REPUBLIK INDONESIA
No.1092, 2017 KEMEN-DPDTT. Pemindahtanganan BMN.
Perubahan.
PERATURAN MENTERI
DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN
TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 15 TAHUN
2017 TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI NOMOR 11 TAHUN 2016
TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PEMINDAHTANGANAN BARANG
MILIK NEGARA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI
www.peraturan.go.id
2017,No.1092 -2-
(Berita Negara
Republik
Indonesia
Tahun 2015
Nomor 463);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN
MENTERI DESA,
PEMBANGUNAN
DAERAH
TERTINGGAL, DAN
TRANSMIGRASI
TENTANG
PERUBAHAN ATAS
PERATURAN
MENTERI DESA,
PEMBANGUNAN
DAERAH
TERTINGGAL, DAN
TRANSMIGRASI
NOMOR 11 TAHUN
2016 TENTANG
TATA CARA
PELAKSANAAN
PEMINDAHTANGANA
N BARANG MILIK
NEGARA DI
LINGKUNGAN
KEMENTERIAN
DESA,
PEMBANGUNAN
DAERAH
TERTINGGAL, DAN
TRANSMIGRASI.
Pasal I
Pasal 2 dalam
Peraturan Menteri
Desa, dari Peraturan
Pembangunan Menteri ini.
Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi P
a
Nomor 11 Tahun
s
2016 tentang Tata a
l
Cara Pelaksanaan
Pemindahtanganan I
I
Barang Milik
Peraturan Menteri
Negara di
ini mulai berlaku
Lingkungan
pada tanggal
Kementerian Desa,
diundangkan.
Pembangunan
Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi
(Berita Negara
Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor
876) diubah,
sehingga berbunyi
sebagai berikut:
Pasal
2
Tujuan
ditetapkannya
Peraturan Menteri ini
sebagai pedoman
dalam melakukan
proses
pemindahtanganan
Barang Milik Negara
di lingkungan
Kementerian Desa,
Pembangunan
Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi
tercantum dalam
lampiran yang
merupakan bagian
tidak terpisahkan
2017,No.1092 -4-
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 7 Agustus 2017
MENTERI DESA,
PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN
TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 8 Agustus
2017
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI
MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,
ttd
WIDODO EKATJAHJANA
2017, No.1092
-5-
LAMPIRAN
P
E
R
A
T
U
R
A
N
M
E
N
T
E
R
I
D
E
S
A
,
P
E
M
B
A
N
G
U
N
A
N
D
A
E U
R N
A
H 2
0
T 1
E 7
R
T T
I E
N N
G T
G A
A N
L G
, P
D E
A R
N U
B
T A
R H
A A
N N
S
M A
I T
G A
R S
A
S P
I E
N R
O A
M T
O U
R R
A
T N
A
H M
E D
N A
T N
E
R T
I R
D A
E N
S S
A M
, I
P G
E R
M A
B S
A I
N
G N
U O
N M
A O
N R
D 1
A 1
E
R T
A A
H H
U
T N
E
R 2
T 0
I 1
N 6
G
G T
A E
L N
, T
A B
N A
G R
A
T N
A G
T
A M
C I
A L
R I
A K
P
E N
L E
A G
K A
S R
A A
N
A D
A I
N
L
P I
E N
M G
I K
N U
D N
A G
H A
T N
A
N K
G E
A M
N E
A N
N T
E
R
I
A SISTEMATIKA
NBAB I
PENDA
HULUA
DN
E A. La
S ta
r
A Be
, la
ka
P ng
E B. Tu
M ju
an
B
C. Pe
A ng
N er
tia
G n
U D. R
N ua
ng
A Li
N ng
ku
p
DBAB II TATA CARA PENJUALAN BMN
A A. Pertimbangan Pelaksanaan
E Penjualan BMN
A. Latar Belakang
BAB I Berdasarkan Peraturan
PENDAHULUAN Pemerintah Nomor 27
tahun 2014 pasal 4 ayat
(3) dan pasal 6 ayat (3)
tentang Pengelolaan
Barang Milik
Negara/Daerah, dan
Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 04
Tahun 2015 tentang
Pendelegasian
Kewenangan dan
Tanggungjawab Tertentu
dari Pengelola Barang
kepada Pengguna
Barang, sebagaimana
telah ditindaklanjuti
dengan Keputusan
Menteri Desa,
Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan
Transmigrasi Nomor 68
Tahun 2015 tentang
Pendelegasian sebagian
Wewenang dan
Tanggungjawab dari
Pengguna Barang kepada
Pejabat Struktural yang
ditunjuk dan Kuasa
Pengguna Barang
sebagaimana telah
diubah dengan
Keputusan Menteri
Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Nomor 14
Tahun 2017 tentang
Perubahan atas
Keputusan Menteri Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Nomor 68 Tahun 2015 tentang
Pendelegasian sebagian Wewenang dan
Tanggungjawab dari Pengguna Barang
kepada Pejabat Struktural yang ditunjuk
dan Kuasa Pengguna Barang, maka
dipandang perlu menyesuaikan
peraturan menteri yang mengatur secara
teknis mengenai tata cara
pemindahtanganan Barang Milik Negara
di lingkungan Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Republik Indonesia.
