Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Persalinan menurut Shofa, I 2015 adalah proses pengeluaran hasil konsepsi
(janin dan uri) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui
jalan lahir dengan bantuan atau tanpa bantuan. Persalinan merupakan suatu proses
pengeluaran janin, plasenta, dan selaputnya dari dalam rahim seorang wanita
melalui panggul, vagina, dan introitus vagina atau lubang luar vagina, yang terjadi
pada usia kehamilan yang cukup yaitu, 37 minggu atau lebih (Fauziah, 2015).
Labor dan Meguire (2008) dalam penelitiannya mengenai Nyeri
persalinan, mengatakan proses persalinan merupakan proses aktif dari
pengeluaran janin, yang ditandai dengan adanya peningkatan dari intensitas dan
frekuensi kontraksi uterus yang akan menyebabkan nyeri secara terus-menerus,
dengan hasil 90% dari yang mengalami persalinan, menyatakan bahwa nyeri
persalinan merupakan nyeri yang dapat berada dalam skala berat, dan hilang total
dalam waktu 3 bulan kemudian. Pada tahun 2014 jumlah proporsi kelahiran
menurut tempat bersalin di Indonesia sebanyak 21,4% di Rumah Sakit, 38,0% di
Klinik/Rumah bersalin/Praktek nakes, 7,3% di Puskesmas/Pustu, 3,7% di
Polindes/Poskesdes, dan 29,6% di Rumah/lainnya (Kemenkes RI, 2014).
Menurut Profil Kesehatan Indonesia (2015), mendapatkan persentase
pertolongan pada persalinan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di Indonesia
mendapatkan jumlah yang cenderung meningkat dari tahun 2005 sampai tahun
2015, dan terjadi penurunan dari 90,88% kelahiran pada tahun 2013 menjadi
88,55% kelahiran pada tahun 2015. Hal ini didasari dengan kebijakan kementrian
kesehatan dalam dekade terakhir yang menekankan agar setiap persalinan
ditolong oleh tenaga kesehatan profesional, dalam usaha menurunkan jumlah
Angka Kematian Ibu.
Salah satu hal yang akan dikhawatirkan seorang ibu yang akan mengalami
persalinan merupakan rasa nyeri, sebagian besar dari ibu akan mengalami
kebingungan bagaimana akan mengatasi nyeri yang akan dirasakan (Fauziah,
2015). Murray melaporkan kejadian nyeri pada 2.700 ibu bersalin, 15%
mengalami nyeri ringan, 35% dengan nyeri sedang, 30% dengan nyeri hebat dan
20% persalinan disertai nyeri sangat hebat. Penelitian lain ditemukan bahwa 67%
ibu merasa sedikit khawatir, 12% merasa sangat khawatir dan 23% merasa tidak
khawatir tentang nyeri persalinan (Rejeki, Nurulia, & Krestanti, 2013).
Lancar tidaknya proses persalinan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor,
diantaranya adalah faktor psikologis yaitu rasa cemas, kesakitan saat kontraksi
atau nyeri. Rasa nyeri dalam persalinan dapat digambarkan sebagai salah satu
nyeri yang paling intensif yang pernah dialami ibu (Indrayani & Djami, 2016).
Sensasi nyeri yang dialami ibu bersalin berasal dari sinyal nyeri yang timbul saat
otot rahim berkontraksi dengan tujuan untuk mendorong bayi yang ada di dalam
rahim keluar (Sondakh, 2013).
Intervensi untuk mengurangi ketidaknyamanan atau nyeri persalinan dapat
dilakukan dengan menggunakan agen farmakologi dan non farmakologi. Dalam
penelitian ini dilakukan metode nonfarmakologis dengan inhalasi aroma terapi
lavender. Aromatherapy merupakan terapi komplementer dalam praktek
keperawatan dan menggunakan minyak esensial dari bau harum tumbuhan untuk
mengurangi masalah kesehatan dan memperbaiki kualitas hidup (Argi Virgona
Bangun, 2013). Bau berpengaruh secara langsung terhadap otak seperti analgesik.
Bau yang menyenangkan akan menstimulasi thalamus untuk mengeluarkan
enkefalin yang berfungsi sebagai penghilang rasa sakit alami dan menghasilkan
perasaan sejahtera (Frayusi A, 2012).
Menurut Karlina, Reksohusodo, dan Widayati (2014) dalam penelitiannya
tentang pengaruh pemberian aromaterapi lavender menyatakan, bau yang
menyenangkan akan menimbulkan perasaan tenang, dan senang yang dapat
mengurangi kecemasan. Aromaterapi dari limbik menstimulasi sekresi enkefalin
atau endorfin di hipotalamus, PAG (Periaqueductal Grey), dan medula rostral
ventromedial. Daerah otak yang disebut, raphe nucleus yang akan terstimulus
untuk mengeluarkan serotonin sehingga menimbulkan efek rileks, tenang dan
menurunkan kecemasan. Serotonin sebagai neuromodulator yang menghambat
informasi nosiseptif dalam medula spinalis, yang menutup mekanisme pertahanan
dengan cara menempati reseptor di kornu dorsalis dan menghambat pelepasan
substansi P yang akan menyebabkan impuls nyeri tidak bisa melewati neuron
proyeksi.
Hal ini menyebabkan tidak dapat diteruskannya ke proses yang lebih
tinggi, di kortek somatosensoris dan transisional. Hal ini disebabkan karena
lavender merupakan minyak essensial analgesik yang mengandung 8% terpena,
6% keton yang mempunyai efek sedatif, lavender juga mengandung 30-50%
linalil asetat yang merupakan senyawa ester yang dapat menormalkan keadaan
emosi serta keadaan tubuh yang tidak seimbang, dan juga memiliki khasiat
sebagai penenang serta tonikum, khususnya pada sistem saraf.

