1. Beri label semua bahan yang mudah terbakar, simpan di tempat tidak
panas serta bebas dari percikan api.
2. Letakkan tabung pemadam kebakaran di tempat yang mudah dicapai dan
mudah dilihat.
3. Penggunaan cairan yang mudah terbakar harus dibatasi seminimal
mungkin, sesuai dengan kebutuhan. Bila dilakukan pembuangan, bahan
tersebut harus dialirkan, bersama-sama dengan air dingin untuk
menghindari kebakaran.
PROSEDUR 4. Ketika menutup laboratorium, periksa secermat mungkin untuk menjamin
tidak ada lagi peralatan lain yang tidak diperlukan masih terpasang.
5. Yakinlah semua aliran listrik, api dan gas telah dipadamkan bila
meninggalkan laboratorium.
6. Beritahukan kepada penjaga atau orang lain yang ditinggal di gedung
tentang cara-cara dan tindakan yang dapat mereka lakukan dalam
keadaan darurat.
1.UGD
UNIT TERKAIT
1. Bagian Umum dan Pemeliharaan
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DILABORATORIUM
Sebelum tindakan:
1. Saat akan mulai kerja (baru tiba dari kantor)
2. Saat akan memeriksa pasien/baham
3. Saat akan memakai sarung tangan di DTT kan untuk melakukan suatu
tindakan.
4. Saat akan memakai peralatan yang telah DTT.
5. Saat akan melakukan pengambilan darah.
Sesudah tindakan:
1. Saat memeriksa pasien/bahan.
Saat hendak pulang ke rumah.
K3 yang berkaitan dengan peralatan-peralatan listrik:
4. Gunakan kabel listrik sedikit mungkin dan sependek mungkin bila kabel
pada waktu dipakai terasa panas, jangan diteruskan.
5. Peralatan listrik harus dipelihara dengan baik.
2.
Saat memegang alat-alat bekas pakai dan bahan-bahan lain
3. Setelah membuka sarung tangan.
4. Setelah dari toilet/kamar kecil.
Setelah bersin/batuk.
UNIT TERKAIT 2.
PROSEDUR
TETAP
dr. Bima Wisnu Nugraha, Sp. THT. M. Kes
Mayor Ckm NRP. 32974
Prosedur Fisik :
1. Bila terkena jarum, keluarkan darahnya, lukanya diberi
Betadine dan tansoplas.
2. Bila terkena pecahan kaca tabung, diatasi seperti diatas bila
lukanya besar dan perlu dijahit dikirim ke UGD.
Kimia :
1. Bila terkena api pada kulit, langsung dimasukan ke air dingin
atau es.
2. Bila kulit terkena asam/basa pekat, segera disiram/diguyur air
mengalir.
3. Bila tertelan asam/basa pekat, segera diminumkan susu
kental sebanyak-banyaknya dan selanjutnya dikirim ke UGD.
Biologis :
Bila terkena tumpahan spesimen, langsung dicuci bersih dan
bilas dengan larutan klorin 0.5 % lalu beri alkohol.
PROSEDUR
TETAP
PROSEDUR
TETAP
Pengertian Limbah padat laboratorium yaitu limbah yang berasal dari bekas
reagen, alat suntik, kapas, bekuan darah, sarung tangan dan
semua spesimen (feses, sputum).
Prosedur
1. Petugas laboratorium dengan menggunakan sarung tangan
dan masker menampung limbah padat pada ternpat sampah
khusus yang dilapisi oleh plastik kuning.
2. Khusus jarum suntik dibuang pada tempat khusus yang
disediakan.
Jika sampah sudah penuh petugas membawa limbah padat
tersebut ke tempat pembakaran (Incinerator).
Unit Terkait K3
PROSEDUR
TETAP
Pengertian Limbah cair laboratorium adalah limbah yang berasal dari sisa
pelarut organik,sisa spesimen (urine, darah dan cairan tubuh),
dan air bekas pencucian alat.
PROSEDUR
TETAP
Pengertian Limbah cair laboratorium adalah limbah yang berasal dari sisa
pelarut organik,sisa spesimen (urine, darah dan cairan tubuh),
dan air bekas pencucian alat.
PROSEDUR
TETAP
Pengertian Prosedur kerja yang harus dilakukan oleh pekerja agar terhindar
dari bahaya / kecelakaan kerja baik akibat spesimen maupun alat
laboratorium.
PROSEDUR
TETAP
PROSEDUR
TETAP
PROSEDUR
TETAP
PRINSIP :
Prosedur Setiap karyawan laboratorium harus bertanggung jawab
untuk mencegah kebakaran dan membantu meminimalkan
kerugian yang terjadi apabila ada kebakaran.
UPAYA PENCEGAHAN :
1. Usahakan agar gang dan tangga bebas dari benda-benda
yang dapat menghambat keluarnya karyawan dari tempat
yang terbakar.
2. Hati-hati terhadap sumber kebakaran seperti lidah api
dan alat pemanas.
3. Kabel listrik harus tersambung dengan baik, usahakan
tidak ada hubungan pendek.
4. Hati-hati bila membuang puntung rokok, karena dapat
membakar benda-benda yang kemudian menjadi sumber
kebakaran.
PROSEDUR
TETAP
Unit Terkait