Tata Cara Pemindahtanganan Barang
Milik Negara sebagai pedoman yang
mencakup pengaturan tentang
pertimbangan, obyek dan subyek
pelaksana pemindahtanganan BMN,
persyaratan maupun alur pelaksanaan
pemindahtanganan Barang Milik Negara
di lingkungan Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Republik Indonesia.
Berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan tentang Tata Cara
Pelaksanaan Pemindahtanganan Barang
Milik Negara, pemindahtanganan barang
milik negara meliputi penjualan, tukar
menukar, hibah, dan penyertaan modal
pemerintah pusat. Ruang lingkup
peraturan menteri ini hanya mengatur
tentang tata cara pemindahtanganan
barang milik negara dalam bentuk
penjualan dan hibah, yang menjadi
kewenangan Pengguna Barang.
2017,No.1092 -8-
B. Tujuan
Tata Cara Pemindahtanganan Barang Milik Negara bertujuan sebagai
pedoman dalam melakukan proses pemindahtanganan barang milik
negara di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia.
C. Pengertian
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Barang Milik Negara, yang selanjutnya disingkat BMN, adalah semua
barang yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara atau berasal dari perolehan lainnya yang sah.
2. Pengelola Barang adalah pejabat yang berwenang dan bertanggung
jawab menetapkan kebijakan dan pedoman serta melakukan
pengelolaan barang milik negara, yaitu Menteri Keuangan selaku
Bendahara Umum Negara.
3. Pengguna Barang adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan
barang milik Negara, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia.
4. Kuasa Pengguna Barang adalah Kepala Satuan Kerja atau Pejabat
Struktural yang ditunjuk oleh Pengguna Barang untuk menggunakan
barang yang berada dalam penguasaannya dengan sebaik-baiknya.
5. Pejabat Struktural yang ditunjuk adalah Pejabat Struktural yang
mendapat pendelegasian wewenang dari Pengguna Barang.
6. Penilai adalah pihak yang melakukan penilaian secara independen
berdasarkan kompetensi yang dimilikinya.
7. Penilaian adalah proses kegiatan untuk memberikan suatu opini nilai
atas suatu objek penilaian berupa BMN pada saat tertentu.
8. Pemindahtanganan adalah pengalihan kepemilikan BMN.
9. Penjualan adalah pengalihan kepemilikan BMN kepada pihak lain
dengan menerima penggantian dalam bentuk uang.
10. Hibah adalah pengalihan kepemilikan barang dari Pemerintah Pusat
kepada Pemerintah Daerah atau kepada Pihak Lain tanpa memperoleh
penggantian.
11. Pemusnahan adalah tindakan memusnahkan fisik dan/atau
kegunaan BMN.
