Anda di halaman 1dari 6

Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI)

Didirikan pada 3 September 1950 Jalan Asia-Afrika 18-19 Madya Stadium, Senayan, Jakarta - 10270 Tel : (+62-21) 573 1681, (+62-21) 573 1440, (+62-21) 390 9088 Fax : (+62-21) 573 7519, (+62-21) 319 35713 Email.: pbpasi@cbn.net.id Website: http://www.indonesia-athletics.org SUSUNAN PERSONALIA PENGURUS BESAR PERSATUAN ATLETIK SELURUH INDONESIA (PB. PASI) MASA BAKTI 2008-2012 __________________

Ketua Umum Bidang Organisasi dan Daerah Ketua Wakil Ketua Bidang Pembinaan Ketua Wakil Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Ketua Wakil Ketua Bidang Penelitian & Pengembangan Ketua Wakil Ketua Bidang Umum dan Sarana Ketua Sekretaris Umum Wakil Sekretaris Umum Bendahara

: M. Hasan

: Purnomo M. Yudhi : Tono Amboro

: Dr. Ir. Budi Darma Sidi : Drs. Paulus Lay

: B. Chaidir : Siti Taskiyah Hasan

: Drs. Ria Lumintuarso : Dr. Ermita I. Ilyas

: Yoyo Subandrio : Tigor M. Tanjung : Sri Hastuti Merdiko : S. Stefan Siahaya, SE., Ak.

KOMISI KOMISI Komisi Pembinaan Yunior dan Remaja Ketua : Anggota : : : Komisi Pelatih Ketua : Anggota :

Drs. Paulus Lay Hery Setiyono Henny Maspaitela Emma Tahapari Nicky Pattiasina Sri Purwidiaty

Komisi Perlombaan dan Perwasitan Ketua Anggota

: : : :

Drs. Sumartoyo Martodihardjo Dwi Priyono Sardjito Budi Valianto

Komisi Sarana dan Prasarana Ketua Anggota

: Yoyo Subandrio : Sabar Haryono Norman Rudy Gupta : Dr. Ermita I. Ilyas : Dr. N. Agung P. : Dra. Aryati Prowoto, M. Psi. : Parluatan Siregar : Dedeh Erawati

Komisi Media dan Psikologi Ketua Anggota Komisi Atlet Ketua Anggota Komisi Wanita Ketua Anggota Komisi Pembibitan dan Pemasalan Ketua Anggota

: Alia Basalamah : Dra. Siti Safariatun Q., M.Pd.

: Drs. Dedy Kusdinar, M.Pd. : Arsyad Gani, M.Pd. : Drs. Chairul Azmi Hutasuhut, M.Pd. : I Komang Budiarta, SE. : Drs. S. Wattimena, MSI. : Carolina Rieuwpassa

Komisi Data dan Statistik Ketua Anggota Komisi Pemasaran Ketua Anggota

: Umaryono : Agus Dody Suryanto

: Chorida Said : Yuliana Panggabean Jafet Sonda Sri Ratna Puspitasari : M. Indra Permana, SH. : B. Chaidir

