Anda di halaman 1dari 12

CEKLIS ASUHAN PERSALINAN DENGAN DISTOSIA BAHU

Keterangan:

1 = Apabila ketrampilan tidak dilakukan

2 = Apabila ketrampilan dilakukan kurang sempurna

3 = Apabila ketrampilan dilakukan dengan baik dan benar

SKOR
NO. BUTIR YANG DINILAI
0 1 2
A SIKAP DAN PERILAKU

1 Menyambut klien dengan ramah, mengucapkan salam dan


memperkenalkan diri dan memastikan identitas pasien (nama
pasien, no.RM, tanggal lahir).

2 Menjelaskan keadaan pasien dilanjutkan dengan membimbing


membaca do’a :

‫ل هَْسَ لَ مَ ََهَ لَ ََ ل ََا‬ َ ‫لََهَْسَ َه ََتلَْ ََع‬، ‫ج ـ ََتتَ نَْ ََأَو‬


َ ‫ج اَم لَََ ََِإ‬ ْ ‫َع‬
َ‫ح ـلَْ ال‬ َ ‫ن بَِْا هاور( لََهَْسَ تَ َْئشِ ا ََِإذ‬
َ ََ ‫ن ز‬
َِ‫)نباَ ََح‬

3 Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan kepada


klien dan menandatangani informed consent (bisa dilakukan oleh
keluarga pasien)..

4 Komunikasi dan kontak mata dengan klien selama tindakan


(Selama tindakan bidan berkomunikasi dengan pasien untuk
memastikan keadaan ibu dan memberikan anestesi verbal/
komunikasi teraupetik)

5 Memperhatikan prinsip pencegahan infeksi (menggunakan APD


lengkap, melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan
tindakan, melakukan dekontaminasi alat dan tempat)

6 Mengawali tindakan dengan lafal basmalah dan mengakhiri


tindakan dengan lafal hamdalah
PERSIAPAN ALAT
7. a. Partus set steril / DTT (bak instrumen, 2 buah klem koher,
gunting tali pusat, gunting episiotomi, kateter nelaton, kassa,
sarung tangan 2 pasang, kapas basah DTT, kom kecil berisi
betadin, pengikat tali pusat, duk steril)
b. Resusitasi set (penghisap lendir bayi, sungkup / balon
resusitasi, duk / kain untuk alas tempat resusitasi dan untuk
bungkus bayi, lampu sorot, bengkok
c. Handuk 2, duk bersih
d. Uterotonika dan spuit 3 cc (oxytosin, ergometrin)
e. Celemek, sepatu, masker, kaca mata, topi
f. Perlengkapan cuci tangan (air mengalir, sabun, handuk
bersih dan kering)
g. Betadin
h. Larutan klorin 0,5% dalam tempatnya
i. Pantom ibu bersalin dan bayi
j. Set infus. Iv kateter no 16, 18, Cairan infus RL
k. Baju, kain/sarung, bra,celana, pembalut, pakaian bayi
PERSIAPAN KLIEN
8. Memposisikan klien setengah duduk/ dorsal recumbent
PERSIAPAN PENOLONG
9 Melakukan vulva hygiene
10. Melakukan periksa dalam untuk memastikan pembukaan
lengkap, dan menilai selaput ketuban sudah pecah/belum, bila
belum pecahkan
11. Melepas sarung tangan, cuci dalam larutan klorin 5%, lepas
secara terbalik
12. Memeriksa DJJ
13. Memimpin ibu meneran bila ada his
14 Meletakkan handuk pada perut ibu, letakkan duk dibawah
bokong ibu, setelah kepala tampak pada vulva 5-6 cm,
15. Membuka bak instrumen, memakai sarung tangan
PELAKSANAAN
Apabila saat dipimpin mengejan beberapa kali kepala bayi maju dan kontraksi berakhir
kepala bayi masuk kembali (Turtle sign), maka dikatakan DISTOCIA BAHU.

Melahirkan Bahu Secara Mc. ROBERT.