12. Penghapusan adalah tindakan menghapus BMN dari daftar
barang dengan menerbitkan keputusan dari pejabat yang
berwenang untuk membebaskan Pengelola Barang, Pengguna
Barang, dan/atau Kuasa
2017, No.1092
-9-
BAB II
TATA CARA PENJUALAN BMN
g. Berdasarkan penelitian
atas usulan penjualan
dimaksud, Pengguna
Barang menentukan
disetujui atau tidak
disetujuinya usulan
penjualan BMN
dimaksud;
h. Apabila permohonan
Penjualan BMN tidak
disetujui, Pengguna
Barang menyampaikan
secara tertulis kepada
Kuasa Pengguna
Barang/Pejabat
Struktural yang ditunjuk
disertai dengan
alasannya;
i. Apabila permohonan
Penjualan disetujui,
Pengguna Barang
menerbitkan Surat
Persetujuan Penjualan
yang sekurang-
kurangnya memuat:
1) data objek
penjualan, meliputi
tetapi tidak terbatas
pada nilai perolehan
dan/atau nilai buku
BMN dan nilai limit
penjualan;
2) perintah kepada
Kuasa Pengguna
Barang/Pejabat
Struktural yang
ditunjuk untuk
melakukan Penjualan
BMN dengan cara
lelang dan/atau BMN menghasilkan nilai yang
dalam hal tertentu; berbeda dengan nilai
dan sebelumnya, Kuasa
3) kewajiban Kuasa Pengguna
Pengguna Barang/Pejabat
Barang/Pejabat Struktural yang ditunjuk
Struktural yang mengajukan surat
ditunjuk untuk perubahan nilai limit
melaporkan yang merupakan bagian
pelaksanaan tidak terpisahkan dari
penjualan kepada surat persetujuan
Pengelola Barang; Pengguna Barang yang
j. Dalam hal surat telah diterbitkan
persetujuan sebelumnya;
sebagaimana dimaksud m. Tindak lanjut atas
pada huruf i persetujuan
menetapkan Penjualan pemindahtanganan
BMN dilakukan secara berupa penjualan, Kuasa
lelang, Kuasa Pengguna Pengguna
Barang/Pejabat Barang/Pejabat
Struktural yang Struktural yang
ditunjuk melakukan
permohonan Penjualan
BMN dengan cara lelang
kepada kantor lelang
negara yang lingkup
tugas dan tanggung
jawabnya meliputi
pelayanan lelang;
k. Dalam hal permohonan
Penjualan BMN dengan
cara lelang diajukan
lebih dari 6 (enam)
bulan sejak tanggal
persetujuan penjualan,
dilakukan penilaian
ulang;
l. Dalam hal hasil
penilaian ulang
sebagaimana dimaksud
pada huruf k
2017,No.1092 -14-
A. Pertimbangan
BAB III
Hibah Barang Milik
TATA CARA HIBAH Negara dilakukan
BMN untuk:
1. kepentingan
sosial;
2. kepentingan
budaya;
3. kepentingan
keagamaan;
4. kepentingan
kemanusiaan;
5. kepentingan
pendidikan yang
bersifat non
komersial; dan
6. penyelenggaraan
pemerintahan
negara/daerah.
B. Subjek Pelaksana
Hibah dan Objek
Hibah
1. Pelaksana
hibah BMN
sebagaimana
diatur dalam
peraturan
menteri ini
adalah
penggunaan
barang untuk:
a. BMN yang
dari awal
perolehann
ya
direncanak
an untuk
dihibahkan
dalam
rangka
kegiatan
pemerintah
an dengan nilai sampai dengan
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh
miliar rupiah)/per usulan meliputi
tetapi tidak terbatas pada:
1) BMN yang dari awal
pengadaannya direncanakan
untuk dihibahkan, yang dibeli
atau diperoleh atas beban APBN;
a) BMN perolehan sampai
dengan 1 Juli 2015
b) BMN perolehan diatas 1
Juli 2015
2) BMN yang berasal dari dana
dekonsentrasi dan dana tugas
pembantuan, terdiri atas BMN:
a) yang berasal dari dana
dekonsentrasi dan dana
tugas pembantuan
perolehan sampai dengan 1
Juli 2015;
b) yang berasal dari dana
dekonsentrasi dan dana
tugas pembantuan
perolehan setelah 1 Juli
2015;
c) yang bersifat fisik lain dan
penunjang.
b. BMN selain tanah dan/atau
bangunan, yang tidak mempunyai
dokumen kepemilikan, dengan
nilai perolehan sampai dengan Rp.
100.000.000,00 (seratus juta
rupiah) per unit/satuan;
c. bongkaran BMN karena perbaikan
(renovasi, rehabilitasi atau
restorasi).
2017,No.1092 -16-
a) Kuasa Pengguna
Barang/Pejabat
Struktural yang
ditunjuk
membuat surat
pernyataan atas
pelaksanaan
Hibah tersebut;
b) terdapat laporan
aparat
pengawasan
intern pemerintah
atas pelaksanaan
Hibah yang
dilakukan Kuasa
Pengguna Barang;
c) permohonan
Kuasa Pengguna
Barang/Pejabat
Struktural yang
ditunjuk
disampaikan
kepada Pengguna
Barang paling
lama 5 (lima)
tahun setelah
Peraturan Menteri
ini diundangkan;
dan
d) segala akibat
hukum yang
menyertai proses
Hibah sebelum
diberikannya
persetujuan
Pengelola
Barang/Pengguna
Barang
sepenuhnya
menjadi tanggung tahapan berikut:
jawab Kuasa a) Kuasa Pengguna
Pengguna Barang/Pejabat
Barang/Pejabat Struktural yang
Struktural yang ditunjuk
ditunjuk. membentuk tim
2) Ketentuan lebih internal untuk
lanjut mengenai melakukan
laporan aparat persiapan
pengawasan intern permohonan
pemerintah atas persetujuan
pelaksanaan Hibah Hibah kepada
yang dilakukan Pengguna Barang
Pengguna dengan tugas:
Barang/Kuasa 1) melakukan
Pengguna Barang penelitian
data
sebagaimana administrati
dimaksud pada butir ve, yaitu:
sebagaimana Identitas
e) Dalam hal
permohonan
Hibah tidak
disetujui,
Pengguna Barang
memberitahukan
kepada Kuasa
Pengguna
Barang/Pejabat
Struktural yang
ditunjuk yang
mengajukan
permohonan,
disertai dengan
alasannya.