B. BATASAN MASALAH
Pada studi kasus ini berfokus pada penurunan nyeri persalinan kala I fase aktif di
RS. Sumber kasih

C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah yaitu
“Bagaimana asuhan kebidanan pemberian Aroma Terapi Lavender pada
ibu bersalin kala I fase Aktif ? “

D. TUJUAN
Merupakan penjabaran mengenai hasil yang akan dicapai, bukan proses yang
dilakuakn. Dengan demikian tujuan studi kasus ini terdiri dari 2 tujuan, yaitu :
1. Tujuan umum
Mampu memberikan asuhan kebidanan penurunan nyeri persalinan kala I pada
ibu bersalin dengan Aroma terapi lavender di RS Sumber Kasih

2. Tujuan khusus
a. Mampu melakukan penatalaksanaan pemberian aroma terapi
lavender pada ibu bersalin kala I fase aktif dalam penurunan nyeri
persalinan.
b. Mampu mengetahui perbandingan hasil penelitian ke dua subyek
penelitian
c. Mampu membahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
penurunan nyeri persalinan dan terapi yang diberikan dalam
penurunan nyeri persalinan
E. MANFAAT
Merupakan manfaat yang diharapkan dari hasil studi kasus, meliputi :
a. Bagi Bidan

Hasil studi kasus ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan


dalam upaya meningkatkan dan menambah asuhan yang diberikan
kepada ibu bersalin khusus nya dalam upaya penurunan nyeri
persalinan. Dan dapat meningkatkan kesejahteraan ibu dan janin
dengan memberikan asuhan kebidanan sesuai dengan kasus.

b. Bagi Paien

Hasil studi kasus ini diharapkan dapat memberikan informasi dan


pengetahuan terhadap ibu mengenai upaya penurunan nyeri persalinan.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dapat melakukan penelitian yang berguna untuk menambah referensi


mengenai penanganan yang digunakan untuk mengurangi nyeri
persalinan kala I fase Aktif.

F. RUANG LINGKUP
a. Lingkup materi
Ruang lingkup pada studi kasus ini dibatasi mengenai asuhan
kebidanan pada ibu bersalin dalam penurunan nyeri persalinan dengan
menggunakan aroma terapi lavender. Lavender merupakan minyak
essensial analgesik yang mengandung 8% terpena, 6% keton yang
mempunyai efek sedatif, lavender juga mengandung 30-50% linalil asetat
yang merupakan senyawa ester yang dapat menormalkan keadaan emosi serta
keadaan tubuh yang tidak seimbang, dan juga memiliki khasiat sebagai
penenang serta tonikum, khususnya pada sistem saraf. (widayati, 2014).

b. Lingkup subjek studi kasus


Ruang lingkup responden studi kasus ini adalah 2 orang ibu bersalin
yang sedang dalam Kala I fase aktif. Karena pada kala I fase aktif, ibu
bersalin akan mengalami intensitas nyeri yang semakin tinggi
sehingga perlu untuk diberikan asuhan dalam mengurangi rasa
nyerinya.

c. Lingkup waktu
Studi kasus ini dilakukan mulai bulan Maret-Mei 2019

d. Lingkup tempat
Studi kasus ini dilakukan di Rumah Sakit Sumber Kasih di banyak
persalinan di RS tersebut sebanyak 30 persalinan secara normal tiap
bulannya.

G. KEASLIAN STUDI KASUS


a. Rosalina, 2018, Pengaruh pemberian aromaterapi lavender terhadap
pengurangan rasa nyeri pada persalinan kala I di wilayah Puskesmas Klego I
Boyolali
b. Susilarini, 2017. Pengaruh pemberian Aroma Terapi Lavender Terhadap
Pengendalian Nyeri Persalinan Kala I Pada Ibu Bersalin di Puskesmas Jumo
Kabupaten Temanggung
c. Lilin, T 2017. Pengaruh pemberian Aroma Terapi Lavender Terhadap
Penurunan Tingkat Nyeri Pada Ibu Bersalin Kala I Fase Aktif di BPM Ny.
Margelina Desa Supenuh Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan

Anda mungkin juga menyukai