16 Memposisikan ibu dengan meluruskan kaki, kemudian kedua paha
ibu ditarik sedekat mungkin mendekati dada ibu dengan kedua
tangan, kepala ibu menunduk semaksimal mungkin sehingga
dagu menyentuh dada ( apabila persalinan
menggunakan bed obstetri lepas bag bawah/ posisikan melintang
bila menggunakan tempat tidur biasa)
17 Melakukan episiotomi
18 Memimpin terus persalinan, apabila oksiput dibawah sympisis
letakan tangan kiri penolong diatas sympisis untuk mencegah
kepala defleksi maksimal
19 Menunggu putaran paksi luar setelah kepala bayi lahir
Seluruhnya
20 Meletakan tangan biparietal, tarik kepala bayi curam ke arah
posterior maka lahirlah bahu depan, kemudian tarik kepala bayi
ke arah anterior untuk melahirkan bahu belakang
21 Memindahkan tangan untuk melahirkan badan bayi dengan
sanggah susur
22 Meletakan bayi di perut ibu dan dikeringkan
(melanjutan perawatan BBL dan kala III,IV)
Jika bahu belum berhasil lahir di lakukan Perasat Massanti :
dilakukan untuk membatu mengecilkan diameter bahu depan
23 Asisten penolong menekan pada supra pubik kearah
Bahu depan (anterior) bagian belakang (pastikan punggung
janin/Leopold II)
Apabila dengan Mc. Robert dan Massanti bahu belum juga lahir, maka coba lahirkan
dengan Manuver Corkscrew Woods
24 Masukkan satu tangan ke dalam vagina dan lakukan penekanan
pada bahu anterior, ke arah sternum bayi untuk memutar bahu
bayi, dan mengurangi diameter bahu.
25 Melakukan penekanan pada bahu posterior ke arah belakang
(jika perlu)

Teknik Melahiran Bahu Belakang


26 Masukkan satu tangan ke dalam vagina dan pegang tulang
lengan atas yang berada pada posisi posterior
27. Fleksikan lengan bayi di bagian siku dan letakkan lengan
tersebut melintang di dada bayi
Manuver Rubin
28 • Pemeriksaan vagina
• adduksi bahu depan dengan menekan bagian belakang bahu
(bahu didorong ke arah dada)
• Pikirkan tindakan episiotomi
• Tidak boleh menekan fundus
Manuver Hibbard
29. Menekan dagu dan leher janin ke arah rectum ibu dan seorang
asisten menekan kuat fundus saat bahu depan dibebaskan.
Penekanan fundus yang dilakukan pada saat yang salah akan
menagkibatkan bahu depan semakin terjepit (Gross, 1987)
Posisi Merangkak
30. Minta ibu untuk berganti posisi merangkak
31. Mencoba mengganti kelahiran bayi tersebut dalam posisi ini
dengan cara melakukan tarikan perlahan pada bahu anterior ke
arah atas dengan hati-hati
32. Segera setelah lahir bahu anterior lahirkan bahu posterior
dengan tarikan perlahan ke arah bagian bawah dengan hati-hati
Manuver Zavanelli
33 Mengembalikan kepala ke posisi oksiput anterior atau posterior
bila kepala janin telah berputar dari posisi tersebut
34. Memfleksikan kepala secara perlahan dan secara perlahan
mendorongnya masuk kembali ke vagina yang diikuti dengan
pelahiran secara sesar
35. Memberikan terbutaline 250mg subkutan untuk menghasilkan
relaksasi uterus
TEKNIK
36 Melaksanakan tindakan secara urut dan sistematis

37 Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu

38 Menjaga privasi klien

39 Melakukan pendokumentasian ( pengkajian, diagnosa, tindakan,


therapi, data perkembangan, rencana tindak lanjut asuhan )

JUMLAH

Catatan:

Jangan mencoba melahirkan bahu sebelum kepala melakukan


putaran paksi luar secara sempurna!

Perhitungan nilai:

Nilai = Jumlah nilai yang diperoleh x 100 Nilai :...............