f) Dalam hal
permohonan
Hibah disetujui,
Pengguna Barang
menerbitkan surat
persetujuan
pelaksanaan
Hibah yang
sekurang-
kurangnya
memuat:
1) identitas
penerima
Hibah;
2) objek Hibah,
yaitu mengenai
rincian tanah;
3) nilai tanah;
4) peruntukan
Hibah;
5) kewajiban
Kuasa
Pengguna
Barang/Pejab
at Struktural
yang Pengguna
ditunjuk Barang/Pejabat
untuk Struktural yang
menghapus ditunjuk dan
BMN yang penerima Hibah.
akan h) Berdasarkan
dihibahkan persetujuan Hibah
dari Daftar sebagaimana
Barang dimaksud pada
Kuasa huruf f) dan
Pengguna; naskah Hibah
dan sebagaimana
6) kewajiban dimaksud pada
Kuasa huruf g), Kuasa
Pengguna Pengguna
Barang/Peja Barang/Pejabat
bat Struktural yang
Struktural ditunjuk
yang melakukan serah
ditunjuk terima BMN
untuk kepada penerima
melaporkan Hibah, yang
pelaksanaan dituangkan dalam
Hibah berita acara serah
kepada terima.
Pengelola i) Kuasa Pengguna
Barang. Barang/Pejabat
g) Berdasarkan Struktural yang
persetujuan di tunjuk
Hibah melakukan
sebagaimana Penghapusan
dimaksud pada BMN yang telah
huruf f), Kuasa dihibahkan dari
Pengguna Daftar Barang
Barang/Pejabat Kuasa Pengguna
Struktural yang dengan
di tunjuk berpedoman pada
membuat naskah ketentuan
Hibah yang Peraturan
ditandatangani Perundang-
oleh Kuasa undangan
dibidang
Penghapusan
BMN.
2. Pelaksanaan Hibah
BMN selain tanah
dan/atau bangunan
dilakukan dengan
tahapan sebagai
berikut:
2017,No.1092 -20-
4) kewajiban
Pengguna
Barang
menetapkan
jenis, jumlah,
dan nilai BMN
yang akan
dihibahkan.
g) Berdasarkan
persetujuan Hibah
sebagaimana
dimaksud pada
huruf f), Kuasa
Pengguna
Barang/Pejabat
Struktural yang di
tunjuk membuat
naskah Hibah
yang
ditandatangani oleh
Kuasa Pengguna
Barang/Pejabat
Struktural yang di
tunjuk dan
penerima Hibah.
h) Berdasarkan
persetujuan Hibah
sebagaimana
dimaksud pada
huruf f) dan
naskah Hibah
sebagaimana
dimaksud pada
huruf g), Kuasa
Pengguna
Barang/Pejabat b. Perolehan setelah 1 Juli
2015
Struktural yang di
1. Tata cara
tunjuk melakukan
pelaksanaan hibah
serah terima BMN
BMN berupa tanah
kepada penerima
dan/atau bangunan
Hibah, yang
yang diperoleh dari
dituangkan dalam
dana dekonsentrasi
berita acara serah
dan tugas
terima.
pembantuan
i) Kuasa Pengguna
perolehan setelah 1
Barang/Pejabat
Juli 2015, mutatis
Struktural yang di
mutandis berlaku
tunjuk melakukan
ketentuan
Penghapusan BMN
sebagaimana
yang telah
dimaksud dalam
dihibahkan dari
angka 1 huruf b
Daftar Barang
angka 1.
Kuasa Pengguna
dengan 2. Tata cara
dekonsentrasi/tugas
pembantuan perolehan
sampai dengan 1 Juli
2015, mutatis mutandis
berlaku ketentuan
sebagaimana dimaksud
dalam angka 1 huruf a.
