Anda di halaman 1dari 3

Penelantaran Anak

Penelantaran anak termasuk penyiksaan secara pasif, yaitu segala keadaan perhatian
yang tidak memadai, baik fisik, emosi maupun sosial. Penelantaran anak adalah di mana
orang dewasa yang bertanggung jawab gagal untuk menyediakan kebutuhan memadai untuk
berbagai keperluan, termasuk fisik (kegagalan untuk menyediakan makanan yang cukup,
pakaian, atau kebersihan), emosional (kegagalan untuk memberikan pengasuhan atau kasih
sayang), pendidikan (kegagalan untuk mendaftarkan anak di sekolah) , atau medis (kegagalan
untuk mengobati anak atau membawa anak ke dokter).
Adapun macam-macam Penelantaran anak adalah sebagai berikut:

a) Penelantaran Fisik merupakan kasus terbanyak. Misalnya keterlambatan mencari


bantuan medis, pengawasan yang kurang memadai serta tidak tersedianya kebutuhan
akan rasa aman dalam keluarga.
b) Penelantaran Pendidikan terjadi ketika anak seakan-akan mendapat pendidikan yang
sesuai padahal anak tidak dapat berprestasi secara optimal. Lama kelamaan hal ini
dapat mengakibatkan prestasi sekolah yang semakin menurun.
c) Penelantaran Secara Emosi dapat terjadi misalnya ketika orang tua tidak menyadari
kehadiran anak ketika ribut dengan pasangannya atau orang tua memberikan
perlakuan dan kasih sayang yang berbeda di antara anak-anaknya.
d) Penelantaran Fasilitas Medis. Hal ini terjadi karena ketika orang tua gagal
menyediakan layanan medis utuk anak meskipun secara finansial memadai. Dalam
beberapa kasus orang tua, orang tua memberi pengobatan tradisional terlebih dahulu,
jika belum sembuh barulah kembali ke layanan dokter.
Diantara penyebab penelantaran anak adalah:

a) Penelantaran anak seringkali terjadi pada keluarga yang memiliki banyak masalah.
Kecanduan obat atau alkohol maupun penyakit menahun bisa menyebabkan kesulitan
keuangan sehingga pemberian makan, perawatan dan perhatian kepada anak
berkurang.
b) Biasanya penelantaran anak itu terjadi pada keluarga yang tidak mampu, mungkin
saja dikarenakan seorang orang tua tunggal (single parent) , ini juga bisa terjadi pada
seoarang wanita yang hamil diluar nikah alhasil anak yang dikandungnya
ditelantarkan setelah dilahirkan.
c) Terkadang juga dikarenakan pada orang tua yang jiwanya terganggu, entah
bagaimana dia sangat membenci anaknya sehingga menelantarkannya.
Contoh salah satu kasus penelantaran anak dibawah umur:
Kasus penelantaran di Cibubur merupakan salah satu contoh penelantaran anak yang
disebabkan orang tua dan hal itu sering terjadi belakangan ini. Penelantaran anak yang terjadi
di Cibubur merupakan satu dari jutaan kasus penelantaran anak yang terjadi di Indonesia.
Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menetapkan status tersangka
kepada suami istri Utomo Permono dan Nurindria Sari karena menelantarkan lima anaknya.
Penyidik meningkatkan status keduanya setelah mendapat keterangan ahli. Pelaku melakukan
pembiaran terhadap anak. Salah seorang ahli menyatakan kondisi gizi dari lima anak itu tidak
baik. Keduanya menelantarkan anak karena mengonsumsi narkoba.

Pandangan publik tentang penelantaran anak di bawah umur :


Penelantaran anak adalah praktik melepaskan tanggung jawab dan klaim atas keturunan dengan cara
ilegal. Hal ini antara lain disebabkan oleh faktor-faktor seperti faktor ekonomi dan sosial, serta
penyakit mental. Seorang anak yang ditinggalkan atau dibuang oleh orangtuanya disebut dengan bayi
telantar atau anak buangan (berbeda dengan anak yang kabur atau yatim piatu). Sedangkan
penelantaran bayi mengacu pada orangtua (biasanya ibu) yang meninggalkan atau membuang bayinya
yang berusia kurang dari 12 bulan dengan sengaja di tempat umum ataupun tempat tersembunyi
dengan maksud untuk membuangnya.

