Penelantaran anak termasuk penyiksaan secara pasif, yaitu segala keadaan perhatian
yang tidak memadai, baik fisik, emosi maupun sosial. Penelantaran anak adalah di mana
orang dewasa yang bertanggung jawab gagal untuk menyediakan kebutuhan memadai untuk
berbagai keperluan, termasuk fisik (kegagalan untuk menyediakan makanan yang cukup,
pakaian, atau kebersihan), emosional (kegagalan untuk memberikan pengasuhan atau kasih
sayang), pendidikan (kegagalan untuk mendaftarkan anak di sekolah) , atau medis (kegagalan
untuk mengobati anak atau membawa anak ke dokter).
Adapun macam-macam Penelantaran anak adalah sebagai berikut:
a) Penelantaran anak seringkali terjadi pada keluarga yang memiliki banyak masalah.
Kecanduan obat atau alkohol maupun penyakit menahun bisa menyebabkan kesulitan
keuangan sehingga pemberian makan, perawatan dan perhatian kepada anak
berkurang.
b) Biasanya penelantaran anak itu terjadi pada keluarga yang tidak mampu, mungkin
saja dikarenakan seorang orang tua tunggal (single parent) , ini juga bisa terjadi pada
seoarang wanita yang hamil diluar nikah alhasil anak yang dikandungnya
ditelantarkan setelah dilahirkan.
c) Terkadang juga dikarenakan pada orang tua yang jiwanya terganggu, entah
bagaimana dia sangat membenci anaknya sehingga menelantarkannya.
Contoh salah satu kasus penelantaran anak dibawah umur:
Kasus penelantaran di Cibubur merupakan salah satu contoh penelantaran anak yang
disebabkan orang tua dan hal itu sering terjadi belakangan ini. Penelantaran anak yang terjadi
di Cibubur merupakan satu dari jutaan kasus penelantaran anak yang terjadi di Indonesia.
Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menetapkan status tersangka
kepada suami istri Utomo Permono dan Nurindria Sari karena menelantarkan lima anaknya.
Penyidik meningkatkan status keduanya setelah mendapat keterangan ahli. Pelaku melakukan
pembiaran terhadap anak. Salah seorang ahli menyatakan kondisi gizi dari lima anak itu tidak
baik. Keduanya menelantarkan anak karena mengonsumsi narkoba.
Ini salah satu ungkapan berberapa aktivis terhadap kasus penelantaran anak di CIbubur
"Pada dasarnya, penanggung jawab pertama dan utama dari pengasuhan dan perawatan anak
adalah orang tua sendiri. Namun dalam sebagian besar kasus penelantaran, pelaku
penelantaran justru orang tua atau keluarga dekat, sehingga pihak lain dalam hal ini
masyarakat dan negara menjadi penanggung jawab berikut," kata Wakil Ketua Komisi VIII
DPR Ledia Hanifa Amaliah lewat keterangan persnya yang diterima di Jakarta, ditulis Jumat
(22/5/2015) untuk kasus penelantaran anak di cibubur.
"Warga harus disadarkan untuk proaktif mencegah kekerasan pada anak tanpa melanggar hak
privasi keluarga. Untuk itu, bisa dibuat sebuah sosialisasi mengenai upaya pencegahan
kekerasan dan perlindungan anak. Jangan sampai karena terlambat ada tindakan akhirnya
anak yang menjadi korbannya," kata politisi PKS kasus penelantaran anak di cibubur.