2017,No.1092 -22-
1) melakukan
penelitian data
administratif
terdiri dari:
a) BMN
meliputi
tahun
perolehan
,
spesifikas
i/identita
s teknis,
bukti
kepemilik
an, dan
nilai
perolehan
;
b) data
calon
penerima
hibah
meliputi
tetapi
tidak
terbatas
pada
identitas
calon
penerima
hibah;
2) melakukan
penelitian fisik
untuk
mencocokkan
kesesuaian fisik
BMN dengan
data
administratif,
yang
dituangkan 5) surat
dalam berita pernyataan
acara kesediaan
penelitian; menghibahkan
b) Tim Internal BMN dari
menyampaikan Kuasa
laporan hasil Pengguna
penelitian data Barang/Pejabat
administratif dan Struktural
fisik kepada Kuasa yang ditunjuk;
Pengguna 6) surat
Barang/Pejabat pernyataan
Struktural yang kesediaan
ditunjuk; menerima
c) Kuasa Pengguna Hibah BMN dari
Barang/Pejabat calon penerima
Struktural yang hibah dan/atau
ditunjuk mengajukan berita acara
permohonan serah terima,
persetujuan hibah dalam hal
kepada Pengguna BMN sudah
Barang dengan diserahoperasik
disertai: an kepada
1) data calon Pemerintah
penerima hibah;
Daerah;
2) alasan untuk
menghibahkan; 7) surat
3) rincian pernyataan
peruntukan, kesediaan
jenis/spesifikasi,
dan lokasi; menerima hibah
tanggung sebagaimana
Pengguna ditandatangani
Barang/Pejabat Gubernur/
Struktural Bupati/
BAB IV
NASKAH HIBAH DAN BERITA ACARA SERAH TERIMA
A. Naskah Hibah
MENTERI DESA,
PE
MB
AN
GU
NA
N
DA
ER
AH
TE
RTI
NG
GA
L,
DA
N
TRA
NS
MI
GR
ASI
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
EKO
PUTR
O
SAND
JOJO
2017,No.1092 -28-
Direktur
Jenderal/Pejabat
Struktural yang ditunjuk
……………………………………
Materai 6000
Nama Pejabat
NIP. ………………………………..
2017, No.1092
-29-
N
O
M
O
R
:
B
A
Demikia
n Berita
Acara ini
Pada
hari dibuat,
ini,…………………… sebagai
tanggal…………….bulan………………...ta laporan
di……………………………………………… penelitian
fisik Apabila
atas ditemukan
Barang Milik kesalahan di
Negara…………………………………..,den kemudian
gan cara membandingkan hari, maka
data administratif hasil laporan akan
Barang Milik Negara Satuan dilakukan
Kerja……………… dengan keadaan fisik perbaikan
BMN yang sebenarnya di lapangan, sebagaimana
dengan hasil sebagai berikut : mestinya.
1. Nilai Barang Milik Negara sesuai Dir n
SABMN ekt a
Rp. ……………………….
ur B
2. Nilai Hasil Penelitian Fisik
Je ar
BMN
nd a
era n
l/S g,
Rp. ……………………….
esd
Selisih
irje …
…
n/
Rp. ………………………. …
Dir …
…
ekt
Untuk selanjutnya sebagai yang …
ur …
tidak terpisahkan dari Berita Acara
…
/K
ini, dilampirkan: …
ua …
1. Rekapitulasi Barang Milik Negara
sa …
Yang Akan di hibahkan
…
2. Data calon penerima hibah Pe …
ng ..
3. Hal – Hal yang Belum Tercakup
gu
Mengetahui, Hibah
Tim BMN,
Internal 1.
………………
………………
Pelaksanaan ….
2017,No.1092 -30-
………………………………….
2. ………………………………….
………………………………….
3. ………………………………….
………………………………….
4. ………………………………….
………………………………….
5. ………………………………….
………………………………….
2017, No.1092
-31-
KEPUTUSAN
DIREKTUR
JENDERAL…
./KUASA
PENGGUNA
BARANG
S
A
T
U
A
N
K
E
R
J
A
…
…
…
…
…
…
…………………… PELAKSANAAN
………………. HIBAH BARANG
MILIK
KEMENTERIAN DESA,
PEMBANGUNAN DAERAH NEGARA
TERTINGGAL, DAN SATUAN
KERJA………
T
………………
R ………………
…
A
KE
N
ME
S NT
ERI
M
AN
I DE
SA,
G
PE
R MB
AN
A
GU
S NA
N
I
DA
ER
AH
R
TER
E TIN
GG
P
AL,
U DA
N
B
TRANSMIGR
L
ASI
I
K
D
I
R
I
E
N K
T
D
U
O R
N
J
E E
N
S
D
I E
R
A
A
L
…
NOMOR TAHUN 201..
.
/
K
TENTANG
U
A
S
PEMBENTUKAN TIM INTERNAL
A
PENGGUNA pelaksanaan
BARANG
Hibah Barang
SATUAN KERJA………………………
Milik Negara
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL, DAN
di
T
R
lingkungan
A
N
S Satuan
M
I kerja
G ……
R ……
A ……
S ……
I ……
…..