Komisi Hukum Ketua Anggota

Sejarah Singkat Atletik di Indonesia


Awal sejarah Atletik di Indonesia tercatat pada permulaan tahun 1930-an, ketika Pemerintah Hindia Belanda memasukkan Atletik sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah-sekolah. Di kalangan masyarakat pada waktu itu cabang olahraga ini belum tersebar luas, karena hanya dikenal di lingkungan pendidikan saja. Walaupun demikian, masyarakat lambat laun mengenal sifat dan manfaat Atletik ini dan dari hari ke hari penggemarnya bertambah. Oleh kalangan Belanda telah dibentuk sebuah organisasi, yang akan menangani penyelenggaraan pertandingan-pertandingan Atletik dengan nama Nederlands Indische Athletiek Unie (NIAU). Di Medan pada tahun 1930 - an juga telah berdiri sebuah Organisasi bernama Sumatera Athletiek Bond (SAB), yang menyelenggarakan perlombaan-perlombaan Atletik antar sekolah Mulo, HBS dan perguruan-perguruan swasta. Perkembangan Atletik di Pulau Jawa ditandai dengan berdirinya organisasi-organisasi Atletik seperti ISSV Hellas dan IAC di Jakarta, PAS di Surabaya dan ABA di Surakarta. Dalam mengikuti sejarah pertumbuhan dan perkembangan Atletik diperoleh kesimpulan bahwa Atletik Indonesia masih berumur setahun jagung. Akan tetapi berkat perananan NIAU pada zaman Belanda telah tampil bintang-bintang Atletik Indonesia yang dapat diandalkan, seperti Effendi Saleh, Tomasoa, Mochtar Saleh, M. Murbambang, Harun Al Rasyid, Mohd. Abdulah dan F.G.E. Rorimpandey. Dengan mencapai loncatan setinggi 1,86 m, Harun Al Rasyid berhasil mencetak prestasi yang mengagumkan, sedang Nur Bambang dengan kecepatan 10.8 detik dalam lari 100 m mengukir prestasi terbaik di Indonesia. Baik hasil yang telah dicapai oleh Harun Al Rasyid maupun hasil Nurbambang baru belasan dan puluhan tahun dapat diperbaiki oleh atlet-atlet Indonesia. Selama pendudukan Jepang kegiatan cabang olahraga Atletik praktis terhenti. Dengan terbentuknya Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) pada awal tahun 1946, bagian Atletik dalam PORI segera menghidupkan

kegiatan cabang olahraga menuju perkembangan dan kemajuan bangsa Indonesia yang baru merdeka. Usaha nyata dibuktikan dengan terbentuknya Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) pada tanggal 3 September 1950 di Semarang. Kegiatan pertama tercatat pada akhir tahun 1950 juga dengan mengadakan perlombaan Atletik di Bandung. Perlombaan tersebut sekaligus dimaksudkan sebagai persiapan atlet-atlet Indonesia menghadapi Asian Games I pada tahun 1951 di New Delhi. Organisasi Induk PASI telah diterima sebagai anggota Atletik Internasional (IAAF).

Beberapa Catatan Prestasi Seperti telah diterapkan di atas tadi, lompatan Harun Al Rasyid di zaman Belanda adalah 1.86 m. Pada PON I tahun 1948 di Solo, Sudarmajo mencapai lompatan setinggi 1.80 m, sedang pada PON II tiga tahun kemudian di Jakarta hasilnya dapat ditingkatkan menjadi 1.85 m. Bertolak dari hasil inilah peloncat tinggi asal Solo dan yang kemudian membela nama Jawa Barat ini dipersiapkan ke Asian Games I tahun 1951 di New Delhi, partisipasi pertama Indonesia di gelanggang Asia setelah memperoleh kemerdekaannya. Menurut ketentuan, dalam loncat ujian (kualifikasi) di New Delhi harus dicapai loncatan 1.87 m, dalam hal mana 6 orang peserta dinyatakan gugur, karena tidak berhasil mencapai batas tinggi yang diharuskan itu. Dalam babak kualifikasi ini Sudarmojo berhasil baik dan dengan demikian dapat maju ke babak finale. Dalam Asian Games I Tim Atletik Indonesia telah berhasil 5 medali perunggu sebagai berikut : 1. Lompat Tinggi 2. Lompat Jangkit 3. Lempar Lembing 4. Lempar Cakram Sudarmojo Hendarsin Matulessy Anni Salamun

Prestasi Nurbambang 10.8 m dalam lari 100 m baru dapat diperbaiki oleh sprinter M. Sarengat pada Asian Games IV tahun 1962 di Jakarta dengan catatan 10.5 detik dan dengan demikian menjadi pelari tercepat Asia. Selanjutnya dicatat beberapa pemecahan rekor nasional pada persiapan Asian Games IV dan Ganefo tahun 1963. Untuk menghadapi Olympiade Tokyo tahun 1964 dalam Asian Tour telah dipecahkan 6 rekor nasional, hal serupa diperoleh pada waktu Asian Games V tahun 1966 di Bangkok. Akan tetapi prestasi-prestasi tersebut belum dapat menyaingi prestasi Asia.

