Classroom Action
Research yang ada dengan memberikan informasi kelebihan dan
kekurangan masing-masing metode penelitian Classroom Action
Research. Peneliti harus dapat menjelaskan kesesuaian metode penelitian
34
Classroom Action Research yang dipilih dengan model tindakan yang
akan diteliti.
C. Hipotesis Tindakan
Peneliti merumuskan hipotesis tindakan berupa jawaban tentatif
berbentuk prediksi model tindakan sebagai jawaban atas pertanyaan
penelitian.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
B. Metode Penelitian
Peneliti menjelaskan metode peneltian Action Research yang digunakan
dalam pemecahan masalah.
C. Rancangan Tindakan
Peneliti menjelaskan siklus yang dirancang dalam penelitian. Siklus
terdiri atas empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu tahap: (1)
perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi.
2. Prosedur Tindakan
Peneliti menjelaskan tahapan dalam melaksanakan tindakan. Setiap
tahapan dijelaskan apa yang dilaksanakan dan bagaimana
pelaksanaannya.
35
Penelitian memberikan kriteria keberhasilan tindakan untuk mengetahui
kerbahasilan setiap siklus sekaligus mengetahui ada kemajuan atau tidak.
F. Sumber data
Peneliti menjelaskan siapa dan apa yang menjadi sumber data dalam
penelitian.
2. Kisi-kisi Instrumen
Peneliti menjelaskan kisi-kisi instrumen yang memuat aspek yang
akan diukur dalam tindakan.
3. Jenis Instrumen
Peneliti menjelaskan instrumen yang digunakan sebagai alat
pengambilan data dalam tindakan penelitian antara lain melalui
angket, observasi, wawancara, dan lain-lain.
36
Lampiran;
PROSEDUR PENGAJUAN JUDUL SKRIPSI
37