78
JOB SHEET

Program studi : Diploma III Kebidanan

Mata kuliah : Asuhan Kebidanan Patologi

Kegiatan/Keterampilan : Melakukan persalinan dengan distosia

bahu

Unit : Praktek Lab INC

Objek Perilaku Siswa (OPS) : Mahasiswa dapat:

1. Mempersiapkan alat dan bahan untuk


perasat pertolongan persalinan
dengan distosia bahu.
2. Melaksanakan prosedur dan
langkah-langkah pertolongan
persalinan dengan distosia bahu
secara sistematis.
Dosen : Andri Nur Sholihah, S.ST., M.Kes

Bahan : Bahan yang digunakan terdiri dari :

1. Spuit 3cc habis pakai 2 buah


2. Larutan klorin 0,5 %
3. Betadin
4. Air DTT
5. Air bersih dan sabun untuk cuci
tangan
6. Kasa 2 buah
7. Kapas alkohol secukupnya

Peralatan dan perlengkapan : Peralatan

1. Tempat tidur/meja 1 buah


2. Phantoom panggul, bayi dan plasenta
1 buah
3. Neirbekken 1 buah
4. Pispot 1 buah
5. Partus set yang terdiri dari:
a. Setengah koher 1 buah
b. Gunting episiotomi 1 buah
c. Klem tali pusat 2 buah
d. Gunting tali pusat 1 buah
e. Benang kasur/umbilical chord
1 buah
f. Delee 1 buah
g. Bak instrumen 1 buah
6. Heacting set yang terdiri dari
a. Nail fuder 1 buah
b. Pinset 1 buah
c. Benang Cat gut 1 set
d. Jarum otot 1 buah
e. Jarum kulit 1 buah

Obat-obatan

1. Oksitosin 10 IU 2 ampul
2. Lidocain 1 ampul
3. Vitamin K 1 ampul
4. Vaksin hb 1 buah
Perlengkapan
1. Celemek plastik 1 buah
2. Masker 1 buah
3. Handscoon 1 pasang
4. Kacamata pelindung 1 buah
5. Sepatu boot karet 1 buah
6. Underpad 1 buah
7. Softek 3 buah
8. Celana dalam 1 buah
9. Handuk besar 2 buah
10. Handuk kecil untuk cucitangan
1 buah
11. Kain panjang 1 buah
12. Kain bedong 2 buah
13. Baju dan popok bayi
1 buah

Referensi : Referensi yang digunakan antara lain;

1. Manuaba, IBG.2012. Ilmu Kebidanan,


Penyakit Kandungan & Keluarga
Berencana untuk Pendidikan Bidan .
Jakarta: EGC

2. Mochtar, Rustam.2011. Sinopsis Obstetri


Edisi 2. Jakarta: EGC
DASAR TEORI :
Distosia bahu ialah kelahiran kepala janin dengan bahu anterior macet
diatassacral promontory karena itu tidak bisa lewat masuk ke dalam panggul,
atau bahu tersebut bisa lewat promontorium, tetapi mendapat halangan dari
tulang sacrum (tulang ekor) (Manuaba, 2012).
Lebih mudahnya distosia bahu adalah peristiwa dimanatersangkutnya
bahu janin dan tidak dapat dilahirkan setelah kepala janin dilahirkan.
Salah satu kriteria diagnosis distosia bahu adalah bila dalam persalinan
pervagina untuk melahirkan bahu harus dilakukan maneuver khusus.
PERSIAPAN
1. Periksa dan pastikan semua alat, perlengkapan dan bahan-bahan yang
diperlukan sudah tersedia sesuai dengan job sheet.
2. Letakkan alat, perlengkapan dan bahan pada tempat yang mudah
dijangkau dan dalam keadaan bersih.
3. Gunakan teknik aseptic setiap saat. Cuci tangan dan pakai sarung tangan.
PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Mempersiapkan alat secara ergonomis
2. Memakai schort/celemek dan masker untuk perlindungan diri
3. Melakukan cuci tangan dengan air mengalir dan sabun
4. Memakai handscoon
5. Melakukan pertolongan persalinan dengan distosia bahu dengan teliti dan
sistematis
PETUNJUK BAGI MAHASISWA
1. Baca dan pelajari lembar kerja dengan baik.
2. Tindakan pertolngan persalinan dengan distosia bahu dilakukan oleh
mahasiswa secara individu.
3. Siapkan alat-alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis.
4. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet dengan baik dan teliti
5. Bekerja secara hati-hati dan teliti.
6. Tanyakan pada dosen bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti atau
dipahami.
7. Laporkan hasil kerja setelah selesai melakukan latihan.
KESELAMATAN KERJA
1. Patuhi prosedur pekerjaan.
2. Bertindak lembut dan hati-hati pada saat melakukan tindakan.
3. Letakkan peralatan pada tempat yang terjangkau oleh petugas.
4. Perhatikan keadaan umum pasien selama melakukan prosedur.
5. Perhatikan teknik septik dan antiseptik.
6. Gunakan sarung tangan, perlengkapan pelindung pribadi (masker, dan
celemek untuk melindungi diri dari percikan yang dapat
mengkontaminasikan dan menyebarkan penyakit.
PROSEDUR TINDAKAN