R Kem
E enter
P ian
U Desa
B ,
L Pem
I bang
K unan
Daer
I ah
N Terti
D ngga
O l,
N dan
E Tran
S smig
I rasi
A dipa
, ndan
g
perlu
mem
Menimbang : a. bahwa dalam bent
rangka uk
tim internal
pelaksanaan
hibah Barang
Milik Negara;
2017,No.1092 -32-
7. Peraturan
Menteri Desa,
Pembangunan
Daerah
Tertinggal
dan
Transmigrasi
Nomor 11
Tahun 2016
Tentang Tata
Cara
Pemindahtang
anan Barang
Milik Negara
di
Lingkungan
Kementerian
Desa,
Pembangunan
Daerah
Tertinggal dan
Transmigrasi
(Berita Negara
Republik
Indonesia
Tahun 2016
Nomor 876);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN
DIREKTUR
JENDERAL…/KU
ASA PENGGUNA
BARANG
SATUAN
KERJA……………
…………
KEMENTERIAN
DESA,
PEMBANGUNAN Pengguna Barang
DAERAH ini.
TERTINGGAL, DAN KEDUA : Tim Internal Pelaksanaan
TRANSMIGRASI Hibah Barang
TENTANG Milik Negara di
PEMBENTUKAN lingkungan
TIM INTERNAL Satuan Kerja
PELAKSANAAN ……………………
HIBAH BARANG Direktorat
MILIK NEGARA Jenderal
DIREKTORAT Kementerian
JENDERAL………… Desa,
………………………… Pembangunan
. KEMENTERIAN Daerah
DESA, Tertinggal, dan
PEMBANGUNAN Transmigrasi
DAERAH sebagaimana
TERTINGGAL, DAN dimaksud
TRANSMIGRASI. Diktum KESATU
mempunyai
KESATU : Membentuk Tim Internal tugas:
Pelaksanaan Hibah 1. Melakuk
an
Barang Milik penelitia
Negara di n data
administ
lingkungan Satuan ratif
Kerja………………… terdiri
dari:
…… Kementerian
a. data
Desa, Pembangunan
tanah,
Daerah Tertinggal,
meliputi
dan Transmigrasi,
tetapi
dengan susunan
tidak
keanggotaan
terbatas
sebagaimana
pada
tercantum dalam
status
Lampiran
dan
Keputusan ini yang
bukti
merupakan bagian
kepemili
yang tidak
kan,
terpisahkan dari
gambar
Keputusan Direktur
situasi
Jenderal…/Kuasa
termasu
k lokasi
tanah,
luas, dan
peruntuka
n, serta
nilai tanah;
b. data
bangunan,
meliputi
tetapi tidak
terbatas
pada tahun
pembuatan
,
konstruksi,
luas,
status
2017,No.1092 -34-
Daerah
Tertinggal,
dan
Transmigra
si; dan
c. Menandata
ngani Berita
Acara Hasil
Penelitian.
III. Anggota
Bertugas:
a. mel
aku
kan
pene
litia
n
data
adm
inist
rasi
dan
fisik
pela
ksa
naa
n
hiba
h
Bar
ang
Mili
k
Neg
ara
di
ling
kun
gan
Satu
an
Kerja Satuan
……… Kerja………………
……… Kementerian
…… Desa,
Kemen Pembangunan
terian Daerah
Desa, Tertinggal dan
Pemba Transmigrasi.
nguna KELIMA : Segala biaya yang
n timbul akibat
Daera dikeluarkannya
h Keputusan ini
Tertin dibebankan
ggal pada
dan DIPA………………
Trans ..Direktorat
migras Jenderal…………
i; dan …….
b.menandatang Kementerian
ani Berita Acara Hasil Penelitian. Desa,
KEEMPAT : Tim internal Pembangunan
pelaksanaan Daerah
hibah Barang Tertinggal, dan
Milik Negara Transmigrasi
Satuan Nomor: SP
Kerja…………………
DIPA-
…….Direktorat
Jenderal 067.10.1…….
