Anda di halaman 1dari 6

UTS METODOLOGI PENELITIAN

a) Berdasarkan judul di atas, apa yang diteliti (isu) dalam penelitian

tersebut.

Isu yang diteliti dalam penelitian tersebut adalah pengaruh transaksi pihak

berelasi terhadap performa perusahaan dengan variabel moderatornya adalah

koneksi politik dalam perbankan Indonesia

b) Jelaskan symptom isu tersebut.

Symptom dalam isu tersebut adalah transaksi pihak berelasi (RPT) bisa

memungkinkan terjadinya konflik agensi yang tinggi dan akhirnya

menyebabkan perbedaan antara kinerja keuangan berbasis akuntansi dan

kinerja pasar.

c) Jelaskan motivasi peneliti melakukan penelitian tersebut.

Motivasi peneliti menjadikan bank sebagai objek penelitian karena

1. Penelitian sebelumnya banyak menggunakan entitas non-keuangan

sebagai objek penelitian.

2. Meskipun secara umum industri perbankan sangat diatur, mayoritas

pemegang saham bank-bank di Indonesia (termasuk pemerintah)

sering mengambil alih dan itu menunjukkan rendahnya kualitas tata

kelola perusahaan bank (Surifah 2013).

3. Bank memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia.

Indonesia sendiri adalah lebih berpusat pada bank ekonomi daripada

satu berpusat pada pasar.


d) Apa rumusan masalah, tujuan penelitian, dan kontribusi penelitian

tersebut.

Rumusan masalah penelitian ini yaitu:

 Apakah ada bukti empiris dari pengaruh RPT pada kinerja bank di

Indonesia?

 Apakah ada pengaruh RPT pada kinerja perusahaan dan pengaruh

moderasi koneksi politik dalam konteks perbankan Indonesia?

Tujuan penelitian ini yaitu:

 Untuk menemukan bukti empiris dari pengaruh RPT pada kinerja bank

di Indonesia.

 Untuk mengetahui pengaruh RPT pada kinerja perusahaan dan

pengaruh moderasi koneksi politik pada hubungan ini dalam konteks

perbankan Indonesia.

 Untuk mengkonfirmasi studi sebelumnya tentang pengaruh RPT pada

kinerja perusahaan, yang menggunakan perusahaan non-keuangan

sebagai sampelnya.

Kontribusi penelitian ini yaitu:

 Kontribusi teori  untuk memberikan perspektif yang berbeda dalam

mengukur koneksi politik.

 Kontribusi praktis  menyarankan investor untuk mempertimbangkan

keberadaan koneksi politik di bank dalam keputusan investasi mereka.


 Kontribusi kebijakan  menginformasikan Dewan Standar Akuntansi

Indonesia untuk meninjau Standar Akuntansi Keuangan (PSAK -

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) No. 7 Indonesia, terutama

dalam identifikasi hubungan dan RPT yang belum mengakomodasi

aspek koneksi politik dan Otoritas Jasa Keuangan juga dapat

menjadikan studi ini pertimbangan dalam mengatur tata kelola

perusahaan bank, terutama untuk komposisi anggota dewan yang

terhubung secara politis.

e) Bagaimana permasalahan tersebut dibentuk/disusun (tinjauan teori →

paradigma yang digunakan, dan penelitian terdahulu yang menjadi

acuan peneliti pada artikel tersebut).

Permasalahan tersebut dibentuk/disusun berdasarkan adanya konflik keagenan

yang tujuannya melemahkan pemegang saham kecil dengan transaksi antar

pihak berelasi (RPT) ditambah koneksi politik yang memperkuat pemegang

saham yang besar. Ada dua konflik keagenan yakni konflik keagenan tipe 1

dan tipe 2, dimana konflik keagenan tipe 2 sering terjadi di negara-negara asia

seperti Indonesia. Konflik keagenan tipe 2 ini dilakukan pemegang saham

mayoritas terhadap pemegang saham minoritas melalui berbagai metode,

salah satunya transaksi antar pihak berelasi (RPT). Banyak perusahaan

Indonesia, termasuk bank, melakukan RPT yang berpengaruh negatif

berdasarkan penelitian yang dilakukan Utama dan Tambunan. Koneksi politik

juga memoderasi pengaruh RPT terhadap kinerja perusahaan. Menurut Faccio

(2006), suatu perusahaan terkoneksi secara politis jika setidaknya salah satu
manajemen puncaknya (CEO, kepala dewan, presiden, wakil presiden, atau

sekretaris dewan) atau pemegang saham besar adalah kepala negara, menteri

pemerintah, atau anggota parlemen. Dengan koneksi politik tersebut

perusahaan sering menggunakan koneksi politik mereka untuk mendapatkan

fasilitas khusus dalam melakukan transaksi, seperti RPT. Koneksi politik

memengaruhi jenis dan intensitas transaksi perusahaan dan akhirnya

memengaruhi kinerja perusahaan.

f) Untuk menjawab masalah penelitian tersebut, hipotesis apa saja yang

telah disusun peneliti. Apakah hipotesis-hipotesis tersebut merupakan

hipotesis kangguru. Jelaskan mengapa demikian.

𝐻1 : Transaksi dengan pihak terkait berdampak negatif terhadap kinerja bank

Hipotesis ini bukan hipotesis kangguru, karena 𝐻1 didasari adanya beberapa

kasus dimana transaksi pihak terkait cenderung mengambil saham minoritas.

Hal ini terjadi di Taiwan, Cina, dan Malaysia

𝐻2 : Koneksi politik memoderasi hubungan antara transaksi pihak terkait dan

kinerja perusahaan.

𝐻2 bukan hipotesis kangguru karena didasari adanya literatur menunjukkan

bahwa perusahaan yang terhubung secara politis dapat meningkatkan atau

menurunkan kinerja perusahaan. Koneksi politik memengaruhi jenis dan

intensitas transaksi perusahaan dan akhirnya memengaruhi kinerja

perusahaan.
g) Teknik apa yang digunakan peneliti dalam proses pengumpulan data

penelitiannya. Apakah teknik tersebut sudah tepat untuk memenuhi

tujuan penelitiannya.

 Teknin observasi dari 160 data panel dari 40 sampel bank di Indonesia

yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia. Teknik ini sudah tepat karena

ekonomi Indonesia menunjukkan karakteristik yang berpusat pada bank

 Teknik pengumpulan data arsip dengan menggunakan data sekunder dari

laporan tahunan dan informasi dari dewan direksi eksekutif dan dewan

direksi non-eksekutif dari bank-bank yang dijadikan sampel. Teknik ini

sudah tepat karena sesuai dengan hipotesis yang diuji.

 Teknik observasi data sekunder dari www.idx.co.id untuk mendapatkan

data sekunder yang mempunyai informasi mengenai hubungan politik dari

anggota dewan direksi. Teknik ini belum tepat karena pengukurannya

kurang objektif.
UJIAN TENGAH SEMESTER

Disusun Oleh :

Stephen Field 165020307111018

Metodologi Penelitian – CA

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2019

Anda mungkin juga menyukai