Anda di halaman 1dari 2

Nama : Galih Wisnubrata

NIM : C0514022

Kelas : A

1. Uraikan apa yang dimaksud dengan filsafat sejarah termasuk pola mekanisme dan
tujuanya.

Cakupan filsafat sejarah menekankan pada pengetahuan terutama makna sejarah


secara keseluruhan. Disebut makna keseluruhan karena sejarah mempunyai makna secara
universal berbeda dengan teori sejarah. Fokus filsafat sejarah bukan pada sebab-sebab
terjadinya peristiwa melaikan pada suatu pola gerak sejarah yang secara menyeluruh
yang menghasilkan spekulasi sejarah. Cara pandang spekulatif ini tidak terbatas pada
ruang dan waktu. Atas dasar cara pandang ini maka filsafat sejarah lazim disebut filsafat
sejarah spekulatif. Filsafat sejarah adalah salah satu bagian filsafat yang berusaha
memberikan jawaban terhadap pertanyaan mengenai makna dari suatu proses peristiwa
sejarah. Dalam suatu peristiwa sejarah, terdapat banyak makna yang tersirat dan tersurat
di dalamnya yang harus diungkap secara jelas agar tidak terjadi kesalahan dalam
penafsirannya (Rustam E. Tamburaka, 2002 ). Sedangkan menurut R.G Collingwood
filsat sejarah adalah studi filosofis, bahwa fenomena yang kita sebut pengetahuan sejarah
atau pemikiran.
Pola mekanismenya adalah tidak hanya melukiskan pola gerak linier, siklus dan
spiral tetapi juga berupaya menjelaskan bagaimnna perubahan dalam sejarah itu terjadi.
Tujuan dari filsafat sejarah seperti yang di contohkan oleh Tonybee dalam bukunya “ The
Study Of History” yang berusaha memberikan gambaran bahwa tujuan dan makna
sejarah (dalam arti pencapaian agama yang bersifat universal) ialah melakukan penilaian
dan menejlaskan apapun yang terjadi pada masa lampau. Ini membuktikan bahwa sejarah
membesakan manusia akan kebutaan terhadap masa lalu.
2. Uraikan suatu alsan mengapa pemikiran filsafat sejarah identik dengan sutau lingkup
zaman? Berila contohnya

Karena pemikiran filsafat itu dipengaruhi oleh pergaulan, latar belakang


lingkungan dan sosialnya, contohnya adalah filsafat yang berkembang pada abad
pertengahan banyak di ilhami oleh orang-orang kristen yang kemudian menarik diri dari
dunia untuk mempelajari filsafat, walaupun telah kita ketahui bahwa pemikiran orang
barat tersebut mendapat ilham dari dunia timur seperti Mesir, dan sebagainya. Dalam
abad pertengahan tersebut ada seorang tokoh filsuf spekulatif, Santo Augustinus (354-
435) yang membagi sejarah dengan dua periodisasi yang berlandaskan Injil yaitu Civitas
Dei (Kerajaan Tuhan) dan Civitas Terrena (Kerajaan Dunia).

Anda mungkin juga menyukai