……………….Keme KEENAM : Keputusan
nterian Desa, Direktur
Pembangunan Jenderal…/Kuas
Daerah Tertinggal a Pengguna
dan Transmigrasi Barang ini mulai
dalam berlaku pada
melaksanakan tanggal
tugasnya wajib ditetapkan
menyampaikan dengan
laporan dan ketentuan
bertanggungjawab apabila di
kepada Direktur kemudian hari
Jenderal…/Kuasa terdapat
Pengguna Barang, kekeliruan akan
diadakan EN
perbaikan DE
sebagaimana RAL
mestinya. …/
KU
ASA
D PE
it NG
e GU
a NA
p BA
k RA
a NG
n …
d
J
a
k ……
……
a
……
r …..
a
p
a
d
a
ta
n
g
g
al
D
I
R
E
K
T
U
R
J
2017,No.1092 -36-
Tembusan:
1. Sekretaris Jenderal; dan
2. Inspektur Jenderal.
2017, No.1092
-37-
LAMPIRAN
K
E
P
U
T
U
S
A
N
D
I
R
E
K
T
U
R
J
E
N
D
E
R
A
L
…
/
K
U
A
S
A
P
E
N
G
G
U
N
A
B
A
R
A
N
G
S
A
T
U
A
N
K
E
R
J
A
…
… N
… S
… M
… I
… G
R
K A
E S
M I
E
NOMOR
N
2016 TE
T
E PEMBEN
R
I
SUSUNAN KEANGGOTAAN
A
N TIM INTERNAL PELAKSANAAN HIBAH
BARANG MILIK NEGARA SATUAN
D
KERJA ………………DIREKTORAT
E
JENDERAL …………………
S
A
,
NO. NAMA JABA
P
E
M 1.
B
A
N 2.
G 3.
U
N 4.
A 5.
N
D
A
E
R DI
A
H RE
KT
T
E UR
R
T
I JE
N ND
G
G ER
A
AL
L
, …/
KU
D
A AS
N
A
T PE
R
NG
A
G
U
N
A
B
A
R
A
N
G
...
...
.
...
.
..
...
.
...
.
.
2017,No.1092 -38-
NOMOR: …………………….
Dengan ini menyatakan bersedia menerima hibah atas Barang Milik Negara
dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
sebesar Rp…………………………(…………….) yang diperoleh dari APBN dana
Tugas Pembantuan * Tahun Anggaran…………kepada Pemerintah
Daerah……………..
Demikian pernyataan ini dibuat, untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Taggal/Bulan/Tahun
Gubernur/Walikota/Bupati/Kepala
Dinas
Nama Pejabat
Catatan :
Disesuaikan dengan jenis kategori BMN
*
2017, No.1092
-39-
KOP UKE I
B
E
R
I
T
A
A
C
A
R
A
S
E
R
A
H
T
E
R
I
M
A
B
A
R
A
N
G
…
M .
I
L K
I A
K B
U
N P
E A
G T
A E
R N
A …
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN …
DAERAH TERTINGGAL, DAN …
TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA …
…
K …
E …
P …
A …
D …
A …
D …
I …
N …
A …
S …
… .
… PR
…
… O
…
… V
…
… I
…
… N
…
… S
…
I R
… Pada hari
… ini……………..tanggal……………
…….bulan……
… tahun…………………, kami yang
bertanda tangan di bawah ini:
…
1. N
… a
m
… a
… /
… N
I
… P
… :
… J
a
… b
a
… t
a
… n
:
Alamat :
N
dalam hal ini bertindak untuk
O KESATU;
2. N
a
m
a
N
I
P
J
a
b
a
t
a
n
:
Alamat :
Pasal 1 TUJUAN
HIBAH
Hibah Barang Milik Negara ini bertujuan untuk menunjang pelaksanaan tugas
Pemerintahan Provinsi/Kabupaten……………. dalam rangka peningkatan
fungsi Pemerintahaan dan pelayanan dasar umum untuk meningkatkan
kesejahteraan Masyarakat.
Pasal 2
JENIS DAN NILAI HIBAH
PIHAK KESATU Memberikan Hibah Barang Milik Negara Kepada PIHAK
KEDUA berupa …………………….. yang selanjutnya semua Barang Milik
Negara yang diuraikan diatas, disebut sebagai Objek Hibah, sebagaimana
terlampir dalam Lampiran Naskah perjanjian Hibah Barang Milik Negara,
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Naskah Perjanjian Hibah ini.
Pasal 3
SUMBER HIBAH
Hibah Barang Milik Negara yang diserahkan PIHAK KESATU kepada PIHAK
KEDUA bersumber dari Dana …………….Tahun Anggaran …… kepada
Pemerintah Provinsi/Kabupaten ………..
Pasal 4
PENERIMA HIBAH
Pihak penerima Hibah Barang Milik Negara dalam perjanjian ini adalah
Pemerintah Provinsi/Kabupaten ………………...dan/atau masyarakat.
Pasal 5
PERSYARATAN HIBAH
(1) Pelaksanaan Hibah Barang Milik Negara berpedoman pada Peraturan
Pemerintah tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/ Daerah, Peraturan
Menteri Keuangan Nomor tentang Tata Cara Pelaksanaan
Pemindahtanganan Barang Milik Negara.