Macam-macam Penelantaran anak menurut pandangan masyarakat


a. Penelantaran Fisik merupakan kasus terbanyak. Misalnya keterlambatan mencari
bantuanmedis, pengawasan yang kurang memadai serta tidak tersedianya kebutuhan akan
rasa aman dalam keluarga.
b. Penelantaran Pendidikan terjadi ketika anak seakan-akan mendapat pendidikan yang
sesuaipadahal anak tidak dapat berprestasi secara optimal. Lama kelamaan hal ini dapat
mengakibatkan prestasi sekolah yang semakin menurun.
c. Penelantaran Secara Emosi dapat terjadi misalnya ketika orang tua tidak menyadari
kehadirananak ketika ribut dengan pasangannya . Atau orang tua memberikan perlakuan
dan kasih sayang yang berbeda di antara anak-anaknya.
d. Penelantaran Fasilitas Medis. Hali ini terjadi karena ketika orang tua gagal menyediakan
layanan medis utuk anak meskipun secara finansial memadai. Dalam beberapa kasus orang
tua, orang tua memberi pengobatan tradisional terlebih dahulu, jika elum sembuh barulah
kembali ke layanan dokter.
Penyebab Penelantaran Anak Menurut Pandangan Masyarakat
Penelantaran anak seringkali terjadi pada keluarga yang memiliki banyak masalah.
Kecanduan obat atau alkohol maupun penyakit menahun bisa menyebabkan kesulitan
keuangan sehingga pemberian makan, perawatan dan perhatian kepada anak berkurang.
Biasanya penelantaran anak itu terjadi pada keluarga yang tidak mampu, mungkin saja
dikarenakan seorang orang tua tunggal (single parent) , ini juga bisa terjadi pada seoarang
wanita yang hamil diluar nikah alhasil anak yang dikandungnya ditelantarkan setelah
dilahirkan.
Terkadang juga dikarenakan pada orang tua yang jiwanya terganggu, entah bagaimana dia
sangat membenci anaknya sehingga menelantarkannya.
Gejala Penelantaran Anak menurut pandangan masyarakat
Seorang anak yang ditelantarkan bisa mengalami kekurangan gizi (malnutrisi), lemas atau
kotor atau pakaiannya tidak layak.
Pada kasus yang berat, anak mungkin tinggal seorang diri atau dengan saudara kandungnya
tanpa pengawasan dari orang dewasa.
Anak yang ditelantarkan bisa meninggal akibat kelaparan.

Ini salah satu ungkapan berberapa aktivis terhadap kasus penelantaran anak di CIbubur

"Pada dasarnya, penanggung jawab pertama dan utama dari pengasuhan dan perawatan anak
adalah orang tua sendiri. Namun dalam sebagian besar kasus penelantaran, pelaku
penelantaran justru orang tua atau keluarga dekat, sehingga pihak lain dalam hal ini
masyarakat dan negara menjadi penanggung jawab berikut," kata Wakil Ketua Komisi VIII
DPR Ledia Hanifa Amaliah lewat keterangan persnya yang diterima di Jakarta, ditulis Jumat
(22/5/2015) untuk kasus penelantaran anak di cibubur.

"Warga harus disadarkan untuk proaktif mencegah kekerasan pada anak tanpa melanggar hak
privasi keluarga. Untuk itu, bisa dibuat sebuah sosialisasi mengenai upaya pencegahan
kekerasan dan perlindungan anak. Jangan sampai karena terlambat ada tindakan akhirnya
anak yang menjadi korbannya," kata politisi PKS kasus penelantaran anak di cibubur.

Solusi penelantaran anak dibawah umur


1. Pemerintah menyarankan agar para orang tua muda megikuti pelatihan pra-nikah atau seminar
semacam lain agar mendapat pembekalan untuk berumah tangga. Kegiatan ini juga berfungsi
menumbuhkan ras tanggung jawab para orang tua tentang mendidik anak
2. Para calon orang tua juga sebaiknya memiliki perencanaan untuk memiliki berapa anak.
Selain itu para calon orang tua juga bisa belajar bertanggung jawab memanajemen
keluargana. Baik secara manejemen waktu maupun manajemen finansial.
3. Berusaha mengembalikan anak-anak terlantar kepada orang tuanya. Jika memang dia
termasuk anak gelandangan maka sebaiknya di taruh di panti asuhan atau yayasan yang
menampung anak- anak terlantar
4. Memberikan terapi untuk anak-anak yang akan dikembalikan ke orang tuanya. Karena saat
terlantar anak pasti memiliki trauma tersendiri. Maka sebelum di kembalikan ke orang tuanya
anak tersebut harus menghilangkan trauma tersebut agar tidak takut pada orang tuanya.
5. Pemeriksaan mental pada orang tua yang terlewat menelantarkan anaknya. Karena pada
dasarnya tidak ada orang tua yang tega melakukan penelantaran atau hal yang dapat
mengganggu hak anak.

Pengobatan Penelantaran Anak


a. Memberi pengobatan bila diperlukan, anak yang terlantar biasanya mengalami luka-luka
akibat tinggal seorang diri, karena masih kecil belum bisa jaga diri.
b. Melindungi, kita sebagai orang dewasa selayaknya melindungi, mungkin jika kita jumpai
anak terlantar dan sekiranya kita bisa bantu layaknya kita beri perlindungan walau tidak
secara langsung, paling tidak kita bisa mengirimnya ke KOMNAS PERLINDUNGAN
ANAK. Atau tempat lain missal panti asuhan dengan alasan kuat.

Anda mungkin juga menyukai