NO LANGKAH PEKERJAAN ILUSTRASI GAMBAR


DAN KEY POINT
PERSIAPAN DIRI, ALAT, DAN PASIEN
1 Mempersiapan alat

Key point :
“Siapkan alat-alat yang
dibutuhkan dalam melakukan
pertolongan persalinan dengan
distosia bahu”

2 Mempersiapkan diri dan


menerapkan pencegahan infeksi
Key point :
“ Memakai perlindungan diri
dan mencuci tangan”

3 Memakai sarung tangan DTT


dan masukkan oksitosin dalam
spuit Key point :
“Lakukan dengan teknik
aseptik”
MEMASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP DAN KEADAAN JANIN BAIK
4 Melakukan vulva hygiene

Key point :
“Bersihkan dengan seksama dari
arah depan ke belakang”

5 Melakukan pemeriksaan dalam


secara berurutan

Key point :
“Pastikan pembukaan telah
lengkap dan ketuban sudah
pecah. Jika belum pecah,
lakukan amniotomi”

6 Melepaskan sarung tangan dan


merendamnya dalam klorin
0,5%
Key point :
“Buka dalam keadaan terbalik
dan dekontaminasi selama 10
menit”
7 Memeriksa DJJ

Key point:
“Lakukan auskultasi saat
relaksasi. Pastikan DJJ dalam
batas normal”.

MENYIAPKAN IBU DAN KELUARGA UNTUK MEMBANTTU PROSES


BIMBINGAN MENERAN
8 Melakukan episiotomi secukupnya
Key point:
“Lakukan dengan teknik medio-
lateral”

PERSIAPAN PERTOLONGAN PERSALINAN DENGAN DISTOSIA BAHU


9 Melakukan manuver
McRobert’s
Key point:
“Dengan posisi ibu berbaring
pada punggungnya, minta ibu
untuk menarik kedua lututnya
sejauh mungkin ke arah
dadanya. Minta dua asisten
untuk membantu ibu”
10 Menekan kepala bayi secara
mantap kearah bawah
Key point
“Hindari tekanan yang
berlebihan pada kepala bayi
karena mungkin akan
melukainya
Secara bersamaan mintalah
salah satu asisten untuk
memberikan sedikit tekanan
suprapubis ke arah bawah
dengan lembut”.
11 Memasukkan satu tangan
kedalam vagina dan melakukan
penekanan pada bahu anterior
bayi jika bahu bayi tidak lahir

Key point
“Putar bahu bayi kearah
sternum untuk memutar dan
mengurangi diameter bahu”
12 Jika bahu tidak lahir juga,
meminta ibu mengganti posisi
Key point :
“Atur posisi ibu dengan posisi
merangka. Lakukan tarikan
perlahan pada bahu anterior
kearah atas dengan hati-hati.
Sedangkan bahu posterior ditarik
kearah bawah”

13 Melakukan rujukan jika bahu


tidak juga lahir

Key point :
“Rujuk pasien jika bahu tidak
juga berhasil dilahirkan”

Anda mungkin juga menyukai