Jujutsu (bahasa Jepang: 柔術, jūjutsu; juga jujitsu, ju jutsu, ju jitsu, atau
jiu jitsu) adalah nama dari beberapa macam aliran beladiri dari Jepang. Tidaklah
betul jika dikatakan bahwa Ju-Jitsu mengacu pada satu macam beladiri saja.
fleksibel, dimana serangan dari lawan tidak dihadapi dengan kekuatan, melainkan
dengan cara “menipu” lawan agar daya serangan tersebut dapat digunakan untuk
mengalahkan dirinya sendiri. Dari seni beladiri Jujutsu ini, lahirlah beberapa seni
beladiri lainnya yang mempunyai konsep defensif serupa, yaitu Aikido dan Judo,
(Ryuha), namun pada garis besarnya terbagi atas dua “gaya”, yaitu tradisional dan
modern. Gerakan dari kedua macam “gaya” Jujutsu ini adalah hampir sama, namun
dengan memakai baju besi (disebut Yoroi Kumi Uchi), sedangkan yang diciptakan
garis besarnya terdiri atas atemi waza (menyerang bagian yang lemah dari tubuh
metode pembelaan diri kaum Samurai (prajurit perang zaman dahulu) di saat
Takenouchi Hisamori. Aliran-aliran lain yang terkenal antara lain adalah Shindo
Yoshin-ryu yang didirikan oleh Matsuoka Katsunosuke pada tahun 1864, Daito-ryu
yang didirikan oleh Takeda Sokaku pada tahun 1892, Hakko-ryu yang didirikan
beladiri, yang sebagian besar masih ada hingga kini. Salah satu beladiri Jepang
yang tertua adalah Jujutsu, yang kadang-kadang dilafalkan oleh orang non Jepang
sebagai Ju-jitsu atau Jiu-jitsu. Seni beladiri ini diciptakan oleh para prajurit
Samurai sejak tahun 880 – 1868 M, dan sampai sekarang masih dianggap sebagai
seni beladiri yang sangat efektif untuk sarana pembelaan diri, terutama bagi para
New York), dan L.A.P.D. (Kepolisian Los Angles,AS) masih mengajarkan Jiujitsu
sebagai bagian dari pembekalan anggotanya dalam bertugas. Para Anggota tentara
Beladiri Jiujitsu masuk ke Indonesia saat masa pergolakan perang dunia II sekitar
tahun 1942. Dibawa oleh seorang tentara Jepang yang bernama Ishikawa. Disiplin
Jiu-jitsu yang ia bawa berasal dali aliran Kyushin Ryu. Ishikawa kemudian
Bambang S dan Heru Winoto. Kelima murid inilah yang menjadi cikal bakal tumbuh
dengan sebutan perkumpulan bela diri “Bantaran Angin” yang berpusat di Ponorogo.
organisasi resmi dan berbadan hukum yang bernama Institut Jiu-Jitsu Indonesia
serta pengakuan dari Staf kedutaan besar Jepang. Kini, Institut Jiu-Jitsu
yang berpusat di London yang menjadikan Jiu-Jitsu sebagai beladiri resmi POLRI