(2) Objek Hibah yang telah dihibahkan oleh PIHAK KESATU kepada PIHAK
KEDUA status Kepemilikannya berpindah dari semula Barang Milik Negara
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
2017, No.1092
-43-
6
T
A
T
A
C
A
R
A
P
E
N
G
G
U
N
A
A
N
H
I
B
A
H
(1) Objek hibah digunakan untuk
menunjang Pelaksanaan tugas
Pemerintah Provinsi/kabupaten
………………. dalam rangka
peningkatan fungsi pemerintah
dan pelayanan dasar umum
untuk meningkatkan
kesejahteraan Masyarakat. (4) PIHAK KEDUA berkewajiban
untuk:
(2) Pihak KEDUA melakukan
a. membuat dan
penatausahaan Hibah sesuai
melaporkan
dengan ketentuan peraturan
pencatatan objek
perundang-undangan.
Hibah kepada PIHAK
KESATU.
P
a b. mencatat objek hibah dalam
s daftar Barang Milik Daerah;
a
c. menggunakan dan
l
memelihara objek hibah
dengan baik;
7
HAK DAN KEWAJIBAN
(1) PIHAK KESATU berhak untuk:
a. melakukan monitoring atas
pelaksanaan Naskah Perjanjian
Hibah ini oleh PIHAK KEDUA
untuk menjamin di
fungsikannya aset sesuai
dengan permohonan Hibah,
baik secara berkala maupun
sewaktu- waktu; dan
b. meminta keterangan,
tanggapan atas penjelasan dari
PIHAK KEDUA terhadap hal-
hal yang diperlukan terkait
dengan pelaksanaan monitoring
pada huruf a.
(2) PIHAK KESATU berkewajiban
untuk:
a. menyerahkan Objek hibah
kepada PIHAK KEDUA; dan
b. melakukan koordinasi dengan
PIHAK KEDUA dalam
pelaksanaan Naskah Perjanjian
Hibah ini.
(3) PIHAK KEDUA berhak untuk :
a. menerima Penyerahan objek
hibah dari PIHAK KESATU; dan
b. menggunakan Objek Hibah
sesuai dengan ketentuan dan
persyaratan dalam naskah
perjanjian hibah ini.
2017,No.1092 -44-
Pasal 8
KEADAAN MAKSA (FORCE MAJURE)
(1) Keadaan kahar (Force Majure) termasuk kebakaran, ledakan, gempa bumi,
topan, hujan badai, banjir, wabah dan bencana lainnya, makar, huru
hara, perang, perselisihan buruh, pemogokan, kebijakan pemerintah
(moneter) yang berpengaruh langsung pada pelaksanaan perjanjian ini.
(2) Tidak satupun Pihak dikenai tanggungjawab untuk memenuhi kewajiban
berdasarkan perjanjian ini sepanjang hal tersebut terhalangi, tercegah
atau tertunda pelaksanaannya oleh kegiatan kahar (force majure).
(3) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari sejak terjadinya keadaan kahar, PIHAK
yang terkena membuat atau menyampaikan pemberitahuan tertulis
2017, No.1092
-45-
P
a
s
a
l
P
E
N
Y
E
L
E
S
A
I
A
N
P
E
R
S
E
L
I
S
I PIHAK yang menandatangani.
H (3) Naskah Perjanjian hibah ini
A dibuat 3 (tiga) rangkap asli,
N Lembar pertama dan Lembar
(1) Apabila terjadi perselisihan maka Kedua masing masing
para pihak sepakat bermaterai cukup sehingga
menyelesaiakan dengan cara memiliki kekuatan hukum
musyawarah/mufakat. yang sama
(2) Apabila Cara (4) Naskah Perjanjian hibah ini
Musyawarah/mufakat tidak dapat berlaku sejak tanggal
menyelesaikan masalah maka ditandatangani PARA PIHAK.
para pihak spakat untuk
menyelesaikan , masalah melalui
upaya hukum. PIHAK PIHAK
KEDUA, KESATU,
…………… …………
P
…………… …………
a ……………. …………
s ……….
a
l ……………
…………… …………
………. …………
1 …………
0 ………
P
E
N
U
T
U
P
(1) Hal-hal yang belum diatur dalam
perjanjian hibah ini akan diatur
lebih lanjut dalam bentuk
perjanjian tambahan (addendum)
yang merupakan bagian yang
tidak dapat terpisahkan dari
perjanjian ini.
(2) Segala ketentuan yang diatur
dalam naskah perjanjian hibah ini
berlaku serta mengikat PARA