JENJANG ORGANISASI: Pada mulanya anggota PASI JAYA adalah Pengurus Cabang yang disngkat Pengcab PASI terdiri dari lima wilyah kota yaitu : Pengcab PASI Jakarta Utara, Pengcab PASI Jakarta Timur, Pengcab PASI Jakarta Selatan, Pengcab PASI Jakarta Pusat dan Pengab PASI Jakarta Barat, yang notaben keberadaan Pengcab tersebut berada dibawah naungan KONI Wilayah, dan SUDIN Olarhaga. Karena keterbatasan sarana maka dari lima Cabang tersebut hanya ada dua Cabang yang bergerak aktif yaitu PASI Cabang Jakarta Pusat dan PASI Cabang Jakarta Selatan. Sesuai dengan Kongres PASI Tahun 1973, keberadaan Pengcab PASI lima Wilayah dihapuskan dan sebagai gantinya rentang Organisasi adalah Club / Perkumpulan Atletik sebagai anggota dari PASI JAYA.

Asosiasi Internasional Federasi Atletik


Asosiasi Internasional Federasi Atletik, disingkat IAAF (International Association of Athletics Federations) atau sering diterjemahkan sebagai Federasi Atletik Internasional adalah badan pengelola internasional dibentuk olahraga atletik. Badan ini didirikan pada kongres pertama tahun 1912 di Stockholm, Swedia sebagai Federasi Atletik Amatir Internasional (International Amateur Athletics Federation). Sejak bulan Oktober 1993, IAAF bermarkas besar di Monako. IAAF beranggotakan persatuan atletik nasional di 212 negara.[1] Selain melakukan standarisasi pencatatan waktu dan rekor dunia, IAAF menyelenggarakan berbagai kompetisi atletik di seluruh dunia, antara lain: Kompetisi Kejuaraan Dunia Atletik IAAF Kejuaraan Dunia Lintas Alam IAAF Kejuaraan Dunia Setengah Maraton IAAF Kejuaraan Dunia Lari Jalan Raya IAAF Kejuaraan Dunia Atletik Junior IAAF Kejuraan Dunia Atletik Remaja IAAF Kejuaraan Dunia Jalan Cepat IAAF Piala Dunia Atletik IAAF Liga Emas IAAF Final Atletik Dunia IAAF Frekuensi 2 tahun sekali Setahun sekali Tidak lagi dilangsungkan Setahun sekali 2 tahun sekali 2 tahun sekali 2 tahun sekali 4 tahun sekali Setahun sekali Setahun sekali

Kejuaraan Dunia Atletik Dalam Ruang IAAF 2 tahun sekali

Sejak tahun 1982, IAAF telah meloloskan sejumlah amandemen yang mengizinkan atlet menerima hadiah uang dan kompensasi atas partisipasi dalam kompetisi atletik internasional. Walaupun pesertanya boleh menerima hadiah, nama Federasi Atletik Amatir Internasional tetap dipertahankan hingga diganti menjadi Asosiasi Internasional Federasi Atletik pada tahun 2001. Ketua IAAF yang sekarang bernama Lamine Diack dari Senegal yang dipilih pada kongres IAAF tahun 2001. Sebelumnya, Diack bertindak sebagai Penjabat Ketua setelah Ketua IAAF sebelumnya, Primo Nebiolo dari Italia tutup usia pada tahun bulan November 1999. Asosiasi regional

Confdration africaine d'athltisme (CAA) Asian Athletics Association (AAA) European Athletic Association (EAA) North American, Central American and Caribbean Athletic Association (NACACAA) Oceania Athletic Association (OAA) Confederacin Sudamericana de Atletismo (CONSUDATLE)

Ketua Sejak didirikan, IAAF telah memiliki 5 orang ketua: Nama Negara Masa jabatan 1912-1946

Sigfrid Edstrm Swedia

Lord Burghley Britania Raya 1946-1976 Adriaan Paulen Belanda Primo Nebiolo Italia Lamine Diack Senegal 1976-1981 1981-1999 1999-

Anda mungkin juga menyukai